S1 dan S2
Levita Mutiara yang dikenal sebagai dokter ajaib dari abad 21 mampu menyembuhkan segala macam penyakit. Dengan tangan ajaibnya dia mampu menarik orang dari kematiannya.
Karena kecelakaan mobil yang menimpanya, dia bertransmigrasi ke tubuh seorang cucu perdana mentri yang diasingkan karena bodoh dan dianggap sampah, bernama Bai Xingxing.
Apakah Levita mampu menjalani kehidupannya sebagai Bai Xingxing dan membalaskan dendamnya pada orang-orang yang telah menindasnya selama ini?
Di sisi lain, karena bakatnya dalam pengobatan, membuat banyak orang kagum padanya hingga berhasil mencuri perhatian Kaisar Iblis!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lady_ma97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6 : Desa Daotian
Hutan Jinzhi. Provinsi Laut.
Satu bulan kemudian.
Bai Xingxing yang masih tinggal di gubuk tua di pinggir hutan mulai menunjukkan hasil kerja kerasnya. Satu bulan yang lalu berat badannya masih setara dengan satu ekor babi, setelah menjalani diet dan olahraga serta dibantu ramuan herbal buatannya, kini berat badannya setara dengan berat dua ekor domba. Dia masih merasa badannya terlalu gemuk, tapi sudah jauh lebih baik daripada satu bulan yang lalu.
Tanaman lidah buaya yang sebelumnya dia tanam sudah tumbuh subur di halaman gubuk tuanya. Dia menggunakan lidah buaya itu untuk merawat tubuhnya. Bukan hanya berat badannya yang turun, selama satu bulan merawat tubuhnya, kini kulit tubuh dan wajah Bai Xingxing benar-benar halus dan lembut. Kulitnya yang gelap kembali putih dan bahkan lebih cantik dari sebelumnya. Rambut hitam panjangnya yang dia cuci dengan lidah buaya setiap hari menjadi sangat berkilau seperti satin.
Bai Xingxing yang merasa tubuhnya jauh lebih baik memutuskan untuk pergi melihat dunia luar. Dia sudah berada di dunia ini selama satu bulan, namun dia hanya keluar masuk hutan tanpa tahu keadaan di luar.
Bai Xingxing yang tidak suka menjadi pusat perhatian memutuskan untuk memakai cadar tipis saat keluar, dia tidak suka orang lain menatapnya. Xu Luo yang menjadi pelayannya pun memakai cadar.
"Nona, apa kita akan kembali ke Kediaman Bai?" Xu Luo bertanya penasaran.
"Tidak. Belum saatnya. Kita akan pergi ke desa yang paling dekat dengan hutan untuk melihat suasana di luar. Aku merasa bosan."
"Apa kau punya uang?"
Xu Luo menggelengkan kepalanya.
Bai Xingxing benar-benar ingin mengeluhkan hal ini. Dia adalah seorang Nona Muda dan cucu perdana mentri, namun dia tidak memiliki uang. Benar-benar memalukan!
Di kehidupan modernnya, uang adalah hal sepele untuknya. Kemampuannya sebagai dokter, membuatnya dengan mudah menghasilkan uang. Dia adalah wanita muda terkaya di negaranya, segala macam benda dan barang mewah dia memilikinya.
Sepertinya dia harus memulai reputasinya dari awal. Dia harus mengembalikan gelarnya sebagai dokter terbaik dan kemampuannya dalam menyembuhkan dan menarik orang dari pintu kematian.
Orang-orang di dunia ini menggunakan koin emas dan perak sebagai mata uang untuk bertransaksi. Bai Xingxing berpikir dia harus segera menghasilkan uang, dia perlu membeli baju baru karena tubuhnya semakin kurus. Dia juga perlu membeli jarum akupuntur untuk melakukan pengobatan.
Mereka pergi ke desa terdekat dengan berjalan kaki. Setelah satu jam berjalan kaki, mereka akhirnya memasuki desa yang bernama Desa Daotian. Seperti arti nama desanya, desa itu merupakan desa penghasil padi. Mayoritas penduduk desa adalah petani padi.
Saat memasuki desa, Bai Xingxing merasa antusias. Dia yang hidup di dunia modern benar-benar melihat banyak hal baru di tempat itu. Di dunianya, dia hanya melihat gedung-gedung tinggi dan lalu lintas yang padat. Tempat ini benar-benar belum terjamah teknologi. Rumah-rumah penduduk masih terbuat dari kayu dan jerami.
Bai Xingxing bertanya pada pelayannya, "Apa di sini ada toko obat?"
"Ada Nona. Di bagian ujung desa ini. Toko obat itu juga menjadi perbatasan antara desa ini dan desa sebelah." Jelas Xu Luo.
"Kita ke toko itu."
Mereka melanjutkan perjalanan sambil melihat-lihat suasana di desa itu. Ada banyak penduduk desa yang sedang menggarap lahan padi mereka.
Saat melewati pasar, mereka memutuskan untuk berkeliling dan melihat-lihat. Nama pasar itu adalah pasar Shenghuo. Bai Xingxing melihat banyak penjual yang menjajakan dagangan mereka.
