NovelToon NovelToon
Anak Yang Tak Di Inginkan

Anak Yang Tak Di Inginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Duda / Mengubah Takdir
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Dini Nuraenii

Dalam keluarga yang terhormat dan terpandang, Andi dan Risma hidup bahagia dengan dua anak laki-laki mereka. Namun, kebahagiaan itu berubah menjadi tragedi ketika Risma meninggal setelah melahirkan anak ketiga mereka yang diberi nama Annisa.

Andi yang sangat mencintai Risma, tidak dapat menerima kenyataan bahwa Annisa adalah penyebab kematian istrinya. Ia membenci Annisa dan tidak pernah menyentuhnya, bahkan ketika Annisa dewasa dan menderita penyakit serius.

Annisa yang sadar ayahnya membencinya, selalu mencari cara untuk mengambil kasih sayang Andi. Ia berusaha untuk menjadi anak yang baik dan membuat ayahnya bangga, namun Andi tetap tidak mau menerima Annisa.

Kisah ini menggambarkan konflik antara cinta dan kebencian, serta perjuangan Annisa untuk mendapatkan kasih sayang ayahnya. Apakah Annisa dapat membuat Andi mengubah pendapatnya dan menerima Annisa sebagai anaknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dini Nuraenii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

"Assalamu'alaikum"

Aris memasuki rumah nya,setelah satu minggu tak memberi kabar apapun kepada keluarga nya.

"Wa'alaikumsalam Aris !"

Mirna menyambut kedatangan Aris dengan bahagia, melihat adik ipar nya yang pulang.

"Dede sehat kan kak ? "

Aris tersenyum dengan sambutan Mirna ,tak lupa ia bertanya tentang calon keponakan pertama nya ,yang masih ada di dalam perut Mirna.

Mirna mengangguk , Mirna merangkul Aris membawa nya untuk duduk di sofa ruang keluarga.

"Aris ! "

Anton yang melihat adik nya pulang segera menghampiri dan memeluk Aris ,bersyukur adik nya kembali dengan keadaan yang sangat tenang , Aris tersenyum hangat kepada Anton.

"itu Aris yah?" Andi terburu - buru keluar dari kamar nya ,setelah ia mendengar suara Aris.

Aris bangun dari duduk nya untuk menyambut dan mencium tangan Andi, sosok ayah yang sangat Aris hormati ,walau rasa kecewa masih tertanam pada diri Aris.

"kamu sehat nak ? "

Andi memegang pipi Aris dan juga mengelus rambut putra kedua nya itu.

"papa ,kak Anton dan kak Mirna , Aris mau minta restu untuk menikahi Intan, mau bagaimanapun Aris udah lakuin kesalahan besar , Aris gak bakal biarin keluarga Intan semakin hancur lagi ,please tolong bantu Aris "

Aris bersimpuh dan menunduk , berharap restu dari keluarga nya.

Andi menghela nafas , karena tak ingin kehilangan Aris , Andi harus mengubur dalam - dalam ke egoisan yang ada pada dirinya , setidak nya walau pun Aris sudah menikah nanti, Aris bisa tetap melanjutkan pendidikan nya.

Anton dan Mirna tegang, menanti respon dari Andi , Andi menatap Aris yang masih menunduk meminta restu.

"baiklah nak,  papa bakal nikahkan kalian secepat nya , besok kita harus berkunjung ke rumah Intan"

Aris mendongakan kepalanya, senyum terukir di wajah tampan nya , mendengar apa yang di ucapkan Andi , Andi yang awal nya menolak bahkan menawarkan untuk menggugurkan kandungan Intan kini Andi merestui Aris untuk menikahi Intan.

Anton dan Mirna saling berpandangan dan merasa lega ,semua masalah di dalam keluarga nya ini akan segera terlewati.

Andi meminta Mirna untuk menyiapkan makanan , Aris terlihat sangat kurus dari pada sebelum nya , Andi yang khawatir meminta maaf aris untuk makan bersama terlebih dahulu.

"habis ini mau kemana Ris ? "

Anton bertanya seraya menyuapkan makanan ke mulut nya, Mirna memukul pelan Anton , kesal dengan Anton yang berbicara dengan mulut nya yang penuh dengan makanan.

"Mau ke kampus kak"

Jawab Aris yang terkekeh melihat Mirna yang menegur Anton, mungkin kedepan nya Aris juga akan segera merasakan keharmonisan bersama Intan.

..

..

"itu kamu kan ca ?"

Ningsih yang melihat lukisan yang di pajang Annisa di kamar nya bertanya, setelah salat ashar berjamaah tadi, mereka melanjutkan dengan menghafal hadist dikamar.

"iya , itu karya temen ku namanya Farhan ,dia lukis aku secara langsung ,keren kan dia?"

Jawab Annisa yang langsung mengingat dan merindukan Farhan, Annisa sangat penasaran dengan kondisi Farhan.

"Wah iya ,keren banget " Wirda juga ikut mengagumi lukisan Farhan .

Annisa tersenyum seraya memandang lukisan itu , ia sungguh merindukan Farhan yang selalu menghiburnya , Annisa memejam kan matanya dan berdoa agar Farhan segera pulih dari penyakit nya.

