Armeel Khayrunnisak Yahya, seorang gadis yang memiliki sifat lemah lembut ini, suatu hari dijodohkan orang tuanya dengan anak sahabat ortunya.
Karena tidak ingin mengecewakan orang tua,dengan lapang dada ia menerima pernikahan tersebut, mungkin inilah takdirnya.
___
Arzeel Ghaziullah Al-Ashraf, suatu hari ia harus menelan kenyataan pahit saat seseorang yang begitu ia cintai meninggal dunia karena kecelakaan maut yang menimpanya.
Sejak kepergian sang Tunangan, ia tidak pernah lagi dekat dengan perempuan, seolah ia menutup semua pintu hati untuk orang lain masuk.
Pada suatu hari ia malah dijodohkan orang tuanya dengan gadis yang sama sekali tidak ia kenal.
Meski awalnya sempat menolak pada akhirnya menerima atas paksaan orang tuanya.
Kehidupan yang awalnya berjalan normal, pada akhirnya malah membawa Armeel pada kejahatan orang orang yang terobsesi karena CINTA.
Dan beberapa faktapun terungkap berjalannya waktu.
So, tetap stay tune!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yurnalis Lidar0306, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter-30
...W E L C O M E...
...di story ®LOVE ME! Please! by Yurnalis lidar0306...
...Selamat menikmati...
...Mohon maaf jika ada kesamaan nama tokoh, karakter, dan alur,atau lainnya,karya ini murni dari hasil imajinasi sendiri....
...jangan lupa di like, komen dan vote...
...•...
...•...
...•...
Melihat kepergian Gea, Gion hanya bisa menghela nafas lalu kembali masuk kedalam, menemui gadis yang sudah membuat rusuh.
Viona tersenyum lebar ketika melihat Gion kembali mendatanginya.
"Hahahah, Om Om nggak tuh!"ucap Viona tertawa puas.
Tak!
"Auuh, sakit, Kak Gion apaan sih main jitak kepala orang sembarangan!"ucapnya mengusap dahinya.
"Makanya jadi orang jangan suka usil, gara gara kamu kabur Gea nya!" ucap Gion menatap kesal gadis itu.
Bibir Viona manyun,"Ya maaf, aku kan cuman becanda, tante itu aja yang baperan!"jawabnya santai.
Tuk!
"Aduhh kakak!" rengek Viona mengusap kepalanya yang diketuk.
"Tante gundulmu, dia cuman beda setahun denganmu!"ucap Gion menatap gadis itu jengkel.
Viona memicing matanya,"Hohoho, apa dia gadis yang kakak cerita itu?"tanyanya.
Gion menghela nafas,"Iya dan kau mengacaukan semuanya!"jawab Gion mendengus.
Gadis itu terkekeh,"Oohh jadi kakak tadi yang bakal jadi calon kakak ipar Vio?"tanyanya menaik turunkan alisnya.
Gion berdecak, lalu beranjak dari sana segera keluar Caffe,,"Kak Gion Tunggu, Vio bilang Bunda Kakak punya pacar!" seru gadis itu seraya mengejar sang kakak.
Sedangkan disisi lain, dengan kesal Gea masuk kedalam rumahnya, bahkan tanpa menyapa Kedua orang tuanya yang tengah diruang keluarga itu ia menaiki tangga menuju kamar.
Ia lempar pelan barang belanjaannya keatas sofa dan duduk didepan meja rias.
"Memangnya aku kelihatan tua?"gumamnya menatap wajahnya sendiri.
Detik berikutnya ia berdecak,"Ciih dasar Bocah sebleng, cantik, masih muda gini dipanggil Tante? Perlu diperiksa tuh mata bocah!" gerutunya mencak mencak sendiri didalam kamar.
...••••...
Malam Hari
Setelah berganti sif dengan yang lain, gadis berusia 24 tahun itu segera pulang ke kontrakannya.
Keyla, memang tinggal di kontrakan, karena dia berasal dari kota Bandung.
Gadis itu masuk kedalam kontrakannya yang lumayan luas dan nyaman.
Setelah membersihkan tubuh dan sholat Keyla berencana untuk memasak, perutnya dari tadi sudah diminta untuk diisi.
Keyla menuju dapur dan membuka lemari es nya dan mata gadis itu melongo,"Busat kosong dong!"ucapnya ketika melihat isi kulkasnya hanya ada beberap botol air mineral.
Ditutupnya dengan kesal,"Hahhh...mending ke warung pecel lele mang Dadang aja deh!"ucapnya, menuju kamar untuk bersiapa siap.
Dirasa sudah siap, Keyla segara menuju warung Mang Dadang dengan berjalan kaki karena letaknya memang tidak jauh dari kontrakannya.
"Mang Dadang pesen satu porsi!"serunya langsunh duduk di kursi yang masih kosong.
Malam ini warung milik mang Dadang cukup ramai.
"Eehh Suster Cantik, kama nggak keliatan Neng?" ucap Mang Dadang dari balik etalase itu.
"Iya nih Mang, biasa banyak pasien!"jawabnya santai.
"Oohh yasudah Mamang siapi dulu pesanannya!"
"Oke Mang!"
Sambil menunggu pesanannya, Keyla memainkan ponselnya.
"Keyla?" gadis itu menoleh.
"Dokter Kenan?" ucapnya kaget, pria itu tersenyum, lalu ikut duduk didepannya.
"Ngapain Dokter disini?"tanya gadis itu memicingkan matany,"Oohh jangan jangan Dokter nginkuti saya ya? Hayo ngakuu!"ucapnya menunjuk wajah pria itu.
