Mertua Egois Dan Suami Hebatku.

Nyonya Magdalena yang melihat sang menantu yang kini berdiri dengan menatap nya sendu, kini sudah melepaskan pelukan nya dari Tania dan berjalan memasuki kamar untuk menemui menantu satu-satu nya itu.

Dengan cepat nyonya Magdalena segera memeluk tubuh sang menantu dengan sangat erat, tidak lupa dengan deraian air mata yang cukup deras keluar dari pelupuk matanya yang indah.

"Sayang, maaf kan mama yang sudah menyiksa kamu selama tinggal di sini! Dan mama juga minta maaf atas semua hinaan yang mama ucapkan selama kamu dan Tania tinggal di sini!. Dengan memeluk semakin erat Magdalena semakin terisak dengan air mata yang tak henti-hentinya mengalir.

"Mah, 'Keira, sudah memaaf kan mama ko!" jelas Keira dengan air mata yang sudah berderai.

"Kenapa pelukan ini sangat nyaman, seperti pelukan seorang ibu yang aku rindukan!. batin Keira. Yang merasa pelukan dari mama mertuanya sama seperti pelukan dari sang ibu tercinta.

Hiks,,, hiks,,, "Mama benar-benar meminta maaf ya nak, atas semua kesalahan mama!?. Ucap Magdalena dengan melepas pelukan nya dari sang menantu.

Tak di sadari mereka ternyata ada seorang pria parubaya yang saat ini sudah menatap senang dengan perubahan sang istri yang dulu sangat membenci menantunya namun saat ini sang istri sudah meminta maaf, dan memperbaiki hubungan mereka.

"Syukurlah mama sudah mau mengakui kesalahan nya, dan memperbaiki semua nya! Dengan berbicara kecil, tuan Danil berjalan menuruni anak tangga menuju lantai bawah.

"Bagaimana kalau kita masak menu kesukaan Kevin sama papah!. Ajak Magdalena pada sang menantu dan putri angkatnya yang masih belum sah di umumkan.

"Kalau gitu ayo kita masak sekarang!. Jelas semangat Tania dan langsung menarik ke dua wanita yang ada di hadapan nya saat ini.

"Hati-hati sayang! Pinta Magdalena saat terkejut di tarik Tania menuju anak tangga.

"Tan, kamu bisa gak gak usah tarik-tarik!. Jelas Keira yang terkejut atas tindakan sang sahabatnya itu.

Tuan Danil yang melihat ke tiga wanita yang sangat di sayanginya itu sudah akur dan sedang memasak makanan untuk menu makan malam nanti.

Tersenyum simpul, tuan Danil merasa sangat bangga atas perubahan sang istri tercinta.

"Kalian mau masak apa? tanya tuan Danil yang melihat sang istri, menantu, dan putri angkatnya sedang sibuk bergulat dengan peralatan dan bahan-bahan masakan nya.

"Ini pah, kita lagi masak menu daging iga lembu, rendang daging sapi, tumis sayur bayam dan kangkung, panekuk, dan cumi sambel ijo. Tidak lupa mama juga akan buatkan minuman kesukaan kita semua!. Jelas nyonya Magdalena yang masih setia dengan bahan masakan nya, namun tetap saja menjawab pertanyaan sang suami tercintanya.

"Mah, 'Papah minta maaf atas semuanya!?. Jelas tuan Danil dengan tatapan memohon pada sang istri.

"Mamah, yang seharusnya meminta maaf pada papah dan Kevin. Karena ulah mamah kalian semua jadi seperti ini, mama akan berusha menjadi istri, seorang mama, dan mama mertua yang baik untuk kalian semua!. Dengan tersenyum manis nyonya Magdalena berjalan mendekati sang suami dan langsung memeluk ya dengan erat.

"Cie-cie, udah pada akur ni!" ucap Tania dan mendapat tawaan dari semua penghuni mansion Sanjaya, tak terkecuali bibi Darmi yang sedang mengelap meja makan.

"Akhirnya mereka akur juga!. Dengan suara kecilnya, bibi Darmi tersenyum lebar tak kala melihat empat orang itu berpelukan layaknya teletabis.

