Aqila gadis cantik berusia delapan belas tahun yang baru saja menyelesaikan pendidikan nya di negara Finlandia.
Malam itu untuk merayakan kelulusan nya, Aqila berhasil kabur dari penjagaan ketat para bodyguard milik kakak nya.
Tetapi siapa yang menyangka gadis itu malah kabur ke sebuah night club terkenal di kota tempat ia tinggal dan terjebak oleh sesuatu yang tidak pernah ia bayangkan?
Lalu bagaimana kisah selanjutnya? Sesuatu seperti apa yang akan menimpah dirinya? Atau mungkin sebuah jebakan?
Note:- Agar mengerti jalan cerita sebelumnya, disarankan membaca karya "Terjebak Cinta Om Mafia Possesive"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riri_923, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab-23-
Tengah malam tiba, dimana semua orang sudah terlelap dengan tidur nya. Tetapi Bram malah membuka mata nya dan menatap punggung istri kecil nya yang tidur membelakangi dirinya.
Sedikit mengangkat kepalanya dan melihat wajah terlelap Aqila, lalu Bram mengecup lama pipi sang istri.
"Aku tinggal dulu, hanya sebentar" Pamit Bram berbisik di telinga Aqila.
Namun Aqila tidak merespon apapun, napas nya terdengar begitu teratur dan memang benar gadis itu telah terlelap sepenuh nya.
Setelah nya Bram langsung bangun secara perlahan agar tidak membangunkan istrinya, lalu menyelimuti tubuh mungil itu.
Sejenak Bram memandang begitu intens wajah Aqila yang kini berada di hadapan nya, mengusap pelan pipi chubby itu lalu Bram beralih mengecup basah bibir manis itu.
.
.
Di sebuah night club, saat ini terlihat seorang pria yang tengah meneguk wine pesanan nya dan ditemani oleh beberapa orang wanita penghibur.
Tetapi mata nya terus terfokus pada tiga orang wanita yang duduk tidak jauh dari posisi nya. Senyum miring terus terukir kala melihat tawa bahagia ketiga nya.
"Bit'ch!" Gumam nya memaki.
Di saat mata nya sedang fokus pada tiga wanita itu, tiba-tiba wanita penghibur disamping nya dengan berani mulai meraba dada pria itu, yang tak lain adalah Bram Adipati
"Jangan menyentuh ku, Sialan!" Bram menyentak tangan wanita itu dan langsung bangun.
"Ayolah tuan, aku akan memuaskan mu" Rayu wanita itu menarik tangan Bram.
Tetapi dengan cepat Bram melayangkan tatapan tajam nya seraya menghempaskan kasar tangan wanita itu. Keberanian wanita itu langsung lenyap dan digantikan rasa takut.
Begitupun dengan wanita lain yang tadinya berniat menggoda Bram, alhasil kini mereka langsung pergi dan meninggalkan tempat Bram.
"Siall! Jika bukan karena para jallang sialan itu, aku tidak akan pernah memasuki tempat ini lagi!" Seru geram Bram.
Sedangkan di tempat tiga wanita itu, salah satu dari mereka melihat Bram yang tengah berdiri sendiri dengan wajah kesal nya.
"Lho bukan kah itu Mr.Bram?" Ujar seorang wanita yang memakai gaun merah tipis dengan model tali spaghetti.
Lantas perkataan itu mengundang tatapan dua wanita di samping nya, dengan cepat kedua nya menoleh ke arah tatapan wanita yang berucap tadi.
"Benar itu Mr. Bram, Chel!" Pekik tidak percaya Gisel membenarkan ucapan teman nya, Chellin.
"Hoki banget gilaa! Ayo ke sana!" Ajak antusias Eleana.
Sedangkan Bram yang melihat ketiga wanita yang sedari tadi ia awasi kini tengah menatap ke arah nya. Dengan cepat Bram kembali duduk dan meneguk wine pesanan nya.
Hingga beberapa saat kemudian ketiga nya berjalan mendekati Bram dengan langkah menggoda nya, belum lagi pakaian ketiga nya benar-benar kurang bahan.
"Selamat malam, Mr.Bram" Sapa ketiga nya membuat Bram langsung menatap nya.
Bram tersenyum tipis dan mengangguk. "Selamat malam cantik"
Percaya atau tidak, saat ini jantung ketiga wanita itu berdebar begitu cepat. Sesuatu terasa mendesir di dalam tubuh mereka saat melihat senyum tipis dan tatapan Bram.
Tanpa berlama-lama Chellin langsung duduk dipangkuan Bram di ikuti dengan Gisel dan Eleana yang duduk di kedua sisi Bram.
"Kenapa anda bisa ada di sini, Mr.? Apakah istri anda tidak memuaskan?" Tanya manja Chellin.
Bram hanya menggeleng pelan dan terkekeh.
"Oh iya, tadi kami lihat anda mengantar seorang emm.." Eleana tidak melanjutkan perkataan nya saat melihat tatapan Bram.
"Apa dia jallang mu?" Celetuk Gisel tiba-tiba.
Mata Bram sontak langsung menatap tajam Gisel tetapi beberapa saat kemudian tatapan itu langsung lenyap.
"Hmm" Bram berdehem, bukan berarti membenarkan pertanyaan Gisel. Tetapi ketiga wanita itu malah menganggap deheman itu sebagai jawaban 'Iya'.
"Sudah aku bilang, tapi kalian tidak percaya" Ujar bangga Chellin dengan senyum mengejek nya.
"Cih, lebih baik aku dari pada dia. Tubuh nya sangat rata bahkan tidak menarik sedikit pun" Lanjut nya.
Bram tersenyum miring lalu memegang paha Chellin. "Apa kamu mau menjadi jallang-ku?" Tawar Bram.
Chellin memanyunkan bibirnya kesal. "Aku tidak mau jadi jallang mu, tapi aku mau jadi sugar baby mu, Mr." Rengek Chellin.
"Baiklah"
Mata Chellin membola sempurna, ia benar-benar tidak menyangka pria yang sangat ia idamkan mau menyetujui permintaan nya, bahkan pria itu baru saja menikah seminggu yang lalu.
"Aku juga mau, Mr." Rengek manja Elleana menggesekkan gunung berlemak nya di lengan Bram.
"Gisel juga mau" Timpal Gisel sama seperru Elleana.
"Ishh apaan sih kalian! Daddy cuma milih aku" Pekik kesal Chellin memeluk leher Bram.
"Chell, jangan gitu dong. Kan tadi aku duluan yang liat Mr.Bram" Ujar tak terima Gisel.
"Aku--"
"Sudah-sudah jangan bertengkar, kalian bertiga bisa menjai jal-sugar baby saya" Sela Bram menengahi.
Kedua tangan nya terangkat dan merengkuh pinggang Gisel dan Elleana.
Sontak kedua wanita itu bersorak bahagia, lain hal nya dengan Chellin yang merasa tidak ikhlas. Bram melihat ekspresi Chellin lantas mulai kembali mengeluarkan suara.
"Mau ikut bersama saya? Kita bersenang-senang malam ini" Ajak Bram menatap bergantian ketiga nya.
...****************...
*Jangan lupa like nya, biar semangat up nya🤗