Pertemuanya dengan seorang gadis sangat tidak terduga karena kesalahan yang tak di sengaja oleh seorang pemuda yang mengira kalo gadis itu hendak menculik anaknya sehingga membuat gadis itu sempat di tahan oleh polisi karena tuduhan laki-laki itu...
perkenalkan mereka adalah peran utamanya..
" Tania Dewina " gadis cantik yang di tuduh menculik anak seseorang sehingga membuat dirinya harus masuk ke dalam kantor polisi dan intregosi..
" Derian Wijaya " duda tampan yang menuduh gadis tak berdosa sebagai penculik anaknya tapi ternyata semua itu salah paham membuat dirinya amat di benci oleh gadis itu..
tapi takdir berkata lain gadis yang dulu dia tuduh sekarang bekerja sebagai karyawannya sendiri dan membuat mereka harus bertemu setiap hari apalagi anak tunggal Derian hanya ingin dekat dengan Tania..
ikuti kisah mereka ya ini Novel author yang Ke 4 semoga kalian suka..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my Kyung Soo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 22
hari sudah menjelang sore Tania sedang sibuk mengurus Dio, anak itu baru saja selesai mandi Tania pun segera memakaikan baju tidur...
" mau makan malam apa Dio " ucap Tania sambil menyisir rambut Dio dan memberi sentuhan terakhir yaitu memberi bedak bayi untuk bocah kecil itu...
" emmm mau makan ikan goleng tante " ucap Dio
" siap " ucap Tania
" udah beres deh udah ganteng juga " ucap Tania lagi tak lupa mencium pipi tembem Dio gemas...
" makasih tante baik " ucap Dio sambil tersenyum manis..
" sama-sama sayang, ayo keluar tante mau masak " ucap Tania
" hemm ayo " ucap Dio sambil mengangguk..
gemas sekali anak duda ini, Tania jadi penasaran gimana wajah ibu dari anak kecil ini, apakah cantik atau biasa saja tapi di lihat dari sisi mana pun Dio lebih condong ke Derian...
Tania pun membiarkan Dio bermain dan dirinya memasak di dapur, hari ini dia akan memasak ikan goreng dan juga sedikit sayur dan sambal matah...
Tania pun membersihkan terlebih dahulu ikannya, lalu membumbuinya Tania diamkan sebentar agar bumbunya meresap, lalu Tania memotong sayuran untuk dia tumis lalu mengiris bahan-bahan lain...
setelah selesai Tania mulai memasak satu persatu masakannya, hari sudah sangat sore janji Derian akan pulang sore tapi ternyata sudah hampir Maghrib batang hidungnya belum kelihatan, mana Tania belum mandi bajunya terasa bau sekali karena asap dari masakan yang dia masak...
setelah selesai memasak Tania menyiapkan ke meja makan biar tidak bolak balik untuk menyiapkan, hanya nasi saja yang masih di race cooker biar tetap panas...
Tania pun mencuci barang bekas dia masak lalu menyimpan kembali ke tempat semula, setelah itu Tania berjalan menghampiri Dio sebelum Tania duduk suara pintu apartemen terdengar dan terlihat Derian yang baru pulang dengan membawa makanan ringan...
jas mewahnya sudah tersampir di tangan kirinya, dan dasinya sudah sedikit mengendor dan lengan bajunya sudah dia lipat sampai siku, ahh duda satu ini sangat tampan...
" baru pulang pak " sapa Tania
" maaf ya saya telat " ucap Derian tidak enak
" tidak apa-apa " ucap Tania
pertama saat Derian masuk ke dalam apartemennya, dia mencium harum masakan dan juga harum bedak bayi dan juga minyak telon...
" udah mandi nak " tanya Derian saat dirinya duduk di samping anaknya yang sedang anteng bermain...
" hemm udah papi tante yang mandiin " ucap Dio
Tania membawa air putih satu gelas untuk Derian, ah seperti istri berbakti...
" silahkan di minum dulu pak " ucap Tania sambil memberikan air putih ke Derian...
Derian yang melihat itu hanya tertegun sebentar lalu tersenyum tipis, karena Tania baik sekali membawakan dia minum tau saja kalo dirinya haus...
" makasih Tania " ucap Derian sambil mengambil air putih dari tangan Tania...
" sama-sama pak " ucap Tania
Tania bisa lihat raut wajah lelah di wajah Derian, boss juga bisa lelah juga Tania kira sebagai jabatan yang setinggi CEO Derian bisa leha-leha, tapi ternyata tidak seindah bayangannya pemimpin lebih banyak lagi pekerjaan apalagi kalo ada masalah yang menanggung semua itu adalah pemimpin...
" saya mau mandi dulu biar rasa lelah saya sedikit hilang " ucap Derian
" iya pak " ucap Tania
" papi mandi dulu ya Dio jangan nakal " ucap Derian ke anaknya...
" iya papi " ucap Dio
Derian pun berjalan kearah kamarnya lalu masuk ke dalam, punggung tegap Derian sudah hilang saat pintu kamar itu tertutup, Tania yang melihat itu hanya menghela nafas berat dia sangat ngantuk sekali...
Tania merebahkan badannya diatas sofa sedangkan Dio dia bermain di karpet bulu, lambat laun mata Tania menutup seiring deru nafas teratur, Tania terlelap dengan sekejap...
