awal perjalan cinta seorang gadis blasteran lokal maksudnya antara sunda dan sumatera yg berlabuh di pulau jawa yaitu tangerang banten ,kisah cinta seorang gadis bernama denia dan seorang pria bernama endra,sungguh ironis dengan cerita perjalanan cinta antara kedua insan yg berakhir dengan kebahagiaan yaitu bersatu dalam sebuah pernikahan yang sakral dan ini memang ada dalam kehidupan yg nyata.
Oleh: Jonah Fernanda
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jonah Fernanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
40 harinya yang datang dan yang pergi
Sudah satu minggu keluarga denia menginap di rumahnya endra,karena mereka sudah berencana akan menemani besannya sampai hari ke tujuhnya,makanya di hari ini almarhum pak harun sudah meninggalkan keluarganya 8 hari lamanya,walaupun keluarganya masih sangat berduka dan kehilangan abi,namun mereka selalu berusaha untuk ikhlas dan menerima semuanya dengan lapang dada,dipagi ini ibu,bapaknya denia telah berpamitan untuk kembali ketempat asalnya mereka tinggal yaitu di tangerang kota
"umi,nak endra kita pamit akan pulang kembali ke kota,kan kita disini sudah selesai mengikuti sampai 7 harinya maka saya dan bapaknya pamit undur diri,ucap bapaknya denia
"lho memang kenapa buru buru,bu sudah tinggal disini saja sampai 40 harinya ,sata sudah merasa senang dengan adanya kalian disini suasana jadi ramai dan hangat"ucap umi
"ya nanti kalau sudah di hari ke 40 nya saj,kirs kesini lagi bu,soalnya dante dan denok sudah 6 hari izin sekolahnya,khawatir berpengaruh pada nilainya karena sebentar lagi mereka akan mengadakan ulangan bu"ucap ibunya denia
"iya,umi nanti juga ibu sama bapak akan kesini lagi saat nanti 40 harinya",ucap denia meyakinkan umi.ya,walau sebenarnya dia sendiri sebenarnya masih ingin berlama lama dekat dengan orangtuanya sendiri
"ya sudah,umi juga mengerti,tapi nanti.kesini lagi ya bu,saat 40 harinya abi"
"oh iya boleh bu,nanti dipikirkan lagi,insyaallah kita pasti kesini lagi,ibu jangan khawatir"ucap ibunya denia
setelah mereka berpamitan dan tak lupa bersalaman berpelukan masing masing bergantian antara 2 keluarga itu
"nak ibu ,pamit pulang dulu ya,jaga kesehatan"ucap ibunya
"nak bapak juga pamit ya,benar kats ibumu jaga kesehatan semoga ada umur panjang kita bisa bertemu lagi"ucap bapaknya
"iya pak,sama sama, bapak sama ibu juga jaga kesehatan,dan dante dan denok kalian harus rajin belajar ingat ya,tetap semangat"pesan denia pada dua adiknya
"iya teh ,beress"ucap dante
"capcus! teh, oke"sahut denok gantian
"iya,jadilah anak anak yang bisa dibanggakan oke"sahut endra mengucek rambut kepala dante dan denok
"iya teteh,sama abang"sahut kedua adiknya kompak
"oh iya pak,maaf saya nggak bisa ngantar,tapi sudah saya pesankan grab,sedang dijalan sebentar lagi sampai"ucap endra
"diin...diinnn..."tibalah grabcar merek kalila,ya,cukuplah untuk mereka ber-empat
"nah!itu sudah datang bu,pak"mari saya antar kedepan"ucap endra
"iya nak,terimakasih"ucap bapaknya
selagi endra dan bapaknya sedang berjalan menuju grabcar,endra menahan lengan bapaknya denia
