ICE LOTUS SAINT

Shen Jiewen menegakkan tubuhnya, dia merasa ada kekuatan besar yang saat ini mulai menghantamnya, hingga membuat tubuh kecil itu seketika langsung oleng.

Namun bocah itu sama sekali tidak mau menyerah, matanya bersinar penuh kecemerlangan. Dengan tekad yang sekuat baja, akhirnya dia mulai kembali melepaskan aura keilahiannya, kemudian berjalan setapak demi setapak dengan sangat mantap.

Mata semua orang terbelalak kaget, mereka hanya bisa memandangnya dari bawah. Bahkan murid-murid dari sekte surga suci telah berhenti, mereka duduk dan menyerap energi yang mulai memasuki tubuh mereka.

"Yi! Apakah dia masih manusia?"

"Bagaimana bocah itu tidak terganggu oleh tekanan yang begitu besar? Sial! Aku benar-benar dikalahkan oleh seorang bocah berusia 3 tahun."

"Huh! Bocah yang malang, dia pasti akan terjatuh setelah tekanan besar itu dilepaskan dari puncak gunung!"

"Monster!"

"Bagaimana bisa dia tidak terpengaruh oleh tekanan dari puncak? bahkan para kultivator tingkat alam misteri telah menyerah untuk terus melaju hingga ke atas?"

"Sial! Apakah tubuh bocah itu terbuat dari logam? Bagaimana cara dia menahan tekanan yang begitu besar?"

"Tidak! Tidak! Ini adalah sebuah penghinaan, mana mungkin aku akan dikalahkan oleh seorang bocah berusia 3 tahun?"

"Aku juga tidak mau kalah!"

"Ayo maju!"

Semua orang yang berkerumun di bawah dan telah mengalami terjungkal dari ketinggian akhirnya mulai mendapatkan kembali semangat mereka, setelah melihat Shen Jiewen yang terus melaju, meskipun kaki kecil bocah itu mulai terlihat bergetar, dia bahkan tidak memiliki niat untuk berhenti sedetik pun.

Hal itu benar-benar memotivasi mereka, sehingga mulai menyalurkan energi asal ke dalam tubuhnya, kemudian kembali melanjutkan perjalanan menuju puncak. Mereka yakin pasti ada harta berharga di atas sana, meskipun tidak ada satu orang pun yang mengetahuinya

Para tetua dan master dari sekte surga suci juga tidak ingin ketinggalan, mereka mulai memupuk kembali semangat dalam dirinya, kemudian bergegas menyusul pihak lain. Jika sampai Shen Jiewen berhasil menjadi orang pertama yang mencapai puncak, maka itu merupakan sebuah penghargaan besar bagi sekte surga suci sekaligus tamparan di wajah para tetua dan juga master sekte.

Xu Jun mendapatkan kembali ketenangannya, setelah berhenti beberapa saat dan menstabilkan kembali kekuatannya, pemuda itu juga mulai berdiri, dia berniat menyusul yang lain untuk naik hingga ke puncak.

Semua orang terlihat sangat sibuk dengan kondisinya masing-masing, mereka berusaha menahan tekanan besar dari atas gunung, meskipun dengan lutut yang mulai bergoyang dan langkah yang sangat perlahan. Mereka masih terus mencoba untuk mempertahankan semangatnya dan bergegas sampai di puncak.

Pa! Pa! Pa! Pa!

Tubuh beberapa orang pembudidaya tiba-tiba saja terjatuh, mereka merasakan seolah-olah seluruh tulangnya hancur berantakan, hanya karena tekanan yang dikeluarkan dari puncak. Meskipun telah menelan pil pemurnian dan pil penyembuh, namun hal itu tidak membuat kondisi mereka pulih dengan cepat.

Shen Jiewen berkali-kali menggertakan giginya, dia masih terus berusaha untuk bisa terlepas dari situasi yang sangat menjengkelkan tersebut. Bocah itu bahkan telah menggunakan energi asalnya untuk terbang, namun sayangnya, ada formasi tingkat tinggi yang mengurung tempat itu, hingga mau tak mau dia harus berusaha untuk berjalan dan mendaki hingga ke puncak, tanpa mendapatkan bantuan apapun dari teknik kultivasi dan semua senjata roh yang telah didapatkannya.

Ini murni menggunakan energi kasar, mereka yang selama ini tidak mengembangkan teknik beladiri tangan kosong pasti akan mengalami kesulitan. Shen Jiewen mengeluarkan beberapa herbal tingkat tinggi, dia berjalan sambil menggerogoti beberapa bahan langka tersebut, sambil sesekali mengumpat menggunakan suara kanak-kanaknya.

