seorang Alika Alexandra, jenius dari zaman modern. berpindah ke tubuh seorang putri yang di asingkan.
setelah bangun di tubuh putri Amelia anabela Allen itu dan mengetahui kisah tentang hidup sang gadis, ia bertekad untuk menjauh saja. melupakan tentang balas dendam. karena, balasan dendam terbaik nya, ialah hidup sukses dan baik tanpa pasongan dari orang lain.
lagi pula, tubuh ini adalah miliknya dan terserah dia mau bagaimana. tapi, perlu di garis bawahi, ia tidak akan mencari musuh, tapi kalau musuh datang, ia takkan lari.
lalu, bagaimana kisah nya nanti.? apakah ia akan berhasil dengan rencana hidupnya ? ikuti terus ya...🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa saumatgerat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30. pangeran di rumah makan Amelia
Dan di sinilah mereka sekarang. sedang berada di pusat kota berjalan-jalan melihat apa saja yang mungkin dapat merugikan masyarakatnya serta atau mungkin membuat planning ke depan tentang kerajaan mereka.
saat mereka sedang berjalan-jalan, rasa lapar pun mulai datang menghampiri keduanya sehingga membuat mereka mampir ke rumah makan Amelia.
dan di sanalah Mereka melihat perdebatan sang pemilik rumah makan dengan seorang Nona bangsawan, yang membuat keduanya takjub mendengar perdebatan serta kata-kata yang dilontarkan oleh Amelia.
seketika pangeran William merasa tertarik dengan aura gadis itu. pangeran William tidak tahu bahwa Amelia adalah seorang putri dari kerajaan Venus yang diasingkan dan akhirnya berpindah ke kota mereka.
( kau sangat mempesona, aku mengklaimmu sebagai milikku ) batinnya. Ia begitu tertarik entah kenapa bisa seperti itu. sudut bibirnya terangkat dengan tipis, bertanda bahwa pangeran dingin ini sedang tersenyum senang.
"kakak, Nona itu begitu keren. bahkan dengan terang-terangan melawan seorang putri Baron yang sombong itu. cih.." ujar pangeran Melvin dengan suara pelan agar tak mengundang atensi masyarakat yang ada di sana.
"Oh iya. aku lupa.. perempuan itu kan yang selalu keket ingin mendekatimu Kak .. bukankah dia memiliki perangai yang lemah lembut ya di depanmu hihihi.. ternyata cukup liar juga dan sangat tak berperasaan ck ck... dia tidak lulus menjadi istri seorang pangeran.." ujar pangeran Melvin menilai perempuan itu.
"tapi Kak, Kakak cantik yang berdebat dengan Nona sombong itu sangat menarik ya. aku sangat tertarik... Kalau istriku seperti ini aku yakin anak-anakku pasti akan memiliki ketegasan seperti ibunya dan kepedulian yang tinggi hehehe.." pangeran Melvin terus merocos tak jelas sehingga membuat pangeran William langsung mencetak kepala pangeran Melvin.
tak
"aduh !!!" pangeran Melvin mengadu kesakitan. tanpa sadar tangan pangeran Williams melayang ke kepalanya.
"apaan sih Kak !!! Aku sedang menikmati wajah cantik, Kakak cantik itu. kakak malah seenaknya saja menjitak kepalaku." protes Melvin sambil mengusap-usap kepala yang dijitak oleh pangeran William.
"diamlah !!!" ujar pangeran Williams dengan dingin. pangeran Williams benar-benar tak suka ketika pangeran malviano berbicara seperti itu di depan matanya. entah kenapa itu yang ia rasakan.
perdebatan di depan mata mereka pun akhirnya selesai dengan Nona Baron Agnes meninggalkan tempat itu dengan perasaan marah dan kesal. semua itu dapat mereka lihat dari raut wajah dan tatapan Agnes yang begitu tajam.
"ck ck ck.. benar-benar wanita ular. tidak memiliki rasa empati sama sekali.." protes pangeran Melvin kembali ketika sang Nona Baron itu melewati mereka.
"diamlah Melvin. ayo masuk.." ujar pangeran William kepada adiknya. Setelah itu mereka masuk ke dalam rumah makan yang sudah mulai kondusif. para rakyat yang merasa terharu dengan pembelaan Amelia itu pun langsung berterima kasih kepadanya. serta terdengar banyak pujian-pujian yang membuat telinga pangeran Williams memerah karena marah dan kesal.
"Nona itu sangat cantik dan baik hati. aku yakin dia pasti tidak akan memilih-milih suami dari kalangan mana. kalau begitu aku sangat ingin untuk mendaftar jadi suaminya.." ujar salah satu pemuda yang menyaksikan aksi perdebatan itu.