"pak,ini ada sedikit hanya sekedarnya untuk membantu biaya dante dan denok,nanti kalau ada masih ada kekurangan keperluan lainnya saya transfer ya pak"
"ah nak bapak jadi merepotkan"
"tidak apa apa pak,tolong diterima,karena bapak sudah saya anggap orangtua saya sendiri",oh iya nanti kalau bapak,ibi akan kesini saat 40 harinya abi,kasih kabar biar saya, nanti untuk ongkos biar saya yang urus"ucap endra sambil menyelipkan sebuah amplop yang tebal yang sudah endra isi dengan uang keperluan biaya sekolah dante dan denok
"iya nak alhamdulillah,tabarakallah,semoga kamu diberi kesehatan nak,panjang umur lancar usahanya ya,sekali lagi bapak ucapkan terimakasih,sampai ketemu lagi nanti di 40 hari abi kamu,semoga abimu juga diampuni dosa dosanya,diberikan tempat yang lapang disisi-nya,dan diterima amal ibadahnya"ucap bapaknya denia dengan doanya
"amiiin! pak,terimakasih"
Lalu karena grabcar sudah tiba didepan mata dan ibu serta kedua adiknya denia sudah menunggu didalam mobil ,kemudian bapaknya pun menyusul untuk masuk kedalam mobil itu,mobil mulai melaju dan melesat menjauh dari hadapan keluarga endra dengan lambaian tangan dari keluarga denia
Satu minggu,dua minggu,hingga tiga minggu abi telan berpulang kerahmatullah meninggalkan isteri dan anaknya yang hanya semata wayang,puteri niara yang sudah mulai kelihatan cepat besar karena dengan hanya asi yang diberikan oleh bundanya yaitu denia sudah membuat pertumbuhannya melesat ,
disaat usianya baru hampir sebulan tubuhnya sudah terlihat gempal dan semakin terlihat wajahnya seperti opanya,bahkan yang menilai seperti itu bukan hanya keluarga endra dan denia tapi hampir seluruh dari tetangga dikampung itu bila bertemu dan melihat niara saat sedang dibawa berjalan jalan pagi disekitar area perkampungan itu,semua memuji dan mengucap "iih...mirip sekali dengan opanya ya",
begitulah kata kata yang selalu dilontarkan oleh mereka,ketika denia sudah pulang dari berjalan jalan pagi dengan membawa niara dan tak ketinggalan kakak kakaknya yaitu sikembar,dijalan tiba tiba tanpa disangka sangka bertemu dengan beberapa temannya yang juga tengah olahraga lari pagi
"eih...itu siapa ya,rasanya seperti kenal"ucap denia dalam hatinya,dan yang dilihat oleh deniapun kebetulan juga melihatnya lalu menghampiri denia
"hei!kamu bukannya isterinya mas endra kan?"
"oh...eh ...iya kamu siapa ya,oh...kartika bukan?"ucap denia ragu ragu
"nah,tuh kamu masih ingat sama aku,iya dong aku gitu lho cetar membahana"ucapnya memuji diri sendiri
"oh iya kenalkan ini suami aku,deni"ucap kartika
"oh mas deni,temannya bang endra?"tanya denia takjub,
"hei,denia?! selamat bertemu lagi,gimana kabar kamu,ini anak anak kamu?"ucap deni ramah
"e..iya mas,aku tidak sangka ternyata benar bumi itu bulat ya ,buktinya sekarang setelah sekian lama semenjak bang endra nembak aku,mas deni nggak pernah nongol lagi batang hidungnya"ucap denia,
"hehe..."deni hanya garuk garuk kepala,mendengar denia bicara seperti itu
"lho kalian sudah saling kenal,bagus dong kalau gitu"kita jadi bisa lebih akrab,ehhh....denia ini anak anak kamu,rupanya sudah tiga ya?"
