NovelToon NovelToon
Cewek Tengil Itu Istriku

Cewek Tengil Itu Istriku

Status: tamat
Genre:Tamat / nikahmuda / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Yutantia 10

Setiap pria pasti ingin menikah dengan wanita sholeha. Tapi apa jadinya jika keadaan memaksa untuk menikahi gadis tengil yang menyebalkan? Seperti itulah yang dialami Saga Dirgantara, mimpinya untuk menikahi sang kekasih kandas karena wanita itu memilih untuk menikah dengan pria lain. Disaat hatinya hancur dan kariernya jatuh, terpaksa dia menikah dengan Anna, si gadis tengil.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KHITBAH

Didalam mobil, tangis Rania makin pecah. Dia membenamkan wajahnya dikemudi sambil sesenggukan. Selama 6 tahun, bisa dibilang dia dan Saga jarang sekali bertengkar. Meski mereka sempat ldr saat Saga kuliah S2 di Bandung, tapi tetap saja, komunikasi mereka masih lancar. Hingga bulan lalu, cobaan tiba tiba datang.

Malam itu, tanpa pemberitahuan, kyai pengasuh pondok pesantren tempatnya menjadi santri dulu, datang bertamu. Tak hanya sendiri, beliau datang dengan istri serta anak laki lakinya.

Hanafi, dia adalah putra ke 3 pemimpin pondok. Rania tak mengenal dekat, hanya pernah bertegur sapa sebagai bentuk kesopanan pada anak kyai. Pria berparas tampan itu memang sering dibicarakan para santriwati, tapi Rania tak berminat sama sekali. Tidak ada dalam benaknya keinginan untuk menikah dengan kyai, ustad, ataupun gus. Karena biasanya, mereka suka melalukan poligami.

"Tujuan kami kesini, adalah untuk mengkhitbah ananda Rania untuk putra kami, Hanafi."

Perkataan kyai membuat Rania terbelalak. Dia merasa tak mengenal Hanafi. Dia juga bukan santriwati berprestasi yang bisa dikenal atau menarik perhatian kyai ataupun nyai. Tapi kenapa mereka tiba tiba datang untuk mengkhitbahnya?

Kedua orang tua Rania tak kalah terkejutnya. Tatapan mereka seketika berpusat pada Rania. Seketika itu juga, Rania menggeleng pelan. Dia memang tak tahu apa apa tengang ini. Kedua orang tua Rania tahu jika putrinya itu berpacaran dengan Saga.

"Bagaimana Rania, apa kamu mau menerima khitbah Hanafi?" Tanya nyai Siti, membuat Rania makin gugup.

Rania menatap mamanya yang duduk disebelahnya. Wanita dengan tatapan teduh itu menggenggam tangan Rania dan berkata lirih.

"Semua keputusan ada ditangan kamu. Mama dan Papa tahu, kamu sudah dewasa dan cukup bijak untuk mengambil keputusan."

Rania tentu saja ingin langsung menolak, tapi ada rasa sungkan. Tapi apapun itu, masa depannya dipertaruhkan disini, dia tak mau mengorbankan perasaan demi rasa sungkan itu. Selain itu, dia juga tak mau berkhianat pada Saga.

"Sebelumnya, saya_"

"Maaf, bisakah saya minta waktu sebentar?" Hanafi memotong ucapan Rania. Sepertinya pria itu tahu jika Rania hendak menolaknya. "Saya ingin bicara berdua, maaf maksud saya berdua ditempat terbuka, diteras, ya diteras." Hanafi menunjuk kearah teras. Dia sedikit kebingungan untuk menyampaikan niatannya.

"Maaf Umi, Abi, Om ,Tante, bukan maksud saya mengajak berduaan, tapi ada hal yang harus saya dan Rania bicarakan berdua."

Kyai dan Nyai mengangguk, begitupun kedua orang tua Rania.

.

.

