NovelToon NovelToon
UNSOLVED PUZZLE

UNSOLVED PUZZLE

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Anak Genius / Identitas Tersembunyi / Anime / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: EldLust

Dalam kisah yang sarat dengan misteri dan ketegangan, Ryuga, seorang pemuda yang penuh ambisi, terjebak dalam pusaran bayangan masa lalu yang gelap.

Sebagai adik dari seorang assistant professional yang menangani kasus pembunuhan, Ryuga tumbuh dalam ketidakpastian tentang keberadaan dan identitas kakaknya yang hilang. Meskipun tekadnya kuat, semakin dalam ia menyelidiki, semakin banyak rahasia yang terungkap, menantang kepercayaannya sendiri.

Mampukah Ryuga mengungkap kebenaran tentang kakaknya yang hilang dan menyatukan potongan-potongan masa lalu yang terputus? Apakah ia akan berhasil memecahkan misteri di balik hilang nya seorang assistant professional dan seorang pembunuh di waktu yang bersamaan? Saksikanlah perjalanan seru Ryuga dalam menghadapi tantangan dan bahaya dalam pencarian kebenaran yang membingungkan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EldLust, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10: Tujuan Hidup

Ryuga dan Shaman merasa terdesak saat mereka digiring oleh Pak Han, seorang figur otoritas yang dihormati di sekolah mereka. Mereka bersembunyi di balik tembok, berusaha menghindari konfrontasi langsung dengan Pak Han yang marah.

"Keluar kalian berdua" Ucap Pak Han sambil memegang senjata nya

"Bapak tau kalian ada disana" Ucap Pak Han

"Ryuga jangan berisik" bisik Shaman dengan disertai keringat dingin

"Pak Han mencari kita," Ucap Shaman kepada Ryuga

Mereka tahu bahwa Pak Han tidak akan segan-segan mengambil tindakan keras jika menemukan mereka, karena mereka melanggar aturan.

"Pak Han tahu kita ada di sini," Ucap Ryuga dengan suara bergemetar

Sambil mengendus bahaya, Ryuga menatap Shaman dengan ekspresi penuh kecemasan. Wajah Ryuga dipenuhi dengan ketakutan saat dia menyadari bahwa mereka berdua dalam bahaya besar.

Di belakang Shaman, mereka mendengar langkah kaki berat Pak Han yang semakin mendekat. Ryuga ingin memberi tahu Shaman bahwa Pak Han hampir sampai, tapi dia tidak bisa bicara dengan jelas karena ketakutan.

"Ini menentukan hidup dan mati kita," Ucap Shaman

Ryuga bisa memberi isyarat kepada Shaman, Pak Han muncul di balik tembok belakang yang sedang dipakai untuk bersembunyi oleh Shaman. Ekspresi wajahnya Ryuga begitu sangat ketakutan, sehingga mulut dia bergemetar.

"Hidup dan mati?" Tanya Ryuga dengan nada ketakutan

"Jangan berrr...canda" Ucap Ryuga melihat Pak Han berada di balik tembok yang sedang dipakai menjadi tempat sembuyi oleh Shaman

"Kau kenapa" Tanya Shaman

"Dd.. Di.. Di belakang mu" Jawab Ryuga

"Ku hitung sampai tiga baru kita lari bersama oke" Ucap Shaman dengan membuat persetujuan

"Satu dua..." Ucap Shaman

"Lariiii!!!" Ucap Ryuga dengan nada yang keras dan disertai dengan berlari begitu cepat nya meninggalkan Shaman

"Hei bodoh tunggu, hitungannya belum selesai " Ucap Shaman yang merasa kesal karena langsung ditinggalkan

Pak Han mendekati Shaman, tanpa Shaman sadari Pak Han sudah ada dibelekang nya persis sambil menodongkan senjata yang dipegang nya. Alangkah terkejut nya Shaman yang mengetahui hal itu, mau tidak mau dia harus bereaksi.