"iya tika,alhamdulillah,yang dua kembar dan ini yang bontot"ucap denia seraya menunjuk dengan bibirnya kearah niara yang sedang duduk di strollernya,
"hallo,sayang nama kamu siapa,kenalin nama tante kartika,kamu bisa panggil tante tika ya,diih!..gemesin deh kamu,sini sayang tante gendong ya"ucap kartika
lalu diangkatnya niara dari strollernya
denia melihat itu merasa heran dengan sikap baik yang ditunjukkan olehnya dengan perubahan kartika dia merasa senang ,ya memang allah maha membolak balikkan hati makhluknya,terbukti saat ini denia melihat perubahan pada kartika sudah lebih baik,lebih ramah dari sebelumnya
"mas,aku jadi pengin cepat cepat punya anak,apalagi melihat,sikembar lucu lucu imut imut"ucap kartika bergelayut manja pada suaminya
"deni hanya mesam mesem saja mendengar isterinya bicara seperti itu
"iya nanti kita buat ya"
"oh iya kartika ini sudah mau siang,anak anak belum pada sarapan jadi aku pulang dulu ya"ucap denia
"eih!iya aku mau sampaikan sesuatu"
"apa itu den,katakan saja"
"aku atas perwakilan dari abinya bang endra mau mengucapkan permintaan maaf yang sebesar besarnya apabila abi masih punya kesalahan padamu",dan kalau sempat,eumm...mas deni kalau ada waktu,datang ke acara 40 harinya abi harun,besok malam"
"what!,om harun?!,40 hari maksudnya,sudah,.....sudah, meninggal?"ucap kartika histeris
"iya tika,abi sudah 40 hari tidak ada"
"oh maygod!,om harun! maafkan aku,karena aku dan ayahku telah sempat membuat kekacauan pada keluargamu"gumam kartika
"iya den, insyaallah aku dan mas deni akan datang diacara 40 harinya om harun besok"
"iya tika terimakasih,aku pamit ya,sampai besok"ucap denia
"ya,denia"ucap kartika masih lemas
kemudian mereka berpisah dan kembali melanjutkan perjalanan yang tertunda
denia dan ke tiga anaknya ternyata telah sampai dirumah dan tampak umi bersama bik jum serta mbak tinah sedang mempersiapkan beberapa macam masakan untuk dimasukkan kedalam kotak kardus kecil untuk makanan berkat buat para yang datang diacara 40 hari besoknya
"umi,aku mau memberi makan anak anakku dulu sebentar ya,soalnya mereka belum sarapan"
"nak,sudah disiapkan untuk dava dan sava,kalau untuk niara sepertinya mbak tinah yang akan buatkan bubur bayinya"ucap umi
"oh...buat bubur bayi untuk neng niara bu besar?"tanya mbak tinah
"iya dong mbak,masa buat mbak tinah"ucap umi berkelakar
"ah...bu besar bercanda deh,emang saya bayi "jawab mbak tinah
"ya, iya!,bayi sudah exfired"ucap endra tiba tiba datang
"eeeh...pak endra, hehe...bisa aja"ucap mbak tinah nyengir kuda
"eh abang sudah mau berangkat ke kantor?
"iya sayang,abang sarapannya diluar saja,soalnya pagi ada jadwal meeting lebih pagi,abang pergi dulu ya",ucap endra sambil mengecup pucuk kepalanya denia dan mengecup pipinya niara dan sikembar
"ayah berangkat ya sayang,jaga bunda kalian"ucap endra pada sikembar
"bang,yang ada aku kali yang jagain si kembar,terbalik tuh!abang jaim ah"ucap denia langsung mencubit pinggangnya suaminya
"aww!,,hehe....iya sayang abang hanya bercanda"ucap endra
"sempet sempetnya abang,ah"ucap denia
"ya udah bang,hati hati dijalannya"
Lalu setelah suaminya pergi,denia membawa anak anaknya duduk di lantai yang sudah digelar tikar bersama umi dan kedua art nya,belum lama terdengar lagi suara bel rumah diluar,bikjum beranjak dari duduknya bermaksud akan membukakan pintu,namun ditahan oleh denia
"bik,biar aku saja,biar bibik disini saja tetap bantu umi"
"baik neng"ucap bukjum
"assallamualaikum,ting..tong.."
"waalaikum salam"ya tunggu sebentar",ucap denia
"ceklek"...
"oh...ibu sama bapak," ucap denia sambil menoleh kekanan dan kekiri kedepan,lalu melihat lagi pada ibu dan bapaknya
"lho,ibu sama bapak hanya berdua,dante sama denok nggak ikut?"
"mereka sedang ulangan nak,nggak bisa ikut,katanya salam aja sama kamu,sama semuanya disini"
"iya bu,waalaikumsalam,yaudah bu,ayo.masuk"
"iya nak,yang lain pada kemana?"
"ada bu,mereka sedang menata nata makanan berkat buat besok dibagikan"
"ooh gitu",kemudian denia membawa ibu dan.bapaknya kedalam untuk menemui uminya endra
"assallamualaikum,ibu gimana kabarnya,sehat?"ucap ibunya denia sambil bersalaman ,kemudian bapaknya denia juga bersalaman dengan umi dan yang lainnya
"saya alhamdulillah baik dan sehat bu,ibu sendiri bagaimana,sehat juga?"
