NovelToon NovelToon
Pernikahan Keduaku Yang Pertama

Pernikahan Keduaku Yang Pertama

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Lari dari Pernikahan / Selingkuh / Mengubah Takdir / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:13.2k
Nilai: 5
Nama Author: Seraphine E

Caroline menikah dengan Bastian selama 13 tahun, dan selama itu juga tidak pernah ada kebahagiaan didalam pernikahannya. Bahkan ketika Caroline menjadi buta karena menyelamatkan Bastian, pria itu seolah tidak peduli bahkan tega berselingkuh. Di saat terakhirnya, Caroline berdoa jika dia bisa memutar kembali waktu, dia tidak akan pernah menikah dengan Bastian.
Tak disangka dewa mengabulkan permohonannya dan membuat Caroline kembali ke masa lalu. Caroline kembali di hari ketika dirinya dan Bastian menikah.
....
"Aku Caroline Rexalion membatalkan pernikahanku dengan Bastian. Aku tidak sudi menikah dengan sampah sepertimu" seru Caroline dihadapan semua tamu undangan.
"Caroline, jangan main - main. Apa - apaan sikapmu ini?" Bastian marah dan mencengkeram Caroline.
"Kau baji*ngan sialan. Mati saja kau.. Buagh" Ucap Caroline dan meninju Bastian tepat dihidungnya lalu segera pergi meninggalkan altar.
"Caroline.. Kembali kau!!!" Teriakan Bastian dibalas dengan acungan jari tengah oleh Caroline.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seraphine E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 12

Tidak terasa satu minggu pun berlalu dengan cepat dan hari ini adalah hari pertunangan antara Caroline dengan Louis sebelum mereka menikah satu bulan lagi. Acara pertunangan ini digelar dengan cukup meriah disebuah ballroom hotel mewah yang masih merupakan salah satu bisnis dari keluarga Rexalion.

"Anda tampak sangat cantik" ucap seorang wanita yang ternyata adalah Sophia, wanita yang ditolongnya beberapa waktu yang lalu.

"Kau.... Aku tidak tahu kalau kau ada disini" jawab Caroline menyambut Sophia. Dia tersenyum, ingatan kehidupan masa lalunya kembali berputar. Di masa depan Sophia akan menjadi pengacara handal yang berfokus menangani kasus perceraian terutama yang berkaitan dengan kekerasan dalam rumah tangga. Rupanya karena Sophia juga mengalami kekerasan rumah tangga yang mendorongnya untuk menjadi seorang pengacara pernikahan.

Di kehidupannya yang dulu ketika Caroline menikah dengan Bastian, dirinya sempat beberapa kali bertemu dengan Sophia yang menyadari perilaku abusif Bastian pada dirinya. Sophia jugalah yang menyarankan agar mereka berdua bisa segera bercerai, tapi karena keyakinannya pada Bastian akan berubah Caroline pun tetap bertahan di pernikahannya yang seperti neraka itu. Bastian yang mengetahui tentang Sophia pun mencelakai Sophia dengan membuat mobilnya hilang kendali dan terjatuh ke jurang, Sophia tewas hari itu juga. Satu - satunya orang yang saat itu mengulurkan tangannya untuk membantu Caroline tewas begitu saja karena dirinya.

"Aku senang kau masih hidup dan sehat" batin Caroline mengulas senyum di bibirnya.

"Maaf, apakah aku mengganggu anda? Ada yang ingin saya bicarakan dengan anda jika anda tidak keberatan"kata Sophia lagi.

"Tentu saja tidak, masuklah. Vivian, Polly kalian bisa meninggalkanku bersama dengan nona Sophia" titah Caroline.

Setelah Vivian dan Polly pergi dari hadapan mereka, Sophia berlutut dihadapan Caroline.

"Nona Sophia, apa yang kau lakukan?" tanya Caroline kaget ditambah Sophia tiba - tiba saja menangis.

