Tragedi Ranjang Kakak Tiri

.

Ares yang mendapat perintah untuk survei pembangunan gedung di kota B ia pun langsung bersiap untuk berangkat, beberapa saham yang akan ia tanam di sana harus terpantau dengan baik.

"Apa aku harus ikut?." Tanya Ben.

"Tak usah biar ku urus sendiri, pantau kegiatan Nao dia sendirian di rumah. Kabari jika dia keluar malam atau ikut party."

"Siap bos." Balas Ben.

Niat Ares ingin segera pulang menghabiskan waktu dengan kekasihnya mumpung tak ada siapa-siapa, namun nyatanya itu tak bisa Ares harus melihat kontruksi pembangunan gedung untuk penanaman saham selanjutnya.

Melihat tuannya tiba, semua pegawai juga para arsitek langsung menyambut hangat. Walaupun mereka tahu jika putra kedua tuan Agam ini sangat angkuh, tegas juga dingin.

Ares mengelilingi kontruksi bangunan itu. "Butuh 50% lagi untuk menyelesaikannya! apa dalam waktu satu bulan bisa?."

"Akan kami berikan yang terbaik tuan." Jawab serentak mereka.

"Oke bagus!."

Ares beralih mengelilingi tempat lain untuk melihat kinerja mereka, sementara para pegawai kembali melanjutkan tugasnya.

Pada halaman belakang bangunan itu terlihat seorang gadis kecil berumur 4 tahun sedang bermain semen, tidak jauh dari sana juga ada seorang wanita yang sibuk dengan handphone.

Mendapati tangga bangunan oleng ke arah gadis kecil itu, Ares langsung berlari hingga....

Bugh!

Punggung Ares tertindih.

"Akhh!.." Jerit anak kecil terkejut saat berhasil Ares selamatkan.

"Sial!." Decak Ares sedikit merasakan ngilu, ia langsung menghempaskan tangga itu.

"Oh my good!." Ujar wanita yang sedari tadi sibuk main handphone langsung menghampiri Ares.

"Kemari kau, benar-benar merepotkan!." Wanita itu merebut gadis kecil. "Terimakasih sudah menolongnya."

Ares menengadah untuk melihat, ia merasa familiar dengan wajah itu. "Handphone tidak bisa membeli nyawa anak ini!." Murka Ares.

"Ares!???."Terkejut Angel saat mengetahui pria yang berciuman dengan Nao di bar waktu itu, sekaligus idola kampusnya sekarang ada di sana.

"Om tak apa?." Tanya gadis kecil.

Ares tertegun saat melihat gadis kecil itu yang matanya hampir mirip dengan Nao. "Apa dia adikmu?."

"Tentu saja bukan, dia adik tiri ku yang merepotkan!." Balas Angel.

Seketika Ares teringat jika Angel merupakan kakak tiri dari Nao yang pernah terlibat scandal dengan mantan pacarnya Aiden.

Ares menggendong gadis kecil yang bernama Lucy "Bawa aku ke rumahmu."

Angel mengerutkan kening tak mengerti, ia pun menyusul langkah Ares.

Tak lama Ares sampai di rumah yang besar dan cukup megah.

Lucy berlari kecil menuju seorang pria paruh baya yang sedang duduk di kursi melihat majalah. "Daddy lihat siapa yang datang."

Ares adu tatap dengan wajah pria itu. "Selamat siang."

"Om itu menyelamatkan Lucy yang hampir tertimpa tangga." Lanjut Lucy.

Angel memilih masuk jalan belakang karena kesal sudah pasti ia akan dimarahi karena tak becus menjaga adik tirinya.

"Kau.... Ares Leonardgo." Lirih pria itu yang ternyata Ishak ayah kandung dari Nao.

Ares yang sudah menduga ia pun memberi salam. Dirasa kedatangannya kurang tepat Ares memilih pergi. "Tempat ini kurang cocok denganku, permisi sampai jumpa Lucy."

Saat Ares hendak melangkah Ishak menahan Ares. "Tunggu, bukankah kau kakak tiri dari putriku Nao?."

"Ya, sudah ku duga anda mengetahuinya."

Angel menutup mulut syok saat mengintip percakapan mereka. "Jadi Nao memiliki hubungan juga berciuman intim bersama kakak tirinya Ares??? what?." Angel tersenyum licik seolah mendapat celah. "Bukankah ini menyenangkan?."