"cih.. kau ingin menjadi suaminya ?? Apakah kamu layak ?? Nona itu mungkin tidak akan memilih-milih suami, Tapi tentu saja seorang laki-laki harus menempatkan diri. laki-laki yang akan mendampingi Nona itu kelak, pastilah bukan orang-orang sembarangan. jangan berkhayal terlalu tinggi Kamu. ayo makan, habiskan pesanannya agar kita bisa mengosongkan tempat ini. kamu tidak lihat para pengunjung membuludak menunggu antrian untuk masuk." ujar salah satu pemuda itu menasehati temannya.
"hais kau ini.. aku hanya bercanda dan mungkin hanya akan dalam mimpi saja.. Kenapa kamu sangat sensitif.." protes temannya itu lagi.
"tapi, kalau jadi nyata pun tak masalah hehehe.."
***
pangeran William dan pangeran Malvin pun langsung memesan menu makanan yang mereka kehendaki itu. Jujur saja, mereka baru pertama kali datang ke rumah makan ini. Mereka pun mendudukkan tubuhnya diatas kursi empuk itu. Seketika pangeran Melvin lebih merasakan sensasi baru dengan sebuah kursi saja. Begitu juga dengan pangeran William, namun masih menguasai ekspresinya. Tapi tidak dengan pangeran Melvin.
"Wah !!!! Kakak.. kursinya sangat nyaman. Aku baru pertama kali merasakan kursi empuk seperti ini. Bahkan, kita di istana tidak memilikinya." Racau pangeran Melvin. Ia benar-benar kagum dengan sebuah kursi saja.
"Hem.. hentikan Melvin, jangan bertingkah konyol." Bisik pangeran William pada adiknya itu. Sungguh membuat nya malu saja. Untung mereka tidak mengenakan pakaian kebesaran mereka. Melvin yang ditegur seperti itu, tidak mau tau.
"Kak. Kira-kira, pembuat kursi ini ada di kota kita ngak ya..??" Tanyanya kepada pangeran William yang sukses membuat wajah pangeran William semakin masam. Adiknya ini benar-benar susah di kasih tau.
Saat suasana tegang itu, akibat pangeran William melayangkan tatapan tajam. Seorang pelayan datang kemeja mereka dan menawarkan menu makanan yang ingin mereka pesan dengan menyodorkan sebuah buku menu disana.
"Silahkan tuan-tuan, ingin pesan apa..??" Ucapnya. Mendengar ucapan itu. Pangeran William segera menarik tatapan intimidasi nya kepada sang adik.
"Hehehe... Kami mau pesan.._" ucapan mereka mengambang. Karena mereka tidak tau nama-nama menu makanan disini. Jadi, mereka tidak begitu tau dengan rasa masakan yang ada di sini. Tapi, berkat bimbingan dari para pelayan, yang menjelaskan mengenai menu-menu itu, akhirnya mereka memesan juga.
Pangeran William memesan makanan yang bentuknya aneh. Makan itu di satu kan dalam satu batang lidi dan kemudian dibaluri dengan kuah yang kental dan wangi itu. Dan menu makanan itu adalah sate.
"kak. aku baru tau, kalau di kota kerajaan ada rumah makan ini. walaupun tempatnya sederhana, tapi lihatlah lah bentuk bangunannya. sangat berbeda dengan bentuk rumah makan yang kebanyakan ada di kerajaan kita. tempat duduknya juga memiliki sandaran, dan ini sangat nyaman." puji pangeran Melvin mengenai rumah makan Amelia ini.
memang benar, Amelia membangun rumah makan ini berbentuk sederhana namun bentuk bangunannya ia adopsi dari zaman modern. biasanya bangunan rumah makan di zaman kuno hanya akan diberikan pembatas seperti rotan atau sebagainya untuk memberikan kesan kenyamanan kepada mereka. ada juga yang berbentuk rumah seutuhnya namun bergaya kuno.
sementara rumah makan Amelia ini. ia membuatnya dengan sederhana dan berbentuk gaya bangunan Eropa zaman modern. di bagian-bagian tertentu juga ia selipkan beberapa kaca agar ruangan itu tidak pengap, tak lupa dengan ventilasi ventilasi udara agar udara pun masuk. Amelia tak berniat membuat kediaman mewah atau rumah makan mewah seperti rumah-rumah dan bentuk-bentuk bangunan yang ada di zaman modern.
untuk terus berkembang menjadi yg terbaik
ada rendang di jaman kerajaan (cakeeep)
makin kacau meeen....😆😆😆
keluar segera dari hutan dan memulai hidup dan bisnis yg baru di daerah lain.
walau itupun kesalahan kita, tapi seharusnya sebagai ortu bisa bijaksana dalam menyikapi.