NovelToon NovelToon
Istri Simpanan

Istri Simpanan

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda
Popularitas:5.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: requeen

Hidup Bintang seketika hancur setelah sahabatnya mengambil kekasih hatinya dan dihari yang sama ia juga harus kehilangan kehormatannya oleh orang yang tidak dikenal karena mabuk.

Apakah Bintang akan selamanya memendam rasa benci dan dendam jika akhirnya ia harus menjadi bagian dari keluarga sahabatnya itu ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon requeen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku mau kamu berhenti mencari Bintang

Bandung

Semakin hari Cilla semakin tidak bisa jauh dari Bintang, setiap Bintang pamit pulang ketika ibunya sudah pulang dari kantor Cilla selalu menangis tidak mau ditinggal.

"Kak Bintang jangan pulaaang" Cilla menangis sambil menarik-narik ujung kemeja Bintang tidak mau ditinggal.

"Kak Bintang pulang dulu, besok pagi kak Bintang kesini lagi " bujuk Bintang.

"Aku tidak mau..aku mau bobo sama kak Bintang " Cilla mulai merengek.

Karena Cilla terus merengek bahkan mulai menangis Bu Shanti pun akhirnya menyuruh Bintang untuk menginap.

Bintang yang tidak tega melihat Cilla menangis akhirnya menerima perintah Bu Shanti untuk menginap.

Malam itu Bintang menemani Cilla tidur di kamarnya yang bernuansa serba merah muda.

Bersama Bintang Cilla lebih cepat tertidur karena sebelum tidur Bintang membacakan dongeng tentang kancil dan buaya dan Cilla sangat menyukainya. Bintang dan Cilla pun tidur dengan posisi saling berpelukan.

Bu Shanti yang kebetulan memeriksa kamar Cilla tersenyum melihat betapa dekatnya Cilla dengan Bintang padahal dengan pengasuh sebelumnya Cilla tidak pernah seperti itu.

Surabaya

Waktu hampir menunjukkan jam 11 malam Dipa terbangun ketika perutnya menginginkan sesuatu yang tidak bisa terbantahkan.

Dipa melirik kearah Elsa yang tertidur pulas dalam balutan selimutnya. Perlahan Dipa turun dari ranjangnya kemudian beranjak menuju ke pantry.

Pria bertubuh tinggi itu tampak mengambil beberapa macam buah-buahan dari dalam kulkas.

Malam ini Dipa tiba-tiba saja ingin makan rujak, hal yang tidak pernah terjadi dalam hidupnya. Bahkan jika siang hari pun Dipa tidak terlalu suka rujak, ia cenderung menyukai salad buah daripada rujak tapi malam ini ia begitu menginginkannya.

Awalnya Dipa berniat meminta bantuan Elsa untuk membuatkannya namun Dipa yakin Elsa pasti menolak dan akan menyuruh pembantunya yang membuatkannya. Akhirnya Dipa memilih tidak membangunkan siapapun dan memutuskan membuatnya sendiri.

Dipa memotong kecil-kecil buah yang tadi diambilnya dan memasukkan nya kedalam sebuah piring. Sejurus kemudian Dipa tampak celingukan mencari gula merah dan rawit juga sepasang ulekan untuk membuat sambal gula nya.

Setelah mendapatkan semua yang dicarinya Dipa pun mulai menghaluskan gula merah dan cabai rawit sebagai sambalnya.

Pelayan di rumah Dipa dan tukang kebunnya yang merupakan sepasang suami istri terbangun karena mendengar suara yang mencurigakan dari arah dapur.

Pak Girman dan Bik Marni keluar dari kamar dengan wajah waspada. Mereka khawatir ada tamu tidak diundang yang masuk ke rumah majikannya mereka.

Setelah berada di dapur Pak Girman dan Bik Marni kaget ketika mendapati majikannya sedang kesusahan mengulek gula dan cabe rawit.

"Bapak..biar saya saja yang mengerjakannya " Bik Marni langsung mengambil alih pekerjaan Dipa.

"Iya.. susah sekali menghaluskan gula merah itu, keras seperti batu " keluh Dipa.

Sebetulnya gula merah itu tidak sekeras yang Dipa keluhkan buktinya ditangan bik Marni sambal gula itu langsung jadi.

Pak Girman tampak heran melihat majikannya malam ini, Bunga saja masih bayi apa mungkin Bu Elsa sudah hamil lagi pikirnya.

"Pak Girman, Bik Marni jangan dulu tidur..temani saya menghabiskan ini !" perintah Dipa.

Bik Marni dan Pak Girman tampak meringis, mereka sebenarnya tidak berminat makan rujak malam-malam begini. Namun untuk menolak perintah tuannya mereka tidak berani. Akhirnya mereka pun menemani Dipa menghabiskan rujak itu hingga tandas tak tersisa.

Selanjutnya hampir setiap malam Dipa mengajak Bik Marni dan Pak Girman makan rujak bersama. Menyadari kebiasaan baru majikannya Bik Marni berinisiatif membuat bumbu rujak cukup banyak dan ia simpan di dalam kulkas. Jika Dipa menginginkannya ia tidak usah susah membuat bumbu rujaknya dan Dipa sangat senang dengan ide pembantunya itu.