☆☆☆☆☆

Kevin yang sudah dalam perjalan pulang bersama Ardi sang asisten, kini hanya menatap lurus ke depan. Menikmati perjalanan nya yang sangat melelahkan itu.

Setelah selesai mengecek semua proyek yang di kelola tuan Jem, Kevin merasa lelah dan cukup gerah karena terlalu lama di bawah teriknya matahari yang membakar kulit putih mulusnya itu.

Keringat yang bercucuran, kemeja yang basah, rambut lepek karena basah terkena keringat membuat seorang Kevin ingin cepat-cepat pulang ke kediaman nya untuk segera membersihkan tubuhnya.

Mobil mewah nan mahal itu sudah sampai di gerbang yang sangat menjulang tinggi, untuk memasuki kawasan mansion, atau bangunan mewah nan besar itu.

Petugas yang menjaga sebagai Security yang melihat mobil mewah milik tuan mudanya segera membukakan gerbang, dan mempersilahkan mobil tuan mudanya masuk dengan kepala menunduk hormat.

Ardi yang duduk di kursi kemudi segera melajukan mobil yang di kemudinya untuk masuk ke dalam kawasan Mansion.

"Selamat sore tuan muda? Sapa pak Eko. Yang saat ini sudah membuka pintu mobil, di mana sang tuan muda akan keluar.

"Sore pak!. Jawab dingin Kevin dan berjalan keluar dari dalam mobil menuju pintu utama yang di ikuti Ardi sang asisten.

"Enak ya pak jadi orang kaya!. Jelas Joko yang melihat penampilan ke dua pemuda tampan itu.

"Sudah kaya, karir bagus, tinggi, tampan, dan incaran para gadis kalangan atas!. Puji Joko

"Kamu hanya bisa sirik ajah Jok, 'Sudah sana tutup gerbangnya, kalau sampai ada pencuri masuk kamu yang tanggung jawab!". Dengan senyuman jahilnya pak Eko segera pergi meninggalkan Joko sang Security yang bertugas menjaga bagian gerbang dan ke amanan rumah itu.

Joko pun langsung berlari untuk menutup kembali gerbang otomatis dengan cara menekan remote kontrol yang selalu di bawanya di dalam saku bajunya.

Tak,,,, tak,,,, suara langkah kaki dua orang pria tampan yang saat ini sudah memasuki pintu utama, dengan jas yang di genggam, lengan kemeja yang di lipat membuat siapa saja akan terpesona atas ketampanan seorang Kevin Sanjaya.

Tuan Danil yang baru kembali dari dapur melihat sang putra dan asisten anak nya sudah kembali dari pekerjaan nya, dengan tubuh kekar yang di miliki putra tunggalnya itu.

Kevin sangat menyukai olahraga, Gym, joging, dan olah raga lain nya. Sehingga membuat tubuhnya menjadi atletis secara bersamaan, dengan otot lengan yang cukup berotot membuat Kevin sangat lah sempurna.

"Sudah pulang nak? Tanya tuan Danil. Sembari berjalan mendekat ke arah anak nya.

"Sudah pah, 'Oya, mama di mana pah? Tanya Kevin dengan mata menelisik ke semua ruangan yang ada di situ.

"Mamah, lagi masak dengan menantu dan adik kamu!. Jelas tuan Danil.

"Oh" kalau gitu Kevin dan Ardi ke atas dulu ya pah. Dengan melangkah menaiki anak tangga Kevin berjalan menuju kamar nya.

Sementara Ardi hanya diam mematung.

"Bagaimana, apa enak bekerja dengan Kevin? Tanya tuan Danil dan tersenyum jahil pada Ardi sang asisten anak nya itu.

"Begitu lah tuan!. Ucap Ardi.

"Papah, panggil aku papah!. Jelas tuan Danil dengan senyuman yang terukir di sudut bibirnya.

"Baik lah pah, kalau begitu Ardi ke kamar dulu!. ucap Ardi yang dulu sangat sering tinggal di kediaman Sanjaya, yang kamar nya ada di samping kamar Tania.

Kamar Ardi berada paling ujung di antara kamar yang ada di lantai dua. Karena padatnya pekerjaannya Ardi jadi jarang berkunjung atau menginap di kediaman Sanjaya.