Jerat Cinta Duda Tua

Jerat Cinta Duda Tua

BAB 1

Di sebuah cafe bernuansa modern kekinian, tampak tiga orang gadis muda tengah duduk santai sambil menikmati es capuccino mereka.

" Ssst Queen, lihatlah pria tampan di depan itu ", bisik Emma. Olivia yang penasaran juga ikut melirik ke arah yang di maksud Emma.

" Yang mana ", manik mata Queen mencoba mencari pria tampan yang di maksud Emma.

" Itu yang pakai jas hitam dan kemeja biru muda. Dia duduk dengan pria berkaca mata ", bisik Emma lagi.

Queen yang semakin di buat penasaran kembali mengedarkan pandangannya. Dan tidak jauh dari meja mereka, ia dapat melihat lelaki yang di maksud Emma.

" Oh my God, are you sure? Kau bilang lelaki tua itu tampan? Queen tampak geleng-geleng kepala. " Ayolah Em, sepertinya sehabis dari sini kau harus memeriksakan matamu itu ke dokter mata langganan mommy ku ", kesal Queen karena apa yang Emma maksud tidak sesuai dengan ekspektasinya.

" Astaga Queen, justru jaman sekarang banyak anak muda yang menyukai tipe lelaki seperti dia. Lelaki dewasa yang tampan, mapan dan gagah. Benarkan oliv? "

" Benar sekali Emma sayang ", jawab Olivia sambil cekikikan. Queen yang melihat tawa kedua sahabatnya terlihat kesal sekali.

" Selera kalian memang aneh ", gerutu Queen sambil menyesap es cappuccino nya. " Bagiku tidak ada lelaki yang bisa mengalahkan ketampanan seorang Rexton Lee ", ucap Queen dengan mata berbinar saat menyebut nama lelaki pujaan hatinya.

" Come on queen, lupakan Rex. Ia tidak akan pernah melirikmu. Karena kau bukanlah tipe wanita idamannya. Kau itu terlalu bodoh dan sangat ceroboh. Jauh sekali dari kriteria yang di inginkan Rexton Lee ", kesal Emma pada sahabatnya.

" Tapi aku tidak peduli. Aku akan tetap mengejarnya sampai dapat ", jawab Queen percaya diri. Emma dan Olivia memutar bola matanya dengan malas mendengar jawaban dari Queen.

" Terserah ", jawab Emma dan Olivia bersamaan dengan nada yang terdengar menahan kesal.

Namun Queen sama sekali tidak peduli. Baginya Rexton adalah cinta pertamanya yang sulit dilupakan. Ia yang saat itu baru memulai kuliahnya, langsung jatuh hati pada rex saat melihat lelaki tampan itu tengah bermain basket.

Saat itu Queen yang mendapat tugas dari senior kampus untuk meminta tanda tangan Rexton, dengan cerobohnya masuk ke dalam lapangan di saat mereka sedang bertanding. Alhasil latihan basket itu pun menjadi kacau. Dan sejak saat itu membuat Queen mendapat predikat buruk di mata Rexton. Meski Queen memiliki paras yang sangat cantik, tubuh yang seksi tidak membuat Rex jatuh hati padanya.

Apalagi dengan sifat ceroboh queen, membuat Rex semakin tidak menyukainya. Namun queen yang sudah jatuh hati pada Rex, tidak mau menyerah. Ia terus saja mengejar-ngejar Rex dengan berbagai cara. Tapi usahanya itu sampai sekarang tidak membuat Rex berpaling padanya.

" Hey Queen lihatlah. Lelaki itu terus saja melihat ke arahmu ", kata Emma yang membuat Queen mau tidak mau melirik ke arah pria tadi. Dan sialnya lelaki tua itu juga tengah menatapnya dengan sorot mata penuh minat.

" Astaga, dasar tua bangka. Apa dia tidak malu menginginkan gadis belia yang cantik sepertiku ", sewot Queen sambil melotot ke arah lelaki itu. Namun balasan lelaki itu benar-benar diluar nurul. Lelaki tua itu justru malah mengedipkan sebelah matanya ke arah Queen. Gadis cantik itu nyaris pingsan di buatnya.

" Oh my God, sepertinya kita harus pergi dari sini girl ",

" Kenapa Queen? ", tanya Olivia bingung.

" Karena aku tidak mau kalau lelaki tua itu sampai datang ke meja kita dan mengajakku berkenalan ",

" Bukankah itu justru bagus ",

" What? Bagus? ",

PLETAK

Queen yang sangat kesal langsung menjitak kening Olivia dengan keras.

