~Saat berusia 9 tahun Faisal di tinggal oleh sang ayah untuk selama-lamanya. Dan beberapa bulan kemudian, sang ibu pun meninggalkan dia untuk menikah lagi dan memilih hidup bersama keluarga baru nya. Dan karna itu pula, kini Faisal tumbuh menjadi sosok yang pendiam dan juga dingin~
~Yessi adalah seorang gadis polos dan ceria, yang baru bekerja beberapa hari di sebuah restoran, Namun karna sebuah kesalahpahaman ia di paksa menikah dengan teman yang juga bekerja di restoran tersebut~
Gimana kisah mereka selanjutnya? Yuk baca👉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adira amna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 3. ketahuan pulang bareng
Pagi ini Andra akan berangkat bersama Faisal, sebab motor pria itu tiba-tiba aja ngadat minta jajan ke bengkel.
"Sal udah belom?" teriak Andra, Mengetuk pintu kamar Faisal.
"Sabar ndra!" ujar Faisal, dengan nada di tekan, membuat Andra cengengesan tak jelas.
"Mana kunci motor nya? Biar gue aja yang bawa" pinta Andra, Faisal pun langsung memberikan kunci motor nya pada Andra.
Kedua nya menaiki motor, dan Andra langsung tancap gas menuju restoran. Saat kedua nya sudah berada di dalam, semua mata tertuju pada mereka. Dan itu membuat Andra heran, karna tak biasa nya ia menjadi pusat perhatian kaya gini.
"Kenapa sih kalian? Gak pernah liat orang ganteng ya?" tanya Andra, dengan menaik turun kan alis nya.
"Dih pede banget lu. Kita tuh lagi liatin Faisal, kemaren dia abis pulang bareng sama anak baru!" ujar pria kurus, bernama Dika.
Andra langsung menoleh ke arah Faisal dengan tatapan menyelidik nya.." Jadi ini yang kata nya ada urusan?"
"Kemaren hujan dia gak di jemput, hp nya juga mati!" Faisal menjelaskan, dengan nada yang terdengar biasa aja, tapi membuat Andra menaikan sebelah alis nya.
"Sejak kapan, temen gue ini peduli sama cewe?" Ujar Andra, dan tersenyum remeh.
Faisal hanya menghela napas, tak berusaha untuk menjelaskan nya lebih panjang lagi. Membuat Andra mendengus, karna kelakuan teman nya itu.
Andra langsung menghampiri Yessi, ketika gadis itu memasuki ruangan khusus karyawan.
"Hai Yessi, gimana kemeren gak ada aa Andra di sini?" Tanya Andra, dengan genit.
"Lancar semua nya a" ujar Yessi dengan tersenyum, sontak yang ada di ruangan itu pun, langsung tertawa terbahak-bahak.
Mereka melakukan briefing, sebelum memulai pekerjaan. Begitu selesai Yessi langsung, duduk di balik kasir, hingga waktu makan siang tiba.
"Yessi makan dulu, itu biar di gantiin sama Dina" ujar bang Irgi, yang berjalan dari arah dapur.
"Iya bang" Dan saat Yessi ke belakang, ternyata di sana sudah ada Faisal dan Andra.
"Gabung sini yes" ujar Andra, ketika melihat Yessi mendekat. Yessi hanya menganggukkan kepala nya dan tersenyum tipis pada Faisal. Tetapi wajah lelaki itu terlihat datar.
"Kemaren gimana perasaan nya, di anter pulang sama Faisal?" tanya Andra tiba-tiba, yang membuat Yessi tersedak, makanan yang masih ada di dalam mulut nya.
Faisal langsung memberikan gelas nya pada Yessi, dalam pengawasan mata Andra. Andra baru kali ini, melihat Faisal pengertian pada wanita. 'biasa nya liat cewe nyungseb di depan mata juga ia bodo amat'.
Keadaan seketika menjadi hening, saat Faisal melebarkan mata nya pada Andra, dan memberi kode untuk tidak bicara lagi.
