Berpisah karena keegoisan, tapi mereka kembali bersatu karena anak.
Follow IG @Thalindalena
Add Fb @Thalinda Lena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
“Arghhhh!!” suara teriakan para wanita di dalam toilet ketika ada pria tampan masuk ke dalam sana tanpa permisi. Bahkan tidak merasa bersalah sama sekali. Atau pria tersebut salah masuk ke dalam toilet wanita? Oh ... tentu saja jawabannya adalah tidak. Pria tersebut adalah Kai yang sengaja masuk ke dalam toilet wanita karena ingin mencari keberadaan Alpha.
“¡Usted está loco! ¡Eres estúpido!” maki beberapa wanita pada Kai dengan penuh emosi. Para wanita di dalam toilet yang sedang merapikan make-up pun terpaksa keluar dari toilet tersebut sambil menggerutu kesal.
“Perdóname,” jawab Kai, meminta maaf kepada para wanita tersebut.
Toilet wanita bernuansa putih itu sekarang terasa sunyi, menyisakan Kai seorang diri. Kemudian Kai berjalan menuju ke deretan kubikel toilet. Lalu satu persatu kubikel tersebut di bukanya namun, tidak ada siapa pun yang di dalamnya. Tapi, tersisa satu kubikel toilet yang masih tertutup rapat. Kai akan menunggunya, karena Kai yakin kalau Alpha berada di dalam sana.
“Kenapa kau menyebut nama ibuku?" Pertanyaan anak perempuan itu terus berputar di kepalanya, dan ingatannya kembali ke 10 tahun yang lalu di mana dirinya dan Alpha bercinta dalam keadaan mabuk.
“Anak perempuan tadi adalahnya putrinya Alpha, mungkinkah dia juga putriku?” pertanyaan tersebut melintas dalam benak Kai. Kai memejamkan kedua matanya dengan erat, seraya menghembuskan nafasnya dengan kasar. “Tapi, kenapa Alpha tidak pernah memberitahuku? Dan kenapa keluarga besar Eugino juga tidak pernah menginformasikan jika Alpha sudah mempunyai seorang anak?” berbagai pertanyaan terus menari-nari di dalam benaknya Kai, membuat kepala Kai menjadi pusing dan perasaannya semakin carut-marut, pasalnya selama 10 tahun ini dia juga tidak pernah kembali ke New York karena ingin melupakan semua kenangan tentang Alpha, tapi nyatanya sebuah takdir akan mempertemukan mereka kembali tapi dengan keadaan yang berbeda.
Kai mengusap wajahnya dengan kasar, seraya memperhatikan pintu toilet dihadapannya tidak kunjung terbuka. Kai sungguh tak sabar, rasanya ingin mendobrak pintu tersebut.
Sementara itu di dalam toilet, Alpha duduk termenung di atas closet. Wajah cantiknya terlihat sendu, dan pandangannya kosong. Pertanyaan Honey mengenai ayah kandungnya membuat Alpha terkadang merasa bersalah pada putrinya.
“Dia hadir karena kesalahanku, tapi dia juga anugrah terindah yang pernah aku miliki. Maafkan Mommy, sayang, karena tidak bisa memberitahukan siapa ayah kandungmu sebenarnya,” lirih Alpha di barengi dengan isakan kecil. Selama ini berusaha untuk kuat dan tegar, tapi pada akhirnya tidak tahan lagi untuk menumpahkan segala rasa yang selama ini dia pendam sendirian.
Tok ... tok ...
Alpha mengusap air matanya dengan cepat, ketika mendengar suara ketukan pintu. Menyadari kalau dirinya sekarang berada di dalam toilet, ia pun segera keluar dari sana, akan tetapi saat pintu toilet terbuka lebar, dia sangat terkejut bukan kepalang ketika melihat seorang pria di masa lalunya.
DEG!
Begitu pula dengan Kai merasakan hal yang sama. Jantung keduanya berdetak sangat cepat, seolah akan lepas dari tempatnya. Akan tetapi, Alpha segera mengubah ekspresi wajahnya menjadi datar dan sangat dingin, dan berusaha untuk bersikap tidak mengenal pria yang berdiri di hadapannya itu. Meski ada berbagai pertanyaan mengenai Kai bisa berada di sana, tapi rasa benci Alpha sudah mendarah daging. Dia sangat membenci pria dua hadapannya ini.
“Permisi, Anda salah masuk toilet, Tuan! Bisa berikan saya jalan?!” tanya Alpha seolah sedang berbicara dengan orang asing yang menghalangi jalannya.