" Au sakit Queen, kau itu kasar sekali ", gerutu Olivia sambil mengelus keningnya.

" Makanya kalau bicara jangan sembarangan. Ayo cepat, kalau kalian tidak mau, maka minggu depan aku tidak akan mengajak kalian liburan di villaku lagi ", ancam Queen sambil berdiri dari duduknya.

Queen segera berjalan meninggalkan mejanya setelah meletakkan beberapa lembar uang. Emma dan Olivia yang tidak mau di tinggal Queen segera berdiri dari duduknya dan mengekor di belakang sahabatnya. Saat ketiganya sudah dekat di meja lelaki tua tadi, tiba-tiba Queen menghentikan langkahnya.

" Ehem. Tuan, apakah anda tidak takut jika burung anda masuk angin ", tanya Queen seraya mengulum senyumnya.

" Burung? Burung apa? tanya lelaki tua itu bingung. Queen tidak menjawab, namun jari lentiknya menunjuk ke arah resleting celana lelaki itu yang terlihat terbuka dan memperlihatkan celana dilimnya. Sontak saja lelaki itu langsung menunduk dan betapa terkejutnya dia. Lelaki itu tampak buru-buru menaikkan resleting celananya sambil menahan rasa malu. Saat ia mendongak, Queen dan teman-temannya sudah berjalan menjauh, namun suara tawa ketiganya masih terdengar dengan cukup jelas di telinga lelaki itu.

" Dasar gadis ingusan yang sangat nakal ", kesal lelaki tersebut yang bernama Jeffander. Namun beberapa detik kemudian senyum miring terbit di sudut bibirnya. " Mark, selidiki identitas gadis itu ", perintahnya pada sang asisten sekaligus sepupunya itu.

" Gadis yang mana dulu bro, mereka ada tiga orang ",

" Tentu saja yang paling menarik. Gadis yang dengan beraninya menunjuk burung perkutut kesayanganku ", jawab Jeffander yang terus saja menatap ke arah luar cafe.

" Hey bro, jangan bilang kau tertarik dengan gadis muda tadi. Ayolah bro, setelah sekian tahun kau menjomblo dan menolak puluhan wanita, kau malah jatuh cinta pada seorang gadis ingusan yang bar-bar seperti itu ", Mark merasa heran dengan kelakuan bosnya itu.

" Kau tidak usah banyak tanya mark. Cukup lakukan perintah ku dengan baik. Kalau tidak, aku akan memotong bonusmu sampai habis ", kata jeff dengan nada mengancam. Ia pun segera berdiri dari duduknya dan berjalan keluar cafe meninggalkan mark yang masih bengong.

" Kau memang bos yang menyebalkan jeff ", umpat mark yang terlihat buru-buru berdiri dan segera menyusul bos dinginnya.

Jeffander Smith, lelaki dewasa yang sangat tampan di usianya yang menginjak tiga puluh sembilan tahun itu adalah CEO sebuah perusahaan besar yang bergerak di bidang properti, fashion dan juga makanan. Kehidupan yang kaya dan memiliki paras rupawan, membuat jeff selalu dikelilingi banyak wanita. Namun sayang hati jeff yang sudah terlanjur kecewa dengan satu wanita yang tak lain adalah mantan istrinya, membuat jeff enggan berhubungan lagi dengan yang namanya wanita.

Namun, saat tadi ia melihat Queen, hati jeff tiba-tiba merasakan sesuatu yang selama ini menghilang. Jantungnya berdebar-debar cukup kencang saat melihat senyum manis Queensha. Rasanya ia ingin mengenal lebih jauh gadis belia itu.

Di dalam mobil yang di kendarai oleh mark, jeff terlihat menatap keluar jendela sambil menopang dagunya. Pikirannya terus saja melayang membayangkan wajah cantik Queen.

" Aku harus bisa mendapatkanmu gadis nakal ", gumam jeff seraya tersenyum smirk.

********

Selamat datang di novel ke empat othor. Semoga kalian suka. Jangan lupa dukungannya biar othor semangat up datanya. Terima kasih 😘😘

Terpopuler

Comments

Aidah Djafar

Aidah Djafar

mampir Thor 🙏

2024-02-14

0

Gagas Permadi

Gagas Permadi

penasaran

2024-01-14

2

Muchamad Ridho Nabila

Muchamad Ridho Nabila

ikut gabung ya kak..

2024-01-09

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!