"Kamu kemana saja, di jam bapak tidak ada, pakaian compang camping mau jadi gembel hah" Tanya Pak Han sambil menodongkan senjata nya

"Saya bisa jelaskan Pak" Jawab Shaman dengan nada bergemetar sambil mengangkat tangan nya

Seketika itu, bel tanda berakhirnya jam sekolah berbunyi, memecah ketegangan di udara. Gerbang sekolah pun dibuka, dan siswa-siswa pun mulai bergegas pulang.

"Mantap pulang," terdengar suara suara mahasiswa yang ramai.

"Hari yang melelahkan" Ucap beberapa mahasiswa

"Makan di resto yuk" Ucap beberapa mahawasisha

Ryuga bergabung dengan kerumunan siswa yang berjalan pulang bersama-sama. Anui, Shun, Taka, Ruka juga ada di antara mereka, saling berbincang dan tertawa-tawa.

Setibanya di depan gerbang sekolah, Taka berpamitan untuk pergi terlebih dahulu, meninggalkan mereka bertiga.

"Aku duluan ya" Ucap Taka sambil melambaikan tangga nya ke mereka berempat

"Sampai jumpa lagi Taka" Ucap mereka berempat

"Anui, Shun, mau main ke rumahku?" tawar Ryuga kepada teman-temannya, mencoba menciptakan suasana yang lebih ceria setelah kejadian yang menegangkan tadi.

Mereka berjalan bersama sama, tetapi suasana masih terasa tegang. Ryuga mencoba untuk melemparkan candaan, namun reaksi dari Ruka membuatnya tersentak.

"Kok aku gak diajak? " Tanya Ruka sambil mengikuti mereka bertiga

"Hei Ruka kamu cewek tau" Jawab Ryuga

"Iya kamu cewek sendiri, nanti kita dituduh yang nggak nggak lagi" Ucap Anui sambil membayangkan kejadian yang nggak nggak itu dalam pikiran nya

"Kalau kamu ikut judulnya bukan main kerumah Ryuga, malah kasus malam hari dirumah Ryuga" Ucap Shun

Ryuga memegang pundak Ruka sambil menunjukkan sikap kekagumannya, namun Ruka hanya bisa terdiam dengan wajah memerah.

"Iya ya deh iya" Ucap Ruka dengan kesal

"Dia makin imut jika berpose begitu" Ucap Anui yang berada jauh di depan Ruka

"Benar" Jawab Shun

"Sampai jumpa lagi," ucap Ruka dengan malu malu, sambil melambaikan tangannya.

Anui, Shun, dan Ryuga melanjutkan perjalanan mereka, masih terdapat kecanggungan di antara mereka. Ryuga mencoba untuk menyemangati suasana dengan sedikit humor, tetapi pandangan mereka masih terfokus pada peristiwa yang baru saja terjadi.

"Baiklah, saat nya kita pergi ke halte" Ucap Ryuga

"Aku harap, gak berharap apa apa karena udah kecewa" Ucap Anui

"Aku harap dirumahmu ada makanan yang lezat" Ucap Shun

Ryuga yang tau perasaan Anui pun simpati, dengan mendekati Anui dan memegang pundaknya sambil ia mengatakan.

"Oh kawan, sudah lah" Ucap Ryuga sambil menepuk nepuk pundak Anui

"Ya, kita hanya bisa badut saja untuk dia" Ucap Shun

Semenjak kejadian itu Ryuga tau ternyata Anui Shun dan Taka adalah trio jomblo abadi.

Akhirnya, mereka tiba di halte bis, dan suasana pun menjadi lebih santai. Anui dan Shun bercanda tentang apa yang akan mereka makan nanti.

Setelah menunggu sebentar, bis pun tiba, membawa mereka pulang dengan selamat. Meskipun masih terbayang dengan kejadian di sekolah tadi, mereka berharap untuk hari yang lebih cerah di hari esok.

Setelah tiba di halte bis kagura, Ryuga dan teman-temannya bergegas naik pergi kerumah Ryuga. Anui, yang masih terbayang dengan kejadian di sekolah, mengungkapkan kekhawatirannya.

