NovelToon NovelToon
Dermaga Cinta Arumi

Dermaga Cinta Arumi

Status: tamat
Genre:Tamat / Janda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan Tentara / Trauma masa lalu
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Safira

EKSKLUSIF HANYA DI NOVELTOON.
Jika menemukan di tempat lain artinya plagiat. Tolong laporkan🔥


Baru dua bulan menikah, Arumi Safitri harus rela mengikhlaskan kepergian suaminya yakni Letda Laut (P) Yuda Kusuma yang meninggal dalam tugas. Pahami jati diri sebagai prajurit angkatan laut bahwa air yang memiliki semboyan wira ananta rudira, yaitu tabah sampai akhir.

Hidup Arumi selepas kepergian suaminya, diterpa banyak ujian. Dianggap pembawa sial oleh keluarga suaminya. Ada benih yang ternyata telah bersemayam di rahimnya, keturunan dari mendiang suaminya. Beberapa bulan kemudian, Arumi terpaksa menikah dengan seorang komandan bernama Kapten Laut (E) Adib Pratama Hadijoyo hanya karena kejadian sepele yang menyebabkan para warga salah paham dengan mereka berdua.

Bagaimana kehidupan pernikahan Arumi yang kedua?

Apakah Kapten Adib menjadi dermaga cinta terakhir bagi seorang Arumi atau ia akan menyandang status janda kembali?

Simak kisahnya💋
Update : setiap hari🍁

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 - Pulang ke Rumah

Sepulangnya di rumah, kebetulan Bu Retno, Wulan, dan Bambang sedang tidak berada di rumah. Mereka bertiga entah pergi ke mana, Arumi tak tahu. Yuni melihat kedatangan Arumi bersama Adib dan ibu mertuanya. Arumi pun memanggil Yuni untuk menghampirinya. Ia memperkenalkan Yuni pada Adib dan Nyonya Elsa.

"Tolong titip istriku ya, Kak. Kalau ada apa-apa, tolong segera hubungi nomor ini. Tidak perlu sungkan," ucap Adib seraya menyerahkan sebuah kertas berisi nomor ponsel pribadinya pada Yuni.

"Siap, Mas."

"Terima kasih," ucap Adib.

"Sama-sama, Mas. Tidak perlu sungkan. Arumi sudah seperti adik saya sendiri," tutur Yuni.

Nyonya Elsa pun mengajak Yuni berbincang sejenak di teras rumah. Sedangkan Adib membawa beberapa tas yang dominan berisi belanjaan barang-barang Arumi. Sebelum mereka bertiga tiba di kediaman Arumi, Adib mampir sejenak ke dokter kandungan di sebuah rumah sakit untuk memeriksa kondisi Arumi dan bayinya.

Biasanya, Arumi hanya memeriksakan kandungannya ke puskesmas atau ke bidan dekat komplek perumahannya. Semua dalam kondisi sehat dan dokter hanya menyarankan agar Arumi banyak istirahat serta tidak boleh stres. Terlebih tak lama lagi menjelang waktu persalinan.

Setelah itu, Adib mengajak Arumi berkunjung ke pusat perbelanjaan ternama di kota tersebut untuk membeli pakaian terutama baju hamil dan menyu*sui hingga dalaman untuk Arumi. Beberapa barang untuk sang jabang bayi serta persiapan kelahiran juga sudah dibeli.

Arumi tak bisa menolak kemauan Adib. Bahkan Nyonya Elsa juga sangat antusias memilihkannya terutama bagian dalaman. Sebab untuk hal satu itu, Adib masih sungkan dan tidak begitu paham. Wajah Arumi semakin merah padam. Rasanya ia mau tenggelam saja ke dalam sungai berlumpur. Saat ibu mertuanya tengah asyik memilihkan dalaman dan baju dinas alias linge*rie untuknya.

"Istri itu separuh jiwa suami. Sudah sepantasnya kita juga wajib melayani suami dengan baik. Berdandan cantik ketika suami pulang. Berpakaian yang dia sukai maupun melakukan hubungan suami istri terlebih saat suami memintanya. Dulu, Mama menikah sama Papanya Adib juga belum ada cinta. Mungkin cinta Mama ada tapi hanya setipis tisu. Sedangkan cinta Papanya Adib begitu dalam untuk Mama seperti dalamnya samudera. Mama yakin kalian berdua bisa menjadi suami istri yang saling mencintai dan berbahagia di masa depan. Asalkan bisa tahu hak dan kewajiban masing-masing. Cinta itu pasti mengikuti dengan sendirinya," tutur Nyonya Elsa ketika ia mengambil sebuah linge*rie warna merah maroon untuk Arumi.

Nyonya Elsa mengatakan padanya jika beberapa benda penting itu bisa Arumi simpan sebagai kado. Arumi bisa gunakan suatu saat nanti bersama Adib jika memang sudah waktunya.

Arumi begitu terharu melihat perhatian Nyonya Elsa padanya. Dikarenakan Bu Retno tak pernah memberikan perhatian padanya selayaknya ibu mertua pada menantu. Membelikan sebuah barang pada dirinya pun tak pernah.

Alhasil ada lebih dari sepuluh tas belanjaan besar serta kardus-kardus berisi peralatan dan mainan untuk bayi yang kini memenuhi kamarnya.

