Cerita anak sebatang kara yg di asuh oleh orang tua angkat sejak masih bayi,bercita cita ingin menjadi orang yg paling berkuasa di dunia.Dengan mental baja,selangkah demi selangkah dia mewujudkan cita citanya,walaupun dilaluinya dengan tetesan darah,keringat dan air mata.Medapatkan warisan oleh orang misterius yg membangkitkan potensi dan evolusinya lebih cepat dari manusia pada umumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Almah Suseno, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menghajar 30 orang
Dimas melirik Rey Utami,menganggukkan kepalanya berlahan dan tersenyum lebar.
"Terimakasih"
Melihat senyum tulus terpancar di wajah Dimas,Rey Aulia merasakan gelombang kecil yang sangat halus membelai hatinya.
Setelah mengucapkan kata kata itu,Dimas berbalik dan Senyum tulusnya lenyap seketika berganti dengan tatapan mata tajam setajam elang.
Aulia membantu Jatmiko yang terjatuh untuk berdiri.
Wajah Jatmiko sangat bengkak seperti kepala Babi dan Ibunya sendiri pasti sudah tidak bisa mengenalinya lagi.
"Ikuti aku di belakang"
Dimas melangkah dengan lembut tanpa menoleh lagi,dengan mantap ia berjalan di depan memimpin rombongan.
"Cepat !!...cepat !!!
Para siswa SMAN 1 yang sebelumnya terjatuh langsung beranjak pergi mengikuti Dimas keluar,mereka tidak lagi merasakan rasa sakit di tubuhnya.Pada moment ini yang terpenting adalah bisa keluar dari KTV Bianglala dan urusan lainya semuanya tidak penting.
Aulia membantu Jatmiko mengikuti langkah Dimas,Hesti mengekor dibelakang Aulia sedangkan Rey Utami memegang botol anggur untuk berjaga jaga.
Di sisi lain Deni darko yang di aniaya oleh Bos Dalban cepat cepat bangun dan merangkak seperti anjing.Darah masih keluar dari hidungnya tapi ia tidak punya waktu untuk melakukan hal sepele seperti mengusap hidungnya.Yang terpenting saat ini adalah keluar dari KTV Bianglala menyusul teman tamannya yang sudah lebih dulu berjalan di depan.
Dimas berjalan menuju koridor dengan santainya,kedua tangan di gendong di belakang punggungnya,ciri khas seorang master yang meremehkan lawan lawannya.
"Selama ini Dimas belum pernah bertemu orang yang memiliki tingkat tenaga dalam diatas pondasi dasar atau disebut Ahli Internal,paling banter mereka hanya ahli ahli eksternal yang menurut Dimas hanyalah karakter kecil,sekali tampar pasti jatuh beterbangan.
Koridor Bianglala KTV memiliki lebar sekitar 3 meter dan si sana sudah berbaris pria pria berjas dengan masing masing memegang pipa baja.Badan mereka terlihat kekar dan terawat seperti badan orang orang dari kalangan militer.Ke 30 orang ini merupakan kekuatan inti dari Bianglala KTV dan sebagian besar adalah mantan militer.
Melihat keadaan ini,wajah para siswa dari SMAN 1 satria pucat seketika,mereka sudah sedikit merasa lega karena terlepas dari mulut harimau tapi mereka tidak mengira,jalan keluar mereka sudah di tunggu oleh serigala serigala ganas berikutnya.
Ketika para pria kekar itu melihat pimpinan rombongan siswa,ada sedikit keterkejutan di mata mereka.Pak Burhan meminta keamanan inti untuk menyelesaikan masalah dan diminta langsung berkumpul,mereka mengira yang akan dihadapi adalah genk genk profesional tapi apa yang tidak mereka duga,musuh yang akan mereka hadapi hanyalah anak anak kecil nakal.
Para pria berjas itu menggelengkan kepalanya"Tidak mungkin Pak Burhan sedang mempermainkan mereka,pasti ada situasi yang tidak bisa ditangani olehnya.
Pria pria berjas itu adalah keamanan yang profesional,biarpun musuh yang di depannya hanya siswa siswa nakal,mereka tidak berani meremehkan.Yang masih belum bisa diterima akal mereka"hanya untuk menghadapi satu orang remaja yang tampak belum dewasa,Pak Burhan memanggil begitu banyak orang.
Wajah Dimas terlihat sangat muda,terkesan rapuh yang seolah olah hanya terkena satu pukulan saja pasti terjungkal.
Mereka langsung bersiap ketika Dimas mulai mendekati mereka.Dengan visi dan misi profesional menjunjung tinggi etika sebagai pasukan keamanan rasa heran itu menghilang.
Pria kekar di depan langsung mengayunkan pipa bajanya dengan kuat membidik leher Dimas,ia ingin melihat anak remaja itu langsung jatuh hanya dengan satu pukulan.Dengan prediksinya jika sampai ia terkena tepat dilehernya sudah dipastikan jatuh.
Apa yang dipikirkan pria kekar itu tidak sesuai di lapangan,ketika pipa baja itu mengarah leher Dimas,bukanya ia menghindar tapi malah memukul dengan keras pipa baja itu,"melihat tindakan ceroboh Dimas,pria itu tersenyum meremehkan tapi sebelum senyuman nya berakhir tiba tiba pipa baja itu bengkok dan membalik akibat gaya dorong yang dihasilkan dari pukulan Dimas.