"Pemberhentian halte Kagura" Ucap supir bis

"Halte ini bukannya halte khusus ya" Ucap Anui

"Lapar banget tau" Ucap Shun sambil memegang perut nya

"Dari sini kita kemana?" tanya Shun kepada Ryuga

"Dari sini kita jalan Jibaku kurang lebih dua sampai tiga kilometer" Ucap Ryuga

"Apa kau bercanda" Ucap Shun yang menahan lapar

Namun, mereka memutuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan mereka, meskipun dengan perasaan lapar dan kelelahan yang masih menghantui mereka.

Perjalanan mereka menuju Jalan Jibaku tidak begitu menyenangkan. Anui mencoba untuk mengalihkan perhatiannya dengan mencari sesuatu yang menarik di sekitar, dan dia menunjuk ke arah sebuah toko.

"Hei, Ryuga, coba lihat, bukankah itu Fujin?" ucap Anui, menarik perhatian Ryuga dan Shun.

Shun, yang tidak yakin tentang keberadaan Fujin di tempat itu, merasa skeptis. "Tidak mungkin kau salah lihat kali" ujarnya dengan nada ragu.

Namun, Ryuga mulai merasa curiga saat melihat Fujin melakukan transaksi dengan seseorang yang tidak dikenal. Dia merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres, dan dia merasa tertantang untuk mencari tahu lebih lanjut.

"Hei kau mau apa?" Tanya Anui

"Tidak bisa aku tinggalkan begitu saja," Jawab Ryuga

"Jangan aneh aneh sudah malam ini" Ucap Shun

Anui dan Shun mencoba untuk menghentikannya, khawatir bahwa Ryuga akan terlibat dalam masalah yang lebih besar. Namun, Ryuga sudah terlanjur bersemangat untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi.

"Hei Fujin?" Teriak Ryuga

Anui yang menyadari bahwa sifat seperti itu dalam tubuh Ryuga tidak akan pernah hilang, ia memperingati Shun untuk tetap bersamanya sebagai teman.

"Shun karena kita teman, mau tidak mau kau harus ikut" Ucap Anui

"Sialan, belum juga sampai sudah menambah masalah saja" Ucap Shun yang rasa laparnya sudah tidak bisa ditahan

"Kau selalu saja membuat masalah" Ucap Shun

Namun, Ryuga tidak bisa diam saat melihat Fujin terlibat dalam transaksi yang mencurigakan. Dia merasa bahwa dia harus bertindak, terlepas dari risiko yang ada.

Dengan hati-hati, Ryuga menghampiri Fujin yang sedang sibuk dengan transaksinya. Dia merasa tegang, namun tekadnya untuk mencari tahu kebenaran membantunya melangkah maju.

"Fujin, sedang apa kau?" tanya Ryuga dengan suara lantang, mencoba menarik perhatian temannya.

Anui dan Shun berdiri di belakang Ryuga, khawatir dengan konsekuensi dari tindakan teman mereka. Mereka berharap Ryuga tidak akan membuat masalah yang lebih besar.

Fujin, yang terkejut dengan kedatangan mendadak Ryuga, menoleh ke arahnya dengan ekspresi yang tidak ramah.

"Apa urusanmu, Ryuga?" tanyanya dengan nada tajam, mencoba menyingkirkan gangguan tersebut.

Ryuga tidak terpengaruh oleh sikap acuh Fujin. Dia tetap tenang dan bertekad untuk mendapatkan jawaban.

"Aku melihatmu melakukan transaksi dengan orang asing itu.

"Sedang apa kau dan siapa dia?!" Tanya Ryuga

Fujin, yang merasa tertantang oleh pertanyaan Ryuga, menggertakkan giginya dengan geram.

"Urusan ini tidak ada hubungannya denganmu, Ryuga. Jangan ikut campur," ucapnya dengan nada yang bergetar oleh kemarahan.

Namun, Ryuga tidak mundur. Dia ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi dan siapa yang sedang berurusan dengan Fujin. Dia bersikeras untuk mendapatkan jawaban.

"Kau harus memberi tahu kami apa yang sedang terjadi, Fujin" tegas Ryuga, menunjukkan bahwa dia tidak akan mundur begitu saja

Anui dan Shun, meskipun khawatir dengan situasi yang semakin memanas, memberikan dukungan kepada Ryuga dari belakang. Mereka percaya bahwa teman mereka memiliki alasan yang kuat untuk bertindak seperti ini.

