NovelToon NovelToon
NIGHT LIGHT

NIGHT LIGHT

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Reinkarnasi / Balas Dendam / Cinta Terlarang
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Chichi

Ketika Pagi datang, Lucian Beasley akan pergi. Tetapi Malam hari, adalah miliknya. Lucian akan memelukmu karena Andralia Raelys miliknya. Akan tetapi hari itu, muncul dinding besar menjadi pembatas di antara mereka. Lucian sadar, tapi Dia tidak ingin Andralias melupakannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chichi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sayang~

Rumah dengan pagar kayu dan terdapat beberapa macam bunga di tamannya dengan satu pohon dari bunga pheony merah muda dengan tinggi yang tak lebih dari 3 meter.

Zarel memetik bunga berharum manis itu.

CKLAK!

Pintu rumah Rosalyne terbuka. Di sana juga, ada Kyle yang baru akan pergi dari rumah Rosalyne.

Kyle dan Rosalyne memandangi Zarel. Begitupun sebaliknya.

"Ha? Kau siapa?" Tanya Kyle melihat pakaian mewah yang digunakan sosok berambut pirang di halaman rumah Rosalyne.

Mata Rosalyne terbelalak. Di sana Zarel menunjukkan senyumannya lagi. Dia mendekat ke arah Rosalyne dan mengusap pipi Rosalyne.

"Kurasa, kamu gagal, Sayang~" Ucap Zarel merapikan anak rambut Rosalyne.

Rosalyne tidak bisa mengeluarkan suaranya, disana Zarel merangkul Rosalyne hingga membuat Kyle berfikir sesuatu. "Pria ini, kekasih Rosalyne? Apa dia berfikir Rosalyne berselingkuh?" Pikir Kyle melihat wajah Rosalyne yang berubah. Rosalyne terlihat ketakutan.

"Anu, ini tidak seperti yang Anda pikirkan. Kami tidak memiliki hubungan yang khusus" Kyle berusaha menjelaskan.

Zarel hanya tersenyum dan memeluk bahu Rosalyne. "Iya, aku tau~ Senang bertemu dengan Anda, Kolonel Kyle. Hati-hati dijalan" Jawab Zarel sambil melambai.

Dalam hati Kyle dia berfikir pria itu sangat baik dan tidak buta akan penjelasan orang lain. Kyle tersenyum senang dalam hatinya. Dia mengangguk kemudian pergi.

Zarel membawa Rosalyne masuk ke dalam rumah itu dan melepaskan Rosalyne. "Aww, aromamu manis sekali" Ucap Zarel mengibas-ngibaskan pakaiannya seperti membersihkan debu.

Rosalyne mendengus kesal setelah sihir yang membukam mulutnya dilepas oleh Zarel.

"Kenapa kau datang kemari dengan penampilanmu yang itu?" Wajah Rosalyne terlihat sedikit memerah dan melihat Zarel dengan hati-hati.

Zarel tertawa dengan senang. "Apalagi kalau tidak sedang menjadi boneka yang cantik~" Cakapnya seraya mengangkat kedua telapak tangannya setinggi bahu. Tanda dia tidak bisa apa-apa.

Mulut Rosalyne terkacup. Dia berwajah kecut setelah Zarel mengklam dirinya sendiri sebagai boneka cantik. "Kau bisa menolaknya dengan kekuatanmu" Jawab Rosalyne.

Zarel mengeleng dan memakan buah-buahan di sana. "Itu tidak benar~ Aku adalah calon kandidat dari 4 Iblis yang terpilih. Jadi, aku tidak bisa melakukan apapun sebelum status itu ditetapkan" Jawab Zarel sembari mengunyah makanan di mulutnya.

Rosalyne menjadi diam. "Beruntung sekali karena bukan aku yang terpilih. Sudah cukup bagiku menjadi penjaga Ruh disini. Disini tidak terlalu banyak aturan, meski 'Nyonya' adalah satu orang. 'Nyonya' sangat mewaspadai Kerajaan Erundil sejak dulu"

Zarel memperhatikan wajah Rosalyne yang menjadi serius. "Apa yang kau lakukan dengan Kyle di rumah ini?" Tanya Zarel.

Rosalyne menunjukkan wajah nakalnya pada Zarel. "Penasaran?" Tanya Rosalyne membuka satu kancing pakaiannya.

Zarel menunjukkan seringaiannya dan melepas pita dipakainya. "Haruskah Saya membeli apa yang Nona jual hari ini?" Tanya Zarel melebarkan posisi duduknya saat Rosalyne mendekat dan melakukan 'kabedon' di sofa yang Zarel duduki.

"Wah, Tuan muda dari marga Zarel memang tidak main-main~ Hati saya jadi sangat senang" Ucap Rosalyne mengusap bibir Zarel dengan ibu jarinya.

Zarel memegang tangan cantik dengan kuku maron itu. "Haruskah Saya berpura-pura terhipnotis Nona Ruh Zephyr?" Tanya Zarel mengecup tangan Rosalyne dan menatap mata keemasan Rosalyne.

Rosalyne memasang wajah jijik dan geli menjadi satu. "Hentikan saja, kau membuatku merinding" Jawab Rosalyne sambil duduk di sebelah Zarel dan menguncir rambutnya.

Zarel tertawa. "Sialan, perutku jadi geli gara-gara melihat wajahmu" Zarel mengusap bibirnya sendiri.

