MOHON BACA CERITA SEBELUMNYA ( Cerita dibalik seragam SMA) agar kalian tahu alurnya.
Sebuah tragedi 10 tahun yang lalu sangat meninggalkan luka yang mendalam. Kehilangan istri tercinta dengan sangat tiba-tiba membuat Elvin Zayyan Pradipta kehilangan semangat hidupnya.
Keinginan untuk mengakhiri hidup selalu berada di benaknya, namun ia harus bangkit demi sang putra, Jun Seo.
Kematian sang istri telah menjadi misteri. Tidak ada yang tahu seperti apa hingga istrinya bisa jatuh ke jurang.
*
Ketika Elvin tengah mencari tahu sebuah kasus yang terjadi bersama para bawahan grandma, saat itu pula ia harus kehilangan sang putra angkatnya, Jun Seo. Untuk kedua kalinya ia harus hancur kembali.
Namun sebuah hal mencengangkan terjadi, ia menemukan seseorang menjadi bahan percobaan ekstrim oleh pria yang ia kenal sebagai orang tua dari temannya.
Hal gila itu tidak mempunyai membuatnya berkata-kata melihat keadaannya yang sungguh membuat tubuhnya hancur berkeping-keping.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yaya haswa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CRDT 26
📳
📱"Elvin " suara dari seberang telepon.
📱"Siapa ini?" Elvin tidak mengenal suara di seberang sana, tapi ia heran karena mengetahui namanya.
📱"Lo gak kenal suara gue?"
📱"Gak usah basa-basi!!siapa lo?" Elvin sebenarnya merasa familiar dengan suara itu, tapi ia tidak ingin mengakuinya lebih dulu.
📱"Gue Hayden. Gue tahu Lo sedang mencari keberadaan anak angkat Lo, kan? Lo juga pasti sudah siapa yang membawa anak lo" Hayden, setelah bertahun-tahun tidak terdengar kabarnya, kini lebih dulu menghubungi.
📱"Itu Bokap lo"
📱"Hmm....temui gue di desa Pincil di jalan Teran dalam waktu 40 menit"
📱"Lo gila!! Perjalanan ke sana memakan waktu 1 jam " sebenarnya tidak sampai 1 jam ke desa Pincil, tapi mengingat ada kota yang akan ia lewati, tentu saja akan macet"
📱"Gue gak mau tahu, dalam waktu 40 menit kalau Lo belum tiba di sini... biarpun lewat satu detik, Lo gak akan bertemu gue lagi dan Lo gak akan pernah liat keberadaan anak Lo lagi"
📴
Hayden memutuskan panggilannya. Elvin kesal dan memukul stir mobilnya. Ia kemudian menghubungi paman Owen dan mengatakan apa yang ia dengar dari Hayden.
📱"Oke...kita bertemu di sana" ucap Owen.
Panggilan itu juga terputus. Elvin menambah kecepatan mobilnya agar bisa sampai tepat waktu sesuai permintaan Hayden.
"Gue harap Lo bisa di percaya, Hayd" gumam Elvin di balik kemudinya. Matanya begitu tajam memperhatikan kendaraan di depan agar bisa ia salip. Jalan juga sudah mulai macet, klakson selalu ia bunyikan walaupun harus ada makian yang tidak mengenakkan ia dengar dari mulut orang-orang.
Tepat 40 menit ia memasuki desa Pincil. Sebuah gapura yang bertuliskan Desa Pincil sudah terlihat. Di depan sana, ia juga melihat Hayden berdiri di dekat gapura tinggi itu. Elvin memberhentikan mobilnya di pinggir dan langsung turun menemui Hayden.
Terlihat senyuman kecil Hayden lemparkan padanya. "Gimana kabarmu kawan?" Hayden ingin berbasa-basi sekedar bersilaturahmi mungkin.
"Gak perlu basa-basi, Hayd. kemana paman Wibhawa membawa Jun ?" Elvin sangat tidak sabaran. Ia sangat khawatir keadaan Jun , takut mereka akan berbuat jahat padanya, mengingat seperti apa watak Wibhawa.
"Santai kawan, Jun pasti baik-baik saja. Tidak ada yang akan berani melukainya " Hayden terlihat santai, tidak ada raut khawatir atau sekedar simpati.
"Apa maksud Lo ? Lo tahu seperti apa Bokap lo. Gama saja menjadi korbannya padahal dia adalah darah dagingnya sendiri, apa lagi dengan Jun yang statusnya adalah putraku. Paman Wibhawa pasti punya dendam sama gue"
Hayden malah terkekeh mendengarnya. Bersamaan dengan itu, Owen dan Duo botak baru tiba. Mereka langsung menghampiri Elvin dan Hayden.
"Lebih baik kita bicara di dalam saja "
"Jangan membuang-buang waktu ku, Hayd" Elvin mulai kesal.
"Gue yakin Lo pasti butuh informasi ini" Hayden berjalan lebih dulu ke rumah yang sekitar 5 meter dari pinggir jalan tempat mereka berdiri sebelumnya.
Elvin lalu mengikuti Hayden di belakang dan di susul Owen, serta duo Botak. Memasuki rumah kayu tinggi sederhana.
