Author Almighty

Akhirnya! Gabrielle bersorak dalam hatinya.

Layar monitor menyala di atas kepala ular raksasa di depannya, memunculkan tulisan tiga dimensi berwarna emas dalam ukuran besar yang bersinar terang seperti matahari.

ZHU JIAN YU!

Benar-benar tokoh utama! seru Gabrielle dalam hatinya. Nama saja sesilau ini. Aku sampai harus menyilangkan kedua tangan di depan wajah saking silaunya.

Tak lama kemudian…

BRUK!

Seorang anak laki-laki menggelinding dari puncak kepala ular raksasa itu dan jatuh tertelungkup di dekat kaki Liu Qingqiu.

Dan seketika semua orang tertunduk menatap anak laki-laki itu dengan tatapan geli dan miris.

“Shifu—” Anak laki-laki itu terpekik dengan suara tercekik.

Gabrielle mengernyit dan memalingkan wajahnya. Betul-betul payah! pikirnya sambil mengusap wajah dengan jemari tangan.

Lupakan menjadi pasangan protagonis pria! dengusnya dalam hati.

Bei Tang Moran menautkan alisnya. “Diakah yang membutuhkan Pil Monster?” tanyanya dengan raut wajah tak yakin.

Hanya pura-pura! pikir Gabrielle.

Sebagai penulisnya, Gabrielle tahu persis Bei Tang Moran mengetahui segalanya tentang Jian Yu.

Aktingnya lumayan bagus! cebik Gabrielle dalam hatinya.

Liu Qingqiu tersenyum gelisah. “Benar,” jawabnya sedikit gugup. “Cepat bangun!” desisnya pada Jian Yu.

Pil Monster adalah basis kultivasi monster spiritual atau lebih dikenal dengan esensi internal. Beberapa menyebutnya kristal spiritual karena bentuknya mirip kristal menyala seperti lampu pijar. Warna, bentuk dan ukurannya berbeda-beda. Tergantung usia dan bentuk kekuatannya.

Bei Tang Moran sama sekali tidak butuh Pil Monster untuk berkultivasi, karena ia sendiri dewa bintang bahari atau sebut saja dewa purba.

Berebut monster buruan hanyalah basa-basinya untuk menyamarkan maksud aslinya. Tujuan sebenarnya adalah melindungi Jian Yu diam-diam, karena ia tahu Raja Hydra Gunung itu sulit dihadapi.

Meski Liu Qingqiu berhasil melukainya, juga belum tentu bisa menghadapinya setelah monster itu bermutasi dan menumbuhkan kepala lagi.

Jenis monster hydra akan menumbuhkan kepala baru setiap kali ia terbunuh. Semakin banyak ia terbunuh, semakin banyak ia akan menumbuhkan kepala. Semakin banyak ia menumbuhkan kepala, semakin tinggi kekuatannya. Tidak akan ada habisnya!

Tidak satu pun kultivator manusia dapat membunuh Raja Hydra dengan senjata magis mereka.

Hanya kekuatan dewa purba yang bisa menghabisinya.

Pedang di tangan Bei Tang Moran bukan senjata magis biasa. Tapi pedang langit pembunuh dewa. Pedang kematian yang biasa digunakan Malaikat Jurang Maut untuk menuai jiwa-jiwa. Satu kali tebasan, bisa membunuh ratusan jiwa manusia fana. Hempasan anginnya saja bisa mengeringkan hutan belantara jika benar-benar difokuskan untuk membunuh.

Bei Tang Moran tidak memiliki niat membunuh saat menodongkan pedangnya pada Gabrielle. Kalau tidak, gadis itu sudah mati kering sebelum Sistem Editor sempat menyala.

Jian Yu menarik bangkit tubuhnya seraya mengangkat wajah dan tidak memberi hormat. Wajah dan pakaiannya coreng-moreng oleh noda darah dan luka gores di sana-sini.

Apa aku keterlaluan? batin Gabrielle agak prihatin.

Protagonis pria digambarkan lemah pada bab awal.

Tapi ini terlalu berlebihan! pikirnya.

Penampilannya terlihat babak-belur.

Bagaimanapun tokoh utama pria adalah putra kaisar dalam putaran pertama kehidupannya di alam fana.

Tiga putaran kehidupannya adalah rancangan ekslusif Bei Tang Moran untuk memproses inti jiwanya yang istimewa. Perlu dirawat dengan hawa terhormat, diperkuat dengan esensi jiwa, dan dilindungi oleh aura spiritual.

Itu adalah misi terselubung Bei Tang Moran atas rancangan takdir yang ditulisnya sendiri untuk tiga putaran kehidupan Jian Yu.

“Berapa usianya?” tanya Bei Tang Moran. Masih pura-pura tak tahu apa-apa tentang Jian Yu.

“Lima belas tahun,” jawab Liu Qingqiu.

“Lima belas tahun sudah siap dengan terobosan kedua? betul-betul langka!” Bei Tang Moran menaikkan sebelah alisnya.