"Daging segar.. daging babii segar.."
"Tuan, saya melihat warna hitam di dahi anda. Saya rasa ada sihir jahat yang menggangu anda."
"Apa?! Cepat periksa tubuhku!"
"Wah.. Pasarnya ramai sekali." Gumam Bai Xingxing.
Ini adalah pertama kalinya Bai Xingxing pergi ke pasar. Di kehidupan sebelumnya dia jarang pergi keluar. Jangankan ke pasar, bahkan pergi ke mall pun dia hampir tidak pernah. Waktunya dia habiskan untuk belajar ilmu pengobatan dan menyelamatkan nyawa orang.
"Tanghulu.. Tanghulu. Rasanya enak dan manis."
Bai Xingxing menoleh pada pedagang tanghulu. Dia menelan ludahnya saat melihat buah-buahan yang ditusuk dan dilapisi gula manis. Terlihat segar dan manis. Dia menginginkan tanghulu itu, tapi dia sadar dia tidak punya uang.
'Aku baru sadar, jika hidup tanpa uang benar-benar bencana!'
Saat sedang melihat-lihat, dia tanpa sengaja ditabrak oleh seorang pria muda yang terlihat memegang perutnya dan meringis kesakitan.
Bai Xingxing sedikit oleng saat di tabrak. Karena tubuhnya yang masih cukup gemuk, dia tidak terjatuh justru orang yang menabraknya yang terduduk di tanah.
"Maaf Nona, aku sedang sakit perut dan tidak memperhatikan jalan dengan baik." Pemuda yang terduduk di tanah itu berbicara sambil menekan bagian perutnya yang sakit.
Orang-orang di sekitar mulai berkumpul dan penasaran dengan apa yang terjadi. Saat melihat pria muda yang terduduk di tanah, orang-orang mulai berdiskusi.
"Bukankah itu Tuan Muda Feng, Feng Li, putra pedagang kaya dari Desa Caifeng?"
"Benar. Keluarganya memiliki bisnis kain yang besar dan sukses."
"Aku dengar bahkan Permaisuri Zhou dan Selir Agung Li juga membeli kain dari Keluarga Feng."
Bai Xingxing mengabaikan orang-orang yang sibuk bergosip.
Dia yang merasa bersalah karena telah membuat pemuda itu terjatuh segera berjongkok dan bertanya, "Ada apa denganmu? Kenapa kau terus meringis kesakitan?"
Pemuda itu menjawab, "Aku juga tidak tahu Nona. Sebelumnya aku makan di sebuah Kedai ramen, setelah beberapa suap makan tiba-tiba perutku nyeri dan perutku rasanya seperti diplintir."
Bai Xingxing menyentuh pergelangan tangan pemuda itu. Setelah beberapa saat dia mengerti apa yang terjadi.
"Tuan, kau mengalami keracunan makanan. Sakit perutmu itu reaksi dari gejala keracunan makanan." Jelas Bai Xingxing.
"Keracunan?" Pemuda itu terkejut.
Bai Xingxing menjelaskan, "Benar. Itu tidak membahayakan, hanya saja perutmu akan terasa sangat sakit."
"Apa Nona seorang tabib?" Tanya pemuda itu.
Bai Xingxing menjawab acuh tak acuh, "Bukan. Aku hanya seseorang yang mengerti ilmu pengobatan."
Pemuda itu mengangguk.
"Keracunan makanan tidak sulit diobati, kau hanya perlu mencampurkan jahe, daun mint, dan biji jinten lalu direbus bersama." Jelas Bai Xingxing.
Pemuda itu terlihat ragu, "Benarkah? Apa aku tidak perlu membeli obat?"
"Terserah padamu mau percaya atau tidak." Jelasnya.
Xu Luo mengerutkan dahinya. Dia merasa bingung, sejak kapan majikannya mengerti ilmu pengobatan?
Bai Xingxing tidak ingin repot menjelaskan lebih banyak. Dia sudah berbaik hati membantu pemuda itu. Lagi pula harga obat pasti sangat mahal. Tempat ini kekurangan ahli medis yang mampu, kalaupun ada, mereka pasti memberikan harga mahal untuk biayanya. Dia sudah dianggap berbaik hati karena tidak meminta biaya.
Orang-orang di sekitar kembali berdiskusi.
"Nona itu sepertinya mengerti pengobatan."
"Benar. Tadi aku melihat dia memeriksa pergelangan tangan Tuan Muda Feng."
"Huh, mungkin dia hanya pura-pura memeriksa. Di Benua ini, ahli medis sangat langka. Kalaupun ada, mereka pasti tidak akan sembarangan menyebutkan resep obat. Resep obat adalah rahasia para ahli medis. Tidak bisa diucapkan secara cuma-cuma."
"Benar juga."
Bai Xingxing tidak peduli dengan pembicaraan orang-orang itu. Dia dan pelayannya segera melanjutkan perjalanan mereka untuk ke toko obat.