Sophia menyatakan rasa terima kasihnya kepada Caroline karena bantuannya dia akhirnya bisa terbebas dari suami dan juga keluarganya. Bahkan karena bantuan pengacara keluarga Rexalion, Sophia juga berhasil mendapatkan alimony atau tunjangan perceraian yang cukup besar.

"Aku senang kalau akhirnya kau bisa terbebas dari neraka itu, aku paham bagaimana rasanya hidup tanpa ada seorang pun yang bisa menolongmu. Kau tidak perlu berlutut seperti ini, duduklah" ucap Caroline lembut.

"Lalu apa yang akan kau rencanakan selanjutnya? Apa kau akan melanjutkan pendidikanmu dan menjadi pengacara?" tanya Caroline tanpa sadar.

"Bagaimana anda bisa tahu?" tanya Sophia heran.

Sejenak Caroline menjadi panik mencari - cari alasan yang tepat, tapi untung saja Sophia tampak tidak terganggu dengan alasan yang dia berikan dengan mengatakan bahwa dia mengetahui itu dari Deon, pengacara keluarganya.

Sophia membenarkan tebakkan Caroline, dia berencana untuk menempuh pendidikannya untuk menjadi seorang pengacara handal. "Tuan Deon juga menawarkanku untuk bekerja di firma hukumnya setelah saya mendapat lisensi saya sebagai pengacara" jelas Caroline.

Mereka berbincang cukup lama sampai akhirnya Sophia pun pamit untuk meninggalkan ruang rias Caroline. "Vivian, apa itu kau?" tanya Caroline saat dirinya mendengar pintu ruang tunggu tampak dibuka.

"Ini aku..." wajah yang sangat dibenci Caroline muncul dihadapannya. Dibelakangnya tampak Polly dan Vivian tak sadarkan diri karena disengat oleh stun gun yang dibawa oleh Bastian.

"Mau apa kau kesini?" tanya Caroline perlahan - lahan melangkah mundur.

"Kau, sudah mempermalukanku. Menghancurkanku. Kau pikir untuk apa lagi aku kesini?" ucap Bastian melangkah maju.

"Jangan mendekat, atau aku akan berteriak dan memanggil semua orang kemari" ancam Caroline.

Diancam begitu, Bastian justru semakin melangkah maju mendekati Caroline. Sebisa mungkin Caroline bertahan dan berteriak, melemparkan barang - barang yang ada di sekitarnya.

Tapi Bastian pun tidak mau kalah, dia langsung maju dan membekap mulut Caroline membuatnya tertidur dengan obat bius yang telah dia siapkan. "Malam ini aku akan membuatmu jadi milikku, dan kau tidak akan ada pilihan lain selain menikah denganku Caroline. Aku tidak akan membiarkan semua usahaku sia - sia karenamu" ucap Bastian senang.

Diam - diam Bastian membawa Caroline dengan menggunakan troley untuk mengangkut selimut kotor, dirinya juga berpura - pura sebagai housekeeping untuk melancarkan aksinya itu.

Sementara itu di Hall terjadi keributan dengan menghilangnya Caroline, Viktor yang ditugaskan untuk menjemput Caroline mendapati Vivian dan Polly tidak sadarkan diri. Sadar nona mudanya telah diculik dia segera melaporkan kepada Edward.

"Cari di seluruh kota, pasti penculiknya belum jauh!!!!" teriak Edward. Theo pun juga bergerak cepat memeriksa CCtv tapi rupanya Bastian telah lebih dulu menyemprot kamera CCtv yang merekamnya dengan cat semprot hitam. Dia juga menutupi wajahnya menggunakan masker.

"Bastian....!!! Ba*jingan itu yang sudah menculik Caroline" kata Louis yang ikut memeriksa rekaman CCtv.

"Bagaimana kau bisa yakin tuan Louis?" tanya Theo tidak percaya karena wajah Bastian benar - benar tertutup topi dan masker jadi sangat sulit untuk mengenalinya.

Louis menunjuk bekas luka yang tampak di tangan Bastian, bekas luka itu disebabkan olehnya saat dirinya menghajar Bastian saat mengikuti Caroline setelah pernikahan mereka dibatalkan.

