NovelToon NovelToon
Luka Cinta Tak Berobat

Luka Cinta Tak Berobat

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Romansa / Menikah Karena Anak
Popularitas:115.4k
Nilai: 5
Nama Author: Meindahfizz88

Luka Cinta Tak Berobat

Aisyah Humaira adalah seorang gadis desa yang tinggal di rumah majikan sang mama, selama tinggal di rumah sang majikan Aisyah bersahabat baik dengan putra rumah megah itu. Ia juga dianggap seperti anak seperti anak sendiri oleh sang majikan. Namun setelah kejadian naas itu telah mengubah segalanya. Aisyah gadis yang ceriah berubah menjadi gadis pemurung dan pendiam. Aryan yang selalu curhat dengan Aisyah tiba-tiba berubah menjauh, bahkan dia menawarkan diri pada orang tuanya untuk melanjutkan studinya di luar negeri saat tahu kehamilan Aisyah. Aryan tak ingin dimintai pertanggungjawaban karena tak memiliki rasa pada sahabatnya. Akhirnya Aisyah memutuskan membesarkan anaknya seorang diri. Aisyah lebih memilih menyembunyikan Ayah dari anak yang dikandungnya hingga pergi dari rumah megah itu. Ia akan membawa lukanya sendiri, tak perlu ada orang lain ikut merasakannya karena kesalahannya di malam itu. Cintanya hanyalah sebuah batas impian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meindahfizz88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.8

Di sebuah sudut kamar seorang gadis tengah menangis. Hatinya betul tersayat lantaran seorang pria yang yang telah m3r3nggvt masa depannya tidak ingin bertanggung jawab, kini Aryan tidak ingin mengakui bayi yang ada dalam kandungannya.

" Apa yang harus aku lakukan? Mana mungkin aku gugurin kandungan ini. Bayiku tidak punya salah. Jika ada yang menanyakan siapa ayah dari bayi ini, aku harus jawab apa? "lirihnya begitu sendu.

Bu Marni masuk ke kamar putrinya, baru kali ini ia mendiami putrinya seperti sekarang karena sebuah kesalahan yang dilakukan. Perasaan iba timbul pada dirinya ketika melihat wajah putrinya nampak sembab di wajah.

" Bu, Aisyah ingin pulang ke desa aja," ujarnya memberanikan diri.

Bu Marni hanya diam tanpa menghiraukan ucapan putrinya. Sebagai seorang ibu, hatinya sakit melihat anaknya hancur. Masa depannya akan suram ketika melahirkan tanpa seorang ayah. Semua orang-orang akan mencibirnya.

Bu Marni menghela napas memikirkan nasib putrinya.

Aisyah yang melihat ibunya membungkam tidak berani berucap lagi. " Besok Aisyah ingin meminta izin pada nyonya," ucapnya dalam hati. Tangannya meraih selimut tebal menutupi seluruh tubuhnya. Hati dan pikirannya begitu lelah dipenuhi berbagai masalah.

Bu Marni menitipkan air mata menatap putrinya ketika ingin keluar dari kamar. " Kenapa harus putriku yang mengalami ini semua?" batinnya.

Saat Bu Marni keluar, ia melihat putra majikannya nampak berpakaian rapi seperti ingin pergi ke suatu tempat. Dengan langkah terburu-buru Bu Marni menghampirinya.

" Nak Aryan, "panggil Bu Marni.

Aryan berbalik menatapnya dengan santai seolah tidak terjadi apa-apa.

" Ada apa, bi ?" tanyanya ramah.

" Em- bibi ingin bertanya sama kamu nak, " ucapnya sedikit gugup. Sedangkan Aryan mulai ketar-ketir mendengarnya.

" Apa yang ingin ditanyakan bibi?" tanyanya dalam hati sambil memandangi wajah paruh itu yang sudah mulai keriput.

" Apa nak Aryan pernah melihat laki-laki sering bersama Aisyah?" tanyanya penuh harap, semoga saja Aryan mengetahui sesuatu mengenai putrinya.

Aryan menggeleng," Aryan tidak tahu bi," ucapnya dengan hati yang tidak karuan.

" Benar nak Aryan tidak tahu soal Aisyah?" tanyanya untuk memastikan.

Karena selama ini putrinya sangat dekat dengan Aryan, Bu Marni kurang percaya jika Aryan tidak tahu apa-apa.