Jakarta

Usia kandungan Dina kini sudah menginjak delapan bulan, dan itu berarti sudah empat bulan lebih Bintang pergi dari Panti Asuhan. Disela kesibukannya sebagai dokter di rumah sakit milik keluarga Dina Leon masih berusaha mencari keberadaan Bintang namun belum membuahkan hasil. Bintang lenyap bagai ditelan bumi.

"Dimana kamu bersembunyi Bintang ?" batin Leon.

Sebagai istri tentu Dina cukup peka jika selama ini suami nya masih berusaha mencari Bintang. Diawal pernikahan Dina memang sama sekali tidak keberatan jika Leon masih peduli kepada Bintang, namun seiring berjalannya waktu Dina mulai tidak bisa menerima jika Leon terus mengurusi Bintang dengan mencari keberadaannya.

Sebagai seorang istri yang sedang mengandung tentu Dina juga membutuhkan perhatian lebih dari Leon.

Cemburu ? mungkin saja. Tidak ada seorangpun istri di dunia ini yang rela jika suaminya masih menyimpan wanita lain dalam hatinya begitu juga dengan Dina terlepas dari sejarah pernikahan mereka yang tidak dilandasi oleh rasa cinta.

Akhir pekan ini pagi-pagi Dina pamit pergi kepada Leon. Karena Dina pergi dengan sopir Leon pun mengijinkan. Namun Leon lupa bertanya kepada Dina kemana tujuan kepergiannya itu.

Selagi Dina pergi Leon mendatangi Panti Asuhan untuk menanyakan apakah sudah ada kabar dari Bintang kepada Bu Dewi. Namun sampai saat ini Bu Dewi pun masih belum menemukan keberadaan Bintang.

Karena masih belum mendapatkan kabar tentang keberadaan Bintang, Leon pun langsung pulang. Setibanya di rumah ternyata Dina masih belum pulang.

Menjelang sore Dina pulang. Di mobilnya penuh dengan perlengkapan bayi. Leon sempat kaget melihat banyaknya barang yang Dina beli.

"Kamu kalau mau belanja perlengkapan bayi kenapa tidak ajak aku ?" omel Leon.

Sopir mereka memasukkan semua perlengkapan bayi yang dibeli Dina di kamar bayi yang baru selesai.

"Kamu kan sedang sibuk, aku tidak berani ganggu kesibukan kamu " jawab Dina ambigu.

"Sibuk ? siapa bilang aku sibuk..hari ini akhir pekan " jawab Leon.

"Kamu kan sibuk mencari Bintang " sindir Dina.

"Aku memang masih membantu Bu Dewi mencari Bintang, namun untuk urusan bayi kita akan aku utamakan " jawab Leon tidak terima dengan sindiran Dina.

"Sudah lah tidak apa-apa..aku masih bisa melakukannya sendiri " ujar Dina masih dengan nada menyindir.

"Kamu jangan seperti itu Na, aku adalah papanya jadi aku juga harus dilibatkan " Leon mulai tersinggung karena merasa tidak dianggap.

Dina tidak menanggapi ucapan Leon, ia lebih tertarik membongkar semua barang belanjaannya dan mencatat apa saja yang masih kurang.

Leon menatap Dina yang hilir mudik di depannya menyusun baju-baju bayi yang baru dibelinya. Melihat perutnya yang besar Leon pun menjadi trenyuh dan kekesalannya pun perlahan sirna.

Leon duduk di sebelah Dina dan mulai membantu apa yang sedang Dina kerjakan. " Jika kamu mau aku akan berhenti membantu Bu Dewi mencari Bintang " ucap Leon

Dina diam tidak bergeming, jika boleh egois sebenarnya itu yang Dina inginkan. Dina ingin Leon fokus pada keluarga kecil mereka dan melupakan Bintang.

Namun jika Leon terus terlibat dalam pencarian Bintang maka selamanya Leon tidak akan bisa melupakan Bintang. Dan Bintang selamanya akan jadi duri dalam rumah tangga mereka. Dina takut jika rasa sayang Dina kepada Bintang lama-lama akan berubah menjadi benci.

"Na..tolong jawab, apakah kamu mau aku aku berhenti membantu Bu Dewi mencari Bintang ?" tanya Leon lagi.

"Ya..aku mau kamu berhenti mencari Bintang. Jika kamu masih berhubungan dengan apapun tentang Bintang aku akan melepaskan kamu " jawab Dina tegas.

1
elise rachma
Luar biasa
Ds Phone
cerita seronok dibaca
Ds Phone
takut kau
Ds Phone
dia pas dia dia pas dia
Ds Phone
gara gara orang
Ds Phone
cemburu tak habis
Ds Phone
akhir terjadi lah
Ds Phone
bersanding sama
Ds Phone
ayah nya yang berlebih lebih
Ds Phone
ada aja idela meraka
Ds Phone
sesuai aturan nya
Ds Phone
nak minang lah tu
Ds Phone
akhir lah didunia
Ds Phone
belum cuba belum tahu
Ds Phone
Adik beradik sama sama sokong
Ds Phone
akhir nya mahu belajar ugama
Ds Phone
manja betul
Ds Phone
menatu dengan makmetu sepakat
Ds Phone
sambil kerja ada yang teman
Ds Phone
melepas ridu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!