Tercipta kecanggungan saat Rania dan Hanafi berdua diteras. Mereka duduk dikursi dengan meja sebagai pembatas. Bisa dibilang, mereka memang dua orang yang tak saling kenal, hanya sebatas tahu saja.

"Maaf, sepertinya saya tidak bisa menerima khitbah anda." Ujar Rania sambil menunduk dan meremat gamisnya. Dia tak mau berbasa basi atau memberi harapan palsu.

"Saya tidak menuntut jawaban saat ini juga, pikirkanlah dulu."

Rania menggeleng cepat. "Saya sudah memiliki kekasih."

Hanafi mengerutkan dahinya. "Kekasih?"

Rania mengangguk.

"Bukankah sebagai seorang wanita yang pernah menuntut ilmu dipondok cukup lama, kamu tahu jika tak ada pacaran dalam islam?"

Rania memberanikan diri menoleh kesamping, menatap pria yang ingin mengkhitbahnya itu. Hanafi memang rupawan dan bersahaja, tapi dia tak bisa menggeser posisi Saga dihatinya.

"Sepertinya anda salah menilai saya. Saya memang pernah menjadi santriwati, tapi level keimanan saya masih sangat dibawah. Ekspektasi anda tentang saya terlalu tinggi."

Hanafi tersenyum. Mungkin dia memang tak terlalu mengenal Rania, tapi hatinya sudah terpaut pada wanita itu sejak 8 tahun yang lalu. Saat pertemuan pertama mereka, saat keduanya masih muda dan masih berstatus sebagai pelajar. Hanafi lebih muda 1 tahun dari Rania. Meski dia telah berada di Mesir selama 6 tahun, tapi tak ada seorang gadispun yang mampu menarik hatinya.

"Berapa lama kalian pacaran?"

"6 tahun."

Terkejut juga Hanafi mendengarnya. 6 tahun bukanlah waktu yang singkat, bahkan lebih dari cukup waktu untuk mencicil mobil.

"Kenapa tidak menikah?"

Pertanyaan itu terdengar sangat menyudutkan bagi Rania. Bukan hanya Hanafi, beberapa teman, bahkan orang tuanya selalu bertanya, kapan dia dan Saga akan menikah? Tapi Rania perempuan, dia hanya bisa menunggu hingga Saga datang melamarnya.

"Tidak ada kebaikan dalam pacaran. Bahkan saat kalian saling bersentuhan, saling menatap, akan menimbulkan dosa. Sangat berbeda dengan menikah. Hanya dengan mencium tangan suami saja, sudah bisa menggugurkan dosa istri. Setiap hari yang dijalani akan bernilai ibadah."

Rania bukannya tak tahu, dia paham itu. Tapi kembali lagi, level keimanannya belum setinggi itu.

"Aku jatuh cinta padamu saat pertama kali kita bertemu. Saat itu kita masih sama sama remaja. Meski aku jatuh cinta, aku tak bisa berbuat apa apa, hanya bisa bertanya siapa namamu pada salah satu santriwati. Aku percaya pada takdir Rania. Jodoh, rejeki, maut, sudah diatur oleh yang diatas. Selalu kusebut namaku disetiap doaku sejak hari itu. Aku meminta pada yang diatas agar kaulah jodohku."

"Mungkin memang namaku yang ada didoamu, tapi nama pria lain yang ada didoaku." Rania membalikkan kata kata Hanafi.

Hanafi hanya tersenyum mendengar penuturan Rania.

"Kita sama sama meminta pada yang maha kuasa, tapi entah doa siapa yang akan dikabulkan."

Sejenak Rania merasa gentar. Siapa dia berharap doanya dikabulkan? Masih sering berbuat dosa meski tahu jika itu dosa. Sedang didepannya sekarang, seorang pria yang taat. Akankah doanya mampu mengalahkan doa pria itu?

Tidak tidak, Rania menggeleng cepat. Dia yakin Allah akan mendengar doa hambanya. Dan jodoh, hal itu sudah tertulis, tak mungkin akan berubah hanya karena doa Hanafi.

