Aurora, seorang CEO yang merupakan gadis multitalenta harus merenggang nyawa karna keserakahan tangan kanannya sendiri yang berniat merebut perusahaan yang dia bangun sejak dulu.
Ketika sebuah peluru terlepas menembus jantungnya, Dan di detik kemudian gadis itu telah berada di dunia yang berbeda.
Jiwanya menempati tubuh putri dari seorang jendral perang yang terkenal dengan sampah karna tidak mampu berkultivasi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pio21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Syarat yang tidak masuk akal
Dan setelah menyelesaikan makan siangnya, kini Meilan dan Mouzu pergi ketempat penatua Hong, Selain tentang racun ada sesuatu yang juga ingin dia katakan pada orang tua itu.
Gadis itu berangkat menggunakan kuda milik ayahnya, setelah melangsungkan perjalanan yang sedikit jauh akhirnya gadis itu sampai di tempat penatua Hong, salah satu dari orang atau pelayan toko penatua Hong segera menghampirinya.
"Putri Meilan, apakah ingin menemui Penatua Hong"
Pelayan tersebut bertanya dengan ramah, dengan pandangannya sedikit tertuju pada gadis kecil yang berada di samping Meilan, dia nampak terkejut saat melihat ujung rambut gadis itu yang memiliki warna sebagai pembawa sial.
Mouzu yang menyadari tatapan pelayan itu tampak tidak peduli, lagi pula dia percaya dengan kekuatan nonanya, sehingga percaya tidak akan ada yang berani mengusiknya.
"Iya dimana guru Hong?"
Meilan bertanya sambil melirik kearah dalam, sepertinya pria tua itu kedatangan tamu.
"Ada di dalam putri, silahkan masuk"
Pada akhirnya pelayan tersebut mempersilahkan mereka untuk memasuki toko penatua Hong dan memilih mengacuhkan gadis kecil itu, tidak mungkin dia melarangnya masuk dan berakhir menyinggung gadis mengerikan itu bukan? Bayangkan jika seluruh pasukan Sekte teratai hitam mati di tangannya, maka menghabiskannya hanya seperti menepuk seekor lalat.
Meilan melangkahkan kakinya masuk, di susul dengan Mouzu yang mengikuti nonanya dari arah belakang.
Di dalam sana, penatua Hong tampak bercerita dengan seorang gadis muda, dia adalah Hong Yini, Yang merupakan cucu satu satunya pria tua itu
Gadis itu terkenal dengan sifatnya yang blak blakan dan begitu sombong ketika berbicara, namun pada dasarnya gadis itu baik, hanya saja caranya yang berbeda dalam bersikap.
Karna merupakan cucu dari seorang alkemis tingkat 3 maka siapa yang berani menyinggung gadis itu? Bahkan kaisar tidak berani melakukannya.
"Jangan membuat kekacauan"
Penatua Hong tampak memberi amanat pada cucunya yang tampak merotasi malas di hadapannya
"Kenapa semua orang berfikir aku pembuat masalah? Ayolah kakek, aku tidak membuat masalah jika orang orang itu tidak menyinggungku lebih dulu"
Mendengar rengekan cucunya membuat penatua Hong mencebikkan bibirnya, dia sebenarnya tau jika yang salah itu cucunya.
"Penatua Hong, Putri Meilan datang untuk menemui anda"
Sebuah suara terdengar dari ruangan dimana mereka berada
Mendengar nama gadis yang datang berkunjung ke tokonya membuat pria tua itu semakin bersemangat.
Dia bangkit dari tempat duduknya dengan tergesa gesa kemudian bergegas membuka pintu.
Hong yini turut penasaran dengan nama yang di sebut oleh pelayan kakeknya, jika tembakannya benar maka itu adalah orang yang telah menjadi murid kakeknya beberapa waktu yang lalu
Dan ketika pintu itu terbuka, Matanya menangkap sosok gadis cantik berkulit putih berdiri di ambang pintu, gadis itu terlalu cantik bahkan dia akui gadis itu melebihi kecantikannya.
"Guru Hong"
Meilan menyapa dengan sedikit membungkukkan kepalanya.
"Ayoyo kau datang, ayo masuk masuk"
Penatua Hong berkata dengan penuh semangat, kemudian menarik gadis itu agar segera duduk di kursi yang ada di dalam ruangan tersebut.
Hong yini turut memperhatikan reaksi kakeknya, hingga matanya tertuju pada gadis kecil yang ada disana, dia kemudian berkata.
"Kakek, apa muridmu telah memiliki anak?"
