NovelToon NovelToon
Aku Menciptakan Akademi Pahlawan

Aku Menciptakan Akademi Pahlawan

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Sci-Fi / Sistem / Epik Petualangan / Akademi Sihir
Popularitas:29.2k
Nilai: 5
Nama Author: Secret_N

Novel Ini dibuat sebatas Fiksi dan Imajinasi Penulis Semata!

|Percayakah anda bahwa di dunia ini ada keberadaan yang luar biasa? Kami mengundang anda untuk bergabung dengan Akademi Pahlawan

Di dunia ini, banyak hal yang tidak pernah diketahui oleh manusia. Monster monster dari kedalaman alam semesta siap menyerang kapan saja.

Anda adalah harapan umat manusia, masa depan anda terikat dengan masa depan seluruh umat manusia.

Bergabunglah dengan Akademi Pahlawan, dan jadilah pahlawan dengan segenap hati, jiwa dan raga anda.

Kami menantikan anda... |

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Secret_N, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

"Ini buruk!"

"Pergi! Cepat pergi! Masuk ke dalam!"

Beberapa orang tua berbaris dan bergegas masuk lebih dalam. Tekanan yang sebelumnya ada sekali lagi mereka rasakan. Namun, mereka harus tetap masuk!.

Di dalam pasti ada kebenaran yang telah disembunyikan oleh Bumi!

Disisi lain, Arshaka bisa merasakan banyaknya orang memasuki reruntuhan. Namun, inilah yang dia inginkan.

"Kakak, makan malam sudah siap" Mendengar teriakan Afsheena, Arshaka bergegas. Sudah lama sekali ia tidak lagi memakan masakan adiknya itu.

Bahkan dikehidupan sebelumnya, setelah kedatangan Abyss. Mereka jadi sangat jarang berkumpul karena urusan masing masing.

"Menu apa malam ini?" Menengok ke arah meja makan dan melihat hidangan rumahan nasi goreng telur. Arshaka merasakan hangatnya kembali ke rumah.

Dimasa depan, ketika kedatangan abyss. Arshaka mungkin tidak akan lagi bisa sering menikmati hidangan sederhana namun sangat enak ini.

Jadi, ia ingin memanfaatkan waktu damai ini. Dengan gadis ini!

Memakan satu suapan nasi, Arshaka bisa merasakan rasa yang sangat ingin dia rasakan kembali. Rasa enak ini yang telah bertahun tahun ia rindukan.

"Ini enak" entah kenapa matanya sedikit memerah. Afsheena yang melihatnya tersenyum manis, ia tidak berbicara dan menganggu acara makan Arshaka yang nampaknya sangat nikmat.

'Cukup kamu ada disampingku kak!' Afsheena mengambil sendoknya dan ikut makan bersama Arshaka.

Kembali ke Amerika, Kalalau Valley.

Prof. Arthur menghentikan langkahnya. Ketika ia melihat sesuatu yang tidak pernah ia bayangkan dan pikirkan sekalipun.

Tubuhnya membeku disana, matanya terbelalak tak percaya. Keringat dingin membasahi pakaiannya.

Robert, Reynant, juga Donald yang mengikuti dari belakang juga menghentikan langkahnya. Di depan mereka saat ini, berdiri sebuah kerangka dengan ukuran yang bisa dikatakan besar.

Di kepalanya hadir dua tanduk yang terlihat mengerikan. Tangan, kaki dan lehernya dililit oleh semacam rantai.

Para tentara yang bertugas melindungi para arkeolog dan sejarawan ini bergegas ke depan dengan sikap siap siaga. Memegang pistol dan mengarahkannya pada kerangka yang berdiri megah dan menakutkan di depan mereka.

"Apakah aku bermimpi?"

"Ini tidak nyata kan?"

"Makhluk apa ini?"

"Ini mengerikan!"

Mendengar komentar orang orang disekitarnya, Prof. Arthur yang berada di posisi lebih tinggi segera berteriak pada seorang tentara.

