Kita semua punya keinginan tapi semesta punya kenyataan.
Bruuaaakk
"Aduh.... ". ringis seorang gadis yang bernama Eliana Hira Adipura atau sering di sapa El.
"Kamu gak papa nak? ". tanya seorang ibu paruh baya dengan sigap menolong El yang terjatuh.
"Maaf ya nak, karena menghindari ibu kamu jadi jatuh dan terluka begini ". ucap ibu itu dengan nada tak enak hati.
"Gak apa-apa bu, hanya luka ringan saja kok, nih lihat masih bisa loncat-loncat kan? ". ucap Eliana dengan melompat-lompat kecil membuktikan bahwa dia baik-baik saja.
selamat membaca......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mamy charmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23
"Kasian anak itu, Daddy dengar dari anak buah Daddy katanya sampai sekarang dia masih sering menangis saat mendengar apapun yang berhubungan dengan 'Ayah' ". ucap Daddy sendu, wajah yang jarang sekali terlihat di wajah datar dan dinginnya selama ini, persis seperti Al.
"Ya, Al sering melihat dia berdiam di perpustakaan sekolah sambil mendengar lagu lalu terisak dengan sendirinya, dan itu membuat hati Al sakit". ucapnya dan berubah lirih di akhir kalimat.
"Kalau gitu Al berangkat dulu". ucapnya lagi dan beranjak mencium pipi Mommy Mentari dan Salim pada Daddy Lio.
Broom broom
Al memarkir motornya tepat di lobi apartemen,tak berapa lama ia duduk di atas motornya, saat mau mengambil ponselnya muncullah El dari dalam sana.
"Eh? ". kaget El yang melihat Al sudah nangkring di atas motornya tepat di depan lobi yang lumayan ramai dari penghuni apartemen untuk berangkat kerja dan seketika ia berhenti di sana menatap Al yang dengan santainya memainkan ponselnya.
"Ekhem". deheman El membuyarkan fokus Al dan langsung memasukkan Hp ke saku celananya lalu turun dan memakaikan helm ke kepala gadisnya.
"Kenapa jemput gue? ". tanya El yang menghentikan pergerakan tangan Al saat membantu mengenakan helm pada El.
"Karena lo cewek gue". ucapnya santai lalu menaiki motornya di depan.
"Cih, sejak kapan gue nerima lo? ". jawab El mendecih tapi juga tetap menaiki boncengan di belakang Al.
"Sejak awal lo emang milik gue sweety, jadi, jangan pernah mencoba dekat dengan cowok lain, dan mulai sekarang gue akan antar jemput lo sebisa gue". ucapnya sambil menarik kedua tangan El untuk berpegangan pada perut six pack nya.
"Loh kok maksa......!". canda El dengan gaya nyinyirnya.
"Ya, kalau harus menggunakan cara paksa maka akan gue lakukan ". ucap Al tenang sembari menjalankan motornya keluar area apartemen.
Plak
"Emang gak bisa apa pakai cara slay". cemberutnya dan itu terlihat jelas di spion sebelah kiri Al yang membuatnya tersenyum tipis di balik helmnya.
"Kenapa lo gemesin banget sih sweety, kenapa jadi gak rela sih gue kalau lo di lihat banyak orang? ". batinnya yang mulai kesal sendiri.
Plak plak
"Gue turun sini aja ya... ". ucap El menepuk pundak Al begitu ia lihat sudah hampir sampai sekolahnya.
"Hah? apa? ". ucapnya dengan teriak seolah tidak mendengar apa yang di ucapkan oleh El, dan...... tentu saja itu bohong, modus, sengaja.
Tiba-tiba saja mereka udah sampai di parkiran.
"Aaaaaaah, kenapa di turunin di sini sih..... kenapa gak nurunin di tempat yang gue tunjuk tadi.... ". rengeknya tanpa sadar menghadap ke arah Al dengan wajah menggemaskannya yang membuat Al tak tahan lagi.
Al langsung turun dari motornya dan membantu melepas helm yang di pakai El lalu tanpa aba-aba ia memeluk El dengan sangat erat, lalu melabuhkan ciuman berkali-kali ke Puncak kepala El karena saking gemesnya sesekali menggoyang tubuh mereka pelan.
"Jangan memasang wajah seperti tadi sweety, aku sangat berusaha mengendalikan diri kalau kamu tau". ucapnya memperingati.
El hanya diam di dalam pelukan Al yang hangat, wajahnya merona telinganya memerah karena malu.
"Huooooo, priuit....... ". teriak para siswa siswi yang nampak heboh dengan apa yang mereka lihat setelah sadar dari kebengongannya.
"Waaaa gue iri sama El..... ". teriak para siswi yang melihat ke uwuan Al dan El di parkiran.
"Bos akhir-akhir ini suka sekali bikin heboh tau gak? ". celetuk Giga yang masih nangkring di atas motor sport nya.
"Iya, bukan hanya mereka yang iri, kita juga nih bos ". kesal Sam yang memainkan kakinya dengan mengetuk-ngetukkannya di lantai parkiran dengan muka di tekuk.
"Apalah aku yang jomblo ini". ucap Aiden dengan gaya lebay nya memegang dadanya dramatis.
Plak
Plak
Plak
Poor mereka bertiga yang kena geplak oleh Archie dengan tampang tanpa bersalahnya menatap datar pada ketiganya.
"Lepas iih". ucap El berusaha melepas pelukan erat yang di berikan Al di tempat umum.
Dia berusaha mengatur ritme jantungnya yang masih berdegup dengan kencang akibat perlakuan Al barusan.
Setelah tenang ia ngeloyor gitu aja melewati orang-orang yang menatapnya penuh dengan rasa iri, senang, kecewa ataupun juga marah.
Di tempat yang tak jauh dari parkiran ada seseorang yang sedari tadi memotret momen romantis yang di buat Al kemudian ia kirimkan pada seseorang di sebrang sana.
Nah loh..... siapa lagi ini manusia-manusia jahil bin usil yang suka nge'kepoin orang lain dengan sangat lihainya?
"Yo embuh thor!! kok tanya saya!!".
"Gue geplak juga lo ntar kalau ngeselin".
"😫😫😫😵".
Al menatap tingkah gadisnya dengan gemas, lalu berjalan ke arah dimana kelasnya berada.
"Woy bos, kita kok di tinggalin? ". teriak Sam begitu liat Al yang juga pergi tanpa aba-aba.
Plak
"Cabut, gak usah berisik". ucap Archie memutar bola matanya malas melihat kelakuan teman-temannya yang di luar nuril.
"Lo apaan sih Chie, di geplak mulu gue dari tadi". keluhnya pada Archie yang berjalan duluan dengan masa bodoh.
Puk puk
"Ck ck ck.... nasib lo bro". seru Aiden menepuk pelan punggung Sam lalu pergi menyusul Al dan Archie.
"Udah yok.... ". rangkul Giga pada Sam.
"Cieeeeee". begitu El memasuki ruang kelasnya teriakan itu menggema menyapa dirinya yang baru datang.
"Gak jelas kalian". gerutunya tetap melangkah ke bangkunya.
"Ekhem ekhem".
Typo bertebaran.......
Mohon dukungannya pada karya saya.....
Tinggalkan jempol dan komennya bestie....
"aku, kamu dan toleransi