Dia bertanya dengan gamblangnya hingga mendapat pukulan dari penatua Hong di kepalanya.
"Bodoh, apa kau tidak melihat jika mereka tidak mirip"
Sarkas penatua Hong yang menatap jengah kearah cucunya itu.
Meilan memperhatikan gadis di hadapannya, kini gadis itu telah berada di alam bumi tingkat 1, Jika dilihat dengan interaksi keduanya dia bisa menebak jika mereka adalah kakek dan guru.
"Dia Mouzu"
Meilan memperkenalkan gadis kecil itu.
Penatua Hong menatap gadis kecil yang memiliki nama Mouzu itu dengan intens, tidak ada yang terlihat istimewa, hanya saja cukup berbeda dengan rambut yang dimilikinya.
"Apakah guru Hong juga berfikir jika orang yang memiliki warna rambut seperti Mouzu juga pembawa sial?"
Meilan bertanya dengan tenang, menatap gurunya yang sedari menatap Mouzu, gadis itu merebahkan punggungnya di kursi kayu tersebut.
"Ahahah tidak tidak, tentu saja siapa yang berfikir seperti itu"
Penatua Hong seketika tertawa hambar.
"Kau ingin mengatakan sesuatu?"
Dia bertanya pada muridnya tersebut.
"Aku ingin membuat sebuah racun, tapi sebelum itu aku ingin memberitahu hal yang lain"
Jawab Meilan kemudian
Penatua Hong yang mendengar itu seketika mengerutkan keningnya penasaran.
"Apa itu?"
"Aku ingin Mouzu ikut masuk kedalam akedemi Qiancheng bersamaku"
Mendengar itu membuat Penatua Hong terdiam beberapa waktu.
Namun mendengar apa yang dikatakan Meilan, Hong Yini membuka mulutnya.
"Maaf Meilan, tapi meskipun kakekku adalah penatua di akademi Qiancheng, tapi akademi itu memiliki aturan tersendiri"
Ucap gadis itu kemudian
Dia tidak menentang gadis itu untuk membawa gadis kecil masuk bersamanya, hanya saja akedemi Qiancheng memiliki kriteria tersendiri setiap murid yang akan masuk ketempat itu.
"Dan sekalipun kakekku memberi izin, maka akan terjadi pertentangan para penatua di akademi nanti"
Lanjut gadis itu kembali.
Meilan hanya diam, dia tentu saja mendengar apa yang dikatakan cucu dari gurunya itu, hanya saja dia ingin mendengar apa keputusan dari penatua Hong.
Setelah terdiam beberapa waktu, akhirnya penatua Hong angkat bicara.
"Apa yang dikatakan Yini memang benar, Akedemi Qiancheng memiliki kualifikasi tersendiri untuk orang yang ingin masuk tempat itu"
Penatua Hong menarik nafasnya sebentar kemudian kembali berbicara
"Aku bisa memasukkannya dengan satu syarat"
Penatua Hong menatap Meilan beberapa waktu
"Apa syaratnya?"
"Dia harus bisa berkultivasi"
Mendengar itu membuat Hong Yini membuka mulutnya lebar lebar, dia tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh kakeknya itu.
"Kakek apa yang kau katakan, dia mungkin saja masih berumur 5 tahun, sedangkan untuk memulai kultivasi harus 6 atau 7 tahun"
Timpal gadis itu, dia pikir apakah kakeknya itu berusaha menolak gadis itu secara halus.
Bahkan Mouzu juga terkejut mendengarnya, berkultivasi di usianya yang sekarang? Dia rasa itu benar benar mustahil. Tapi mendengar nonanya itu membuka mulutnya membuat dia seketika membeku, gadis kecil itu meneguk ludahnya kasar
"Aku setuju"
Meilan menjawab dengan tiba tiba.
Hong Yini benar benar kehilangan kata katanya, dia benar benar tidak menyangka jika murid dari kakeknya itu akan menyetujui syarat yang di ajukan kakeknya.
Selang beberapa saat, setelah mempelajari cara membuat racun pada penatua Hong, gadis itu memilih untuk pamit.
"ingat berangkat ke akademi 7 hari lagi, berangkatlah bersama Yini"
Penatua Hong berbicara sedikit berteriak kearah muridnya yang kini telah berada di atas kuda.
"Aku akan mengingatnya guru, aku akan pergi"
Jawab gadis itu kemudian
"Berhati hatilah"
Penatua Hong melambaikan tangannya kearah Meilan yang kini telah menjauh.
semoga sering khilaf update double ya Thor.
sehat selalu
ayo donk semangat, kami menunggumu.