Arya di buat sedih ketika melihat istri nya yang terus merintih kesakitan di atas ranjang, Mereka merantau kekota karena minggat dari rumah akibat tidak di restui. Berdagang bakso dan Sari juga berdagang hal lain karena merasa tidak cukup dengan uang halal yang di dapatkan nya.
"Sakittt, Mas. Aduh sakit sekali." Sari terus merintih kesakitan.
Sakit nya sangat aneh, Apa lagi saat malam jumat. Ia terus mendesah di antara kesakitan dan juga kenikmatan, Untung nya Arya segera bercerai sebelum Sari sempat sakit seperti ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.31
Arya menggeret tubuh Sari keluar dari rumah karena titah nya Purnama, Mantan istri nya tampak sudah tidak bergerak karena tubuh nya yang di tembus oleh tombak bermata tiga, Tubuh yang semula diam itu pun perlahan bergerak lagi.
Luka pada tubuh nya juga merapatkan diri dan perlahan sembuh, Arya memicing karena Sari seperti punya ilmu rawa rontek yang tidak bisa mati walau di bunuh ratusan kali, Namun dari mana wanita ini mendapatkan ilmu tersebut.
"Eghh! Kalian akan segera mendapatkan balasan dari ku, Lihat saja kau siluman ular." Geram Sari berkelebat menghilang.
Arya masih menatap tidak percaya dengan penglihatan nya, Dia harus segera bicara pada sang Kakak. Bisa jadi Purnama tidak mengetahui hal ini, Kini Purnama mendekati suami nya yang hanya diam dan mulut nya berkomat kamit membaca zikir.
Tangan Purnama bergerak seperti mencabut sesuatu dari kening Zidan, Sontak pria itu langsung tumbang kelantai dan pingsan. Purnama menggunakan Zidan sebagai pancingan untuk Sari agar tidak langsung mengambil Zahira.
Karena Sari pasti akan tergoda melihat ketampanan nya Zidan, Purmama tahu bahw akan datang nya tamu yang tidak di undang dan dia juga tahu bahwa ini sangat berbahaya untuk nasib putri nya.
Namun dia butuh kekuatan Mbah Basri untuk membangkit kan kekuatan nya Arya, Sehingga dia memancing Sari masuk kedalam dan dia bisa menghabisi dukun tua itu, Zidan yang sudah ia pengaruhi hanya bisa diam sambil berzikir agar Sari tidak curiga bahwa itu hanya pancingan.
Bila Zidan tidak ada di sana sebagai umpan, Maka Sari pasti akan langsung mengambil salah satu anak nya Purnama, Berkat bantuan nya Maharani dan juga Nilam, Maka Zidan bisa takluk dan dua kuntilanak itu bisa mengendalikan tubuh pria itu.
"Kakak! Ada yang lain pada tubuh Sari." Arya berkata tergesa gesa.
"Tidak usah kaget! Dia memang tidak akan mati secepat itu." Jawab Purnama santai sambil menyelimuti suami nya yang masih pingsan.
"Aku tau dia memang tidak akan mati sekarang! Tapi kenapa ada Ayah juga di belakang nya." Seru Arya.
"Ayah! Maksud ku pria yang membuat kita ada di dunia ini?" Purnama menatap Arya tajam.
"Ya iya lah, Purnama! Ayah mu yang sudah memperkosa dan membunuh ku." Kesal Maharani.
Kali ini Purnama terdiam karena merasa musuh nya semakin kuat, Yang menjadi pertanyaan adalah kenapa roh Ayah nya bisa lepas dari segel yang ia buat, Siapa orang yang sudah melakukan nya.
Untung nya kekuatan Arya sudah pulih sekarang, Sehingga dia punya teman yang bisa membantu nya. Kalau tidak, Maka Purnama akan mati matian seorang diri melawan semua iblis itu.
"Bila Ayah kalian juga ikut bergabung dengan jin yang ada dalam tubuh Sari, Maka kematian wanita itu akan semakin sulit." Lirih Maharani.
"Bagus lah! Maka dia akan menderita menanggung azab." Cetus Nilam.
"Apa nya yang bagus? Dia akan meresahkan banyak orang, Terutama keluarga ku." Ucap Purnama.
"Sebisa mungkin aku akan melindungi Zahra dan Zahira, Kak! Bahkan bila nanti nyawa ku yang akan menjadi taruhan nya, Aku rela karena ini memang salah ku." Ujar Arya.
"Dari mana pula itu salah mu! Sari itu memang di pilih jin karena sifat nya yang rakus, Tidak usah kau merasa bersalah." Sergah Nilam.
