NovelToon NovelToon
Dibalik Topeng Seorang Pelacur

Dibalik Topeng Seorang Pelacur

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Angst / PSK
Popularitas:9.2k
Nilai: 5
Nama Author: nita kinanti

Jenny, gadis yang terpaksa menjadi seorang pelacur bertemu dengan Satya, pria dari desa yang lugu dan sangat sabar.

Dibalik wajahnya yang selalu terlihat dingin dan angkuh, Jenny memendam sejuta luka yang dia simpan sendirian. Suatu hari dia tidak kuat lalu memutuskan untuk kabur ke desa bersama Satya.

Apakah Jenny bisa memulai kehidupan baru di desa? Atau dia kembali ke kota untuk membalas dendam kepada orang-orang yang telah menjerumuskannya ke dunia pelacuran?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nita kinanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29. Perempuan Lain

Hasil tes DNA sudah keluar dan sekarang berada di tangan Marlo. Dia tidak segera membukanya karena takut akan kecewa melihat hasilnya.

Dokter sudah memvonis dirinya sulit memiliki keturunan, dan tiba-tiba Jenny mengaku jika bayi di dalam perutnya adalah anaknya, tentu saja ini membuat perasaan Marlo tidak karuan.

Marlo yakin jika dokter tidak mungkin merekayasa kondisi kesehatan reproduksinya. Sudah berapa banyak perempuan yang dia tiduri dan tidak ada satupun yang hamil. Itu membuktikan jika memang dirinya sulit untuk mendapatkan keturunan.

Di sisi lain, Marlo juga yakin jika Jenny tidak hanya sekedar mengaku-ngaku jika bayi itu adalah anaknya, itu sama sekali bukan karakter Jenny. Dari cara Jenny mengatakannya, ekspresi wajahnya, bahkan sorot matanya terlihat sekali jika Jenny tidak hanya asal bicara. Jenny yakin sekali jika dirinyalah yang menghamilinya. Ditambah getaran aneh yang dia rasakan ketika menyentuh perut Jenny, yang selalu membuatnya merasa bahagia tanpa tahu alasannya. Jantungnya berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya, seperti ada ikatan batin diantara mereka dan seakan meyakinkannya jika bayi itu memang darah dagingnya. Tetapi sekali lagi, fakta medis membuat Marlo terpaksa harus menyangkalnya.

Marlo terus menatap amplop itu dan masih belum berani membukanya. Dia takut jika hatinya yang sudah melambung begitu tinggi harus terhempas karena tes menyatakan jika hasilnya tidak ada kecocokan antara DNA-nya dan DNA bayi di dalam perut Jenny.

Marlo meletakkan amplop itu gusar. Seorang Marlo Mahendra yang angkuh dan berkuasa takut dengan sebuah amplop berisi hasil tes DNA, hanya Jenny yang bisa membuatnya seperti ini.

"Sebaiknya anda segera membukanya, Tuan. Dengan begitu Tuan tahu apa yang harus dilakukan kepada Nona Ekavira," ucap orang kepercayaannya. "Semakin anda menunda untuk melihat hasilnya, maka semakin lama pula perasaan anda terombang-ambing dalam ketidakpastian seperti ini."

Marlo diam sesaat hingga akhirnya kembali memegang amplop itu lalu perlahan membukanya dengan perasaan berdebar.

Raut wajah Marlo berubah ketika dia membaca hasil tes yang menyatakan jika DNA bayi itu cocok dengan DNA-nya. "Kita urus pembebasan Jenny! Tidak peduli bagaimanapun caranya dia harus pulang bersamaku hari ini juga!" ucap Marlo langsung bangkit dari duduknya. Semangatnya membara mengetahui jika dirinya akan memiliki keturunan, akhirnya.

Marlo diikuti orang kepercayaannya langsung menuju tempat parkir dan pergi ke rumah tahanan, dimana dia pikir Jenny masih di tahan di sana. Tidak lupa dia menelepon pengacaranya agar mengurus semuanya.

Selama perjalanan wajah Marlo berseri tidak sabar untuk bertemu Jenny dan calon buah hatinya. Seperti laki-laki kebanyakan, Marlo merasa sangat bahagia mengetahui dia akan memiliki anak. Tetapi kebahagiaan yang Marlo rasakan berkali-kali lipat dibandingkan pria manapun di dunia mengingat kondisi medisnya yang sudah di vonis sulit mempunyai keturunan. Berita ini seperti anugrah terindah dalam hidupnya.

Sampai di rumah tahanan, pengacara Marlo sudah menunggu. Jarak kantornya lebih dekat dengan rumah tahanan sehingga dia bisa sampai di sana lebih dulu. Pengacara itu terlihat ketakutan begitu Marlo turun dari mobilnya.

"Maaf Tuan Marlo, Nona Jennifer Ekavira ternyata sudah di bebaskan," ucap pengacara itu terbata.

"Bagaimana bisa?!!" tanya Marlo langsung mencengkeram kerah kemeja pengacaranya. Wajah yang tadinya berseri itu seketika berubah menjadi sangat menyeramkan.

"Sa ... Saya tidak tahu, Tuan. Petugas mengatakan jika Nona Jennifer dibebaskan kemarin siang," jawab pengacara itu ketakutan.