"Cepat hubungi para petinggi, bawa alat untuk mengecek umur tulang ini! CEPAT!" Mendengar teriakan Prof. Arthur, semua orang segera tersadar.

"BAIK" Tentara itu segera berlari keluar. Beberapa arkeolog dan sejarawan berjalan mendekati kerangka itu.

Bentuk tubuh, urutan tulang bahkan bentuk tulangnya nampak aneh. Mengeluarkan kamera, banyak dari mereka mulai memfoto kerangka tersebut.

Tak lama kemudian, Tentara tersebut kembali membawa sebuah alat untuk mengecek umur kerangka.

Donald dan Robert bergegas dan mulai memimpin operasi pengukuran kerangka tersebut.

"I-ini... " Robert terdiam. Prof, Arthur mendekat dan ikut mengamati.

"Kami tidak bisa mendeteksi umurnya? Bagaimana bisa? Apakah mereka bukan makhluk bumi?"

"Jangan katakan hal hal buruk itu! Kita bahkan tidak tahu seberapa mengerikannya benda ini ketika ia masih hidup!"

"Sialan! Apa sebenarnya yang disembunyikan di Bumi ini?"

Prof. Arthur mengerutkan kening khawatir dan cemas. Sejak ia melihat kerangka ini, ia bisa merasakan perasaan tidak nyaman. Seolah ia telah berhadapan dengan sebuah monster yang mengerikan.

"Laporkan pada para petinggi, Untuk sementara tutup seluruh Kalalau Valley. Kita harus menghindari segala kemungkinan resiko yang terjadi" Mendengar perintah Prof. Arthur. Beberapa orang segera bergerak.

"Profesor, Para petinggi ingin melakukan panggilan video dengan anda" Seorang arkolog muda berjalan mendekat dan memberikan sebuah tablet pada Prof. Arthur.

"Jelaskan apa yang terjadi" Saat ini dalam layar tablet, Prof, Arthur dapat melihat Presiden dan semua menteri duduk dalam sebuah ruangan konferensi.

Arthur membalikkan kameranya, dan memperlihatkan kerangka yang tidak teridentifikasi dengan tangan gemetar.

Amerika Serikat, Gedung Putih, kediaman dan tempat kerja Presiden Amerika Serikat.

Beberapa menteri sontak berdiri. Menatap layar lebar dengan ekspresi luar biasa. Bahkan dari layar pun mereka dapat merasakan tekanan dan perasaan tidak nyaman yang dibawa kerangka itu.

"A-apa itu?"

"Profesor tolong jelaskan!" Presiden Amerika berkata dengan ekspresi tenangnya yang penuh keseriusan.

"Kami menemukan goa yang nampaknya berasal dari 220 tahun yang lalu. Kami juga menemukan beberapa Relief dengan gaya cerita relief yang aneh dan misterius." Prof. Arthur mengeluarkan kameranya dan menunjukkan beberapa foto yang di ambilnya pada saat ia mempelajari Relief sebelumnya.

Presiden Amerika mengangkat matanya, meskipun semua orang tidak bisa memahami apa yang sedang dipikirkannya. Tetapi, mereka tahu bahwa presiden sedang berfikir bagaimana menanggapi peristiwa aneh ini.

"Kami menduga bahwa pada Relief yang memiliki bentuk manusia, mereka disebut sebagai Pahlawan Era!" Presiden Amerika Serikat memejamkan matanya dan berkata.

"Pelajari lebih lanjut tentang kerangka itu, cari tahu tentang berita di negara negara lainnya. Apakah ada dari mereka yang mengetahui mengenai hal ini!" Selesai berbicara, sambungan telephone juga dimatikan.

Prof, Arthur membawa para arkeolog dan sejarawan untuk kembali menindak lanjuti mempelajari kerangka tersebut.

...

Kembali pada Arshaka.

Saat ini di ruang keluarga, Arshaka dan Afsheena sedang duduk berdampingan dengan cemilan di tangan mereka dan remot tv di meja.

