Jerat Cinta Duda Tua

" Halo nyonya, gadis itu sekarang sedang sendirian di sebuah cafe. Sepertinya ini momen yang pas untuk melancarkan rencana kita ", lapor seseorang di seberang telepon.

" Baiklah lakukan sesuai rencana kita. Jangan lupa ambil foto dari dua sisi, aku tidak mau sampai hasilnya tidak sesuai dengan keinginanku ", ucap wanita itu memberi perintah.

" Baik nyonya ", jawab orang tersebut seraya mengakhiri panggilan teleponnya. Wanita yang tak lain adalah ibu jeffander itu, terlihat tersenyum smirk.

" Kita lihat saja gadis mata duwitan, kau bisa bertahan berapa lama di sisi putraku ", gumamnya seraya menatap ke arah luar jendela kamarnya.

.........

Siang itu sepulang dari kampus, Queen yang tiba-tiba sangat ingin makan steak segera meluncur ke sebuah restoran yang sudah lama menjadi langganannya. Tadi ia sempat mengajak Emma dan olive, akan tetapi kedua sahabatnya itu tidak bisa menemani karena memiliki acara sendiri. Akhirnya Queen pun memutuskan untuk makan di sana sendirian.

Setelah memarkirkan mobilnya, Queen pun berjalan masuk ke dalam restoran. Kemudian ia menatap ke sekeliling untuk mencari tempat. Akhirnya ia memilih tempat duduk dekat sebuah jendela besar dan duduk membelakangi pintu masuk. Sesaat setelah duduk, datanglah seorang pelayan yang akan mencatat pesanan Queen. Setelah mencatat pesanan, pelayan itu bergegas pergi.

Sambil menunggu pesanannya datang, queen membuka ponselnya untuk mengurangi kebosanannya. Saat dirinya tengah asyik melihat story dari teman-temanya, ia di kejutkan dengan pelukan seseorang dari belakang.

" Sayang, apa kau sudah lama menunggu ku ", kata orang yang tengah memeluknya itu.

Tadi queen sempat berpikir jika orang itu adalah jeffander. Namun mendengar suara orang tersebut, sudah dapat di pastikan jika orang itu bukanlah kekasihnya. Saat Queen sibuk menerka, lelaki yang tengah memeluknya itu malah melakukan hal di luar nurul. Lelaki itu dengan berani mengecup pipi Queen. Kejadian itu cukup cepat, sehingga membuat Queen tidak dapat mengelak.

Queen yang merasa geram, segera menepis tangan lelaki itu dan segera berdiri dari duduknya dan menatap tajam ke arah lelaki kurang ajar itu.

" Kau, berani sekali menciumku sembarangan ", geram Queen hendak menampar lelaki itu.

" Tunggu tunggu nona, ini cuman salah paham. Aku pikir anda tadi adalah kekasih saya, karena ia tadi bilang akan memakai baju pemberian saya yang berwarna biru sama seperti warna baju anda sekarang ", jelas lelaki itu yang terlihat meyakinkan.

" Tolong nona maafkan saya, saya benar-benar tidak sengaja ", ucap lelaki itu lagi.

Queen tampak menghela napas dengan kasar untuk mengurangi amarahnya. Ingin sekali ia mencakar wajah lelaki di depannya itu, namun saat melihat banyak pasang mata yang tengah menatap ke arahnya, ia jadi mengurungkan niatnya.

" Sebaiknya kau segera pergi, sebelum aku melaporkan perbuatanmu itu ", kesal Queen.

" Baik baik nona, sekali lagi saya minta maaf ", ucap lelaki itu bergegas pergi meninggalkan Queen yang masih menatap nya dengan tajam.

" Sial ", umpat Queen sambil mengusap pipinya dengan tisu. Meski kecupan tadi hanya sekilas, dan lelaki tadi juga cukup tampan, tapi Queen tetap merasa jijik. Tidak cukup dengan tisu, Queen bergegas pergi ke toilet untuk membasuh mukanya.