"Kamu tahu Rania, bahkan saat kamu bilang kamu sudah memiliki kekasih, hatiku tak gentar sedikitpun. Bagiku, jodoh sudah diatur. Sejauh apapun terpisah, jika memang jodoh, pasti akan bertemu. Dan yang sudah berpacaran lama, jika tak jodoh, tetap tak akan bersama."

Rania terlihat tak suka dengan ucapan Hanafi barusan.

"Jangan salah paham dengan kata kataku. Aku tak memaksamu untuk menerima khitbahku. Tapi aku minta, pikirkan dulu. Setidaknya, mintalah petunjuk yang maha kuasa. Sebagai wanita yang pernah menimba ilmu dipesantren, aku yakin kamu tahu seperti apa caranya. Aku memberimu waktu satu bulan untuk memikirkannya." Hanafi lalu berdiri. Tak enak juga kalau terlalu lama berduaan, sedang didalam, orang tua mereka sedang menunggu. "Ayo kita masuk."

"Tunggu." Hanafi menghentikan langkahnya mendengar ucapan Rania. "Aku tetap tak bisa menerima khitbah ini. Aku tidak mencintaimu, dan aku juga tak ingin menikah dengan gus ataupun ustad. Karena aku tak akan pernah rela dipoligami."

Senyum Hanafi seketika mengembang. "Allah maha membolak balikkan hati Rania. Dan satu lagi, jangan hanya karena segelintir kyai atau ustad berpoligami, kamu langsung menuduh semuanya seperti itu. Tidak seperti itu kenyataa nya." Hanafi tersenyum sambil menggeleng.

"Kita bisa membuat prenup tentang itu," lanjutnya. "Aku akan mengalihkan semua asetku padamu jika sampai aku berpoligami. Atau kamu ingin membuat pasal lain lagi, semua terserah padamu. Tujuanku menikah adalah untuk beribadah dan bahagia, bukan membawaku ke neraka Allah. Karena aku sendiri tahu sampai dimana kemampuanku, aku tak akan sanggup adil jika beristri lebih dari satu. Aku sadar diri."

1
Ayak Fitri
Luar biasa
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
asli kata aku mah ayumi tolol bin goblok, mau2 nya sama cowo kayak evan, kaya enggak setia juga kagak 🤣 kalo mau nikung itu minimal karena cowoknya kaya mbak lha ini dia nikung cowok tp dapetnya kere lah faedah nya apa mbak? cari ganteng doang atau apanya sih? 🤔
Adinda Bramantio
Luar biasa
Rose Winn
meweeek di part iniii😢😭😭😭
Rose Winn
eh ksi suhu bgt jempol dech
Rose Winn
ya ampuun aku baru ingat elgar dan.milaa.huuu dah baca mknya kok petnh dgr nma2 mereka
Rose Winn
takira kae yg mergokin biar heboh diaa
Rose Winn
kasian si soleh😂😂😂
Rose Winn
gsk.usah mikirin type2 deg gah.type mu dah sold out
Rose Winn
duh lawanya saga suhuu.wes2..
Rose Winn
lha tinggal omng berdua kpn mo di lamar.ngasih jwban sebulan tp gak omkng apa2 ma pcrnya.di anggap apa coba 6 th bersama.wagu log
Tini 89
udh punya pacar tapi giliran ada yg lamar d terima aneh banget tuh cewek
Fajar Ayu Kurniawati
.
Marwah Rahman
kamu terlalu setia untuk menjaga jodoh orang lain...
himawatidewi satyawira
🤣🤣🤣
bnyk bngt loe dpt 'bonus' van...
himawatidewi satyawira
lngsng ciut tuh burung van..
himawatidewi satyawira
kambing bandot ababil
L A
Biasa
himawatidewi satyawira
🤣🤣🤣🤣🤣
Akmal Azzam
Biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!