"alhamdulillah sehat juga bu"
denia dan ibunya berbincang bincang lalu ibunya dan denia ikut pula duduk bersama lesehan diatas tikar yang sudah disiapkan,dengan trampil mereka berempat saling kerjasama untuk menyelesaikan menyusun nasi cateringnya.
pada keesokan harinya dari dari pagi harinya sudah disiapkan untuk gelaran acara ekahannya niara karena niara sekarang sudah genap 40 hari sebelum opanya meninggal ia sudah terlahir kedunia dan belum sempat niara merasakan kasih sayang dari opanya,tak berselang lama opanya sudah berpulang kerahmatullah,dan di depan pekarangan rumahnya endra sudah terpampang seekor kambing untuk ekahannya niara,
para pengurus masjid sudah siap untuk menjadikan kambing itu untuk kurban ekahan puterinya endra sekaligus memberi nama resminya pada hari ini juga,dan para pengurus yang sudah dipercaya memotong kambing itu dan diurus para chef yang ahli untuk mengolah daging kambing itu untuk dijadikan menu masakan yang akan dibagi bagi lagi pada para warga yang berada disekitar lingkungan tempat tinggal niara dan termasuk para undangan yang hadir diacara akekahan itu
acara digelar secara sederhana namun partisipasi dari dari para wargapun responnya amat baik,mereka banyak yang datang di acara itu,hingga acara ekahan dan memberi nama telah selesai ,telah dicantumkan dalam makanan catering nasi kotak nama dari puterinya endra dan denia yaitu niara cahya apriliana,250 porsi jumlah makanan telah habis karena antusias dari warga yang datang begitu besar,hingga umi kembali memesan catering yang sudah jadi untuk memenuhi acara tahlillan suaminya nanti malam
sore harinya acara ekahan sudah selesai tinggal menyiapkan untuk acara tahlilan pada malam harinya selepas isya dengan dihadiri para ulama dikampung itu sekalian untuk memberikan tausiahnya,disaat acara ekahan telah selesai umi yang tengah menggendong niara,dan denia duduk istirahat dengan sikembar sedang berceloteh ria,sengaja duduk di kursi bekas acara ekahan tadi sambil menunggu suaminya pulang,
tiba tiba yang ditunggunya pun datang dengan diiringi mobil lainnya
denia menghampiri suaminya yang baru turun dari mobilnya,tiba tiba dari mobil dibelakangnya keluar seorang wanita berhijab memakai gamis,disusul oleh seorang pria dengan setelan koko dan peci
"assallamualaikum...ucap keduanya,
"hai denia"
"ehhh!...kartika sama mas deni,kok bisa bareng bang endra,kalian bertemu dimana?
"jangan kaget,denia tadi aku dengan mas deni sengaja datang ke kantor suamimu,sekalian suamiku bersilaturahmi dengan suamimu,makanya kita bareng aja kesininya,maaf ya"ucap kartika
"oh nggak apa apa tika kenapa harus minta maaf"
"subhanallaah,kartika kamu cantik dengan berhijab"ucap denia
"terimakasih denia,aku jyga terinspirasi setelah melihat dirimu kemarin,aku jadi ingin mencontoh kamu,nggak apa apa kan kalau sesuatu yang baik patut aku contoh"
"iya ,bagus kartika,itu lebih baik"ucap denia,kemudian kartika menoleh pada kedua anaknya denia yang sedang bermain gugdget dengan anteng
"eih!...dava, sama sava, sedang disini sama bunda,kalian tampan dan cantik ya"ucap kartika,percis seperti ayah dan bundanya nih,kerling kartika pada endra dan denia
"iya dong,bundanya cantik begini"ucap endra sambil merangkul denia
"haha...kamu mas,sosweet banget,aku jadi iri pengin seperti kalian,ehm...mas deni,rangkul aku dong"ucap kartika pada suaminya
"waah!bro,elu sih, dari dulu masih aja malu malu padahal sama bini loe sendiri,haha...nggak berubah,makanya tika!suami loe itu harus diagresifin"