"Huh! Puncak ini terlalu mengerikan, sayangnya herbal yang tertanam di tempat ini juga sangat buruk! Benar-benar tidak enak untuk dimakan, ini asam!" bocah itu terus menggerutu, pipinya mengembung, dia masih memakan herbal herbal itu dengan sangat rakus, bahkan jika tidak enak. Saat ini dia membutuhkan tambahan kekuatan, agar bisa segera sampai di puncak.

Tepat setelah bocah itu menggerutu, sebuah batu hitam dengan ukuran sebesar rumah muncul dan meluncur tepat di depan Shen Jiewen, bocah itu berpunuk, dia mulai menyalurkan energi asalnya ke tangan, kemudian mengerahkan tinjunya ke atas.

Booom...

Batu hitam itu hancur, membuat orang-orang semakin membelalakkan matanya dengan tidak berdaya. Bocah itu tidak hanya memiliki kemampuan pertahanan yang sangat kuat, namun kekuatan penyerangannya juga tidak lemah.

Wajah orang-orang yang berada di bawah mulai berubah menjadi kehijauan, kemudian menghitam dan kembali pucat. Mereka tak menyangka, dengan tingkat kultivasinya yang telah mencapai ranah alam misteri, namun masih belum memiliki kemampuan yang cukup untuk menahan tekanan berat.

Shen Jiewen masih terus maju, bocah itu sama sekali tidak memiliki keinginan untuk berhenti. Batu hitam kembali muncul dan dia menghancurkannya menggunakan tinju kecil, bahkan bocah itu terlihat sama sekali tidak mengedarkan energi Qi dan lebih cenderung melepaskan kekuatan penyerangan yang sangat dahsyat.

Setelah beberapa kali mengalami serangan dengan batu hitam, akhirnya Shen Jiewen mencapai beberapa puluh langkah lagi menuju puncak, namun kali ini dia harus berhadapan dengan binatang roh tingkat 3.

Wajah bocah itu berkedut, dia sangat tidak menyukai sesuatu hal yang kotor, namun binatang yang berdiri di hadapannya itu benar-benar sangat menjijikan, dia bahkan terus menatapnya seolah-olah menganggap bahwa bocah itu merupakan mangsa yang mudah untuk ditindas. Air liurnya terus mengalir, sambil sesekali binatang itu menyapu bibirnya menggunakan lidah.

Ekspresi Shen Jiewen semakin buruk, dengan peng! Dia mengangkat tinjunya dan langsung memberikan serangan yang sangat cepat ke arah binatang itu. Bahkan tanpa ragu, dia menggunakan energi yang cukup besar, hingga membuat binatang itu langsung berubah menjadi hujan darah.

Sebuah inti berwarna merah muda muncul dan langsung terjatuh di atas tanah, Shen Jiewen segera memasukkan inti tersebut ke dalam cincin penyimpanannya.

"Huh! Dasar binatang jelek!" rutuk Shen Jiewen, dia kembali melangkahkan kakinya, kali ini binatang roh tingkat 4 muncul, membuat wajah bocah itu semakin cemberut.

"Hu!" Shen Jiewen berteriak dengan sangat kencang, dia menggunakan energi frekuensi untuk mengganggu konsentrasi binatang roh tersebut, kemudian kembali melancarkan serangannya menggunakan tinju. Dalam beberapa kali pukulan, binatang itu pun kembali terjatuh dan inti kehidupan segera keluar dari kepalanya.

Shen Jiewen semakin mendekati puncak, kali ini tiga binatang tingkat 5 muncul, membuat wajah bocah itu semakin frustrasi.

"Aaaa...! Jelek! Jelek! Jelek!" dia terus-menerus melancarkan serangan yang sangat dahsyat ke arah tiga binatang roh tersebut, penampilannya saat ini seperti seorang dewa perang, meskipun dengan tubuh yang mungil. Bahkan ketiga binatang roh tersebut hampir saja lari ketakutan.

Shen Jiewen akhirnya berhasil mengalahkan ketiga binatang roh tersebut setelah bertukar pukulan beberapa puluh kali dan tepat ketika dia dua langkah lagi menuju puncak, seekor rubah berwarna ungu yang sangat lucu muncul, membuat pipi bocah itu langsung kemerahan.

"Ai! Cantik!" ucapnya.

Pu!

Semua orang yang saat ini berada di bawah hampir saja menyemburkan darah dari mulut mereka, setelah melihat reaksi bocah itu. Awalnya semua orang berpikir bahwa Shen Jiewen takut menghadapi binatang roh, namun ternyata bocah itu hanya merasa geli, karena lawannya terlalu jelek dan ketika rubah itu muncul, tanpa ragu-ragu bocah itu mengeluarkan pujiannya.

"Sial! Bocah ini benar-benar membuatku malu!" ucap tetua Lu, dia berpura-pura tidak melihat kejadian itu dan langsung menyembunyikan dirinya diantara para murid dari sekte surga suci.