Prangggg...!!! Pletakkkk..
Pria kekar itu langsung terjungkal terkena pipa bajanya sendiri,terlihat kepalanya penyok dan mengeluarkan banyak darah,langsung pingsan.
Setelah menjatuhkan penyerang pertama,Dimas langsung kembali ke posisi semula sambil menghindari serangan dari samping yang mengarah ke kepalanya.Serangan itu lebih ganas dari sebelumnya.
Namun sebelum pipa baja di tangannya jatuh,Dimas memutar tubuhnya untuk menghindar kemudian menangkap pergelangan tangannya.Lalu menarik ke samping dengan keras.
" Krekkkk..!!!
Suara yang jelas terdengar membuat hati ngilu,Pria itu melihat tangannya terpelintir keluar dari persendian nya.Suara menyayat hati terdengar hanya sesaat sebelum sebuah bayangan hitam terlempar ke arah penyerang yang lain.
"Bammmm...!!
Dengan tambahan tendangan lurusnya yang tepat mengenai dadanya,membuat pria itu terlempar sangat keras membentur teman temanya.
Setelah dua orang berhasil di robohkan,Dimas langsung mengambil pipa baja yang tergeletak di lantai dan langsung memukulkannya ke arah leher penyerang ketiga .
"Satu serangan yang mematikan"!!
Pria yang terkena pukulan Dimas langsung terjatuh ke lantai tanpa jeda dengan suara berat.
"Semangat Dimas langsung membumbung tinggi,ia teringat di kehidupan Alam surgawi ia dikelilingi oleh Ribuan musuh.Hanya dengan satu tangannya ia berhasil merobohkan semuanya dan sekarang ia hanya menghadapi sekumpulan gentong nasi, bagimana ia merasa takut !
Dimas mengeluarkan desahan dingin dan terus melangkah maju.
Di udara sebuah pipa besi turun,Dimas mengeluarkan tangan kananya tanpa teknik khusus hanya menyambut dengan telapak tangannya.
Meskipun di telapak tangan kananya tersimpan kekuatan yang dahsyat,tubuh fisiknya yang terlalu lemah tetap merasakan sakit yang menimpa tangannya.
Mungkin kalau Dimas yang dulu merasakan sakit seperti ini ,mungkin sudah terjatuh.
Tatapan Dimas berkilau dan tangan kananya menggenggam erat pipa besi itu.
Pria kekar itu terkejut dengan keberanian Dimas,ia berani menangkap pukulan nya hanya dengan tangan kosong.
"Jika pukulan itu mengenai kepala seseorang sudah pasti akan membuatnya menderita karena ia tahu bobot pukulan nya.
Namun,pukulan yang penuh kekuatan berhasil dipatahkan oleh pemuda yang tampak lemah di depannya.
Dan yang lebih mengejutkan lagi,ia tidak bisa menarik kembali pipa yang ada dalam genggaman Dimas,sekuat apapun ia menarik ,pipa itu tidak bergerak sedikitpun seperti telah berakar di tangannya.
"Di kehidupan sebelumnya aku lemah,bodoh dan hina tapi di kehidupan sekarang tidak ada seorangpun yang bisa menghalangi jalanku.
Tangan kirinya melayangkan pukulan ke arah dada pria kekar yang ada didepanya.
Pukulan itu tampak lemah kelihatanya tapi dalam prakteknya ia mengalirkan sedikit tenaga dalam di jarinya untuk menotok titik lemah di dada pria itu.
"Hanya satu pukulan"!! Sederhana dan efektif.
Dimas melepaskan pipa baja di tangan kananya tapi pria kekar itu tidak memiliki tenaga untuk melawan.
Wajah Dimas dingin,ia melewati pria itu yang tertunduk di lantai tanpa bergerak.
Setiap langkah Dimas pasti merobohkan satu orang,baru berjalan 10 langkah ia sudah merobohkan 10 orang,serangan nya kejam,akurat dan tanpa sedikitpun ragu ragu.
Kecepatan Dimas konsisten seperti sebuah adegan filem yang sudah di plot untuk mengalahkan lawannya tanpa kesulitan.
Pak Burhan mengamati pertarungan dari depan pintu ruang VIP.
Dimas terus maju,tatapan matanya berkilau tanpa rasa khawatir.
Pak Burhan menyadari bahwa setiap langkah Dimas,besar kecil bahkan sama sekali tidak berbeda.
Tadi di dalam ruangan VIP,satu orang melawan 10 orang,ia berdiri di tempatnya dan tidak bergeser bergeser sedikitpun untuk mengalahkan lawan lawannya!Sebenarnya siapakah Dia?apakah ia generasi kedua atau murid dari keluarga Kuno tersembunyi.
Pak Burhan bergumam pada dirinya sendiri,memegang ponsel yang kini pecah layar depannya akibat tekanan pada genggamannya.
Dengan suara keras Dimas menampar orang terakhir yang menghalangi jalannya di ujung koridor hingga terbang menggelinding turun dari tangga.
Ia melangkah sejenak,menoleh kearah Pak Burhan kemudian tanpa mengatakan apa apa ia turun ke bawah.Dengan cara yang sama melanjutkan langkahnya dengan kekuatan yang menghancurkan sampai keluar dari pintu KTV Bianglala di belakangnya terletak banyak pria berbaju hitam yang mengerang.