"memang iya,mas endra dia disini aja malu malu,tapi kalau dikamar huu "..ucap kartika tapi langsung menghentikan bicaranya
tapi apa tik?"tanya endra
"kalau dikamar,dia yang malu maluin"
"udah lah sayang kamu jangan buat aku malu ah"
"ih kalian apa apaan sih,udah yu pada masuk,masa mau ngobrol diluar,abang juga nih"ucap denia
"iya iya sayang,ya udah yu masuk bro,kartika!"ajak endra ,lalu masuklah ke dua pasangan itu dan tak lama umi keluar dari dalam membawa niara
"nah,itu umi,mi!ini ada deni sama isterinya mau ikut diacara tahlillannya abi"
"apa kartika?!"ucap umi terkejut
"iya,tante,ini aku,dan aku ikut prihatin denga tiadanya om harun tante"ucap kartika menghampiri uminya endra untuk meraih tangannya dengan maksud ingin mencium punggung tangannya umi,namun umi menepiskan tangannya kartika
"jangan sentuh!untuk apa kamu kesini,hah!pakai berkedok kerudung lagi,pergi!ucap umi emosi
"tante,maafkan aku,aku tahu aku pernah melakukan kesalahan pada keluarga tante,aku minta maaf tante aku menyesal"ratap kartika bersimpuh dikaki uminya endra
"umi,nggak boleh begitu mi,tuhan aja maha pemaaf masa kita sebagai makhluknya tidak mau memaafkan sesama makhluknya yang lain yang sudah menyesali dan meminta maaf"ucap endra
"tapi ini nak,dia dulu dia dan bapaknya hampir mencelakai keluarga kita"
"umi,kartika sekarang sudah berubah,dia sudah menyadarinya,umi,ayolah yang aku tahu umi itu penyabar dan aku tahu umi itu baik,kenapa sekarang umi berubah,nanti abi melihat umi dari alam sana sedih kalau umi seperti ini"ucap denia lembut
Mendengar perkataan denia, umi mulai terenyuh
"ya sudah nak,makasih kamu sudah menyadarkan umi,
"dan kamu kartika!kamu beruntung saya bisa memaafkan kamu,itu karena denia menantuku"
"nggak apa apa tante yang penting sudah terbuka pintu maaf tante untuk aku"ucap kartika
lalu suasana jadi hening semua saling terdiam
"lho,umi,bang endra ini sudah jam berapa,itu sudah ada bapak bapak yang datang,dan benar saja beberapa orang tampak menghampiri rumahnya endra dan tak lama bermunculan beberapa orang lahi
"assallamualaikum"sapa para bapak bapak yang datang memberi salam
"waalaikum salam,jawab endra,silahkan masuk pak"ucap endra ,"silahkan duduk"ucap endra lagi mempersilahkan mereka untuk duduk di tikar yang sudah disediakan,
tak lama kemudian separuh ruangan itu telah penuh oleh para warga yang datang termasuk pak ustadznya pun sudah mulai datang dan mulai memimpin doa dan dzikiran diikuti oleh semua yang hadir termasuk endra dsn deni temannya ikut duduk sila bersama dengan yang lainnya,
umi,denia dan kartika sibuk menyiapkan makanan untuk disajikan setelah acara berdoa selesai dan untuk jamuannya kue kue serta minuman mineral dan beberapa macam buah buahan,sedang makanan berkat berupa nasi kotak akan diberikan pada para yang datang setelah mereka pamit pulang nantinya,
malam itu dirumah kediaman keluarga endra ramai dengan riuhnya dan menggemanya para pria yang melafalkan asma allah dengan khusyu dan tertib,
tak lama dalam waktu kurang lebih dua jam berlalu
usailah acara tahlilan untuk melepas kepergian abi harun sailendra seorang pengusaha yang ramah dan tidak pernah menyombongkan dirinya walau keadaan materinya lebih dari orang orang disekitarnya,abi harun sailendra selalu menyempatkan diri untuk beribadah dan bersedekah,selamat jalan pak harun sailendra,pergi dengan keadaan wajah yang tenang dan tersenyum menyambut panggilan sang illahi.
tunggu episode berikutnya ya yang ke 31 akan menyusul