Dewi mimpi, yang memiliki gelar Alkasia yaitu taun putri dari alam langit menyelamatkan seorang laki-laki yang terjebak di alam hampa. Perkenalan yang secara kebetulan membuat ikatan keduanya menjadi tidak bisa di lepaskan. Dia memberi nama Yun Xi, ikatan cinta yang penuh gejolak dan perubahan. Membuat keduanya harus berpisah dan memulai kembali kisah di pertemuan keduanya.
Nantikan kisah cinta Dewi mimpi yang akan selalu update setiap hari.
(Cerita ini murni karangan yang saya buat berdasarkan imajinasi semata. Jika ada nama, tempat, waktu memiliki kesamaan semua murni ketidaksengajaan)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Anak kurang ajar
Setelah pertolongan yang Dewi Alkasia berikan. Zui Yuan langsung meneruskan perjalanannya untuk pergi ke dunia siluman. Dia tidak bisa menunda terlalu lama lagi. Zui Yuan tiba di dunia siluman saat pagi hari. Tanpa ada ketakutan akan hukuman yang di berikan ayahandanya. Zui Yuan terlebih dulu menemui ayahandanya dan menunggu di aula samping tempat rapat di adakan. Hampir setengah hari dia menunggu. Hingga rapat akhirnya selesai.
Pria dengan jubah berwarna silver berjalan menghampirinya. Tongkat panjang keluar dari tangannya.
"Ayahanda, aku pikir ini bukan solusi yang tepat."
Zui Yuan mundur beberapa langkah, mengetahui apa yang akan terjadi dia mulai waspada.
"Anak kurang ajar. Berani-beraninya kamu menerobos dua hutan terlarang, jika aku tidak memukul mu. Hati ku tidak akan lega," berlari kearah Zui Yaun yang juga menghindar. Zui Yuan berlari kencang keseluruh penjuru tempat yang dapat melepaskan dirinya dari kejaran ayahandanya.
"Ayahanda. Ada hal penting yang ingin aku laporkan," Teriakan Zui Yuan mulai terdengar dengan nafas yang tersengal-sengal.
"Kamu pikir aku akan percaya?" bagaimana mungin dia bisa percaya dengan mudah, bocah satu ini suka menjahilinya dengan alasan serupa. Alasan yang ia gunakan agar bisa kabur dari pukulan kayu di tangannya.
"Kali ini aku berkata serius," memelankan langkahnya setelah sampai di halaman istana. Pohon besar berusaha ia gunakan untuk menyembunyikan tubuhnya. "Beberapa waktu lalu, aku memang ke dalam hutan Gui dan mengambil bunga yang ada di pohon Has. Tapi aku memiliki alasan untuk itu. Ayahanda aku benar-benar ingin melaporkan hal serius," nafasnya mulai tidak menentu.
"Katakan, jika kau sampai berbohong aku patahkan kaki dan tangan mu."
"Mematahkan kaki dan tangan ku? Benarkah?" tersenyum mengejek ayahandanya, yang hanya mengatakan hal yang tidak akan ia lakukan.
"Kamu pikir aku tidak akan tega," mendekat dengan kesal kearah Zui Yuan yang sudah tidak kuat berlari lagi.
"Tidak, tidak. Ayahanda tercinta, ampuni ananda kali ini saja," menangkupkan kedua telapak tangannya. Memohon dengan tulus.
"Aku sudah memberikan pengampunan di seluruh kesalahan yang kamu lakukan. Kali ini aku tidak akan berhati lembut," melempar kayu di tangannya dengan kuat, hingga mengenai kepala Zui Yaun. 'Bruukk...' Zui Yaun terjauh dan pingsan. "Pangawal, bawa anak kurang ajar ini di tempat kurungan yang aku siapkan."
"Baik."
Dua pengawal membopong tubuh Zui Yaun dan membawanya mengikuti raja siluman.
Ruangan besar dengan barang-barang berharga terpajang dengan rapi pada tempatnya. Sangkar besar dengan jeruji besi menempati bagian tengah.
"Masukkan dia kedalam sangakar itu," ujar raja siluman. Langkahnya pelan hingga ke tempat duduk yang terlihat sangat nyaman. Di meja, makanan ringan dengan seteko teh tersaji rapi. "Kalian bisa pergi," melambaikan tangannya, memberikan isyarat kepada para pengawal untuk pergi keluar.
"Baik," jawab serentak kedua pengawal setelah menempatkan pangeran Zui Yuan di dalam sangkar. Dua pengawal pergi keluar setelah selesai memberi hormat kepada raja siluman.
Dengan santainya raja siluman menikmati teh dan kue yang ada di meja. Sesekali menatap anaknya yang masih tidak sadarkan diri, terbaring di lantai. Sangkar besi cukup kuat menjadi satu-satunya cara, agar anak bandelnya ini bisa diam. Dua jam berlalu, raja siluman mulai membaca satu persatu dokumen yang berdatangan.