Dio yang melihat Tania tidur ikutan menidurkan dirinya untung saja sofa milik Derian muat untuk orang tiduran, anak kecil itu sebenarnya ingin merasakan rasanya tidur dengan seorang ibu, mangkanya saat bertemu dengan Tania Dio sangat senang...
anak kecil itu hanya tersenyum dan melihat kearah Tania tangan kecil itu memeluk leher Tania...
Dan tak lama Derian pun keluar dengan rambut basah dan acak-acakan, dia melihat anaknya yang sedang memeluk seseorang Derian bisa merasakan kalo anaknya sangat ingin merasakan kasih sayang seorang ibu, apa ini sudah waktunya dia membuka hati untuk seseorang apa tidak terlalu cepat...
Derian berjalan menuju kedua orang yang sedang berbaring diatas sofa, Derian melihat kalo Tania sedang tidur sedangkan Dio anak itu dengan mata terbuka tapi tangannya memeluk leher Tania...
" Dio " bisik Derian
" papi " panggil Dio
suara Dio yang sedikit keras membuat tidur Tania terusik, Derian cepat-cepat mengelus rambut Tania biar gadis itu terlelap kembali dan benar Tania langsung kembali tenang, sedangkan anak kecil itu hanya menutup mulutnya...
" kenapa berteriak hemm " bisik Derian
" maaf papi " ucap Dio pelan
" ayo papi temani main jangan ganggu tante dulu kasian " ucap Derian
" hemm ok " ucap Dio
kedua laki-laki beda generasi itu duduk diatas karpet berbulu, Dio bermain dengan mainannya sedangkan Derian menemaninya sesekali Derian menimpali omongan yang terlontar dari mulut kecil anaknya, dan sesekali juga Derian melirik kearah Tania wajah damai Tania saat tidur sangat terlihat lebih cantik...
Derian fokus kembali pandangannya kearah anaknya yang sedang bermain, mereka cukup lama dengan keadaan seperti ini sampai lenguhan seseorang menarik atensi mereka ternyata Tania sudah bangun...
Tania yang baru bangun terkejut melihat kedua orang yang sedang menatap dirinya, laki-laki yang kecil menatap dirinya dengan senyuman khas anak itu, sedangkan laki-laki dewasa melihatnya dengan tatapan datar...
tiba-tiba Tania meringis tidak enak di tatap seperti itu, dia pun duduk dan merapikan rambutnya yang sedikit kusut lalu melirik kearah sofa takut dia ngeces, tapi untung tidak jam berapa sekarang sepertinya Tania tidur cukup lama...
saat Tania melihat kearah dinding ternyata sudah jam tujuh lewat, pasti makanannya sudah dingin...
" maaf pak saya ketiduran " ucap Tania tidak enak
" hemm " gumam Derian
jawaban yang sangat ah sudahlah, Tania pun beranjak dari sana menuju dapur dia akan mengecek makanan yang sudah dia siapkan apa mereka sudah makan, ternyata belum Tania pun menghangatkan kembali lauk pauknya dan mengambil nasi dan dia hidangkan dimeja makan...
saat Tania sedang sibuk memanaskan lauknya terdengar suara orang duduk, Tania menoleh ke belakang ternyata Derian dan Dio sudah ada disana Tania pun cepat-cepat menghidangkan menu terakhir mereka...
" kamu masak lagi " tanya Derian
" gak pak ini cuma menghangatkan saja " ucap Tania yang ditanggapi anggukan oleh Derian
" silahkan pak di nikmati " ucap Tania lagi
" kamu juga, duduklah kita makan bersama " ucap Tania
ini adalah acara makan bersama untuk kedua kalinya, pertama di rumahnya sekarang di rumah Derian, keluarga cemara sekali bukan...
Tania pun memgambil makanan untuk Dio dia harus memilah terlebih dahulu daging ikannya agar anak itu tidak tersedak tulang ikan, setelah selesai Tania pun memberikan ke Dio..
" makasih tante " ucap Dio
" sama-sama sayang " ucap Tania sambil tersenyum...
Tania mengambil untuk dirinya, sedangkan Derian sedari tadi hanya diam saja apa Derian meminta dirinya untuk menyediakan kembali, ayo lah ini bukan adegan istri harus melayani suami...
" selamat makan pak " ucap Tania sambil memakan makanannya tanpa memperdulikan Derian yang masih saja diam...
Derian yang melihat itu hanya mampu menggelengkan kepalanya, apa sih dia harapkan pelayanan memangnya dia siapanya Tania, majikan.? bukan suami.? apalagi...
Derian pun memgambil makananya dia baru merasakan yang namanya sambal matah, rasanya aneh kebanyakan bawang merah...
" ini apa " tanya Derian saat dirinya menyuapi makanan kedalam mulutnya...
" itu sambal matah pak gimana rasanya " ucap Tania
" sambal, kok seperti ini rasanya ini bukan sambal tapi bawang yang di bumbui cabai " ucap Derian
" ya memang konsepnya begitu pak " ucap Tania
" tapi saya tidak suka " ucap Derian
" kalo gak suka gak usah dimakan, sini saya yang makan " ucap Tania sedikit kesal lalu mengambil sambal yang ada di piring Derian...
mereka pun kembali makan dengan tenang tidak ada lagi drama persambalan, emang dasarnya Derian gak suka pedas pasti akan ada alasan saja agar dia tidak memakan makanan yang pedas, dia kira tadi acar bukan sambal mangkanya dia mengambil sambal matah itu...
thanks jangan lupa like and komen jangan lupa juga tambahin ke favorit 😇😇
happy reading guys 😉😉