Berbekal informasi tersebut, Theo dan juga Viktor bergerak cepat melacak keberadaan Bastian termasuk mendatangi kediaman Fransisco Hills, tapi Caroline tidak ditemukan disana.

****

Pengap, kesan pertama yang Caroline rasakan begitu dia membuka matanya. "Dimana ini?" tanya Caroline sambil memandang sekeliling. Dia hanya melihat seorang wanita dan dua orang anak kecil berusia 5 dan juga 2 tahun.

"Veronica?!?!" seru Caroline, dia tidak menyangka bahwa Veronica akan terlibat dengan Bastian dalam penculikannya.

Wanita itu menatap dingin padanya, "Tuan putri sudah bangun" sindirnya.

"Lepaskan aku Veronica, kalau kau melepaskanku aku tidak akan melaporkanmu" ucap Caroline berusaha meyakinkan Veronica.

Veronica tak bergeming, dia justru malah bersiap untuk membekap Caroline dengan menggunakan lakban. "Kalau kau dipenjara, pikirkan nasib anakmu. Dia sedang sakit kan. Aku bisa membantumu" bujuk Caroline sambil menatap kearah anak yang lebih besar.

"Darimana kau tahu? Apa kau menyelidikiku?" tanya Veronica tak percaya.

"Aku tahu semua tentangmu, percayalah aku akan membantumu"

Veronica terdiam, dia mencoba melihat apakah Caroline sungguh - sungguh dengan ucapannya itu, "Aku tahu Bastian sering memukul dan menyiksamu. Aku bisa menolongmu, asalkan kau melepaskanku. Kau tidak perlu mengotori tanganmu" ucap Caroline yang masih terus berusaha meyakinkannya.

Di kehidupannya yang lalu, satu hal yang Caroline sadari. Veronica tak lebih seperti ibu yang ingin membahagiakan anaknya, satu hal yang dia tahu saat itu sikap Veronica berubah ketika dia kehilangan anak pertamanya karena sakit parah. Karena dirinya tidak memiliki uang saat itu, anak pertamanya pun terlambat untuk diselamatkan. Hal itulah yang membuat Veronica begitu terobsesi dengan uang, dan berusaha memberikan segalanya pada Ophelia untuk menebus apa yang tidak bisa dia berikan pada anak pertamanya, meskipun dia harus menempuh jalan yang salah.

Caroline ingin memanfaatkan hal itu untuk membuat Veronica berbalik dari Bastian, meskipun dulu dia membenci Veronica tapi jika dia bisa memanfaatkannya untuk menghancurkan Bastian, apapun akan dia lakukan. Sekarang yang perlu dia pikirkan adalah dirinya harus segera pergi dari tempat itu.

"Lepaskan aku... Aku sungguh - sungguh akan membantumu. Aku akan membawa anakmu untuk mendapat perawatan terbaik di negeri ini. Kau tidak perlu lagi mengemis di kaki Bastian" bujuknya lagi.

Veronica menurunkan tangannya, lelehan bening mengembun di pelupuk matanya, "A-apa kau benar akan menolongku lepas dari ba*jingan itu dan menolong anakku?" tanya Veronica.

"Aku berjanji, sekarang lepaskan aku" kata Caroline.

*****

*****

1
Aiko Clearesta
up thor wlau badai mnghdang
Anita Jenius
Ceritanya keren kak.
5 like + /Rose/buatmu sebagai hadiah perkenalan dariku. semangat ya kak.
Seraphine E: terima kasih banyak kak. 🙏🙏🙏
total 1 replies
Anita Jenius
Aku mampir kak.. salam kenal..
Seraphine E: salam kenal juga kak.
total 1 replies
IndraAsya
👣👣👣
Bilqies
hai kak aku mampir yaach

jangan lupa mampir juga di karyaku
"Mencintaimu dalam DIAM"
Seraphine E: thank you kak
total 1 replies
Araa
Semangat thoor😆
Seraphine E: thank you kak /Angry//Determined/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!