Kejora wanita yang memiliki sindrom bersin-bersin jika sedang berbohong layaknya sebuah cerita Pinokio, di undang ke sebuah pernikahan yang sangat mewah dan megah sebagai tamu VVIP tanpa tahu yang menjadi pengantin pria nya adalah atasan di tempatnya bekerja sekaligus pria yang selalu antipati terhadapnya.
Dan tanpa di duga oleh Kejora di tempat itulah ia terjebak dijadikan pengantin pengganti di saat mempelai wanita atasannya itu melarikan diri.
"Kenapa harus aku?" KEJORA
"Karena kau satu-satunya wanita yang tidak akan pernah bisa membuat aku jatuh cinta." MARS
Dua nama yang berada di tata Surya akankah bisa bersatu? Akankah Kejora bisa menaklukkan planet merah itu, di saat ada sebuah nama wanita lain di hati Mars sejak dulu? Apakah Mars tercipta untuk Kejora? Ataukah tercipta untuk wanita lain?
Jangan lupa follow aku dibawah ini
Ig mom_tree_17
Tik Tok Mommytree17
Ig mom_tree_17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 35
Keesokan harinya.
Pagi-pagi sekali, Kejora sudah menyiapkan semua keperluan tuan Mars. Dari pakaian kerja, sampai menyiapkan sarapan pagi. Setelah selesai menyiapkan semua keperluan untuk tuan Mars. Kejora membersihkan semua perkakas bekas memasak, dan mulai membersihkan ruangan apartemen.
"Tuan, sarapannya sudah siap." Ucap Kejora, saat melihat tuan Mars keluar dari kamar.
Mars menatap Kejora, lalu mengalihkan pandangannya ke ruang makan.
"Aku tidak biasa sarapan pagi." Ucap Mars, dengan ekspresi datarnya. Berjalan melewati Kejora begitu saja.
"Tapi tuan, aku sudah membuatnya. Mubazir jika tidak di makan." Kejora tanpa sadar menarik tangan tuan Mars.
"Lepaskan tanganmu!" Sentak Mars, tanpa menatap Kejora.
"Eh, maaf tuan. Aku tidak sengaja." Kejora melepaskan tangan tuan Mars, lalu menundukkan kepalanya.
"Dan masalah masakan yang kau buat, kau habiskan saja sendiri." Mars segera berlalu dari tempat tersebut.
Mars tidak bisa berlama-lama berada di dekat Kejora. Karena semenjak kejadian kemarin, hati dan pikiran Mars semakin tidak karuan. Bahkan semalaman Mars, tidak bisa tidur karena teringat saat dirinya menatap wajah Kejora. Rencananya untuk mengerjai wanita itu, jadi menguap begitu saja saat dirinya menatap mata dan wajah Kejora.
Sementara itu Kejora yang berada di ruang tengah, hanya bisa terdiam menatap punggung tuan Mars yang sudah menghilang di balik pintu. Dengan langkah yang gontai, Kejora berjalan menuju ruang makan. Di tatapannya nasi goreng yang sudah ia buat susah payah, dengan perasaan kecewa.
"Masa aku harus menghabiskan nasi goreng ini sendirian?" Gumam Kejora, dengan menghela napasnya.
...🍀🍀🍀...
Perusahaan Megatech.
Mars yang duduk di kursi kerjanya, saat ini sedang menatap Tom dengan tatapan yang tajam.
"Bagaimana?" tanya Mars.
"Ini, tuan." Tom memberikan berkas yang diminta tuan Mars.
Mars membaca berkas tersebut, dengan teliti. Sesekali keningnya berkerut, dan senyum tipis terukir di wajahnya. Saat dirinya selesai membaca isi berkas tersebut.
"Jadi karena alasan itu, Kejora menerima pernikahan ini." Gumam Mars, dalam hati. Matanya kini menatap pada asisten pribadinya. "Tom, jangan katakan kalau Venus sudah tahu semua tentang Kejora?" Selidik Mars.
"Itu ... " Tom menundukkan kepalanya.
Bruk
Mars membanting berkas tersebut ke atas meja. "Kau itu sebenarnya kerja dengannya? Atau dengan ku?" Bentak Mars.
"Tentu saja aku bekerja pada anda, tuan." Jawab Tom.
"Kalau kau bekerja padaku, kenapa kau selalu memberitahu semuanya pada Venus?"
"Itu karena .... "
"Karena kau mencintai Venus?" Sinis Mars.
"Tidak tuan, mana berani aku mencintai adik anda." Sahut Tom, dengan gugup.
"Tom ... Tom ... " Mars terkekeh. "Untung saja kau itu bukan Kejora. Karena kalau iya, pasti saat ini kau sudah bersin-bersin." Ejek Mars.
Tom hanya terdiam, sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Semua perkataan tuan Mars, sungguh membuatnya tampak seperti orang bodoh.
"Tuan, apa ada lagi yang anda butuhkan?" Tom berusaha mengalihkan pembicaraan.
"Tidak ada, kau boleh pergi!" Ucap Mars.
Tom langsung tersenyum, dan bergegas pergi dari ruang kerja tuannya.
"Tom .... "
Suara tuan Mars yang memanggil dirinya, dengan intonasi yang sangat tajam dan dingin. Reflek menghentikan langkahnya.
"Ya, tuan." Tom menundukkan kepalanya.
"Jika kau masih ingin melihat matahari terbit. Ini yang terakhir kalinya, kau membantu Venus! Apa kau mengerti?" Ancam Mars, dengan tatapan membunuh.
"Baik tuan." Tom yang ketakutan, langsung pergi dari ruangan dengan setengah berlari.
Mars menggelengkan kepalanya, saat melihat asisten pribadinya keluar ruangan dengan setengah berlari. Ia kembali menatap berkas di atas meja dengan senyuman penuh arti.
"Sungguh menarik .... " Mars mengusap rahangnya. "You're like Pinocchio, dan aku dengan senang hati akan mengganggumu."
Sangat menarik👍🏻
Edisi kangen karya mom tree😁
kangen karya mom tree😁