Karena, Afsheena sudah lama tidak bertemu dengan kakaknya itu. Ia bergegas dan menarik Arshaka untuk menonton film bersama.

Beginilah jadinya, Seorang Hero Bintang 104 tengah berdiam diri di atas sofa dan menonton film.

Tidak ada yang salah, namun Arshaka merasa sedikit tidak terbiasa.

"Sheen, apakah tidak ada film lainnya?" Arshaka menatap layar tv yang menunjukkan tentang pertengkaran sepasang kekasih dan berkata dengan suara tak berdaya.

"Kak, apakah kamu tidak melihatnya? Ini seru banget!" Afsheena mengeluh dan mengabaikan Arshaka.

Melihatnya Arshaka hanya bisa menghela nafas tak berdaya. Menatap televisi dengan mata yang mengantuk.

Dalam sekejap, kelopak matanya menjadi gelap dan perlahan ia terlelap tidur. Padahal, ia baru saja bangun tidur!

Mungkin karena saraf Arshaka yang terbiasa tegang. Namun, karena situasi damai saat ini, saraf sarafnya mulai mengendur dan beristirahat.

Melihat Arshaka yang tertidur bersandar di sofa. Afsheena juga mengecilkan volume filmnya. Namun, untuk beberapa saat ia benar benar tidak fokus pada film yang di tontonnya.

"Hehe, ganteng banget sih! Anak siapa coba?" Mengamati penampilan tidur Arshaka, Afsheena terlihat cukup menikmatinya.

Ia benar benar menikmati reuninya kali ini. Kakaknya masih sama seperti kakaknya. Yang mengutamakannya dan menyayanginya apapun yang terjadi.

Mungkin Afsheena sendiri juga memikirkan belum tentu di masa depan, ia bisa menikmati hari hari seperti ini lagi dengan kakaknya.

Mematikan televisi, ia menyandarkan kepalanya di bahu Arshaka. Sebelum ikut pergi ke alam mimpi.

...

Keesokan paginya.

Arshaka merasakan bahunya terasa berat. Membuka matanya, ia mengalihkan perhatian pada bahunya. Melihat Afsheena nampak tertidur lelap dengan bahunya sebagai sandaran.

Arshaka sendiri tidak menganggunya. 'Sepertinya aku ketiduran' mengalihkan perhatiannya dan melihat jam dinding yang masih menunjukan pukul 5 pagi.

1
Fendi Kurnia Anggara
up
Fahrur Rozi
nggak menarik jadinya.
harus tingkatkan tata penulis.
Secret-N: Terimakasih sarannya ka
total 1 replies
Ikmal
/Good/
Fahrur Rozi
author, kalau si MC mau sembunyikan identitasnya. setidaknya pakai samaran jadi lebih tua dikit dibanding mudanya.
terus gunanya sistem apa sih,, nggak bisa di andalkan.
harusnya punya sistem canggih itu serba bisa.
jadi, bacanya kurang misterius / masih bnyak kekurangannya.
mohon tingkatkn tata kalimatnya yang lebih baik lagi.
Ikmal
👍👍
Ikmal
👍
Ikmal
/Good//Good/
Ikmal
/Good/
Fendi Kurnia Anggara
up
Ikmal
lanjut thor 👍
Fendi Kurnia Anggara
ok
Fendi Kurnia Anggara
up thor
Ikmal
lanjut thor
Fendi Kurnia Anggara
up
GOD BLOOD
bagus banget thor cerita nya, semoga sehat selalu dan terap semangat.
ini novel pertama yg aku suka dari sekian banyak nya novel yg aku baca 👍👍👍
Juan
ketahuan lagi sejarah nya
Ikmal
lanjut thor /Good/
Fendi Kurnia Anggara
up
SYSTEM VILLAIN
lagi thor tpi msih lm hmm/Frown/
♪Fifi♪
Ah~ mahkluk yg menjijikkan.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!