Tidak selamanya jodoh itu datang sendiri, terkadang datang satu paket dengan anaknya.
Di usinya yang sudah matang, Arjuna belum juga menemukan tambatan hatinya. Padahal Arjuna dikenal sebagai seorang playboy di masa remajanya dulu.
Namun siapa sangka, takdir malah mempertemukannya kembali dengan sang mantan kekasih yang kini telah berstatus sebagai janda beranak satu.
Akankah mereka bersatu kembali dan hidup bahagia untuk selamanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mual
"Heh, Laura?! Ngapain kamu berdiri disini? Nguping ya?!"
Tanya Dina yang sedari tadi memperhatikan tingkah Laura yang mencurigakan.
"Gak kok, aku cuma mau ambil minum aja"
Kilahnya seraya berlalu ke arah dapur.
***
Drrrd...drrrd...
Rinjani mengerjapkan matanya saat mendengar ponsel Emily bergetar. Jam sudah menunjukan pukul 06.00 pagi, namun Rinjani dan Emily masih tertidur di living room dengan televisi yang masih menyala.
"Kak, bangun ada telepon itu"
Beritahu Rinjani semberi mengguncang tubuh Emily.
"Hem, dari siapa Rin?"
Tanya Emily dengan suara paraunya.
"Dari 'my hubby' kak"
Beritahu Rinjani sembari menatap ke arah ponsel Emily yang masih menampilkan panggilan telepon dari Edward.
"Hallo pah?" Sapa Emily seusai menempelkan ponsel ditelinganya.
"Mah, Kapan kamu pulang? aku repot ini mengurus anak-anak sendirian"
Keluh ayah 2 anak itu, terdengar pula suara tangisan Jacob disana.
"Iya-iya, ini juga mau pulang kok pah"
Balas Emily yang tak kuasa menahan tawanya ketika membayangkan betapa repotnya suaminya itu saat mengurus Angela dan Kalvin sendirian.
"Rin, Kakak pulang dulu ya"
Pamit Emily pada Rinjani.
"Oh iya kak, kakak gak pamit dulu sama Mommy atau Daddy?"
Tanya Rinjani saat melihat Emily sudah berjalan menuju pintu utama.
"Gak usah Rin, mereka pasti masih tidur sekarang. Kamu bilang aja kakak udah pulang kalau mereka bangun nanti"
Teriak Emily tanpa menghentikan langkahnya.
"Ok, kak"
Balas Rinjani sembari menggelengkan kepalanya.
***
Setelah Emily pergi, Rinjani merasa bingung harus melakukan apa di rumah besar ini.
Menyiapkan sarapan atau beres-beres rumah, sudah ada ART yang mengerjakannya.
Setelah menikah dengan Arjuna, Rinjani juga sudah resign dari kantor tempatnya bekerja. Jadi dia sudah jarang bertemu dengan Maya dan Mila lagi sekarang.
"Membosankan..apa yang harus aku lakukan sekarang?"
Gumam Rinjani yang baru selesai membersihkan dirinya.
Karna tak tahu harus berbuat apa, akhirnya Rinjani pun memutuskan untuk pergi ke dapur. Siapa tahu ada yang bisa Ia kerjakan di sana.
"Pagi Non?"
Sapa Dina kala melihat Rinjani datang.
"Pagi juga, mbak"
Balas Rinjani dengan seulas senyuman.
"Yang lain pada kemana mbak? kok rumah sepi ya?"
Tanya Rinjani karna tak melihat ada seorangpun di rumah. Kecuali Dina dan Laura yang sedang sibuk berkutat dengan alat-alat dapur.
"Tuan Alvin sudah pergi ke kantor. Kalau Ibu Dewi, nyonya Shana, sama Non Alena sepertinya sedang jalan-jalan pagi. Katanya mau sekalian cari sarapan di luar non"
Jawab Dina. Sedangkan Laura hanya mendengarkan saja sembari memotong wortel menjadi ukuran dadu kecil.
"Ini di minum dulu susu khusus Ibu hamilnya non. Sebelum pergi nyonya Shana berpesan untuk memberikan susu ini pada non Rinjani"
Kata Dina sembari menyodorkan segelas susu coklat kearah Rinjani.
"Makasih mbak"
Rinjani langsung meneguk susu yang di berikan Dian hingga habis seperempatnya.
Owek!
Namun baru juga minum beberapa teguk saja, Rinjani sudah merasa mual dan langsung berlari menuju kamar mandi.
"Ya ampun, kenapa Non?"
Tanya Dina keheranan. Ia berlari mengikuti Rinjani sampai di depan pintu kamar mandi dengan wajah paniknya.
"Laura, cepat bikinin air rebusan jahe buat non Rinjani, supaya mualnya berkurang!"
Titah Dina kepada Laura.
"B-baik mbak"
Jawab Laura patuh, namun dalam hatinya mengumpat.
"Kenapa harus aku sih yang repot-repot bikin air rebusan jahe untuk wanita itu"
Keluh Laura, sembari mecincang jahe dengan kasar.
"Sudah belum?"
Tanya Dina pada Laura.
"Sebentar lagi mbak. Mbak Dina boleh tanya sesuatu?"
"Hem. Tapi jangan tanya susah-susah ya" Balas Dian.
"Sejak kapan non Rinjani menikah dengan den Arjuna?"
Tanya Laura penasaran.
"Mungkin sekitar 1 tahun yang tahun lalu? Memangnya kenapa?"
Dina balik bertanya.
"Ah gapapa mbak, cuma pengen tahu aja"
Jawab Laura tersenyum kaku.
"Wah! berati gak lama setelah cerai dengan Ryan, Rinjani langsung menikah lagi sama Arjuna. Beruntung banget sih dia!"
Gumam Laura di dalam hatinya.
"Mana Ra, air rebusan jahenya? Sini biar saya kasih ke non Rinjani"
"Ini mbak, biar saya saja yang bawakan"
Ucap Laura sekedar basa-basi, karna ia malas jika harus melakukannya.
"Gak usah biar saya saja, kamu lanjutkan saja pekerjaan kamu itu!"
Perintah Dina sembari menunjuk pada sayuran yang belum dipotong seluruhnya.
"Baik mbak?" Jawab Laura patuh.
"Huhf! Mentang-mentang pembantu senior, seenaknya aja nyuruh-nyuruh orang. Udah kaya nyonya di rumah ini saja"
Umpat Laura setelah memastikan Dina sudah benar-benar pergi.
sakit nih ryan
kelakuan astaghfirullah.
healjng ke gunung bs2 hilang.. bnr jg 😀
jika suami setia seribu pelakor dtg aman RT