Dan sekarang jam sudah menunjukan pukul 5 sore. Mereka yang masuk shift pagi langsung bersiap untuk pulang. Kali ini Yessi sudah melihat sang bapak, yang menunggu nya di depan resto. Yessi langsung mencium punggung tangan bapak nya, dan langsung naik ke boncengan motor itu.
"Woy, di liatin mulu anak orang" Faisal langsung terlonjak saat Andra mengagetkan nya.
Faisal pun berdecak kesal pada teman baik nya itu, lantas ia langsung menyala kan mesin motor nya. "Ayo"
Saat sedang melaju kan motor nya, Andra meminta nya untuk mampir ke konter pulsa. Andra bilang, ia tak punya Kouta untuk menelpon pacar nya.
"Mba Ica beli pulsa dong" ucap Andra, dengan nada menggoda. 'gimana gak di godain, orang yang punya konter nya janda'.
"Baru kemaren, udah abis lagi aja ndra Kouta nya, di pake buat nonton film biru terus ya?" ucap mba Ica, dengan nada meledek.
"Astagfirullah.. Aku tuh anak baik-baik loh mba" Andra berujar dengan sedikit sewot. Sementara mba Ica langsung tertawa terbahak-bahak.
Dan Faisal yang berada di atas motor pun, hanya memutar bola mata nya jengah melihat kelakuan teman nya itu.
Kini kedua nya sudah berada di dalam kamar kost, Andra tak langsung masuk ke kamar nya sendiri, Melainkan mengikuti Faisal ke kamar nya.
"Sal lu beneran gak naksir sama Yessi?" tanya Andra, ketika Faisal keluar dari dalam kamar mandi.
"Lu yang di tanyain itu Mulu, perasaan!" jawab Faisal dengan datar.
"Ya abis nya, gue belom dapet jawaban" Andra cengengesan tak jelas.
"Lu tau gue gimana ndra" ujar Faisal dengan penuh penekanan.
"Ya tapi mau sampe kapan bro? Lu gak bisa kaya gini trus!" ujar Andra, yang tiba-tiba emosi.
"Tante Dewi sedih sal, ngeliat lu terus-terusan ngehukum diri sendiri karna kelakuan nyokap lu" lanjut Andra dengan suara lirih.
Faisal benci saat pembahasan, sudah sampai pada cerita mama nya. "Jangan bahas dia lagi"
"Buka hati lu sal, lu berhak bahagia. Dan gak semua perempuan di dunia ini kaya nyokap lu" Andra langsung berjalan meninggal kan kamar Faisal.
Saat adzan Maghrib berkumandang, Faisal segera mengambil wudhu dan solat. Ia ingin menenangkan hati dan juga pikiran nya akibat pembahasan tadi.
Bukan ia membenci seluruh wanita di muka bumi ini, hanya saja di tinggal kan oleh orang yang kita sayang dengan sengaja, meninggalkan luka yang cukup dalam di hati Faisal. Dan itu membuat nya takut, untuk memulai suatu hubungan.
*****
Sementara itu, Yessi sedang berada di dalam kamar nya. sambil menonton drama Korea favorit nya.
"Dek makan dulu" suara ibu mira, terdengar dari balik pintu kamar nya.
"Iya Bu sebentar" Yessi langsung mematikan hp nya, dan keluar dari kamar.
Di meja makan sudah ada bapak dan ibu juga mas dan mba nya. "Hari ini gimana kerja nya dek, lancar?" tanya mas bhama.
"Alhamdulillah lancar mas, temen nya di sana juga asik-asik, gak ada yang rese" jawab Yessi, sambil menerima piring berisi kan nasi dari tangan sang ibu."Makasih Bu"
"Ada yang ganteng gak dek?" tanya mba shanum, yang langsung mengaduh saat pipi nya di cubit sang suami.
"Jangan nanyain cowo lain, kalo gak mau bikin suami cemburu" ujar mas bhama datar. Dan mba shanum hanya tertawa melihat wajah kecut suami nya.
"Ada 1 mba yang lumayan ganteng, tapi datar banget muka nya" jawab Yessi, dengan bibir cemberut.