Setelah itu Marlo melepaskan cengkeramannya dari kemeja pengacaranya. "Kita langsung ke rumah germo itu! Bawa semua orang yang kita punya. Aku akan merebut Jenny dari perempuan itu bagaimana pun caranya!" titah Marlo.

"Maaf Tuan, tetapi sepertinya bukan dia yang telah membebaskan Nona Jennifer. Saya sudah menekan pihak rumah tahanan jika kita tidak bisa membebaskan Nona Jennifer, maka pengacara dari pihak mereka pun juga tidak. Saya sudah meminta informasi dari petugas dan tidak ada informasi siapa yang telah memberikan jaminan untuk kebebasan Nona Jennifer."

"Aaarghh!!!" teriak Marlo geram. Baru sejenak dia merasakan kebahagiaan akan menjadi seorang ayah, dan sekarang kebahagiaan itu lenyap begitu saja. "Sebarkan orang untuk mencari Jenny!!!" ucapnya lalu kembali masuk ke dalam mobil.

...* * *...

Jenny berada di kamarnya sementara Satya sedang bekerja. Sekarang dia harus mengurus bisnis papanya sebagai imbalan karena telah membebaskan Jenny dari tahanan. Satya harus mengabdikan hidupnya kepada Surya dan menuruti semua keinginan Surya, selain meninggalkan Jenny tentu saja.

"Nona, Tuan Surya meminta anda menemuinya," seorang pelayan datang dan memberitahu Jenny.

Jenny mengangguk. Akhirnya tiba waktunya dia berbicara dengan papa dari suaminya itu, berdua. Jenny ingin tahu apa yang Surya inginkan karena dari awal kedatangannya dia tahu Surya tidak menyukainya.

"Tuan besar menunggu Nona Jenny di ruang kerjanya. Silahkan ikuti saya," ucap pelayan itu lagi. Jenny tidak menjawab dan langsung mengikuti kemana pelayan itu melangkah.

Sampai di depan ruang kerja Surya, pelayan itu mengetuk pintu kemudian membukanya.

"Suruh dia masuk!" ucap Surya tanpa melihat ke arah Jenny ataupun pelayannya.

Pelayan itu mengangguk. "Silahkan, Nona!" ucapnya kemudian pergi meninggalkan Jenny di sana.

Jenny pun masuk. "Tuan Surya ingin bicara dengan saya?" tanyanya tanpa basa-basi. Sama sekali tidak terlihat kedekatan layaknya mertua dan menantu pada umumnya. Bahkan Jenny bersikap formal kepada mertuanya itu.

"Duduklah!" titah Surya. Jenny pun lalu duduk di kursi di depan meja kerja Surya. "Aku ingin tahu bagaimana caramu menjebak putraku sampai dia tergila-gila kepadamu?!"

Jenny tidak terkejut mendengar pertanyaan Surya yang sangat frontal ini. "Saya tidak menjebaknya. Bukankah Satya menuruni sifat itu dari Anda? Mungkin sebaiknya anda tanyakan pada diri anda sendiri, Tuan Surya, bagaimana anda bisa tergila-gila kepada istri anda sekarang sampai tega membuang putra dan istri sah anda?" balas Jenny dengan wajah dinginnya seperti biasa, tanpa berusaha untuk mengambil hati papa mertuanya itu. Tidak perlu berpura-pura bersikap baik di depannya untuk mendapatkan simpati atau agar Surya menyukainya. Tidak suka ya sudah!

Berita tentang Surya Abimana yang mengusir anak dan istrinya itu dulu sempat menjadi buah bibir di kalangan pengusaha kelas atas. Kejadian itu memang sudah lama sekali, mungkin Jenny masih anak-anak ketika itu terjadi. Tetapi itu masih sering menjadi bahan perbincangan bahkan hingga Jenny remaja, karena itu Jenny mengetahuinya. Hanya saja Jenny tidak tahu jika anak yang diusir Surya itu adalah Satya, suaminya.

"Ternyata kamu tidak seperti yang aku bayangkan," ucap Surya. Dia tidak menyangka Jenny juga akan sefrontal ini kepadanya. "Mungkin dulu aku akan merestui Satya menikah denganmu, tetapi sekarang tidak. Aku sudah mengetahui sepak terjangmu setelah kehancuran keluargamu. Aku lebih memilih Satya menikah dengan perempuan lain selain kamu. Perempuan baik-baik yang akan menghasilkan keturunan baik-baik untuk penerusku nanti."

"Langsung saja, Tuan Surya. Apa yang sebenarnya ingin anda katakan!"

1
ardan
Mulai masuk alur seru nih. Siapa yah yg sudah membebaskan Jenn ?
ardan
Satya belum mengakui status dr ayah kandungnya, yang pasti akan membuat kaget kamu loh Jenn, saat tahu siapa sebenarnya Satya.
ardan
masih setia utk menunggu setiap updatenya. semangat ya thorrrr
Itha
semangat author aq tungu upaya.
Itha
berdamai lah dengan keadaan setiya..minta lah bantuan ayah mu
ardan
Luar biasa
Itha
sedih bangattt author mewek😭😭😭
Itha
aq sampe ngupas bawang author baca nya. sedih bangattt... gimana kalau kita diposisi jen
Itha
/Sweat//Sweat//Sweat//Sweat/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!