NovelToon NovelToon
Bidadari Yang Ternoda

Bidadari Yang Ternoda

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Selingkuh / Romansa / Ibu Mertua Kejam / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Chicklit
Popularitas:31.2k
Nilai: 5
Nama Author: Santi Suki

Impian Malika menikah dengan Airlangga kandas ketika mendapati dirinya tidur bersama Pradipta, laki-laki asing yang tidak dikenalnya sama sekali. Gara-gara kejadian itu Malika hamil dan akhirnya menikah dengan Pradipta.

Sebagai seorang muslimah yang taat, Malika selalu patuh kepada suaminya.

Namun, apakah dia akan tetap menjadi istri yang taat dan patuh ketika mendapati Pradipta masih menjalin asmara dengan Selina?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18. Kamera Rahasia

Bab 18

"Tadi Dipta pulang ke rumah terburu-buru. Kakinya kesandung bufet dan terjatuh. Guci yang dipajang ikut jatuh juga dan menimpa kepalanya," ucap Bu Mayang.

Malika hanya mendengarkan ucapan mertuanya. Benar atau tidaknya kejadian itu, dia tidak perduli. 

Kepala Pradipta mengalami luka serius dan harus di jahit sebanyak sebelas jahitan di kepala bagian atas. Banyak sekali darah yang keluar dan harus mendapatkan transfusi sebanyak dua labu.

Akibat lukanya itu, Pradipta harus menjalani rawat inap. Malika yang mengurus semua administrasinya. 

Keberadaan Selina tidak Malika hiraukan sama sekali. Dia menganggap tidak ada wanita itu. 

Apakah Malika marah dengan kehadiran Selina di sana? Jawabannya tidak. Namun, dia sebal melihat wanita yang menatapnya tajam seakan ingin memakannya.

Di dalam hati Malika tidak ada rasa cinta kepada Pradipta, karena dia hanya mencintai Airlangga. Namun, dia pernah perduli dan menghormati laki-laki itu karena suaminya. Namun, kini rasa itu mulai pudar setelah tahu kebusukan yang diam-diam dilakukan olehnya.

Sampai sore hari, Pradipta belum siuman. Selina dan Bu Mayang duduk terus di samping ranjang pasien. Sementara Malika duduk di sofa.

"Kamu pulang saja. Wanita hamil butuh istirahat banyak," ucap Bu Mayang kepada Malika.

"Benar kata Ibu. Aku pulang kalau sudah ada Puput datang. Katanya dia dalam perjalanan ke sini," balas Malika.

"Puput tidak boleh nunggu di sini. Dia besok harus sekolah," ujar Bu Mayang dengan nada ketus.

Melihat gelagat ibu mertuanya membuat Malika berpikir sesuatu. Dia yakin kalau Pradipta bisa celaka seperti ini akibat kedua wanita itu.

"Sebenarnya apa yang sudah terjadi, tadi?" batin Malika. "Mereka tidak sedang merencanakan sesuatu yang buruk kepada Mas Dipta, kan?"

Pintu terbuka dari luar. Puput masuk sambil membawa tas berisi segala keperluan Pradipta selama di rumah sakit. Tadi, Malika mengirim pesan kepada adik iparnya untuk membawakan beberapa barang milik suaminya.

"Kak, aku sudah bawakan barang milik Kak Dipta," ucap Puput begitu masuk.

Gadis itu menatap tajam ke arah Selina. Sejak kejadian penghapusan pesan oleh wanita itu, hubungan mereka merenggang. Bagi Puput, Selina sudah lancang dengan mengambil barang pribadi milik orang lain. Terlebih lagi, berbuat seenaknya pada benda itu.

"Taruh saja di kotak lemari itu, Put!" titah Malika sambil menunjuk sebuah nakas di samping brankar.

Malika pun beranjak dari sofa untuk pulang ke rumah. Kehamilannya yang sudah besar membuat dia tidak nyaman duduk lama-lama di sofa. Dia ingin membaringkan tubuhnya di kasur.

"Kakak pulang duluan. Nanti, kalau kamu pulang pesan taksi online dan jangan lupa foto plat mobilnya, lalu kirimkan ke nomor kakak, ya!" lanjut Malika.

