Aku Zhen Mo, pemuda yatim piatu berusia 20 tahun yang tak mengenal siapa orang tuaku.
Suatu malam aku tertabrak mobil dan mati karena menyelamatkan gadis kecil dan kakeknya, entah bagaimana caranya aku sangat kaget ketika membuka mata, aku terbangun di tubuh seorang pemuda di dunia lain. Di dunia itu sebenarnya aku keturunan keluarga bangsawan tapi sebuah peristiwa memaksaku hidup seperti orang biasa hingga aku diremehkan semua orang. Yang menyedihkan aku juga tak ingat siapa orang tuaku, yang pasti sesuatu telah terjadi pada mereka hingga kami terpisah, di dunia itu beladiri menjadi kekuatan yang mendominasi, arogansi menjadi ciri khas orang kaya dan kuat, pertemuan ku dengan seorang kakek membuatku dapat menulis ulang takdirku, aku harus menjadi kuat dengan caraku sendiri, lalu mendominasi hidup orang lain.
Ikuti kisahku di dunia lain untuk bertahan hidup dan mencari keberadaan keluargaku. di KAISAR MATA LANGIT
Autho : Rendy_Tbr
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendy_Tbr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RUBAH PUTIH
"Siapa kau?, tunjukan dirimu kalau ingin bicara padaku!, kenapa kau bersembunyi?" kata Mo Fan sambil menengok kiri kanan
"Aku tidak bersembunyi darimu?"
"Kalau aku tidak melihatmu, memangnya apalagi namanya kalau bukan bersembunyi!"
"Aku ada di depanmu!"
"Eehhh!, ternyata rubah putih ini yang bicara padaku, karena dia tidak dalam bentuk manusia makanya aku lupa kalau rubah di dunia ini yang mencapai usia tertentu bisa bicara" pikir Mo Fan penuh kaget
"Kau pasti bukan orang dari dunia ini" kata rubah putih itu lagi
"Kenapa kau berkata seperti itu?"
"Karna orang dunia ini tidak akan kaget dengan hal semacam ini"
"Kau benar, aku memang bukan dari dunia ini, lalu apa yang bisa aku lakukan untukmu?" tanya Mo Fan
"Aku baru saja diserang oleh klan serigala perak, aku terluka parah dan mungkin kelompok ku tidak ada Yang selamat, aku juga baru saja melahirkan, dengan keadaanku yang seperti ini dipastikan aku tidak akan bisa merawatnya, tolong rawat anakku, klan rubah akan berhutang budi seumur hidup kepadamu"
"Seperti yang kamu katakan, aku bukan orang dari dunia ini, mungkin sebentar lagi aku juga akan meninggalkan dunia ini, andai saja aku bisa membawanya pasti akan aku lakukan"
"Jika kau bisa datang dan pergi dari dunia ini, aku yakin kamu pasti bisa membawa anakku, karna jika anakku masih bersamaku, aku tak akan bisa melindunginya jika ada bahaya yang datang, dan mungkin hanya kami yang masih tersisa dari klan rubah"
"Kalau begitu biarkan aku mengobati Lukamu dulu, setelah itu kita bicarakan lagi mengenai anakmu"
"Percuma saja mengobati ku, lukaku terlalu parah, beberapa tulangku patah, belum lagi luka yang mengalirkan darah, sudah tak ada obat yang bisa menyembuhkan ku"
"Setidaknya biarkan aku mencobanya"
Mo Fan segera memikirkan cara agar bisa menyembuhkan luka dengan cepat bahkan luka parah sekalipun.
"Mungkin aku bisa mencoba itu" Pikir Mo Fan
Mo Fan membuat pola lingkaran pengumpul aura di sekeliling rubah itu lalu mengaktifkannya dan dalam sekejap pola itu mulai menarik aura sekitar dan memusatkannya disekitar rubah yang terluka itu.
"Sekarang makan pil ini lalu serap semua aura yang terkumpul ini sebisa mu" kata Mo Fan
Tanpa pikir panjang rubah itu langsung memakan pil yang diberikan oleh Mo Fan dan seketika rubah itu langsung merasakan efek dari pil itu.
"Obat macam apa yang dia berikan padaku, rasanya seperti mata air muncul dijantungku yang terus menyemburkan energi tanpa henti, kalau seperti ini terus tubuhku akan meledak, siapa orang ini sebenarnya?, apakah dia grandmaster dari dunia lain?" kata rubah itu dalam hati
"Aku tidak bisa menemanimu terlalu lama disini, semua tergantung keberuntunganmu, hanya itu yang bisa aku lakukan untuk menyembuhkan lukamu"
"Terima kasih anak muda!, klan rubah akan selalu mengingat kebaikanmu seumur hidup, tolong bawa anakku bersamamu, aku hanya ingin memastikan keselamatannya"
"Baiklah!, aku akan membawanya, semoga suatu saat kita bertemu lagi, jika saat itu tiba, aku akan membawa anakmu lagi kesini"
"Sekali lagi terima kasih" ucap rubah itu
"Oh iya!, saat kamu akan meninggalkan tempat ini tolong hancurkan susunan pengumpul aura ini, kalau kau tidak punya tempat untuk pergi, di atas sana ada gua tempat guruku tinggal, datang saja jika kau butuh sesuatu dan guruku pasti akan membantumu"
Lalu Mo Fan pergi meninggalkan tempat itu dengan membawa anak rubah putih yang baru lahir, sementara sang induk rubah hanya bisa menyaksikan kepergian anaknya dan tak lama setelah itu pelayannya yang bertarung tadi datang menghampiri.