Rosalyne memutar bola matanya dan melipat lengannya di depan dada. "Haa, kalau kau berada disini, bagaimana dengan Tuan di sana? Bukankah berbahaya meninggalkan dia sendirian?" Tanya Rosalyne mengeser duduknya.

Zarel kembali memakan santapan yang sebelumnya Rosalyne siapkan untuk Kyle. "Umm? Tuan akan aman karena aku tidak sembarangan meninggalkan dia. Kau tau, 'Nyonya' masih belum tau tentang Tuan" Terang Zarel.

Rosalyne memiliki firasat yang buruk. "Lalu, kedatanganmu ke sini dengan wujud aslimu ini..., tidak mungkin hanya karena kau adalah 'boneka yang cantik'-kan?" Tanya Rosalyne.

Zarel mengangguk. Dia kembali melihat ke arah Rosalyne dan memegang wajah Rosalyne, serta membuat wajah Rosalyne begitu dekat dengan wajahnya, hingga hidung mereka menempel.

"Andai saja kau lebih kuat dariku, aku akan meminta pertolonganmu. Sayangnya, kau bahkan bisa saja mati dipelukkanku. Bukankah, itu akan menjadi akhir yang bahagia untukmu?" Tanya Zarel menatap mata Rosalyne.

Rosalyne menunjukkan ekspresi malasnya dengan tangan kanan yang terangkat. "Kau salah. Aku tidak tertarik dengan berondong" Jawab Rosalyne.

"Berondong? Aku hanya dua tahun lebih muda darimu. Lagipula, wajahmu tidak menunjukkan seperti lebih tua dariku" Jawab Zarel melepas wajah Rosalyne.

Rosalyne mengatupkan bibirnya dengan tangan kanannya. "Wajahmu memang tipeku. Tapi, maaf saja,... aku lebih suka dengan orang yang lebih tua dariku. Jadi, saat aku mati nanti, setidaknya ada orang yang bisa membimbingku" Jawab Rosalyne membayangkan sosok pria dengan usia yang lebih tua darinya empat tahun sambil membawa kuda dengan tali emas.

Zarel melongo. "Cita-cita yang tinggi boleh. Tapi, sadar diri, Sayang~" Ucap Zarel menyuapi Rosalyne dengan buah pisang yang baru dia kupas dan baru satu gigitan.

Rosalyne mengigit dan mengunyah pisang itu. "Huh, apa salahnya? Aku cantik, aku seksi, aku juga bisa jadi imut. Kenapa aku harus sadar diri?" Tanya Rosalyne.

Zarel menyandarkan kepalanya di bahu Rosalyne. "Apanya yang seksi? Di mataku tubuhmu tidak begitu mengoda. Kau hanya seperti perempuan pada umumnya, bedanya kau memiliki aroma manis yang khas. Seperti bunga pheony di depan rumahmu" Ucap Zarel memejamkan matanya.

Rosalyne terbelalak mendengarnya. "Hei Tuan muda! Apa yang barusan kau katakan?!" Rosalyne mengangkat wajah Zarel untuk melihatnya.

Iris abu-abu (Silver) Zarel berubah menjadi merah. DEGH!. Zarel menunjukkan senyumannya yang begitu manis kepada Rosalyne. Dia mendorong tubuh kecil Rosalyne hingga terjatuh di sofa itu. Zarel berada di atas Rosalyne dan menindihinnya.

Berat badan Zarel membuat Rosalyne merasa sesak. Jantung Rosalyne berdebar begitu kencang. Dia merasa takut. Dan mulai berusaha mendorong tubuh Zarel untuk menjauh darinya. Namun, apa yang Zarel lakukan? Dia memeluk Rosalyne dengan erat.

"Sungguh, sungguh aroma tubuhmu begitu manis. Siapa yang tidak tergiur dengan aroma ini?" Zarel menarik napas tepat di kulit belahan dada Rosalyne.

Zarel mulai menjilatnya. Mata kiri Rosalyne tertutup karena geli. Dia mendorong wajah Zarel di dadanya.

"Sialan! Jangan begini! Aku hanya bercanda! Ini membuatku takut! Huuu...." Mata Rosalyne berlinang.

Zarel mengangkat pandangan matanya melihat wajah Rosalyne. Rosalyne menahan tangis. "Eh?" Dia terkejut melihat perempuan yang selalu memasang wajah tegar itu menangis.

"Huuu! Zarel sialan!" Rosalyne mengusap wajahnya dengan kedua tangannya.

Zarel kembali duduk dan membantu Rosalyne untuk duduk. "Hei, ku kira kau tidak bisa menangis. Maafkan aku, apa ada yang sakit?" Tanya Zarel mengusap air mata Rosalyne yang menembus sela tangan lentik dan mungilnya.

Napas Rosalyne menjadi terisak. "Kenapa aku terlihat seperti orang yang baru saja memperkos@nya?" Tanya Zarel pada dirinya sendiri.

Rosalyne membuka sedikit matanya. Warna iris Zarel berubah menjadi abu-abu (Silver) lagi. Dia melihat ke arah perut Zarel kemudian- PACK!

"ACKKK!!!!"

Rosalyne meninju perut Zarel dengan kuat hingga Zarel bergantian meringkuk di sofa Rosalyne. Zarel melihat langkah kaki Rosalyne yang menjauh darinya.

"Rosalyne...."

"Diam kau bajingan! Jangan mengangguku! BRAKKK!!!!" Rosalyne membanting pintu kamarnya.

Mata Zarel berair. Dia merasa tersakiti. "Hiks! Padahal kau duluan yang mengawalinya" Batin Zarel mengusap air matanya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!