"Oke, Kak!" Puput membulatkan jari telunjuk dan jempolnya. Dia paham maksud kakak iparnya menyuruh demikian. Agar bisa melacak keberadaan mobil jika terjadi sesuatu kepadanya.

Selina dan Bu Mayang menatap ke arah Malika yang berjalan menuju pintu keluar. Kini yang ada di ruangan itu tinggal Bu Mayang, Selina, dan Puput.

***

Malika mengambil kamera rahasia yang dipasang pada jam bandul yang ada di ruang depan. Wanita itu memasang beberapa benda berbentuk kecil itu di semua ruangan yang ada di rumah, tanpa diketahui oleh siapa pun. 

Dahulu, Rain pernah menyuruh Malika untuk meletakkan beberapa kamera rahasia. Awalnya hal ini dilakukan untuk mendapatkan barang bukti kejahatan para penghuni rumah sekaligus mengawasi mereka.

Malika bisa dengan bebas memutar hasil rekaman dari kamera rahasia itu lewat laptop kecil pemberian dari Rain yang sepaket dengan kamera rahasia itu. Ketika jam 11.30 terlihat Selina datang ke rumah dan dianut oleh Bu Mayang. Keduanya berbicara dengan ekspresi serius.

"Ini bagian audionya di mana, ya?" tanya Malika bermonolog. "Suara mereka tidak kedengaran."

Malika mengutak-atik keyboard agar bisa mendengarkan pembicaraan kedua wanita itu. Tiba-tiba saja suara terdengar dengan begitu jelas.

Bu Mayang dan Selina membicarakan rencana liburan ke Bangkok, Thailand. Wanita itu akan melakukan pemotretan sekaligus menjadi model fashion show di sana. Hampir setengah jam mereka membicarakan bagaimana agar bisa mendapatkan uang dari Pradipta untuk bersenang-senang di sana.

"Membosankan sekali pembicaraan mereka," ucap Malika, lalu mempercepat rekaman itu sampai muncul Pradipta.

Mata Malika terbelalak ketika melihat Selina menghantamkan guci ke kepala Pradipta. Karena penasaran kenapa bisa terjadi hal itu, wanita itu memutar mundur ke beberapa saat sebelum suaminya datang.

"Nanti setelah Malika melahirkan, kita bilang saja bayinya mati. Toh, katanya dia dan Dipta akan bercerai setelah bayi itu lahir," ucap Selina sambil menyeringai.

"Itu ide yang sangat bagus. Jadi, nanti saat kamu dan Dipta menikah, bayinya bisa kalian besarkan," balas Bu Mayang dengan antusias. Senyum lebar menghiasi wajah wanita paruh baya itu.

"Kalau aku, sih, maunya Malika saja yang dibuat mati beneran. Jadi, aku bisa bebas menikah dengan Dipta yang punya anak satu," ungkap wanita cantik yang berpenampilan seksii itu.

"Gimana caranya membuat Malika mati, tetapi kematiannya terlihat norma?" tanya Bu Mayang terlihat berpikir. "Jangan sampai keluargannya Malika tahu kalau dia mati karena disebabkan oleh kita. Ibu tidak mau ditangkap polisi."

"Ya, kita pikirkan dulu, Bu. Kita cari cara kematian yang terlihat wajar kepada wanita yang baru saja melahirkan," tukas Selina.

"Sebaiknya, sebelum membuat Malika mati, kita harus bisa membuat dia mengalihkan semua kekayaan miliknya kepada Pradipta," kata Bu Mayang dengan mata berbinar membayangkan harta sang menantu.

"Benar, Bu. Sebelum Malika mati, kita kuasai dulu hartanya!"

"Apa maksud ucapan kalian barusan, hah?"

Tiba-tiba saja Pradipta muncul dan membuat kedua wanita yang sedang duduk itu langsung berdiri saking terkejutnya. Laki-laki itu mencengkeram kedua lengan Selina dengan kuat sambil bicara, "Katakan apa yang sedang kalian rencana untuk Malika!"

