menceritakan seorang gadis yang ceriaa dan sangat extrovet dipertemukan dengan cowok yang cool introvet irit bicara seperti patung.tapi ternyata takdir berkata lain jika memang mereka tak jodoh tapi tak apa nia sudah dipertemukan dengan lelaki yang jauh lebih baik
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisakkhul Choriyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Gilang dan nia pun masih di rumah sakit untuk mengurus jenazah kak tia nia masih menangis sambil mengendog anak itu sedangka gilang masih sibuk mengurus kepulangan kak tia setelah selesai gilang kembali untuk mengajak nia dan anak itu pulang ke rumah.
" udah nia jangan menangis terus kasian dedek nya ini" ucap gilang sambil memeluk nia
" aku bener bener gak nyangka aja lang sama semua yang terjadi" ucap nia
" kejadian ini gada yang tau karena ini sudah takdir dari tuhan" ucap gilang
" iya lang"
" ya udah ayo kita pulang ke rumah itu jenazah kak tia akan segera di bawa ke rumah" ucap gilang
Gilang pun memapah nia dan membawa masuk ke dalam mobil ia pun kembali ke rumah dan di ikuti oleh mobil ambulance dari belakang setelah perjalanan sekita setengah jam mereka akhirnya sampai dan nia pun melihat rumah sudah mulai ramai orang tua gilang juga datang ke bandung nia pun langsung turun dari mobil di bantu gilang dan berlari memeluk tante sherly.
" tan kak tia" ucap nia masih terisak tangis
" sudah nia jangan menangis ini takdir sayang liat kasian anak ini" ucap tante sherly
" tan nanti kita bakal jelasin sesuatu sama kalian berdua" ucap nia
" memang apa" tanya tante
" nanti aja bund gak enak lagi berduka gini" sahut gilang
" ya udah ini bayi biar tante aja yang bawa kasian kamu" ucap tante sambil mengambil alih bayi itu
nia dan gilang pun masuk dan ikut mendoakan jenazah kak tia setelah selesai dengan semua runtutan acara mereka pun menghantarkan jenazah kak tia ke tempat istirahat terakhir nya dan semua pun berjalan dengan lancar orang orang sudah kembali ke rumah sedangkan nia masih menangis di samping makan.
" udah nia ayo kita pulang udah mau sore ini" ajak gilang
" iya lang ayo" nia pun bangkit dari makan dan kembali ke rumah gilang
Saat di rumah gilang kedua orang tua gilang menunggu kedatangan mereka
" ayo lang kami butuh penjelasan kamu" ucap ayah
" jadi sebenarnya anak itu bukan anak gilang yah bund" ucap gilang
" terus itu anak siapa jelas jelas dia minta pertanggung jawaban kamu" ucap ayah
" gak tau pasti yah tapi hasil tes dna aku gak cocok sama anak itu" ucap gilang
" mana bunda liat lang" tanya bunda
" ini bund" ucap gilang sambil mengulurkan surat hasil tes dna tadi
Mereka berdua pun sangat kaget dan tak percaya
" terus anak ini anak siapa lang" tanya bunda
" kurang tau tan tapi kami bakal cari tau sebelum kak tia mengembuskan nafas terakhir nya kami disuruh untuk mencari surat yang sudah ia tulis" ucap nia
" ya sudah coba kalian cari di mana itu supaya kita tidak salah faham lagi" suruh ayah
Nia dan gilang pun ke atas ke kamar gilang untuk mencari keberadaan surat itu sudah hampir 20 menit mereka mengobrak abrik lemari sampai semua tapi tidak ketemu nia pun membuka laci kecil di bawah meja dan ternyta ia menemukan surat itu.
" lang ini surat nya" ucap nia sambil menunjukkan surat itu
" mana sini biar aku bacain" ucap gilang dan mengambil surat itu
" hai lang nia pasti kalian udah nemuin surat ini maaf ya kalo aku cuma bisa minta maaf pake surat entah kenapa aku udah ada feeling bakal ada yang terjadi sama diri aku sendiri,maaf aku udah ngerepotin kalian berdua karena aku menitipkan anak aku ke kalian tolong jaga dia sayangi di sepenuh hati terserah mau kalian anggap dia anak kalian atau adik kalian atau ponakan kalian aku hanya ingin anak itu tak kurang kasih sayang sedikit pun .
