zahra seorang wanita cantik yang sederhana menikah dengan alif. mereka menikah bukan dari hasil perjodohan namun mereka menikah karena mereka saling mencintai.
zahra pikir suami nya ialah suami yang setia, padahal ia menyembunyikan sesuatu dari nya.
bagaimana kelanjutan rumah tangga zahra dan alif, apakah zahra masih mau mempertahankan rumah tangganya demi anak nya atau lebih memilih pergi?
selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon isy_yuli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21
hari ini alif bekerja dengan giat, alif berusaha menyelesaikan semua pekerjaan nya dengan cepat. karena ia ingin cuti dan tidak diganggu oleh pekerjaan, jadi dia bisa fokus untuk memperbaiki rumah tangga nya bersama zahra.
"akhirnya selesai juga. " lega alif sambil merenggangkan tangannya.
"semangat bener bro! " ucap temen kantor alif menepuk bahu alif.
alif menoleh ke arah temen nya. sambil mebereskan pekerjaannya alif menjawab pertanyaan teman nya.
"iya. besok gue mau ke rumah mertua di kampung. kalau gak selesaikan sekarang pekerjaan ini. malah mengganggu gue di sana nanti " kata alif.
"betul juga kata loo. "
.
"pak. bapak pulang jam berapa ? " tanya ibu Marni duduk di sebelah suaminya yang berada di teras rumah.
"tadi pagi. ibu kok gak masak. kasian maya harus berangkat sekolah tanpa sarapan " tegur pak yusuf
"ibu ngantuk pak. lagi pula maya sudah besar bisa goreng telur. " jawab santai bu Marni
Pak yusuf menggelengkan kepalanya. dulu pak yusuf dan bu Marni menikah karena dijodohkan oleh orang tua nya masing masing.
Bu Marni yang memang suka dengan pak yusuf langsung menyetujui perjodohan tersebut.
"pak coba lah bicara sama alif. ia harus bersikap adil sama istrinya. masak ia ninggalin Ratih kemarin. " adu ibu Marni, agar suaminya menasehati anak nya.
"ya nanti. bapak ke kontrakkannya, memang seharusnya alif bersikap adil. laki laki itu wajar menikah lebih satu kali" ucap enteng pak yusuf sambil menyeruput kopi hitam nya.
"iya betul pak. tapi bapak jangan coba coba duain ibu loh. karena ibu tidak terima" ucap bu Marni menatap tajam suaminya. pak yusuf menanggapi dengan tenang tanpa emosi
"walaupun bapak punya wanita lain. ibu harus menerimanya, seperti zahra yang harus menerimanya. karena laki laki berhak menikah lebih satu kali " kata pak yusuf langsung pergi meninggalkan bu Marni yang terpaku
"pak... awas aja kalau kamu berani. " geram bu Marni
.
pak yusuf bersiap menuju rumah kontrakkan anak nya. ia melangkah keluar dan mengambil kunci motor di meja dekat televisi.
"pak ibu ikut! " celetuk bu Marni yang sudah siap dengan dandan menor nya. pak yusuf mendesah pelan melihat penampilan istrinya, hanya pergi ke rumah alif dandannya heboh seperti ini.
"gak usah bu. biar bapak saja. lagi pula ke rumah alif pakek dandan ,gak ada kerjaan apa" tolak pak yusuf melangkah keluar rumah. bu Marni mengejar suaminya. ia kekeh ingin tetap pengen ikut.
"pokok nya ibu pengen ikut. lagi pula kita sudah lama loh, gak keluar boncengan kayak gini " kata bu Marni yang sudah nangkring di atas motor .
"terserah ibu. minggir ke belakangan. " ketus pak yusuf.
Bu marni tersenyum lebar dan langsung memeluk suaminya dari belakang.
di perjalanan banyak tetangga yang menyapa mereka, pak yusuf membalas dengan anggukan dan senyuman. tak butuh lama mereka sudah sampai di depan rumah kontrakan alif di sana juga sudah nangkring motor alif. tandanya alif sudah pulang dari kantor.
setelah memikirkan motornya. pak yusuf dan bu Marni berjalan ke arah rumah kontrakan.
tok
Tok
tok
Ceklek
"bapak ibu " kaget alif. dari penampilan nya alif habis mandi karena ia sedang memegang handuk dan ada butir butir air yang masih menetes di wajah alif.