"Aaaa," Mengelus jidat yang terasa sakit, "Huh," terhentak setelah sadar jika dirinya sudah ada di dalam kurungan. "Apa ini?" berdiri dan berusaha menendang sangkar besi.
"Kenapa? Kamu ingin di tempatkan di penjara bawah tanah?" kata raja siluman yang masih dengan kesibukannya. Semua dokumen tertata rapi menumpuk cukup banyak.
Tersenyum, "Ayahanda, sepertinya ini terlalu berlebihan."
Raja menatap santai Kearah Zui Yuan, "Ayahanda terlalu merindukan mu. Sudah lama, kita ayah dan anak tidak menikmati waktu bersama."
Zui Yuan hanya bisa pasrah dengan keadaanya. Yang penting dia tidak mendapatkan hukuman berat. "Ini tidak terlalu buruk," mundur dan duduk dengan tenang.
"Bukankah kamu bilang ada hal penting yang ingin kamu katakan? Kamu bisa mengatakannya sekarang."
"Saat aku masuk ke dalam hutan Gui, aku tidak sengaja menyinggung monster di sana. Tapi untung saja aku di selamatkan siluman burung dan di ajak ke alam Kui. Tapi saat di sana aku menemukan ada seorang pria terkurung dalam gua. Siluman itu bilang jika dia ayahnya. Tentu saja sebagai laki-laki sejati, memiliki hati nurani seorang kesatria. Aku membantunya untuk mendapatkan obat yaitu bunga yang ada di pohon Has. Tapi saat aku sudah mendapatkan bunga dan memberikannya kepada meraka, meraka malah ingin membunuh ku, hanya karena sudah melihat pria yang ada di dalam gua. Meraka menyebut dirinya penguasa. Untung saja aku pintar dan berhasil melepaskan diri."
Raja siluman menggelengkan kepala, mendengar anaknya menceritakan kisah tragis yang ia alami dengan meninggikan dirinya sendiri. Lalu berkata, "Kamu benar-benar hebat, penguasa kegelapan bahkan kamu lepaskan."
Zui Yaun cukup terkejut dengan apa yang ayahandanya katakan. Dia telah melepaskan penguasa kegelapan yang ada dalam legenda. Penguasa terkejam dalam sejarah kerajaan siluman. Dia raja paling mengerikan yang tidak boleh di biarkan hidup. Tapi, kekuatan yang ia miliki tidak dapat membunuhnya. Penguasa kegelapan hanya bisa di kurung dalam gua yang sudah tersegel. Tapi, dia malah melepaskannya. Ini benar-benar membuatnya menelan ludah pahit di tenggorokannya. "Apa yang harus aku lakukan?"
"Kenapa? Baru sadar kesalahan mu dimana?"
"Ananda tahu," menunduk dengan lesu.
"Ayahanda akan mencari cara agar penguasa kegelapan bisa di kurung kembali. Saat ini kamu hanya bisa diam disini," berjalan keluar meninggalkan Zui Yuan sendirian di dalam ruangan itu.
Zui Yuan yang masih duduk di lantai dengan kurungan membatasi geraknya. Hanya bisa memikirkan bagaimana cara agar dia bisa membenahi kesalahannya. Dia harus sesegera mungkin mengurung kembali penguasa kegelapan yang sudah ia lepaskan. Tapi, dirinya masih kurang kuat. Menghadapi peri Huan Qi saja dia tidak bisa. Bagaimana mungkin dia bisa menghadapi penguasa kegelapan, yang memiliki kekuatan jauh lebih hebat dari peri Huan Qi. Saat ini dia hanya bisa menyesal dengan kesalahan yang tidak ia sengaja.
..................
Di istana langit, kaisar langit memangil pangeran pertama untuk datang menghadap dirinya. Hanya butuh waktu kurang dari sepuluh menit, pangeran pertama sudah datang.
"Ananda, menghadap ayahanda."
"Hong yu, bagaimana keadaan Zhou Ye? Apa dia baik-baik saja?" Kaisar langit merasa bersalah dengan keadaan yang harus di alami keponakannya.
"Luka yang akibat membelah jantung sudah ananda obati, tapi untuk luka batin, ananda tidak bisa menyembuhkannya."
"Huh," menghela nafas dalam. "Kamu berikan lebih banyak tonik berharga agar dia bisa cepat sembuh. Dan ini," cahaya hijau keluar dari tangannya. Sebuah kalung permata berwarna hijau dengan ukiran berbentuk bunga mawar. "Kalung ini peninggalan ibundanya, sudah saatnya barang peninggalan ini sampai ke keturunannya."
Kalung terbang menuju ketangan pangeran pertama, setelah dia mendapatkan kalung itu. Pangeran pertama memenuhi tugas yang ayahandanya sebutkan dan segera melaksanakannya.
kenapa nyesek bener eps ini, tpi bagus. lanjut kak, gk sabar nunggu kelanjutannya🤧🤧🤧👍👍👍
semangat kak👍👍
semangat kak 🔥🔥🔥
lanjut trus gue suka ceritanya.😍😍👍👍