bella di paksa ibu tirinya menikahi paktua kaya demi uang yang di janjikan pak tua itu. namun siapa sangka, saat di sebuah hotel, dia memberontak berusaha kabur dari paktua itu hingga bella bersembunyi di sebuah ruangan yang sedikit gelap bella kira di dalam ruangan itu tidak ada siapa siapa. ternyata seorang lelaki sedang sempoyongan karena pengaruh obat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yasbyhasbi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ereksi yang tak terduga
"Hei om, kenapa om menatapku seperti itu, om iri ya dengan ketampanan ku?"
"Tapi setelah diperhatikan, wajah om mirip denganku. Om meniru wajah tampanku ya."
"Bukan saya, yang meniru wajahmu, tapi kamu yang meniru wajah saya." Kesal Richard, dia tak mau kalah dengan Garrel. Nyonya Kayle terkekeh melihat kelakuan Richard yang tak mau kalah dengan seorang anak kecil.
"Kamu ini, gak malu apa adu mulut sama anak anak." Nyonya Kayle memukul lengan Richard.
"Nak Garrel, kamu mau gak main sama nenek Kayle." Ia berjongkok, mengajak Garrel untuk bermain bersama. Garrel menatap Bella, pandangannya menelisik meminta persetujuan.
"Boleh sayang..." Bella mengusap puncak kepala Garrel dan membiarkan anaknya itu bermain bersama nyonya Kayle yang di susul oleh bik Nimah. Lagi, Bella sedikit terkejut karena Garrel mau berbaur dengan orang baru.
Tinggallah mereka berdua, rasa canggung yang Richard rasakan karena berdekatan dengan Bella, namun ia berusaha menutupinya dengan wajah juteknya, pura pura sibuk dengan barang pipih nya, yang nyatanya dia hanya scroll hp itu ke atas dan ke bawah tanpa arah tujuan.
Lain halnya dengan Bella, ia fokus memandangi ke keakraban anaknya itu dengan nyonya Kayle. Kini perasaan nya menjadi lega karena tempramental Garrel mulai berangsur pulih, sedikit demi sedikit. Walau Garrel masih selalu bersikap ketus juga angkuh terhadap orang orang, mungkin itu sifatnya dari lahir, sifat yang tak mungkin bisa di hilangkan.
"Mami... Kesini.." Teriak Garrel yang berada di permainan perosotan.
"Iya sayang..."
Bruk.....
Bella tersandung, dengan reflek menarik tangan Richard, alhasil mereka terjatuh barengan. Dengan tubuh Richard berada tepat di atas tubuh Bella.
Deg.... Sepersekian detik dua pasang mata saling beradu dengan pikirannya masing masing.
Tanpa sengaja bibir mereka saling menyatu. Ada gelenyar perasaan aneh di antara mereka. Apa lagi dengan Richard, jantungnya berdetak tak karuan, tubuhnya bereaksi karena jarak di antara mereka sangat dekat.
Richard menindih tubuh Bella dengan sempurna, hanya pakaian yang menjadi penghalang antara tubuh mereka.
"Hey om, jangan menindas mami ku!" Teriak Garrel dari tempat perosotan.
Richard juga Bella segera bangkit, mereka saling membenarkan posisi dan mengibas ngibas pakaian mereka masing masing.
"Maaf pak, aku tidak sengaja menarik tangan anda." Segera Bella berlari kecil menghampiri Garrel karena malu dengan Richard.
Richard pun pergi ke arah toilet karena ia merasakan sebuah ereksi dari bawah sana. Kejadian langka yang tak terduga dan selalu di tunggu tunggu oleh Richard.
"Lo cek ulang cctv yang berada di hotel mawar enam tahun lalu." Richard berbicara di balik telepon dengan Ray.
"Buat apa cek ulang, lo kan tau kalo cctv saat itu lagi rusak."
"Gue gak mau tau, lo harus cek ulang." Bentak Richard. Fikiran nya saat ini sungguh tak karuan, campur aduk.
"Apa mungkin malam itu adalah Bella." Richard menduga duga. "Ah sial, gue gak bisa mengendalikan lagi." Dia berusaha menenangkan sesuatu yang beraksi di bawah sana.
Lain halnya dengan Ray yang kini sedang ngedumel karena perintah Richard sahabatnya itu.
"kebiasaan tu si bos, nyuruh gue cari sesuatu bukti yang susah untuk di dapet." Gerutunya, namun tetap ia lakukan. Ray segera menghubungi anak buahnya untuk cek ulang di hotel mawar enam tahun silam. Cctv nya apakah benar benar rusak atau ada yang sengaja menghapusnya.
*
*
*
*
"Katanya cuma rekan bisnis, tapi romantis romantisan di depan banyak orang." Goda nyonya Kayle.
"Bukan nyonya, barusan itu kami terjatuh dan tidak sengaja me...." tak kuasa Bella melanjutkan ucapannya karena terlanjur malu.
"Mami jangan dekat dekat sama om itu, papa Stefan nanti marah." ucap Garrel.
"Ku kira kamu tidak memiliki suami."
Raut wajah nyonya Kayle sedikit kecewa. Bella hanya tersenyum, karena tak mungkin menceritakan fakta pada orang yang baru di kenal apalagi di hadapan Garrel.