"eh kalau di lihat - lihat, Annisa mirip sama Ustadzah Halimah yah hahaha"

Maulida tiba - tiba saja bergurau, berniat untuk menghibur Annisa yang terlihat muram karena sedang merindukan teman nya yang ada di Jakarta.

"wah iya juga yah ,jangan - jangan kalian ibu dan anak yang terpisahkan " Arina ikut nimbrung dalam obrolan tidak jelas mereka.

"kebanyakan nonton sinetron kalian ini "

Jawab Annisa ,seraya meneruskan hafalan nya , Annisa harus segera menghafal beberapa hadist , jika tidak, ia akan berdiri selama pelajaran berlangsung , tentu saja Annisa tak menginginkan hal itu terjadi, jadi ia belajar dan menghafal lebih giat.

"Assalamu'alaikum, Annisa ikut saya , ada tamu"

Ustadzah Halimah memasuki kamar dan mengajak Annisa untuk mengikutinya, Annisa semangat karena ada yang mengunjungi nya.

"Buk Mirah !"

Annisa berlari ke arah buk Mirah yang datang menjenguk nya , Annisa memeluk erat buk Mirah yang sudah sangat Annisa rindukan , begitupun dengan buk Mirah , sebenarnya ia sudah dari kemarin ingin menjenguk Annisa di pesantren namun banyak yang harus buk Mirah urus.

"sehat kan nduk ? maaf buk Mirah baru bisa datang" buk Mirah menciumi Annisa , buk Mirah sudah merawat Annisa dari bayi wajar saja jika buk Mirah menyayangi Annisa seperti anak nya sendiri.

Annisa menceritakan semua hal yang ia jalani di pondok pesantren ini , buk Mirah dengan antusias mendengarkan cerita Annisa.

Buk Mirah sangat bersyukur Annisa mudah beradaptasi walaupun Annisa selalu hidup dengan limpahan kasih sayang dan selalu di manjakan di rumah nya, namun Annisa berhasil menyesuaikan diri dilingkungan baru.

"Sudah mau maghrib , buk Mirah pamit yah pastikan habiskan makanan nya , jangan lupa bagi - bagi sama teman kamu yah"

Buk Mirah berpamitan kepada Annisa ,waktu sudah petang buk Mirah ada urusan di daerah sekitar pesantren jadi ia menyempatkan sekalian untuk menjenguk Annisa.

"Buk Mirah bakal balik lagi kan?"

Annisa seolah tak mau ditinggal dan masih merindukan buk Mirah.

"buk Mirah bakal sering jenguk Ica , nanti kalau buk Mirah menikah , Ica datang yah buk Mirah bakal minta izin sama pengurus pesantren"

buk Mirah memeluk Annisa, dan akhir nya pergi untuk pulang, Annisa masih terdiam di tempat nya , melihat buk Mirah pergi hingga buk Mirah tak terlihat lagi ,barulah Annisa kembali ke kamar nya dengan membawa tas berisi banyak sekali makanan pemberian buk Mirah.

"stok makanan kita nambah lagi nih teman - teman"

Annisa telah sampai di kamar nya , dan segera menyerahkan tas nya kepada teman - teman Annisa.

"pengen deh ada yang jenguk"

ujar Arina , sudah lama orang tua nya tak menjenguk Arina.

Annisa memeluk Arina untuk menenangkan nya.

"mari kita buka ! "

Mereka bersemangat membuka tas berisi makanan itu , dibuka nya tas itu dan mereka sangat antusias saat melihat banyak makanan ringan dan beberapa lauk yang bisa dihangatkan untuk mereka makan bersama nasi nanti.

"sejak kedatangan Ica ke kamar kita ,kita jadi gemuk - gemuk hahaha "

Wirda bercanda , karena Annisa selalu membuat mereka kenyang.

..

Keesokan hari nya , Andi berniat mengunjungi kediaman Intan untuk melamar Intan secara resmi , mau bagaimanapun adab harus tetap di jalankan walau kecelakaan sudah terjadi.

"ganteng nya suami ku"

Mirna memuji suami nya yang tengah memakai baju, yang di puji hanya tersenyum malah tertawa geli dengan pujian istrinya itu.

"Alhamdulillah yah sayang ,papa akhir nya lunak juga "

"iya sayang aku seneng banget"

Mereka berdua merasa lega dengan Andi yang akhirnya menerima semuanya dengan ikhlas.

"tapi ada satu lagi yang kita lupakan"

Anton menghampiri Mirna setelah mendengar ucapan Mirna.

"Apa ?" tanya Anton penasaran.

"Annisa , gimana kita ngasih tau Annisa , dia pasti terkejut dengan berita ini , apa mungkin kita beritahu cerita yang sebenarnya ? "

Mirna khawatir dengan Annisa yang masih belum mengetahui apapun tentang kondisi Aris.

"biar Aris yang memutuskan apa yang akan dia ceritakan kepada Annisa ,kita ikut Aris saja yah"

Anton menghela nafas berat, ia tak sampai hati jika Annisa mengetahui semuanya pasti Annisa akan sangat terkejut , tapi Anton akan mengikuti kemauan Aris saja bagaimana pun nanti nya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!