Wajah Selina pucat dan kaku, dia tidak bisa bicara saking terkejutnya. Wanita itu tidak menyangka Pradipta akan pulang sebelum jam makan siang. Hal yang tidak pernah dilakukan oleh laki-laki itu. Karena biasanya mereka akan janjian makan siang bersama di suatu tempat atau di rumah sang wanita.

"Kalian merencanakan akan membunuh Malika? Iya!" teriak Pradipta dengan penuh amarah. "Jawab!"

"Dipta lepaskan!" jerit Bu Mayang berusaha menarik tangan putranya. "Kamu sudah menyakiti Selina. Lihat, dia sampai ketakutan seperti itu.!"

Muka Pradipta merah padam karena marah. Dia tidak terima jika kekasih dan ibunya mencelakai Malika. Apalagi sampai kehilangan nyawanya.

Bu Mayang berhasil menjauhkan Pradipta dari Selina. Wanita paruh baya itu marah kepada putranya.

"Kenapa memangnya kalau Malika mati?" tanya Bu Mayang dengan sarkas. "Paman kamu juga mati gara-gara keluarganya. Jadi, dia pantas mati!"

"Ibu!" bentak Pradipta. "Aku tidak akan biarkan ibu melakukan hal buruk kepada Malika."

"Kenapa?" tanya wanita yang sudah mengandung dan melahirkan Pradipta yang mata melotot. "Apa kamu kasihan kepadanya? Ingat! Keluarga kita hancur gara-gara keluarga."

"Jangan bilang kalau kamu sudah jatuh cinta kepada Malika!" ucap Selina marah.

Pradipta membalikan badan menghadap Selina. Laki-laki itu berkata, "Ya. Aku mencintainya!"

Selang sedetik kemudian, Selina mengambil guci hias yang ada di dekatnya. Lalu, dipukulkan ke kepala Pradipta sekuat tenaga. Wanita itu sangat marah sampai tidak bisa mengendalikan dirinya.

Bunyi pecahan guci keramik diikuti tubuh Pradipta yang oleng mundur beberapa langkah. Laki-laki itu terjatuh karena kehilangan keseimbangan. Kepalanya membentur ujung meja jati, lalu tidak sadarkan diri.

"Dipta!" teriak Bu Mayang yang melihat putranya bersimbah darah.

Malika diam mematung melihat rekaman video kejadian siang tadi. Jantungnya berdebar kencang, dia tidak menyangka kalau ibu mertuanya merencanakan kematian untuk dirinya.

***

1
Ita rahmawati
banyak nyimpan masalah sendiri lama² gila kamu malika 😅
Nar Sih
dobel up kakk🙏
Sugiharti Rusli
sepertinya si Malika memang tipikal yang suka memendam sesuatu sendiri yah dia
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
tanggung lanjut lagi dong kak...
sryharty
duuh kenapa di gantung seh ka,,kan jadi penisirin
Eva Karmita
❤️
Eva Karmita
lanjut thoooorr 🔥💪🥰
Ita rahmawati
knp ya dg malika,,apakah dia pernah amnesia atau giman 🤔
Ita rahmawati
jgn biarkan si selina bahagia sm pradipta malika,,kamu harus buat mereka menderita dn menyesal 😏
sryharty
duuh kenapa lagi si malika
Nar Sih
apa jgn ,,malika pernah amnesia trus baru inget lgi,sabarr ya malika
Yuliana Tunru
jgn sampai malika punya penyakit parah kasihan baru hidup tenang ada lg masalah
Reni Anjarwani
lanjut thor
Sugiharti Rusli
ada apa dengan Malika sebenarnya yah,,,
Sugiharti Rusli
nekat sekali yah si Selina, dia ga tahu apa keluarga besar Malika siapa,,,
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
kenapa dengan Malika 😱
Arieee
si selina 😡😡😡😡😡😡😡?belum dapet karmaaaaaaa
Nar Sih
semagatt malika jgn dgr kata si ular selina pecayakan bayi mu pda keluarga mu pssti beres💪
Heni Fitoria
cerita bagus
Bu Yudi Wahono
malika sdh sejauh ini masa kamu nyerah buat mak lampir itu kehilangan semua dong soal keselamatan bayimu minta tolong dong sama adik dan sepupumu yang lain jangan egois dan jadi bodoh kayak bapakmu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!