NovelToon NovelToon
Kupu-Kupu Tanpa Tuan

Kupu-Kupu Tanpa Tuan

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / berondong / Sistem / Single Mom / Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: JWin

Rhea adalah sahabat lamaku.

Seorang wanita muda yang cantik dan juga periang.


Dua tahun kami tidak pernah saling berkomunikasi dikarenakan kesibukan kami masing-masing.


Hingga hari itu dia meneleponku dan mengajakku bertemu.


Kukira pertemuan itu akan menjadi ajang reuni kami yang seru namun ternyata semua diluar perkiraanku.


Tujuan Rhea menemuiku adalah untuk membagikan kisahnya.

Kisah yang selama ini ia tutup dan pendam rapat-rapat.

Kisah yang sama sekali tidak aku duga yang dialami oleh sahabat dekatku sendiri.

Kisah yang membuat hidup Rhea berubah.


Bisakah aku membantu Rhea meluapkan segala keluh kesahnya?!

Atau justru aku ikut masuk dalam lingkaran kisah sahabatku sendiri?!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JWin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sinar Bulan

Hubungan Rhea dan Mark dari hari ke hari kian terlihat semakin akrab, perlakuan Mark yang selalu memberikan perhatian kepada Rhea membuat perasaan gadis itu semakin besar terhadap pemuda berhidung mancung itu. Hampir setiap jam dan setiap saat mereka saling berhubungan entah melalui panggilan telepon atau sekedar pesan singkat saja.

Seperti halnya yang terjadi pada malam itu tiba-tiba saja Mark datang ke rumah Vanya hanya untuk menemui Rhea, gadis pujaannya.

"Halo Rhe... Aku sudah didepan nih, kamu dimana?" suara Mark terdengar lantang melalui panggilan telepon.

"Iya halo Mark... Aku masih dikamar nih, aku baru selesai mandi Mark." ucap Rhea menjawab panggilan telepon dari pemuda tampan itu.

"Yasudah, nanti kamu keluar ya, aku tunggu didepan gerbang saja. Gak enak kalau aku harus masuk kedalam." terang Mark.

"Iya.. Tunggu sebentar ya Mark, sebentar lagi aku kedepan." Jawab Rhea berbunga-bunga sembari menutup telepon dari Mark.

Dengan perasaan bahagia Rhea lalu segera bergegas melangkahkan kakinya keluar kamar untuk segera menemui pemuda pujaan hatinya itu.

Namun baru beberapa menit kaki Rhea melangkah, tiba-tiba terdengar suara Nyonya Sulastri yang datang menghampiri gadis itu.

"Mau kemana kamu jam segini Rhe...?" tanya nyonya Sulastri sembari melihat kearah Rhea yang malam itu nampak terlihat begitu cantik dengan gaun berwarna cokelat susu.

Dan untuk kesekian kalinya Rhea dibuat terperanjat kaget. "Mmm.. Anu.... Anu nyah... Saya mau kedepan halaman sebentar." ucap Rhea dengan suara lirih. Seketika senyum yang sedari tadi nampak dari bibir gadis itu kini tiba-tiba musnah berganti dengan tatapan datar ke arah lantai rumah.

"Kedepan halaman?? Dengan pakaian seperti itu? Mau ngapain kamu kedepan halaman? Sendirian pula, biasanya juga sama Vanya." tanya Nyonya Sulastri bertubi-tubi dengan penuh nada penasaran sambil mengamati dengan seksama penampilan Rhea malam itu dari ujung rambut hingga ujung mata kaki.

"Iya nyah... Ss... Ss... Saya kedepan sendirian saja. Vanya sepertinya sedang ada di kamarnya." ucap gadis muda itu datar dengan wajah yang masih tertunduk.

Nyonya Sulastri lalu sedikit mendekatkan tubuhnya kearah tubuh Rhea. "Lantas untuk apa kamu kedepan halaman dengan pakaian seperti itu?" tanya wanita setengah baya itu yang terlihat semakin penasaran.

"Ss... Ss.. Saya kedepan hanya mau bertemu dengan Mark nyah..." ucap Rhea pelan.