" Mimpi apa aku semalam ", gerutu Queen seraya membersihkan wajahnya yang basah menggunakan tisu. Ia menatap pentulan dirinya di depan cermin yang terlihat kusut. Setelah merapikan penampilannya, Queen memutuskan untuk kembali ke mejanya karena perutnya sudah keroncongan.

Setelah menghabiskan makanannya, Queen memutuskan untuk pulang karena ia memiliki banyak tugas dari kampus. Sebelum itu ia mengirim pesan pada Jeff, jika ia tidak bisa datang ke perusahaan karena akan mengerjakan tugasnya.

.......

Di kantor Vanders Group.

Jeff yang sudah membaca pesan dari Queen, tampak menghela napas panjang. Padahal ia tadi berniat bermanja-manja dengan kekasihnya itu, tapi gadis itu malah tidak datang.

Ia pun akhirnya makan siang sendirian di dalam ruangannya. Setelah selesai makan siang, Jeff dan mark melakukan pertemuan dengan kliennya di dalam ruangannya itu. Tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Tepat pukul tiga sore, pertemuan itu akhirnya selesai. Jeff yang terlihat letih segera menyandarkan tubuhnya di kursi kebesarannya. Baru juga duduk sebentar, handphone yang berada di atas meja kerjanya tampak menyala menandakan adanya pesan masuk.

Jeff segera meraih handphonenya dan melihat ada pesan dari nomor yang tidak di kenal. Ia segera membuka pesan itu. Saat melihat pesan yang ternyata foto, mata Jeff langsung memerah karena tersulut emosi.

BRAK

" Kurang ajar ", teriak Jeff sambil menggebrak meja. Mark yang tengah duduk di sofa sampai terlonjak keget.

" Astaga bos, kau membuatku hampir terkena serangan jantung ", protes Mark sambil mengelus dadanya yang berdebar sangat kencang.

" Mark, kau bereskan berkas itu sendiri ", ucap Jeff seraya berdiri dari duduknya dan menyambar jasnya di kursi.

" Memangnya kau mau kemana bos ",

" Aku mau pulang ",

" Hah pulang? Apa ada sesuatu yang terjadi bos? ", tanya mark. Namun Jeff yang sedang di kuasai emosi itu tidak mendengarkan ucapan mark. Ia pun segera keluar dari ruangannya dengan tergesa-gesa.

" Sebenarnya apa yang terjadi? ", gumam Mark sambil menggaruk pelipisnya.

..........

Di mansion, Queen terlihat tengah mengerjakan tugasnya di atas tempat tidur sambil memangku laptopnya. Saat ia serius mengetik di laptopnya, ia di buat terkejut dengan pintu kamarnya yang dibuka dengan kasar.

BRAK

" Oh my god ", pekik Queen sambil memegangi dadanya. Ia dapat melihat jeffander tengah berdiri di ambang pintu dengan muka memerah. Queen yang melihat amarah di raut wajah jeff sampai kesusahan menelan salivanya.

" Sa sayang ada apa? ", tanya Queen takut. Jeff tidak menjawab, ia berjalan mendekat ke arah Queen dengan mata menatap tajam.

" Bisa kau jelaskan semua ini ", ucap Jeff seraya memperlihatkan foto yang tadi ia Terima dari nomor yang tidak ia kenal. Mata Queen langsung membola saat melihat foto saat dirinya tengah di cium oleh lelaki asing saat di restoran tadi siang.

" Sa sayang aku bisa jelaskan. Itu tidak seperti yang kau lihat ",

" Benarkah? ",

" Benar sayang, percayalah ",

" Cepat jelaskan padaku sekarang, jika tidak, aku akan memakanmu sekarang juga ",

GLEK

Queen tampak menelan dengan kasar salivanya saat melihat sorot mata jeff. Lelaki tampan itu terlihat tidak main-main dengan ucapannya.

***********

Sabar om sabar

Dukungannya selalu othor tunggu loh reader

Terima kasih 😘😘