Julian adalah Seorang Pemuda tanggung yang hidup sebatang kara setelah kedua orang tuanya meninggal. suatu hari Julian tersesat masuk ke alam lain yang tidak dikenalnya,Julian diselamatkan oleh orang tua misterius yang tinggal di atas Pohon. Orang tua ini yang ahirnya menjadi Guru Julian, dia diajarkan Ilmu Olah Kanuragan untuk membangkitkan Potensi kekuatan dalam tubuhnya yang tersembunyi.Berbekal Ilmu itu Julian kembali ke alam nyata dengan sebuah misi utama untuk mencari dan melindungi Keturunan dari Gurunya sewaktu hidup di dunia nyata. dari sini Petualangan Julian dimulai. cerita ini hanyalah Fiksi murni dari khayalan penulis. awal awal memang agak lambat karna Julian akan menjadi kuat,miliarder,mempunyai banyak wanita dan juga kuasa seiring waktu berjalan. jadi tetap ikuti dijamin seru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doskible, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 3
"Kaja,, sepertnya Pemuda ini bukan asal sini.. Dari auranya seperti bangsa Manusia"
"Kau benar.. Siapapun dia tidak masalah, sikat aja.. Mana tau ada yg berharga.. ! "
" Serahkan semua yang kau punya cepat.. Sebelum nyawamu kami bereskan..!!! " Dengan Suara berat Kuya datang kehadapan Julian.
"Siapa kalian..?? Dan di mana ini..? "
Dengan sedikit takut Julian mundur beberapa langkah..
Tanpa banyak tanya Kaja yang berdiri dibelakang Kuya langsung berlari kearah Julian dan hantamkan sebuah tendangan.
Julian masih dalam keadaan bingung tidak bisa menghindari serangan mendadak dari Kaja. Sebuah tendangan sangat keras menghantam dadanya, julian terbang beberapa meter ke belakang dan membentur sebatang pohon dibelakangnya.
" Uh.... !!!" Rintih Julian.
Seluruh tulang punggung Julian terasa hancur akibat hantaman itu..
Nafasnya tersengal, rasa sakit luar biasa di sekujur tubuhnya.
"Kuya cepat Ambil semua barang barangnya.. "
Kuya menghampiri Julian yang kesadarannya mulai hilang akibat hantaman dari Kaja.
Tanpa perlawanan Kuya melucuti semua pakaiannya dan memasukkan kedalam buntalan di pundaknya..
Tidak banyak barang yang berharga pada Julian.. Cuma karna Pakaian yang dipakai Julian cukup bagus menurut Kuya. Ada parang pendek yang terikat di pinggang Julian.. Kuya mengambilnya dan memperhatikan.. Tidak ada yang menarik pada parang itu. Hanya besi biasa yang ditajamkan. Kuya melemparkan Parang pendek Julian ketanah dan mereka langsung pergi ke arah desa yang ingin mereka Rampok malam ini..
Kebetulan penduduk desa sedang melakukan ritual malam pergantian tahun.. Hampir seluruh warga desa berkumpul di depan Api unggun yang melahap kayu bakar di tengahnya.. Kecuali para anak muda yang berdiam diri dirumah mereka masing masing..
Acara ini hanya sekedar bekumpul sambil berdo'a dan menyampaikan rasa syukur atas kehidupan di desa mereka ke pencipta sambil melahap beberapa hidangan hasil buruan hari ini..
Setiap diawal tahun Ritual ini mereka lakukan..
Setelah siangnya semua warga Laki laki yang sudah bekeluarga dan dewasa bekumpul dan melakukan pemburuan Binatang hutan secara bersama.. Dan malamnya mereka membakar api unggun dan bekumpul di suatu tempat pinggiran desa, mebakar dan memasak hasil buruan kemudian makan bersama.. Sisanya nanti akan diberikan ke setiap warga yang tidak ikut melakukan Ritual.
Diatas Pohon jauh dalam hutan, ada sebuah gubuk yang cukup tua tapi kuat. Buktinya ada beberapa pohon sebesar tiang listrik tumbuh di atas Gubuk. Akar beberapa pohon itu menyelimuti hampir seluruh dinding rumah.
Seperti tidak nyata karna sekeliling Diding gubuk itu hanya dilapisi kulit kayu yang sudah berlumut dan juga ditumbuhi beberapa rumput liar, ada juga anggrek dan bunga. Tapi semua tanaman itu tumbuh subur di didinding gubuk.. Seperti gubuk itu mempunya nutrisi tanah.
Gubuk itu berada di atas pohon yang sangat tinggi tanpa ada tangga.. Orang awam akan heran bagai mana penghuni gubuk itu pergi ke sana.
Di dalam gubuk duduk seorang Pria tua, pakaian nya lusuh tapi bersih. Kepalanya ditumbuhi rambut panjang dan seluruh rambutnya telah berwarna putih, penampilan orang tua ini sudah sangat sepuh.