Mereka duduk di ruang tamu yang juga tergabung dengan ruang keluarga, karena ukurannya yang kecil sehingga tidak banyak petak-petak ruang.
"Silakan di minum" Seorang wanita yang berumur sekitar 25 tahun meletakkan 3 cangkir teh hangat.
Elvin menatap Hayden dan wanita itu heran. Siapa gerangan wanita muda itu dan apa hubungannya dengan dengan Hayden, apa itu salah satu kerabatnya?
Hayden yang tahu isi pikiran Elvin langsung angkat suara. "Dia istriku. Kami sudah menikah 3 tahun lalu dan aku sudah memiliki seorang putri berumur 8 bulan"
Elvin mengangkat alisnya kaget. Ternyata Hayden telah menikah bahkan memiliki seorang putri. Namun tidak ada pertanyaan yang ia tanyakan walaupun ia sangat penasaran.
"Apa yang ingin Lo katakan, Hayd? jangan buat gue marah. Jun dalam bahaya saat ini dan Lo malah mengulur waktu. Sebenarnya Lo tahu apa enggak dimana keberadaan putraku, Jun ?" Elvin sudah tak sabar menunggu informasi tersebut.
"Sabar. Gue yakin Jun alias Haneul baik-baik saja di sana. Gak ada yang bakal menyakitinya"
Mendengar nama Haneul di sebut mengingkatkan Owen mengenai perkataan tahanan 1.
"Haneul? Itu bukan namanya" ucap Elvin .
"Itu nama aslinya. Jun adalah nama yang Lo kasi, tapi Haneul adalah nama yang papa gue kasih"
Elvin, Owen dan duo botak saling pandang. Mereka masih belum mengerti maksudnya. Apa hubungannya dengan Wibhawa. Kenapa Wibhawa yang memberikan nama itu.
"Haneul atau Jun sebenarnya adalah adik tiri gue. Gue, Gama dan Haneul adalah satu papa___"
Mereka yang mendengar itu tentu saja Shok dan kaget. Bagaimana mungkin Jun adalah anak Wibhawa, yang mana Elvin sangat jelas mendapatkan Jun di Negara K.
"Enggak mungkin" Elvin menggeleng dan tidak mempercayainya. "Jun gue dapat di negara K. Bagaimana mungkin itu jadi adik Lo yang jelas-jelas berasal dari Indonesia"
"Lo pasti gak bakal percaya ini, tapi itu kanyataan. Jun alias Haneul adalah adik tiri gue. Papa gue nikah dengan wanita di negara K bernama Yuri"
Yuri, Nama itu adalah nama yang Owen duga adalah ibu kandung Jun dan saat ini Hayden mengatakan kebenarannya bahwa Yuri memanglah ibu kandung Jun .
"Gue gak percaya kalau Lo gak punya buktinya " Elvin masih kekeh tidak mempercayainya.
Hayden menghela nafas, lalu berdiri. Membuka lemari kayu yang ada di sana, mengeluarkan selembar foto, lalu memberikannya pada Elvin .
"Liat sendiri!! Gue yakin Lo bukan orang bodoh melihat mana asli mana palsu "
Elvin menerimanya dan melihat foto itu. Foto seorang pria yang sangat jelas adalah Wibhawa dan satu wanita yang sangat mirip dengan yang mereka lihat saat sedang mencari tahu ibu kandung Jun dan seorang bayi kecil yang sangat mirip Jun ketika masih kecil.
Owen menatap Elvin yang terlihat sangat Shok. Kebenaran ini memang sangat mengguncang. Jun benar-benar adalah anak kandung Wibhawa, terus mereka akan mengambil langkah apa sekarang. Jun berada di tangan orang tuanya sendiri.
Elvin memejamkan matanya bersandar pada kursi bambu tersebut.
"Haneul baik-baik saja di sana. Papa gue sangat menyayangi Haneul lebih dari gue dan Gama. Haneul juga bersama ibu kandungnya, Lo gak perlu takut dia kenapa-kenapa " ucap Hayden.
"Tapi kenapa pada saat itu orang-orang paman Wibhawa mengejar-ngejar Yuri, ibu kandung Jun ? Dia mengatakan putranya dalam bahaya" Elvin masih penasaran dengan itu.
Hayden menarik nafas penuh lalu menghembuskan dengan cepat. "Papa gue menikahi Yuri karena paksaan. Papa gue suka sama dia, tapi Yuri tidak. Papa yang selalu ingin keinginan tercapai, mengancam Yuri menggunakan keluarganya____
"Dengan hadirnya Haneul juga karena paksaan. Papa sangat mencintai Yuri dan tidak ingin Yuri pergi, jadi ia ingin Yuri hamil. Yuri yang masih tidak menerima pernikahan itu walaupun Haneul telah hadir, memilih kabur membawa Haneul saat tahu papa di tahan. Dan disitulah Lo bertemu dengan Yuri dan Haneul. Orang-orang papa cepat tahu kalau dia kabur " jelas Hayden.
Owen dan duo botak manggut-manggut mendengar cerita Hayden. Selama ini mereka berfikir ada ancaman berbahaya yang di alami oleh ibu kandung Haneul alias Jun yaitu Yuri.
.
.
NEXT
Maaf telat up guys.