" I-iya Bi, Aryan tidak tahu. " ucapnya kemudian dengan tergesa-gesa ingin pergi dari dekat Bu Marni.

Tanpa curiga bi Marni meninggalkan tempatnya dan kembali bekerja di dapur. Hari ini ia akan memasak makanan yang lebih lezat karena sebentar malam majikannya kedatangan tamu. Entah tamu dari mana, yang pasti tamu spesial," pikir Bu Marni.

" Aisyah di mana, bi?" tanya Nandini yang menghampiri Bu Marni.

" Eh..ada di kamar, nyonya. Katanya badannya lemes semua," ucapnya dengan gugup.

" Aisyah masih sakit?" tanya Nandini lagi dengan guratan khawatir.

" Udah sembuh kok , nyonya. Cuma belum terlalu pulih.

" Oh," jawab Nandini.

Sedangkan Aisyah yang baru saja mengistirahatkan tubuhnya di dalam kamar tiba-tiba terbangun. Sesuatu yang ingin keluar dari mulutnya membuat dirinya beranjak dari tempatnya tidurnya.

" Hoek Hoek," baru saja dirinya masuk kamar mandi dan sekarang malah masuk lagi. Rasa letih pada tubuhnya seolah dirinya ingin menyerah.

" Aku harus apa?" batinnya seraya tangannya mengelus lembut perut yang masih rata.

Aisyah kemudian keluar dari kamar mandi lalu beranjak keluar ingin membantu sang ibu di dapur. Meski ibunya mendiaminya, ia tetap masuk dan mengambil piring kotor lalu dibersihkan.

"Tidak usah cuci piring Aisyah! Kamu masih sakit," ucap Bu Nandini seraya mengajak Aisyah duduk bersamanya.

Bu Marni pun ikut mengkhawatirkan kondisi putrinya, dalam keadaan hamil seperti itu mana mungkin dirinya membiarkan Aisyah banyak melakukan pekerjaan.

" Tidak apa Tante, Aisyah udah sehat kok," elak Aisyah.

Namun Nandini tetap tidak membiarkan Aisyah bekerja untuk saat ini. Dia melihat badan Aisyah semakin kurus dan terlihat semakin memucat. Sudah berapa kali Nandini dan suaminya mengajak ia ke dokter namun terus di tolak oleh gadis tersebut.

" Mah, aku keluar sebentar, yah." Izin Aryan masuk menemui sang mama.

Sejenak Nandini melirik pada Aisyah, biasanya mereka selalu bergurau apapun keadaannya, tapi belakangan ini sangat berbeda. Ada benteng yang membatasi hubungan persahabatan mereka. Hal tersebut membuat Nandini banyak bertanya-tanya.

" O ya Bu, tiga minggu lagi aku ujian. Satu hari setelah ujian aku dan Zahra ingin bertunangan. Kami ingin bertunangan secepatnya agar saling mengenal satu sama lain. " Ucapan Aryan menyayat hati seorang perempuan cantik yang bernama Aisyah.

" Sabar sayang!" Ucapnya dalam hati seolah menguatkan bayinya.

Aryan meliriknya sejenak lalu bergegas keluar. Sedangkan Aisyah terlihat cuek tidak ingin menatap ayah dari bayi dikandungnya.

" Aisyah kembali ke kamar, nyonya."izinnya lalu segera masuk.

Gadis cantik itu membuka lemari dan menyiapkan koper. Tangan mungil itu merapikan kain lalu dimasukkan ke dalam koper tersebut. " Aku harus pergi dari sini,"ucapnya seorang diri.

Besok pagi-pagi Aisyah berniat ingin meminta izin pada majikannya untuk pulang kampung tanpa di temani ibunya. Ia tahu bahwa ibunya masih sangat marah atas musibah yang menimpanya. "Nasi sudah jadi bubur," batinnya.

Sebelum itu, ia menelpon adik sepupunya apakah neneknya masih di rumah atau tidak, karena ia berencana setelah di desa ia akan tinggal di rumah sang nenek meski ibu melarangnya.

" Maaf kan Aisyah Bu, putrimu ini sudah menghancurkan impianmu. Aku pergi untuk merawat bayi yang ada dalam kandunganku.