Zidan yang terbangun karena obrolan mereka yang cukup seru pun jadi melongo, Rasa nya seperti mimpi karena dia memang sama sekali tidak sadarkan diri.
"Sayang, Ada apa?" Tanya Zidan kebingungan.
"Ini loh, Mas! Aku memarahi Arya yang masih saja merindukan Sari." Dusta Purnama.
"Eh!" Arya tergelak dengan jawaban Kakak nya.
"Ya Allah, Arya! Lupa kan saja wanita itu, Fokus dengan hidup mu dan semoga bisa sukses. Masih banyak gadis di desa kita ini, Toh kan ada Azka tuh teman mu sebagai duda." Ujar Zidan.
"Iya, Mas." Arya hanya mengangguk saja.
Zidan memang tidak segan menasehati Arya karena dia sudah menganggap pemuda ini sebagai adik nya sendiri, Apa lagi Arya juga anak yang penurut.
...****************...
Usaha laundry kembali buka setelah sempat tutup karena pemilik nya sedang melahirkan, Kini Arya yang membuka warisan usaha dari Ibu nya. Dia sedang mencari karyawati untuk membantu nya menggosok baju, Karena dia sering kewalahan akibat banyak pelanggan.
Kebanyakan sekarang pelanggan nya adalah wanita muda, Karena mereka sambil ingin melihat wajah pemilik laundry yang sangat tampan, Terlebih gadis muda yang memang tergila gila melihat wajah nya Arya.
Tak ketinggalan Fahira, Meski sudah tidak perawan dan sempat sakit keras akibat perbuatan ular suruhan Purnama di masa lama. Fahira tetap naksir Arya tanpa mundur sedikit pun.
"Mas ini cucian ku ya." Fahira menaruh dua kantong baju kotor.
"Mau yang ekspres atau yang biasa?" Arya menaruh di timbangan.
"Yang biasa saja, Mas. Ndak usah buru ngerjain punya aku, Atau kamu perlu bantuan?" Fahira malah menawarkan diri.
"Aku memang sedang cari karyawan yang bisa membantu." Jawab Arya.
"Pilih saja aku, Mas! Tanpa di gaji pun aku mau kok." Fahira tampak bersemangat.
Arya hanya tersenyum sambil geleng geleng kepala, Dia bersungguh sungguh mau mencari karyawan. Bukan nya mau main main, Arya sudah bisa membayangkan bila Fahira yang bekerja dengan nya.
Lagi pula Fahira tidak akan butuh upah dari nya yang bisa di bilang kecil, Karena gadis ini anak nya orang kaya, Harta warisan berlimpah peninggalan dari Ayah nya.
"Gimana, Mas?" Fahira mendesak Arya supaya mau menerima diri nya.
"Eemm nanti ku tanyakan pada Kakak ku dulu ya." Arya sengaja membawa nama Purnama.
"Ish! Ndak usah lah, Mas." Fahira langsung ketakutan.
Memang Purnama masih mengontrol juga pekerjaan adik nya, Karena rumah Purnama hanya tinggal kebelakang saja. Yang untuk usaha laundry ini adalah rumah peninggalan Laras yang sudah banyak di renovasi.
"Assalamualaikum."
"Walaikum sallam." Arya melihat siapa yang mengucap kan salam.
"Ini bener ya, Mas Arya cari tukang bantu gosok?" Fatma datang ketempat Arya.
"Iya, Kalau saja nanti ada yang minat." Jawab Arya sopan.
"Boleh ndak kalau saya yang kerja, Mas?" Tawar Fatma.
"Serius? Emang Mbak nya tidak ada kerjaan lain, Ini kerja nya sampai jam sepuluh malam." Beritahu Arya.
"Iya, Mas! Saya butuh pekerjaan tetap untuk menyambung hidup." Jawab Fatma.
"Eem gini saja dulu, Mbak coba strika baju kemeja yang ada di sana! Nanti saya perlu menunjukan hasil nya pada Kak Purnama, Dia mau nya yang sangat rapi." Ujar Arya.
Fatma pun mengangguk dan segera duduk mengambil strika, Berharap Arya mau memberi nya pekerjaan. Gaji satu juta lima ratus sudah besar untuk Fatma.
semua anak lahir suci
jangan pernah membenci sebegitu rupa, karena kita tak akan tahu kedepannya.
pertolongan datang tak terduga, justru datang dari orang2 yg pernah kita sakiti ,kita benci,kita tidak sukai.
semoga Sari sembuh dan insaf ,bisa mengambil hikmah nya
beda nasib kalau begitu, bara mengembara ke negeri china rupanya, dan menjadi ahli pengusir setan😁