Ranjang Panas Sang Mafia

Happy reading

Amtersdam

"Aku harus kabur, aku bisa.. hihkkss.... aku harus pergi." Seorang wanita muda sedang di sekap oleh seseorang dengan wajah penuh lebam ia memaksa agar dirinya bisa kabur dari sana.

Wanita itu menggesek kan tangannya yang di ikat dengan tali kesebuah sisi kursi yang memang terbuat dari besi dan sedikit lancip.

Srett....

srettt...

srett..

suara gesekan tali dan kursi itu pun berpadu dengan pelu yang berceceran di tubuhnya, wanita itu dengan sekuat tenaga nya yang masih ada ia kembali menggesekan tali tersebut. ia tetap harus bisa kabur dari sana walau semua itu kecil kemungkinan bisa lari dari sana, namun kali ini wanita itu bertekad sangat bulat.

"Harus bisa, please ayo lah,,, semoga sangat dewi kali ini berpihak kepada ku." ucap wanita itu lagi ...

Tassss....

Akhirnya tali itu pun putus seakan memang keberuntungan ada pada nya namun tidak sampai disitu saja, wanita itu dengan rambutnya yang sudah acak-acakan kembali bekerja lebih keras lagi untuk membuka tali yang mengikat kaki nya dengan pelan-pelan, karna ia takut ada seseorang yang akan mendengar apa yang sedang ia lakukan saat ini.

Dan pada akhirnya ikatan tali yang mengikat kakinya pun terlepas ia langsung berdiri namun

Krak....

"Aggghhhh." Wanita itu menjerit kesakitan dan langsung menutup mulut dengan tanganya seketika.

Kakinya terkilir akibat terlalu lama ia di ikat sampai berdiri pun terasa sakit bahkan jejak ikatan tali tersebut pun masih tercetak jelas di mata kaki nya.

"Sakit.... hihkkss.. " Ia meneteskan airmata nya.

Ia kembali berdiri dengan memegang pinggiran kursi, "Aku harus bisa pergi, aku harus kabur dari sini, aku takut monster itu datang, aku takut." gadis itu kembali ketakutan dan menggigit bibir bawahnya.

Gadis itu melihat kartu nama yang ada di lantai dan mengambil nya, ia tau betul bahwa itu kartu miliknya

"Ivana." ia menyebut nama yang ada dikartu tersebut dan tentu itu adalah namanya. lalu seketika ia teringat akan seminggu belakangan bagaimana nasibnya.

Flashback on

"Ayo masuk." Seorang laki-laki bertubuh besar melempar Ivana masuk kedalam gudang dengan begitu kasar nya

Brakkk.....

"Aghh.... ampun... sakit, lepaskan aku." ucap wanita yang bernama Ivana tersebut

"Ampun kau bilang? Haha.... di negara ini tidak ada yang kenal akan kata ampun, paham kau." ucap pria itu lagi namun tak lama datang seseorang dari rah belakang dan di ketahui dia adalah bos dari semua bandit tersebut.

"Ini bos, wanitanya." ucap laki-laki tadi yang menghempaskan Ivana ke lantai dengan begitu kasar nya

Laki-laki yang dipanggil bos itupun langsung mendekati Ivana dan langsung mencengkram bibir Ivana hingga gadis itu kesakitan bahkan sakit kuatnya ia mencengkram Ivana sampai meneteskan air mata dan sudut bibirnya mengeluarkan bercak darah.

"Kau tau? kau hanya umpan dan pion ku nanti nya, dan kau tau benci nya aku dengan lambang Skyblack? kau adalah orang yang akan aku jadikan umpan juga sekaligus penghancur dari segalanya." ucap pria yang disebut bos oleh anak buah nya tadi dengan mata begitu menyeramkan menatap Ivana

"Aaaa.aapa... ma.. maksudmu?" Dengan susah payah Ivana pun bertanya

laki-laki itu langsung menghempaskan bibir Nana begitu kasar "Karna mereka telah menghancurkan hidup keluarga ku,paham kau." tunjuk pria itu kepada Ivana

"Lalu apa salah ku?" dengan mata memerah Ivana bertanya

"Kenapa kalian menculik ku?apa salah ku?" tanya gadis itu lagi namun

plakkk....

plakkkk....

plakkkkk....

tiga tamparan mulus ke pipi gadis bernama Ivana itu hingga pipi nya merah karna keras nya tamparan itu, sudut bibirnya semakin deras mengeluarkan darah.

Lalu laki-laki itu langsung menarik rambut Ivana begitu keras "Jika dia bisa menghancurkan keluarga maka akan ku ancur kan orang-orang nya satu persatu." ucap Laki-laki itu lalu menghempaskan Ivana ke lantai hingga kepala nya terbentur

Laki-laki itu langsung berbalik arah kepada anak buah nya "Pasung gadis ini, dan jangan lupa buat id baru dan umumkan atau kabarkan jika Ivana sudah pergi jauh untuk mengejar mimpinya dan mencari kehidupan baru jauh dari negara B." perintah sang bos kepada anak buah nya.

"Siap bos."

Ivana yang mendengarkan perintah tersebut hanya bisa pasrah jika dirinya harus seperti yang mereka inginkan.

Flashback Off

"Apakah dia percaya bahwa aku pergi? apakah aku harus pulang menemuinya?" Ivana bertanya-tanya lalu ia berjalan menuju jendela yang ada digudang itu namun saat hendak berjalan ada suara langkah kaki yang hendak mendekat ke gudang itu.

Kreekkkk.....

Bersambung.....