"bapak mau bicara sama kamu " ucap pak yusuf. alif menaikkan sebalah alis nya. alif tahu maksud kedatangan orang tuanya, pasti ada sangkut pautnya dengan Ratih.
"ehmm.. masuk pak bu. bicara di dalam saja"
mereka mengikuti langkah alif menuju depan televisi karena di kontrakan itu tidak ada kursi jadinya mereka duduk lesehan di bawah.
"lif bapak kesini cuman mau mengingatkan bahwa kamu bukan punya tanggung jawab ke zahra saja, tapi dengan Ratih juga . dia juga sudah menjadi istri mu. bersikap adillah , bapak yakin zahra akan menerimanya " ucap pak yusuf
"tapi sayangnya istri alif memilih mundur pak, ini semua juga bukan kemauan alif. melainkan ibu" lirih alif sambil melirik ke arah bu marni
"ya kalau zahra lebih memilih mundur. ya sudah tinggal ceraikan saja. buat apa mempertahankan istri miskin yang agak ada gunanya seperti dia" hina bu marni. alif langsung mengepalkan tangannya, Rahangnya juga sudah mengeras.
"sampai kapanpun alif tidak pernah melepaskan zahra istri alif yang sangat alif cintai. jika yang perlu di ceraikan adalah Ratih. karena gara gara dia dan ibu rumah tangga ku hancur" bentak alif
Plak
bu marni reflek menampar alif dengan sangat kencang, alif sampai menoleh ke samping. alif memegang pipi bekas tamparan ibu nya, ia tatap lekat lekat ibu kandungnya alif baru menyadari bahwa ibu nya hanya mementingkan diri sendiri.
"kamu berani bentak ibu hah! hanya demi wanita sialan itu. dia hanya wanita kampung yang gak ada kelebihan nya. beda dengan ratih yang banyak kelebihannya" bentak bu marni
"wajar alif membela zahra. karena dia istri alif bu. dan alif tidak Terima jika ibu menghina istri alif. " kata alif dingin
"kamu sudah melawan ibu. kamu ingin jadi anak durhaka hah! "
"sudah kita pulang bu, alif setidaknya kamu pulang ke rumah juga. kasian Ratih dia juga berhak terhadap mu" kata pak yusuf.
pak yusuf langsung menarik tangan istri nya. alif tidak mendengarkan apa kata bapak nya. ia lebih beberes karena rencananya besok ia akan ke kampung.
.
pagi hari nya bu marni dan Ratih menuju ke warung mak. awalnya Ratih enggan untuk ikut , tapi bu marni memaksa nya untuk ikut karena bu marni ingin Ratih yang membayar nya nantik.
kalau Ratih yang membayarnya kan enak. uang bu marni tetep utuh. di warung sudah banyak ibu ibu memilih sayur melihat kedatangan ibu marni dan Ratih. ibu ibu saling menyenggol dan berbisik.
"eh ada pelakor. awa suaminya di jaga takut di gondok pelakor " celetuk ibu eva yang memang bicara nya suka ceplas ceplos.
"maksud ibu apa. ibu nyindir saya " ketus Ratih yang perasaan dengan celetukkan bu eva.
"eh bu eva. punya mulut tuh dijaga ya. ini nih mantu saya yang kaya raya. " ucap bu marni berkacak pinggang
"lah kenapa kalian marah. emang mantu ibu ngerasa jadi pelakor. kan saya gak nyebut nama" ucap tengil bu eva
"kalian ini mau berantem apa mau belanja sih" marah mak pemilik warung. membuat mereka diam dan kembali memilih sayur tapi masih ada bisik bisik .
tak berselang lama ibu rt bergabung untuk membeli sayur.
"ehh ada bu rt. tumben sendiri biasanya sama lilis? " tanya ibu 1 . lilis ialah asisten rumah tangga di rumah bu rt.
"gak kok ibu ibu , saya gak sendiri tapi sama adik ipar saya. tapi masih ngangkat telpon tadi, jadinya saya jalan duluan takut kehabisan sayur nya" ucap bu rt dengan ramah.
mereka menganggukkan kepalanya. bu rt memang orang yang sangat rumah, keluarga nya juga terpandang.
"mbak.. " panggil seseorang dari belakang. mereka menengok ke arah belakang.
Ratih yang juga ikut menengok membuat tegang seketika.