Nyonya Sulastri lalu semakin memandangi sosok gadis muda yang masih berdiri didepannya itu dengan sorotan mata yang begitu tajam, "Apa katamu tadi? Bertemu Mark?? Mmmm... Tumben sekali.. Sebenarnya ada hubungan apa kamu dengan pemuda itu Rhe...?" tanya Nyonya Sulastri yang mulai nampak curiga dengan nada bicara yang terdengar mulai meninggi.

Sontak saja Rhea menjadi semakin heran dan panik mendengar pertanyaan nyonya Sulastri tersebut. "Mmm... Mmm...saya dan Mark hanya teman dekat saja Nyah..." ucap Rhea sedikit hati-hati, takut jikalau dirinya keceplosan dan mata gadis itu nampak diam-diam melirik kearah wanita setengah baya yang malam itu sedang mengenakan daster bermotif bunga-bunga berwarna merah tua.

Rhea lalu sedikit membenarkan posisi berdirinya. "Mm... Mm.. Maaf kalau saya lancang nyah... Sebenarnya ada apa ya nyah... Tidak apa-apa kalau nyonya tidak mengijinkan saya kedepan untuk menemui Mark, saya akan membatalkannya." ucap Rhea pasrah.

Kini nyonya Sulastri yang berubah menjadi kaget setelah mendengar jawaban dan pertanyaan gadis berkulit kuning langsat tersebut, "Tidak apa-apa kok, tidak ada apa-apa... saya hanya sedikit heran saja melihat kamu, saya juga penasaran sudah jam segini kamu mau kemana dengan penampilan rapi seperti itu... ditambah kamu belum ada sebulan disini, wajar kan saya bertanya seperti tadi?" kilah nyonya Sulastri dengan sedikit membuang wajahnya kearah samping.

Rhea hanya mengangguk dan terdiam beberapa saat mendengar penjelasan dari nyonya Sulastri. "Lalu apakah saya boleh kedepan untuk menemui Mark nyah, saya janji tidak akan kemana-mana kok, paling hanya mengobrol didepan taman saja." ujar Rhea memberanikan diri pada nyonya Sulastri.

"Tentu saja boleh dong!!!' teriak Vanya tiba-tiba dari arah tangga rumah. "Boleh banget kok Rhe... Iyakan mah?!" ucap Vanya melanjutkan teriakannya.

"Udah buruan sana loe kedepan Rhe... kasian tu Mark dah nungguin dari tadi." terang Vanya dengan tersenyum lebar sembari matanya melirik kearah ibunya.

Rhea pun membalas ucapan Vanya tersebut dengan senyum tipis yang mulai merekah kembali dari bibir tipisnya. "Kalau begitu saya ijin kedepan sebentar ya nyah, kamu mau ikut gak Van?" tawar Rhea ramah.

"Enggak Rhe.. Loe aja, badan gue juga lagi capek, mau tiduran di kamar aja lagian kalau gue ikut yang ada gue ntar jadi obat nyamuk buat loe berdua lagi!!" jawab Vanya dengan tertawa lebar.

Rhea lalu menundukkan kepalanya kearah nyonya Sulastri untuk berpamitan pada perempuan setengah baya yang nampak masih cantik itu, "Kalau begitu saya permisi sebentar nyah, Mari...." ucap Rhea sopan sambil berjalan kearah pintu rumah.

Nyonya Sulastri nampak hanya terdiam dengan tatapan kosong kearah tembok putih didepannya sedangkan Vanya tetap berdiri ditangga sambil dilihatnya sikap ibunya yang sedang terdiam itu, iapun hanya tersenyum. Senyum kepuasan...

***

Di halaman depan gerbang nampak Mark mulai risau menunggu kehadiran Rhea yang belum menampakkan dirinya, sesekali mata pemuda berkulit putih itu melirik kearah jam tangan yang ia kenakan. "Sedang apa Rhea. Kok lama sekali, apa dia ketiduran, apa aku coba telepon lagi saja ya?" bisik Mark dalam hati.