Dia duduk di lantai yang hanya dilapisi tikar tipis dari pandan. Tubuhnya tak bergerak sedikitpun, mata terpejam sepertinya dia lagi melakukan semedi.
Sesekali alis orang tua itu bergerak gerak. Seperti ada sesuatu yang mengganggu semedinya.
Tiba tiba matanya terbuka dan bergumam.
"Celaka,, mereka datang dan menganggu penduduk desa.. "
"Aku harus segera memberi pelajaran ke mereka agar tidak lagi berani datang ke desa ini... "
Seketika dia berdiri dan bejalan pelan kearah pintu gubuk..
Dia melompat dari gubuk yang tidak ada tangganya.. Tubuhnya melayang ke tanah dengan cakap dan kakinya menginjak tanah tanpa ada suara seperti kapas jatuh.
Dengan sedikit gerakan dia berjalan menuju utara tepatnya ke arah desa Lu yang. Dia berjalan pelan tapi kecepatannya seperti bayangan, tidak bisa dilihat dengan mata awam.
Orang tua ini adalah sesepuh dari desa Lu yang. Sudah hampir 500 tahun dia ditugaskan oleh tetuanya terdahulu untuk menjaga desa Lu yang dari gangguan orang luar. Selama ini dia hanya tinggal di gubuk tuanya diatas pohon, dan orang orang desa mengetahui itu, tapi tidak ada yang berani menganggu dan menyapanya.. Dia jarang sekali muncul di desa Lu yang kalau tidak ada sesuatu yang sangat penting dilakukan.
Seperti sekarang ada acara malam satu suro di desa Lu yang dia tidak hadir. Karna menurutnya tidak terlalu penting.
Bayangan itu terhenti sebelum sampai ke desa Lu yang.. Pandangannya tertuju pada sesosok pemuda tanpa pakaian tergeletak di tanah. Tubuh pria itu hanya ditutupi celana dalam yang menutupi pusaka lelakinya.
Orang tua itu berhenti dan memeriksa keadaan pemuda itu..
"Anak ini masih hidup, ada bekas biru di dadanya. Sepertinya ada sesuatu yang sudah menyerangnya sehingga Mengalami luka dalam.. aku harus segera menyelamatkannya sebelum dimakan binatang buas.. Sepertinya Anak ini bukan dari daerah sini.."
Orang tua itu mengangkat Pria yang tidak sadarkan diri itu dan membawa kembali ke gubuknya.
Dia memegang dada Pria itu dan mengalirkan hawa hangat ke tubuhnya. Setelah itu meninggal kan gubuk dan kembali menuju desa dengan kecepatan yang tak terlihat mata biasa.
Di desa Lu yang banyak sudah orang orang berkumpul dan menikmati hasil buruan mereka.
Ada yang memanggang rusa diatas perapian dalam keadaan utuh, ada yang membuat sate dan lain sebagainya.. Mereka. Menikmati daging panggang sambil meminum tuak putih sebagai pelengkap hidangan tersebut.
"Hmmm.... Ahh... Nikmat sekali Tuak ini.. Badan ku terasa hangat.. " Kata seorang pria paruh baya kepada rekan rekannya.
" Iya.. Daging rusa ini juga sangat lezat.. Ditambah tuak manis makin sempurna rasanya" Kata pria lainnya.
" Sudah lah.. Kau jangan terlalu banyak minum.. Jangan lupa sebagian daging panggang ini kita bagikan ke warga" Kata seorang pria jangkung yang duduk tidak jauh dari perapian.
" Tenang saja,, aku tidak akan mabuk.. Cuma sekali setahun kita nikmati kesempatan ini "
" Lagian hasil panen dan buruan kita tahun ini cukup melimpah, kapan lagi. Kita bisa menikmati sepuas ini.. "
"Apa kita tidak memebagikan sebagian makanan ini ke Mbah Luesang..? " Tanya seorang pak tua yang juga warga yang ikut dalam kegiatan itu.
"Ahh.. Orang tua itu...! siapa yang berani ke sana.. Kita tidak tau apa orang tua itu ada di tempatnya.. Sudah 3 tahun aku tidak melihatnya muncul di desa maupun dalam hutan.. "
" Iya.. Dia sangat misterius.. Dia cuma muncul di desa ini kalau ada sesuatu terjadi pada desa.. Kalau kita masih aman aman saja, dia tak akan muncul.. Tukas pria jangkung.
" Dua hari yang lalu aku lewat di dekat pohon bawah gubuk nya.. Aku sempat memanggil Mbah lu sang, tapi tidak ada sahutan.. Mungkin dia tidak ada di dalam gubuk nya atau pergi ke tempat lain.. " Kata Pria yang duduk disebelah pria jangkung..