Maaf lang nia karena aku udah bohongin kalian soal anak itu ,sebenar nya anak itu bukan anak gilang tapi anak dari temen gilang sendiri yaitu miko sebenar nya yang terjadi saat malam itu setelah aku diperkosa oleh miko aku dibawa ke satu kamar dengan gilang dan mereka memang menjebak kami dan gilang tidak melakukan hal hal itu ke aku karena gilang masih lumayan sadar plis maafin aku ,aku tau aku jahat banget karena udah bohongin kalian dan udah ngerepotin kalian tapi dari semua itu aku mempunyai alasan tertentu
Sebenarnya aku mengidap penyakit kanker darah sudah setadi um akhir dan saat aku tau saat usia kandungan aku menginjak 4 bulan karena aku merasa lemas dan selalu kurang baik sebenarnya aku ingin sekali merawat anak itu tapi tuhan lebih sayang aku , maaf sekali lagi kalo kalian tanya miko kemana aku udah berusaha untuk cari dia tapi dia bilang untuk gugurkan kandugan saja dan aku tidak mau dan yang paling sedih lagi dokter bilang yang akan di selamat kan anak atau ibu aku jawab anak ku saja maka dari itu aku mencari orang untuk merawat anak aku jika sudah lahir aku tau jika ada panti asuhan tapi gak mau anak aku di sana dan maaf aku ngaku ngaku hamil anak kamu seharunya gak segitu nya aku jujur aku menyesal semua gara gara aku hubungan kalian berdua menjadi hancur tolong setelah ini perbaiki hubungan kalian dan tolong rawat anak aku ,aku hanya bisa memandangi kalian dari atas dan aku sudah menyiapkan nama untuk anak aku ya itu raditya mahardika maaf jika aku menggunakan nama belakang miko aku menggunakan nama itu supaya dia sadar kalau dia harus bertanggung jawab atas anak nya dan semoga dia bisa menyesal tolong jangan beri tau miko jika aku sudah tidak ada cukup rahasiakan ini saja dan aku hanya bisa mengucapkan terima kasih dan maaf maaf yang sebesar besar nya saja maaf aku belum bisa membalas kebaikan kalian tapi tuhan tidak pernah tidur yakin jika tuhan akan meberi kalian imbalan yang setara aku akan selalu melihat kalian dari atas sana ya udah kalo gitu aku pamit dulu babay" isi surat itu
Nia yang mendengar pun menangis sejadi jadi nya
" lang kenapa kak tia gak bilang dari awal aja kalo dia udah sakit ini" tanya nia
" mungkin dia gak mau membuat beban kita" jawab gilang
Tiba tiba kedua orang tua gilang masuk kamar
" gimana lang apa jawaban nya" tanya ayah
"Ini yah baca sendiri" jawab gilang sambil menyodorkan kertas
Ayah dan bunda pun masih membaca dan mereka juga kaget ternyata benar bahwa anak itu bukan anak gilang
" trus ini mau gimana" tanya bunda
" gimana apanya" tanya gilang
" itu anak itu siapa yang mau mengurus" tanya bunda
" aku bund aku akan cari baby sister untuk ngerawat dia" jawab gilang
" iya nanti nia juga bakal bantu" saut nia
" ya sudah kalau itu keputusan kalian bunda gak bisa tinggal di sini lagi karena pekerjaan ayah kamu ada di sana" ucap bunda
" gapapa bund aku paham" jawab gilang
Ayah dan bunda pun keluar kamar dan pergi meninggalkan mereka
" nia kamu pulang mandi nanti malam kesini lagi buat pengajian" suruh gilang
" iya lang aku pulang dulu" pamit nia dan meninggalkan gilang sendirian di kamar tak lupa anak kecil itu gilang pun melihat bayi itu memang benar wajah nya mirip miko dia akan membuat perhitungan dengan miko jika suatu saat mereka bertemu.
" ganteng kamu harus kuat ya tanpa mama" ucap gilang
Gilang pun beranjak dari sana dan pergi mandi