“Tidak!” tukas Liu Qingqiu sedikit tersipu. “Ini adalah kristal pertamanya.”

“Sembarangan!” sergah Bei Tang Moran. “Batas usia kristal pertama tak boleh lebih dari seratus tahun.”

“Tapi…” Liu Qingqiu tersenyum gelisah. “Kami sudah pernah mencoba semua kristal yang mungkin cocok. Tidak satu pun berhasil diserap. Semuanya seperti upaya menjaring angin. Terakhir, kami juga mencoba kristal seratus lima puluh tahun, itu juga tidak berhasil. Jadi…”

“Menarik!” gumam Bei Tang Moran. Pura-pura penasaran.

“Lagi pula…” Liu Qingqiu menambahkan. “Bukankah saya sudah bilang usianya sudah lima belas tahun,” katanya.

“Benar juga,” gumam Bei Tang Moran sembari mengusap dagu dengan buku jarinya. “Hanya saja, lima belas tahun baru mencapai level sepuluh… Ini juga sangat langka.”

Liu Qingqiu tertunduk dan tersenyum muram.

Lima belas tahun dengan level kekuatan spiritual sepuluh sebenarnya bisa dibilang sangat lamban.

Umumnya kekuatan spiritual bertumbuh seiring usia. Beberapa memang sedikit terlambat. Tapi tak sampai tertinggal jauh. Pertumbuhan level kekuatan spiritual bisa dipercepat dengan bantuan Pil Monster.

Selain itu, Pil Monster juga bisa digunakan untuk menerobos tingkat.

Sebagai contoh, seseorang dengan usia kurang dari dua puluh tahun yang sudah mencapai level kekuatan dua puluh tidak dapat naik tingkat ke level dua puluh satu sampai usianya genap dua puluh satu tahun. Untuk bisa melewati level dua puluh itu, seseorang di bawah dua puluh satu tahun membutuhkan Pil Monster. Begitu juga seterusnya.

Setiap sepuluh level kekuatan, seseorang membutuhkan Pil Monster untuk bisa terus berkultivasi tanpa batasan usia.

Tanpa bantuan Pil Monster, seseorang tak bisa menerobos tingkat.

Namun berbeda dalam kasus Jian Yu!

Karena dia pemilik atribut dewa, kekuatan binatang spiritual takkan menyatu dengan dirinya.

Begitu pun dengan Gabrielle nanti.

Yang mereka butuhkan adalah Pembangkitan Ilahi. Disebut juga baptisan darah dan baptis api. Membakar esensi darah dengan Tungku Ilahi, artefak dewa yang sangat langka.

Lagi-lagi Gabrielle menyesal telah memilih Tulang Cakra sebagai modal. Atribut ini terlalu merepotkan! sesalnya dalam hati.

Mencari artefak dewa dalam novelnya membutuhkan perjalanan panjang yang sangat berliku.

Ke depannya mau tak mau ia harus bersaing dengan dua tokoh utama dalam cerita. Zhu Jian Yu dan Lu Xi Lian—protagonis wanita dalam cerita.

Tiba-tiba Gabrielle tersadar ia sedang dalam masalah besar!

Ia mengerling ke arah Bei Tang Moran melalui sudut matanya.

Seulas senyuman samar tiba-tiba tersungging di sudut bibir pria itu.

“Namun…” Bei Tang Moran pura-pura menimang-nimang. “Muridku juga membutuhkannya,” katanya sembari mengangguk ke arah Gabrielle.

Apa katanya? Gabrielle merutuk dalam hatinya. Muridku?

“Siapa yang muridmu?” geramnya dengan suara tertahan dan rahang mengetat, mengatur gerakan mulutnya supaya tidak kentara.

“Bagaimana kalau mereka bertarung?” Bei Tang Moran mengajukan tantangan.

“Apa?” Gabrielle tersentak dan terperangah.

“Siapa yang menang, dialah yang akan mendapatkan Raja Hydra Gunung itu!” Bei Tang Moran menambahkan.

Tidak benar! pekik Gabrielle dalam hatinya. Dialog ini tak ada dalam cerita asli. Bajingan ini berimprovisasi!

“Bagaimana?” desak Bei Tang Moran.

“Kau—” Gabrielle spontan melotot sembari menudingkan telunjuk ke wajah Bei Tang Moran.

Bei Tang Moran malah menggenggam telunjuk gadis itu sembari tersenyum licik.

Si Gila ini ternyata betul-betul antagonis sejati, rutuk Gabrielle dalam hatinya. Beraninya dia berimprovisasi di depan Author!

“Siapa yang mengizinkanmu mengubah cerita?” geram Gabrielle dalam gumaman tak jelas seperti orang sedang berkumur. Lebih terdengar untuk dirinya sendiri.

Bei Tang Moran tidak mempedulikannya.

“Kenapa?” bisik pria itu di telinga Gabrielle hingga membuat gadis itu terperanjat. “Terlanjur nyaman di pelukanku?”

“#$!&%@>~”