Dengan pelan Kenan menurunkan jari gadis itu,"Pede sekali kamu, siapa juga yang mau ngikutin kamu!"jawabnya santai sambil topang dagu menatap gadis yang tengah melototinya.
"Awas matanya entar keluar!"ucapnya, Keyla berdecak,"Jangan ngalihin pembicaraan,kalau bukan ngikutin saya, Ngapain Dokter disini coba?"tanyanya.
"Saya mau makan!"jawab Kenan santai, masih tak melepas pandangannya.
Keyla kembali bedecak,"Kan ada tuh Caffe, atau restoran yang jauh lebih mewah, kenapa harus disini, ganggu orang aja!" ucapnya lirih diakhir kalimat.
"Suka suka saya dong, lagian saya sering kesini kok!" ucap Kenan.
"Masak, aku nggak pernah lihat Dokter tuh!"
"Nggak percaya amat sih!"ucap Kenan.
Baru saja Keyla mangap mau bersuara Mang Dadang datang membawa pesanan,"Neng cantik ini pesanannya"ucapnya meletakkan seporsi pecal lele didepan Keyla.
"Makasih Mang!" ucap Keyla tersenyum manis.
"Sama sama, Eh...ada Aden ganteng toh, kapan datang?"tanya Mang Dadang terlihat akrab.
Keyla melongo menatap mereka,Kenan terkekeh melihat Keyla,"Saya baru aja datang Mang!"jawabnya pada si Mamang.
"Mau pesan?"
"Boleh deh Mang, sepergi biasa!"
"Siap!"
"Mamang kenal?"tanya Keyla menunjuk Kenan.
"Kenal Neng, Den Kenan mah sering makan disini!"jawab si Mamang, Keyla mangut mangut, lalu menunduk untuk menyantap makanannya, sedikit malu sebenarnya karena sudah menuduh pria itu.
Kenan tersenyum,"Udah percaya?"tanyanya terkikik geli.
"Ck berisik!"
...•••••...
09:45 WIB
Setelah menyelesaikan sholat insya,Armeel kembali turun kebawah untuk menemui suaminya.
"Loh, kemana Mas Arzeel,bukannya tadi disini?" ucapnya menatap kesekeliling ruang keluarga itu.
Tak sengaja ia melihat sebuah note yang ada diatas meja, diambilnya kertas itu dan dibacanya.
'Aku keluar sebentar,jangan menungguku dan tidurlah duluan'
Begitulah isinya.
Armeel duduk disofa,"Kemana kira kira ya? Apa dia kerja?"gumamnya sambil berpikir,"Aahh sudahlah, mending nonton aja!"Ucapnya lalu menyalakan televisi dan mulai menonton.
Tak berapa lama ia merasa kantuk, dimatikan tv nya lalu menuju kamar untuk tidur.
Disisi lain.
Arzeel menatap seseorang yang diikat dikursi, wajah pria itu sudah babal belur.
"Jadi dia orangnya?"
"Ya Master,dia mata mata yang di kirim Black Rose untuk mengawasi Nona, saya juga menemukan ini!" ucap Jordan menyerahkan sebuah ponsel.
Arzeel menerimanya dan membuka ponsel tersebut, disana ia melihat sebuah percakapan dengan nomor yang bernama My Queen, dan disana pria ini mengirim beberapa foto istrinya ke nomor tersebut.
Arzeel duduk dikursi yang sudah disedia dan metapa pria itu,dilepaskanya lakban dimulut pria itu dengan kasar.
Sssrrrrttt!!
Aaahkkkk....
"Siapa Queen itu?"tanyanya.
Pria itu menggeleng, menatap mata Arzeel meski ada jejak ketakutan disana.
Plaaakk!
Dengan kasar Arzeel menjambak rambut pria itu dan menatapnya tajam"Aku tanya sekali lagi, sispa My Queen itu?"aura mendominadi menguar darinya.
Tubuh pria itu ketakutan,"Aa-aku ti-tidak tah-tahu!"
"Aaahhhhkkkk...sakit...ampunn Ahahkk!!"
Pria itu menjerit kesakitan saat luka tembak di pahanya di tekan begitu kuat oleh Arzeel.
"Katakan!"
Air mata pria itu keluar saking tidak kuat menahan rasa sakit,"Haah..sunnguh a-aku ti-tidak tahu,aaku ha-hanya disuruh le-wat te-telpon saja, ya-yang je-je-las dia perempuan!"jawab pria itu tersedat sedat.
Arzeel beranjak dari duduknya setelah mendengar itu,"Ternyata Dirga hanya pengalihan saja, dan di balik semua ini Queen inilah dalang yang sebenarnya!"ucapnya.
"Suruh Bimo melacak nomor itu!"ucapnya melempar ponsel pada Jordan.
"Baik Master,lalu bagaimana dengan orang ini?"
"Bereskan seperti biasa, dia sudah tidak berguna,dan jangan lupa sampah itu juga!" ucapnya sambil menunjuk pria yang ada dibalik jerusi besi itu.
Setelah itu Arzeel segera keluar dari ruangan tersebut, dan detik berikutnya ia mendengar suara tembakan dari ruang bawah tanah itu.
...•...
...•...
...•...
...•...
Cie ada lagi yang PDKT nih...
Bang Gion, Bang Kenan semangaat jangan sampek lepas oke🥳
Aduh Mas...jangan ditatap begitu Nggak kuat aku😖
...B E R S A M B U N G...
raynad merasa Ayra baik lembut jadi nggak berpikir Ayra akan minta cerai walaupun tahu kenyataannya hello wanita yg selalu sabar kalo terlalu sakit bisa menjadi kuat dan kejam
selamat menikmati penyesalan