Kai menatap Alpha sangat tajam, kemudian dia tersenyum miring lalu meraih tangan Alpha dan mencengkeramnya dengan kuat. “Setelah 10 tahun tidak bertemu, aku pikir kau akan berubah, ternyata masih tetap sama, angkuh dan sombong!” desis Kai penuh amarah.
“Maaf, lepaskan tanganku. Mungkin Anda salah orang!” jawab Alpha dingin, menatap Kai penuh kebencian, lalu menyetakkan tangannya yang di cengkram kuat oleh pria tersebut.
“Alpha Eugino! Kenapa kau bersikap seperti ini?” tanya Kai kali ini dengan nada lembut, menatap Alpha penuh kerinduan.
Alpha memejamkan kedua matanya sesaat, sekeras apa pun dia menghindari Kai, pria tersebut tidak akan pantang menyerah, akhirnya dia membalas ucapan Kai, “Karena aku sangat membencimu! Camkan itu!”
“Kenapa kau membenciku, Al? Apakah karena malam panas kita?!”
“Aku membenci segala hal tentang dirimu!” jawab Alpha penuh emosi, menatap benci pada pria yang berdiri di hadapannya.
“Lalu kenapa kau tidak membenci Honey?!” Kai tersenyum devil ketika melihat wajah Alpha memucat ketika mendengar pertanyaannya.
Deg!
Jantung Alpha seperti genderang yang mau perang, wajahnya tampak pucat pasi. Bagaimana bisa Kai mengetahui tentang Honey? Pikir Alpha.
“Aku baru saja bertemu dengan Honey, putri kita, di restoran.” Kai berkata seolah tahu yang sedang di pikirkan Alpha.
Alpha tersenyum miring, “putrimu? Apakah kau sedang bermimpi!” sentak Alpha lalu mendorong dada bidang Kai agar menjauh darinya. “Dia adalah putriku dengan ... suamiku!” bohong Alpha pada akhirnya.
“Oh ya? Kalau begitu apakah aku boleh bertemu dengan suamimu?!” tantang Kai seraya menatap Alpha sangat tajam. Kai sangat mengenal Alpha, dan dia sangat yakin kalau wanita di hadapannya ini sedang berbohong, terlihat jelas dari kedua bola mata Alpha yang bergerak ke kiri dan ke kana dengan pandangan tidak tenang.
Alpha mengepalkan kedua tangannya dengan kuat, seraya menelan ludahnya dengan kasar, kedua bola matanya bergerak tidak menentu. Resah dan gelisah yang dia rasakan saat ini, tapi akhirnya dia menganggukkan kepala, sebagai tanda kalau dia menyetujui permintaan Kai.
Kai tersenyum seraya berkata, “ladies first.” Kai mempersilahkan Alpha keluar dari toilet terlebih dahulu.
Alpha mengangguk lalu berjalan keluar dari toilet tersebut, lalu diikuti Kai dari belakang.
*
*
Sementara itu direstoran, Honey sedang berbagi cerita kepada Hugo dan Angel mengenai perasaannya pada Kai.
“Aku serius, aku seperti dekat dengan Uncle Kai,” ucap Honey sambil mengerutkan alisnya, ekspresinya sangat lucu saat meyakinkan dua orang dewasa yang duduk tak jauh darinya itu.
“Lalu apa yang kau rasakan lagi, Hon?” tanya Angel, sangat penasaran sekaligus merasa aneh.
“Apakah ini seperti ikatan batin?” Hugo berkomentar seraya menatap lekat pada Honey.
Honey menaikkan kedua bahunya secara bersamaan. “Aku mana tahu, Uncle!” jawab Honey seraya menatap makanan mewah dan enak yang sudah terjasi di hadapannya.
“Mommy kenapa lama sekali?” tanya Honey pada Angel.
“Aunty akan menyusulnya.” Angel beranjak berdiri akan tetapi Hugo melarangnya.
“Tidak perlu, itu dia.” Hugo menatap Alpha dan Kai yang berjalan beriringan.
Angel dan Honey dengan kompak menoleh kebelakang, alis keduanya mengerut saat melihat Alpha yang dikawal oleh Kai.
Alpha berusaha untuk tetap tenang, dia tersenyum senang ketika dia melihat Hugo. Tiba-tiba sebuah ide gila melintas di benaknya.
Alpha berlari ke arah Hugo, lalu duduk di samping pria tersebut, lalu memeluk tangan Hogu sangat erat, “sayang,” ucap Alpha dengan nada manja.
***
Maaf ya kemarin nggak update, soalnya anakku lagi sakit, rewel terus.🙏