"Bukan alasan yang kuat, memang Ryuga itu orangnya seperti itu, saya sebagai author sudah capek untuk menasehatinya, sekarang terserah dia saja lah" Ucap Author

Fujin Kamikaze, yang merasa tertekan dan kesal, bertanya kepada mereka dengan ekspresi tegang.

"Kenapa mereka ada disini?" Ucap dalam hati Fujin

Fujin Kamikaze mencoba memusatkan pikirannya kembali pada pembicaraan yang sedang berlangsung, "Sampai mana kita tadi?"

Orang asing yang melakukan transaksi menatapnya dengan penuh keangkuhan. "Bagaimana, apa tawaran itu cocok?"

Fujin menatap orang asing dengan wajah kesal. "Sampai mana kita tadi?" tanyanya, mencoba untuk tetap fokus meskipun dalam keadaan yang sulit.

Tapi orang asing itu hanya tertawa. "Hei, fokus sedikit. Biarkan saja mereka," ujarnya dengan sinis.

"Sialan kau!" seru Fujin dengan penuh kemarahan saat dia menyadari bahwa bisnis yang dijalankan bersama orang asing telah berujung buruk.

Orang asing menatap Fujin dengan tatapan dingin. "Jadi, kuanggap bisnis ini batal,"

Ucap orang asing dengan suara yang tegas.

Fujin merespons dengan sikap bertarung.

"Aku tidak takut ancaman apapun! Kau hanya memakai kacamata!" Ucap Fujin.

Namun, orang asing hanya tersenyum penuh penghinaan. "Beruntunglah kau," ujarnya singkat.

Tapi Fujin tidak gentar. Dia bersiap untuk melawan, meskipun dalam keadaan yang sulit. "Jika saya yang menemuimu malam ini, sudah lama tidak olahraga," kata Fujin dengan suara yang penuh tekad.

Orang asing hanya tertawa. "Tidak ada yang menjamin keselamatanmu setelah pembicaraan ini selesai," ujarnya dengan suara yang penuh ancaman.

Dengan perasaan campur aduk antara sakit dan keberanian, Fujin memandang lawannya dengan tatapan yang tajam. Meskipun terluka, dia tetap siap untuk melanjutkan perjuangannya.

Setelah beberapa saat, Fujin terluka parah hampir dirinya menghadapi kematian, tapi untungnya ada mereka bertiga yang membawa Fujin kerumah Ryuga.

Gelap gulita selalu menyelimuti pandangan dan pikiran Fujin, tiada hentinya hingga yang bisa ia rasa kan hanyalah rasa sakit yang begitu sakitnya. Tapi di balik itu semua ada suara suara yang mencoba untuk mengeluarkan dia dari kesepian dan kesakitan yang dia alami.

"Sahurrr Sahurrr" Ucap Anui

"Hei, dewa gak bisa mati loh" Ucap Shun

"Shun cipratkan dia dengan air, jangan air panas!" Ucap Ryuga membayangkan kejadian kemarin sore yang ia alami

Seketika dengan suara suara dan cipratan air, Fujin pun terbangun dan menanyakan dimana dia berada dan apa yang terjadi padanya.

"Apa aku sudah di surga?" Ucap Fujin dengan nada yang lemah

"Kau mati seperti itu, kau pasti masuk neraka" Jawab Ryuga

"Shaman sudah bilang, jauhi bisnis" Ucap Anui yang coba memberitahu Fujin

"Ryuga mana makanan nya" Ucap Shun dengan nada yang kesal dan lapar yang benar benar tidak bisa ditahan

"Sebentar, kupanggilkan paman ku dulu" Jawab Ryuga

Fujin pun sudah siuman, mereka bertiga berbicara di sofa yang mereka duduki.

"Siapa yang membuat kau seperti ini?" Tanya Anui dengan nada lemah dengan rawut wajah yang meledek

"Sang dewa katanya, masa kena goresan aja udah begini" Ucap Shun sambil membalutkan perban ke tangan Fujin

"Berhenti menertawakan ku" Ucap Fujin dengan nada kesal nya

Fujin mulai bercerita kenapa ia bisa seperti itu, dan apa yang membawa dia untuk melakukan itu berulang kali. Disini author akan memposisikan dirinya menjadi seorang Fujin

Aku lahir dari keluarga yang tidak mampu. Ibu dan Ayahku selalu berbeda pendapat hingga akhirnya mereka berpisah.