"Bang, lihat kamarku jadi penuh karena barang-barang ini." Arumi pun tiba-tiba mengeluh dan merengek.

Jujur saja ini bukan sifat aslinya. Ketegasan Arumi seketika sirna sejak keluar dari kamar hotel. Virus manja Adib seakan menular juga pada dirinya. Atau bisa jadi bawaan bayinya yang tadi mendapat sentuhan lembut dari Papanya. Walaupun Adib bukanlah ayah kandung jabang bayinya. Akan tetapi bayi dalam perutnya seakan sudah sefrekuensi dengan Adib.

"Sengaja. Kalau kamarmu penuh kan jadinya merasa sempit karena banyak barang. Terus kamu enggak betah tinggal di sini. Fix sepakat, nanti setelah melahirkan maka segera pindah ke rumah baru sama aku dan jagoan kita yang sebentar lagi melihat dunia serta anak-anak kita yang lain nantinya. Apa mau kepindahanmu dipercepat sekarang juga? Always ready for you,"

"Anak-anak yang lain," gumam Arumi lirih. Namun tentu saja hal itu terdengar di telinga Adib.

"Tentu saja dong, Ma. Kata kamu di usiaku segini biasanya punya satu atau bahkan dua anak tapi aku baru menikah. Setelah melahirkan no pakai K B. Semoga Tuhan segera memberiku tambahan 1, 2, 3 anak juga boleh. Kalau lebih dari tiga berarti bonus. Wajib disyukuri," tutur Adib seraya tersenyum penuh keyakinan.

Sedangkan Arumi hanya bisa terpelongo mendengarnya.

"Abang mau bikin taman kanak-kanak?"

"Aku anak tunggal yang selalu kesepian karena enggak punya saudara. Aku enggak pengin anak-anakku kelak seperti diriku yang kesepian. Kamu mau kan ngabulin permintaanku itu, please?"

Sebuah helaan napas berat menyergap Arumi. Namun setelah ditelaah lebih lanjut, dirinya sekarang sudah menjadi istri Adib. Seperti penuturan Nyonya Elsa padanya bahwa istri itu separuh jiwa dari suami. Kodrat istri adalah tunduk alias manut sama suami. Selama hal itu dalam kebaikan.

"Iya, Bang. Arumi siap kok. Tapi kasih Arumi waktu ya. Kan kata orang kalau habis lahiran masih sakit dan suka was-was kalau mau punya anak lagi. Biasanya dikasih jeda," ucap Arumi.

"Liburnya kan 40 hari kena palang merah habis lahiran. Setelah itu, boleh kan?"

Obrolan yang bersifat !ntim tersebut pun berakhir dengan kemenangan di pihak Adib. Arumi kalah berdebat jika dengan Adib. Sebab apa yang dikatakan Adib memang benar dan sesuai lumrahnya. Ia pun hanya bisa memasrahkan hidupnya pada Sang Pencipta. Berharap tak ada kesedihan lagi yang menderanya sehingga trauma masa lalu tak lagi hadir dalam hidupnya bersama Adib.

Senyum terus mengembang di wajah suaminya. Keduanya pun memutuskan untuk keluar dari kamar.

Arumi mendadak terkejut ketika melihat sosok seorang wanita yang asing tengah berdiri di depan kamarnya. Arumi memperkirakan usia wanita ini sekitar empat puluh tahun lebih.

"Siapa dia, Bang?" tanya Arumi.

Bersambung...

🍁🍁🍁

1
Indah Martin
setiap episode harus ya pake iklan
Ummu Faliha
Luar biasa
werdi kaboel
terimakasih kk Safira akhirnya mrk berbahagia.
sukses tuk karya2 nya ❤❤
werdi kaboel
alhamdulillah, Adib sangat pengertian.
werdi kaboel
bagus Arumi tegas berani bicara pd kel Yuda sebagai parasit.
mmng keluarga yg tdk punya malu.
nah begitulah wanita hrs punya sikap tegas jgn mau di tindas.
Andariya 💖
cussss k sana💪💪
Triya Abdullah
cuzzz ah
Sastri Dalila
👍👍👍
Dewa Rana
Luar biasa
Dewa Rana
karmamu bu
Dewa Rana
kok bayinya gak dibahas
Dewa Rana
Adib Thor bukan Yuda
Dewa Rana
Thor, kades dan lurah itu selevel, bedanya kades di desa, lurah di kelurahan. kades dipilih rakyat dan lurah diangkat karena dia PNS
Dewa Rana
jangan2 mbak saroh juga prajurit angkatan laut
Dewa Rana
harta yg diperoleh sebelum menikah tetap jadi milik masing2, Thor, kecuali mereka membuat perjanjian yg sebaliknya
Dewa Rana
bukan dominan Thor, mayoritas lebih tepat
Dewa Rana
memangnya Arumi kerja? Apa dari uang pensiun Yudha? kan juga tidak besar
Dewa Rana
kasih lihat CCTV nya, arumi
Dewa Rana
wah ada ipar maut. jangan2 mertuapun juga maut...
Dewa Rana
Baru baca tulisan author ini, semoga nyandu dan jadi favorit
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!