Mungkin hal biasa kalo cewek cupu pacaran sama bad boy, namun kali ini kebalikanya gimana peran sicewe yang urak-urakan, suka balap liar, dan tidak mau diatur malah dia jatuh cinta dengan cowo cupu kutu buku yang anti sosial.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon prettyaze, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kejadian kantin
Siang hari ini saat jam istirahat siang di kantin, Sera dan para temannya sedang makan siang sambil mengobrol asik dan sesekali bercanda.
"Duh gue udah ga sabar pengin ngasih pelajaran buat cewek itu."
"Sabar kali, Luna! Rencananya juga besok," saut Asa menatap Luna. Teman-teman yang lain hanya menatap Luna dengan jengah, mengapa gadis itu tidak sabar sekali.
"Iya, hehe," Luna menatap Asa dan yang lain dengan cengengesan.
Mereka melanjutkan makan dengan tenang, sementara Sera hanya diam, tak banyak bicara. Gadis itu terlihat masih galau.
Saat tengah asik makan, tiba-tiba suasana kantin menjadi sangat ramai dan kacau. Para siswa berhamburan keluar kantin, geng Sera hanya menatap tanpa tahu apa yang tengah terjadi.
"Eh, ada apa sih?" Akram menahan seorang siswa yang akan keluar kantin sembari bertanya.
"Emm, itu ada theo dan gengnya lagi bully siswa lain, dia ngamuk serem banget," jawab siswa itu dengan gugup menatap Akram lalu pergi.
"Lagi-lagi buat masalah tuh berandalan, di kantin lagi," saut Ken.
"Iya, se-nakal-nakalnya kita, gak pernah tuh yang namanya Ngebully orang," mereka juga berandalan sih, tapi tidak separah theo. Cowok itu sangat temperamen, suka marah. Makanya, Sera menyesal pernah pacaran sama dia.
Sera menatap theo yang tengah menyiram jus ke murid yang dia bully. Sera menggeleng, benar-benar parah si theo ini. Dirinya kaget menatap murid yang menjadi korban theo itu—gara, pacarnya, dengan Nabila yang menangis menatap gara dibully, sementara dirinya ditahan teman-teman theo.
Teman-teman Sera juga sama kagetnya, ternyata gara menjadi korban perundungan theo lagi. Mereka menatap Sera tanpa berbicara apa pun.
Sera bangun dari kursinya, ia mendekati gara yang seragamnya digunting oleh theo. Benar-benar keterlaluan. Bagaimanapun gara menyakiti dirinya, lelaki itu tetap pacarnya. Kenapa tidak ada guru yang datang sih melerai theo? Padahal banyak murid keluar dari kantin, pikir Sera sendiri.
Mendekati tempat gara berada, theo dan yang lainnya tidak menyadari kehadirannya.
"THEO! Stop, bangsat..!" teriak Sera, menyingkirkan theo dari gara yang kelihatan sudah pasrah dan lemas, dengan beberapa luka lebam di wajahnya.
"Apa sih lo, Sera! Gak usah ikut-ikutan, anjing! Ini urusan gue sama dia! Ngapain lo peduli sama dia yang udah nyakitin lo?" ucap theo marah pada Sera.
"Tapi lo udah keterlaluan, theo! Kalau sampai terjadi sesuatu sama dia, awas lo!" tantang Sera pada theo.
Gara hanya diam menyaksikan Sera dan theo bertengkar. Sera masih melindungi dirinya, padahal dirinya tengah cuek pada gadis itu.
"Dasar Sera tolol!" theo pergi dari hadapan Sera. theo merasa Sera sangat bodoh membela pacarnya yang sudah selingkuh itu. Penyebab kejadian tadi adalah Nabila, gadis yang dengan tingkah manja dibuat-buat, telah melakukan kesalahan dengan menyiram theo dengan kopi panas miliknya.
Saat tengah jalan mencari meja di kantin, gara dan Nabila melewati meja theo. Tiba-tiba gara jatuh tersandung kaki theo yang sengaja dilakukan. Saat melihat gara jatuh yang disebabkan oleh theo, Nabila dengan cepat mengambil kopi di atas meja dan menyiramkan pada theo. Setelah itu, mereka dirundung oleh theo dan gengnya.
Nabila tidak tahu kalau theo adalah orang yang ditakuti murid lain dan suka merundung murid lain.