Aku dibawa oleh Ayahku, karena Ayahku memenangkan hak asuh ku. Tapi tidak lama setelah memenangkan hak asuh ku, aku dijual oleh Ayahku demi sebotol minuman.

Orang yang membeli ku pun tidak suka dengan ku, dan menelantar ku di tepi jalan, aku tidak tau lagi harus kemana. Aku kedinginan dan kesepian, dulunya ada pelukan dari seorang Ayah dan Ibu yang membuat ku hangat, kini aku hanya memeluk kardus di tepi jalan supaya aku tidak kedinginan.

Tapi tuhan maha melihat, dia tidak tinggal diam, ia mendatang kan sosok manusia yang berhati malaikat dengan menanyakan kabar ku dan sedang apa aku, hingga aku dibawah oleh nya.

"Nak bagaimana kabar?"

"Sedang apa kau nak?"

"Nak ikut paman yuk, kau pasti lapar, nanti paman belikan baju supaya kau tidak kedinginan"

Warna Kehidupan ku pun mulai kembali, warna ini berbeda, justru warna ini cocok dengan ku. Paman mengajak ku kerumah mewah nya.

"Jangan sungkan, anggaplah rumah sendiri" Ucap Paman

"Kau tidak punya keluarga ya? Baiklah anggap saja paman sebagai Ayahmu ya?" Ucap Paman

Hari demi hari berjalan rasanya lama sekali, aku sudah tau mengenai bisnis dan hal lain berkaitan dengannya, hingga aku di percaya mengurus bisnis bisnis nya.

"Bagaimana dengan satu juta yen" Ucap Paman

"Kau dapat bagian 40%" Ucap Paman

Tidak berlangsung lama, paman yang mengurus ku akhirnya dia pergi meninggalkan ku untuk selama nya. Aku tidak sadar bahwa Hak hawaris paman itu sepenuh nya menjadi milik ku.

Waktu demi waktu berjalan, sampai akhirnya aku menjadi seperti paman diusia yang cukup terbilang masih muda. Namun itu tidak lama setelah itu aku dikhianati oleh teman ku sendiri, aku dituduh menggelapkan dana dengan bukti yang palsu.

"Dasar penipu"

"Licik sekali anak ini"

"Maaf kontrak kita tidak akan berlanjut, cukup sampai disini"

Satu persatu orang yang berbisnis dengan paman dari dulu menghilang, aku pun bingung harus melakukan apa. Aku jatuh bangkrut semua harta ku habis terpakai untuk menjalani kehidupan pun dan aku pun diusir dari rumah yang diwariskan oleh paman untuk ku.

Aku kembali kedinginan dan kesepian di tepi jalan, akan tetapi aku bertekad dengan sisa uangku untuk hidup dengan tujuanku, sampai sekarang

"Aku tidak akan menyerah dan berdiam diri"

"Akan kutunjukan pada dunia bahwa aku bisa"

"Dan aku tidak akan mengecewakan paman"

"Anggaplah kau mengambil sebuah berlian yang sudah di buang, tapi berlian itu kini hancur menjadi sebuah permata yang indah"

1
Irene Puspitasari
menarik
EldLust: Terimakasih telah menyukai karya saya, semoga kamu menyaksika ceritanya sampai akhir🤗
total 1 replies
Ayano Kouji
Jalan ceritanya keren abis.
EldLust: Terima kasih atas pujian yang membuat hati saya berbunga bunga. Namun, percayalah, masih banyak yang menunggu untuk diungkapkan. Setiap halaman adalah rahasia baru yang menarik
total 1 replies
I,ts Zero
Datang ke platform ini cuma buat satu cerita, tapi ternyata ketemu harta karun!
EldLust: Terimakasih telah mengunjungi dan menyukai karya saya, semoga kamu terhibur dengan karya yang saya buat/Chuckle/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!