Dan obrolan pun berlanjut di iringi dengan gelak tawa. keluarga Yessi memang bukan orang kaya, tapi bapak dan ibu selalu mengusahakan kebahagian untuk anak nya. kasih sayang dari mereka, menjadikan bhama dan Yessi tumbuh menjadi anak yang saling menyayangi.
*****
Keesokan pagi nya, Faisal kembali berangkat dengan Andra. Mereka memang seperti itu, ketika berantem tak pernah lama, karna kedua nya sudah saling mengerti satu sama lain.
"Nanti balik nya, anterin gue ke bengkel ya sal" ucap Andra saat di motor.
"Udah beres semua?" tanya Faisal yang melihat ke arah spion motor.
"Udah, semalem orang nya nelpon, minta nya sih pagi di ambil nya tapi kan gue gawe" jawab Andra.
Dan ketika sore tiba, mereka langsung menuju ke bengkel yang di maksud Andra. Saat andra sedang melihat motor nya, pandangan Faisal langsung jatuh pada perempuan, yang berdiri di halte sebrang bengkel itu seorang diri.
"Ndra gue cabut duluan" teriak Faisal, dan langsung tancap gas.
Faisal membunyikan klakson motor nya saat sudah berada di depan perempuan tadi. "Ayo gue anter"
"Loh bang Ical, ko bisa ada di sini?" Dan perempuan itu ternyata Yessi.
"Ayo buruan naik" ucap Faisal datar. Dan Yessi pun akhir nya langsung naik ke motor tersebut.
"Kenapa bisa ada di halte itu?" Faisal bertanya, karna halte tersebut berlawanan arah dari rumah Yessi.
"Tadi abis beli titipan ibu bang" dan benar saja, Faisal melihat Yessi memegang kantong plastik hitam, yang entah isi nya apa.
"Abang sendiri abis dari mana?" tanya Yessi, dengan sedikit berteriak karna suara kendaraan yang cukup bising.
"Nganter Andra ngambil motor nya, di bengkel" jawab Faisal, dengan nada datar.
Kini kedua nya sudah sampai di rumah Yessi. Dan pada saat itu, bapak Yessi sedang berdiri di teras rumah dan melihat kedatangan Yessi.
"Di ajak masuk dulu dek teman nya" ujar bapak Yessi, karna Faisal memakai seragam yang sama dengan Yessi.
"Bapak nyuruh masuk dulu bang?!" ucap Yessi pelan.
Akhir nya Faisal pun turun dari motor dan memarkir kan motor nya di halaman rumah Yessi.
Kedua nya berjalan ke arah bapak dan langsung menyalami punggung tangan nya. "Siapa nama nya?" tanya bapak Yessi. Saat bersalaman dengan Faisal.
"Saya Faisal pak, teman kerja nya Yessi" jawab Faisal tersenyum tipis.
"Masuk dulu biar di bikinin minum sama Yessi, sekalian makan malem di sini juga ya?" ajak bapak Yessi, yang langsung masuk ke dalam rumah.
Faisal dan Yessi hanya saling pandang, kemudian Yessi berlalu masuk ke dalam dan di ikuti oleh Faisal juga.
Yessi menghampiri ibu nya yang sedang memasak untuk makan malam mereka nanti. "Bu, ini pesenan nya"
"Taruh di situ aja dek, nanti ibu yang bereskan" ucap Bu Mira menunjuk ke arah meja makan.
Yessi mengambil panci untuk merebus air, ia akan membuat kopi untuk Faisal dan juga bapak nya.
"Ada tamu ya dek?" tanya Bu Mira.
"Temenku Bu. Tadi gak sengaja ketemu di jalan, terus nganterin pulang. Sama bapak di suruh mampir" jelas Yessi pada sang ibu.
Setelah kopi nya jadi, Yessi segera membawa nya ke ruang tamu. Di sana ia melihat bapak dan Faisal sedang tertawa, membuat Yessi terpana karna Faisal terlihat lebih tampan jika tertawa.
Happy Reading 💜