Ia lalu mengambil ponsel dari dalam kantong saku celananya untuk menelpon Rhea tapi belum sempat pemuda itu menelepon tiba-tiba dari arah belakang terdengar suara seorang gadis memanggil namanya, nampak pula gadis itu sedang berjalan kearah dirinya. Dan gadis itu adalah Rhea, seorang gadis cantik yang belum lama ini menjadi kekasih hatinya.

"Maaf ya Mark sudah membuat kamu menunggu lama..." sapa gadis itu lembut.

Mendengar itu Mark hanya tersenyum. "ahh.. Tidak apa-apa Rhe.. Baru juga beberapa menit saja, mau sampai tahun depan pun aku tetap bakal nungguin kok." jawab Mark sembari bercanda.

Mark lalu memandangi gadis yang berdiri didepannya itu... pemuda itu nampak begitu tertegun dengan sosok gadis pujaannya itu.. ia nampak begitu cantik... walaupun suasana sudah malam dan gelap namun kulit wajah gadis itu tetap nampak begitu bersinar seperti kulit bidadari dibawah sorotan cahaya bulan. Tetap berkilau dan bersih.

"Mark.... Markkkk!!! Kok malah diam aja!!" sapa Rhea yang membuat Mark tersadar dari lamunannya.

"Ehh.. Maaf... Maaf Rhe... Aku cuma kaget aja, aku masih gak percaya bisa dekat dengan kamu yang begitu cantik ini..." jawab Mark dengan gamblang.

Mendengar perkataan Mark seketika rona wajah Rhea berubah menjadi merah merona. "Ah bisa aja kamu Mark.. Kebanyakan gombal.." jawab Rhea dengan tersipu-sipu malu.

"Aku serius Rhe.. Kamu memang benar-benar cantik...aku begitu bahagia bisa jadi kekasihmu." jawab Mark sambil tersenyum lembut. Senyuman yang membuat Rhea semakin mabuk kepayang karenanya.

"Yasudah yuk kita jalan sekarang, keburu malam." ajak Mark sembari mengeluarkan kunci mobil dari dalam saku kantong celananya.

Mark lalu menggandeng tangan Rhea untuk menuju kedalam mobil namun tubuh gadis itu hanya terdiam saja berusaha menolak gandengan tangan Mark, "Sebaiknya kita mengobrol disini saja Mark atau dibangku taman saja." ujar Rhea lirih.

"Lha kenapa Rhe..." tanya Mark pada gadis itu dengan sedikit heran.

Rhea lalu menghela napas pelan. "Aku takut jika nanti nyonya Sulastri marah... Aku pun tadi hanya meminta ijin untuk sekedar mengobrol denganmu dihalaman taman saja." jawab Rhea lirih.

Mendengar pengakuan Rhea tersebut sebenarnya Mark sedikit kecewa namun ia tetap mencoba maklum dengan kondisi Rhea saat itu.

"Kamu ga marah kan Mark..." lanjut Rhea meneruskan kata-katanya.

Mark hanya menggeleng pelan setelah itu pemuda tampan itu nampak tersenyum manis, "Enggaklah, aku gak marah Rhe... Yasudah kita mengobrol di bangku taman dekat kolam itu saja yuk." ajak Mark sembari menunjuk kearah kolam yang terletak ditengah halaman rumah mewah itu.

Mendengar itu Rhea nampak begitu lega, dirinya lalu mengangguk pelan sambil membalas senyuman Mark dengan senyuman tipis pula yang begitu manis.

Mark pun segera menggandeng tangan Rhea menuju kearah bangku taman, genggaman tangan pemuda itu nampak begitu erat namun tetap terkesan lembut. Kedua insan yang sedang dilanda panah asmara itupun melangkahkan kakinya dengan senyum manis yang tersungging dari bibir mereka masing-masing.

kan kubawa engkau mengarungi samudera cintaku. Genggam erat tanganku dan tak akan kubiarkan engkau tersesat....

1
St
suka
St
ditunggu update nya lagi thor. penasaran.
Amelia Quil
Enak banget karya ini, aku nggak sabar nunggu kelanjutannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!