"Nona!, dimana tuan putri?"
"Aku meminta seseorang untuk merawatnya karena keadaan kita tidak aman, jika ada takdir kita akan dipertemukan kembali.
"Semoga ini adalah keputusan yang tepat untukku dan anakku, aduuhh!, efek obat itu masih terus menyemburkan qi didalam tubuhku, aku harus bisa menyerapnya secepat mungkin, jika berhasil mungkin sebelum sore aku sudah bisa berjalan, aku akan mengunjungi guru anak muda itu untuk berterima kasih"
Sementara itu Mo Fan segera kembali ke tempat kakek gurunya di gua.
"Kakek!, coba lihat apa yang aku bawa?" teriak Mo Fan
"Tak ada yang menarik bagiku jika itu masih berasal dari dunia ini"
"Dibawah sana aku menemukan seekor rubah putih yang terluka karena serangan serigala perak, dia memintaku untuk membawa anaknya yang baru lahir"
"Apa?, rubah putih?, pemukiman rubah putih cukup jauh dari sini, apalagi ini wilayah terlarang bagi rubah putih dan yang lainnya, jika dia sampai berada disini berarti dia sedang dalam putus asa"
"Apakah rubah putih itu jahat?"
"Tidak!, mereka normal layaknya kita, tapi terkadang kebaikan mereka disalah gunakan oleh kelompok lain untuk mengambil keuntungan dari mereka"
"Kalau kakek guru tidak keberatan biarkan dia tinggal disini juga, setidaknya ada teman ngobrol untuk kakek guru"
"Kalau dia sedang terluka parah mungkin tidak ada kesempatan lagi untuk dia hidup"
"Kakek tenang saja!, aku sudah mengobati nya, kalau dia beruntung dan bisa melewati masa kritisnya mungkin sebelum sore dia sudah datang kesini.
"Ngomong-ngomong sudah seberapa jauh perkembanganmu sekarang?, apakah kau sudah menjadi orang kuat?"
"Nasibku sungguh menyedihkan, tubuhku tidak mengalami perkembangan seperti waktu aku berlatih disini, jika aku melawan orang kuat didunia ku aku belum tentu bisa melawannya"
"Kalau tubuhmu lemah maka satu-satunya cara untuk menjadi kuat adalah dengan memperkuat jiwamu"
"Bagaimana cara melatih jiwa kek?, aku ingin menjadi kuat juga agar bisa menjalani hidup dengan tenang"
"Yaitu dengan meningkatkan kultivasi jiwamu, ada banyak cara juga sebenarnya, bisa menggunakan bahan ramuan herbal, menyerap energi alam atau melatih teknik jiwa, menguasai teknik pola juga sangat bagus karena teknik pola menggunakan Qi bukan kekuatan fisik, diantara hartaku yang kau bawa waktu itu mungkin ada teknik yang cocok untuk mu"
"Entah berapa lama aku harus berlatih agar menjadi kuat seperti kekuatanku di dunia ini"
"Saat kau berjalan jangan melihat dimana tujuan yang akan kau tuju karena itu akan membuat semangatmu rapuh tapi nikmatilah setiap langkah yang kau jalani, cepat atau langkah kau akan sampai ditujuan"
"huh!, berkata-kata memang lebih mudah dari apapun"
"Apa kau sudah memikirkan bagaimana caramu membawa anak rubah itu?" tanya si kakek
"Itulah yang ingin aku tanyakan pada kakek, apa kakek punya caranya?
"Menurutmu berapa lama bayi rubah itu bisa hidup tanpa bernafas?" tanya kakek
"Mungkin sekitar 2 sampai 3 menit"
"Lalu berapa lama kau bisa kembali ke duniamu?"
"Kalau itu aku tidak tau kek!, hehe"
"Ternyata kau lebih bodoh dari dugaanku, kalau begitu aku ganti pertanyaanku, berapa lama kau bisa bangun dari tidurmu?" tanya kakek lagi
"Hihi!, aku juga tidak tau kek! "
"Sekarang masukkan bayi rubah itu kedalam cincin itu lalu tutup matamu!" ucap si kakek
"Tunggu!, tunggu kek!, apakah kakek tidak akan memberiku oleh-oleh setelah mengunjungi kakek?"
"Jangan harap!, terakhir kali kau mengosongkan ruang hartaku dan hanya menggantinya dengan sekotak makanan! " ucap kakek dengan kesal
"Hehehe!, iya iya!, aku hanya bercanda kek!, nanti kalau aku sudah memahami rahasia cincin ini pasti akan aku kirimi kakek makan tiap hari"
"Tidak perlu berpikir terlalu jauh dulu!, cukup kamu pelajari saja rahasia cincin itu semampu mu, sekarang masukkan rubah itu ke cincin penyimpananmu lalu tutup matamu"
Kakek langsung mengaktifkan pola teleportasi dan Mo Fan langsung melakukan seperti yang dikatakan kakek untuk memejamkan mata.
"Sekarang buka matamu" kata kakek lagi