Aku tahu jika semua itu terasa berat apalagi perempuan sepertiku. Tapi Aisyah akan berusaha sebisa mungkin.

Aisyah sudah menerima konsekuensinya jika tiba di kampung. Pasti banyak orang-orang yang berpikir buruk tentangnya. Apalagi gadis-gadis seusianya," aku harus bisa melewatinya," ucapnya seraya memasuki baju-baju dalam koper tersebut.

Matanya kini berembun kala mengingat ucapan pertunangan dari mulut Aryan. " Aku memang tidak pantas untuknya, aku hanya anak pembantu," ucapnya seraya mengusap air mata.

Di depan jendela Aisyah berdiri melihat pemandangan indah di depannya. Sebuah taman tepat depan kamarnya membuat dirinya tidak jenuh memandangnya. " Tidak lama lagi aku tidak menikmati pemandangan indah ini, aku ingin memuaskannya,"batinnya.

Mata indahnya menangkap sosok pria yang tersemat di doanya namun itu dulu, sekarang tidak lagi. Aisyah ingin membuang jauh-jauh kenangan pahit mereka.

Terlalu indah jika dikenang, namun ada luka dibaliknya.

" Akh," Aisyah terlonjak kaget saat merasakan sebuah tangan menyentuhnya. Segera ia menoleh melihat siapa yang datang.

" M-nyonya, " ucapnya dengan perasaan masih gugup.

Andini tersenyum lembut padanya," kamu lagi mikirin apa?" Hemm? ucapnya begitu lembut.

"Aisyah ingin pulang ke desa, nyonya. " Ucapannya tersebut membuat Andini terkejut dengan yang dikatakan gadis kesayangannya. Nandini merindukan sosok anak perempuan namun tidak dikaruniai, sehingga kedatangan Aisyah di rumahnya mendapat sambutan hangat olehnya. Terlebih Aisyah adalah gadis yang sopan ketika dibanding anak remaja di luar sana. Nandini sangat bangga mengenal Aisyah.

Setitik harapan timbul dalam dirinya untuk menjodohkannya dengan putranya. Namun, Aryan sudah memiliki kekasih lebih dulu sebelum mengenal Aisyah.

" Hupps," helaan napasnya terdengar lirih.

1
Yuli Ana
jngn2 nanti aisyah sama sodara dina 🥰🥰🥰🥰
Uthie
si Zahra jahatnya kelewatan 😡😡
Atun Ismiyatun
kak suruh aisyah ganti no hp biar tak diteror sama zahra....
Dian Isnawati
lanjut
Uthie
Makin suka....
ditunggu kembali up berikutnya 👍🤗
Daulat Pasaribu
enak benar kamu aryan
Uthie
lanjut yg banyak 💪💪💪😀
Atun Ismiyatun
kak mf jangan biarkan aryan mengambil zidan dri aisyah karena nasab zidan berada ditangan aisyah smpai kapan pun....apalagi aryan seolah tk peduli pd aisyah setelah mengambil mahkotanya dan malah pergi keluar negri tanpa peduli dengan perasaan dan derita aisyah
Daulat Pasaribu
lanjut thor
Uthie
belum saatnya jalan mulusmu Aryan...
setelah Aisyah merasakan segala penderitaan nya dulu sewaktu kau hamili dan TDK kau akui, tapi malah kau Hina dia dengan kemiskinannya 🤨😤
Uthie
Up lagii dongggg 🤗🙏🙏🙏🙏🙏
Uthie
Bagus nya begitu Aisyah.. lebih baik berdua aja dengan Zidan... dari pada maksain hidup dengan laki2 yg dulu pecundang, pengecut, dan TDK bertangungjawab pada kehamilan Zidan 😡👍
Uthie
Cerita yg sukses menarik perhatian sy untuk terus menyimak sedari awal mampirnya 👍👍🤗
Uthie
bagus pak Bram 👍😡
Uthie
sukurin 😜
Uthie
typo : Aisyah= Suci 🙏
Uthie
coba mampir 👍♥️
Yoeni Menil
aryan gk bisa nikah sama aisyah karna nanti pasti tidur sama pacarnya karena mabuk 😁
Daulat Pasaribu
aku sih GK setuju sama Adriyan karna ibunya nenek lampir,kasihan Aisyah punya mertua nenek lampir
Najwa Najwa
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!