follow ig ku @zariya_zaya
Kemala tidak pernah menyangka kalau ia akan menikah dengan pria asing yang merupakan tetangganya sendiri demi menyelematkan nyawa ayahnya. Ia tidak tahu bahwa di hari pernikahannya, merupakan hari terakhir ia bisa melihat manusia. Sebab, pria yang dinikahinya, adalah seorang vampir dan Kemala terjebak dalam dunia sang vampir tampan nan mempesona.
Akankah sang vampir membiarkan Kemala hidup? Apakah pernikahan Kemala berakhir bahagia? Bagaimana dengan nasib ayahnya yang tengah koma?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Titin Supriatin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 30 Bertengkar
Seluruh Netra menatap lurus Richard yang datang dengan tidak sopan bahkan sampai melontarkan kalimat yang tak pantas diucapkan oleh sorang pangeran vampir apalagi dihadapan para vampir penting. Untungnya, vampir bukanlah manusia sehingga urat malunya tidak ada. Ricard cuma melengos saja seolah tak terjadi apa-apa. Kalau saja Richard adalah manusia, mungkin sekarang ia sudah tidak punya muka.
Berbeda dengan Kemala yang berdiri agak jauh dari suaminya. Ia jadi malu sendiri mengetahui bahwa suami vampir tampannya ternyata bisa mesum juga. Disisi lain, kehadiran Kemala menjadi pusat perhatian para petinggi vampir. Tiba-tiba pandangan semua vampir penting itu beralih menatap Kemala dengan tatapan mata ingin sekali memangsa. Richard yang menyadari hal itu langsung melesat cepat dan berdiri di depan istrinya untuk melindungi Kemala.
Keluarga Richard yang lain juga mulai berkumpul di samping kanan dan kiri Richard, bersiap jika ada sesuatu hal buruk terjadi. Namun, Salvataro selaku tuan rumah di sini mencoba menguasai situasi agar tetap ada dibawah kendalinya.
“Tenanglah kalian semua, para dewan delegasi ini datang tidak untuk membuat permusuhan dengan kita. Mereka datang untuk meminta kita menangkap vampir baru yang telah membuat kekacauan di mana-mana. Kalian semua kembalilah ke posisi kalian masing-masing,” pinta ayah Richard dengan tenang.
“Maaf atas kelancangan sikap putraku Mister Felix,” ujar ayah Richard pata petinggi dewan delegasi vampir.
“Keluargamu memang sungguh unik Mr. Salv, kau punya menantu manusia yang memiliki darah istimewa. Aku hampir saja menerkamnya kalau saja putramu tak bergerak cepat untuk melindunginya."
“Hahahaha …” ayah Richard tertawa keras mendengar pengakuan jujur dari petinggi vampir itu walau ia tahu kalau kata-kata itu sungguh apa adanya. “Anda pandai bercanda juga Mr, Felix. Aku tak bisa menentang pernikahan mereka karena keduanya saling mencintai. Pernikahan Richard ini sekaligus menjawab lamaran yang tempo hari kau ajukan padaku. Kau bisa menikahkan para vampir wanita dengan para putra-putraku kecuali Richard karena dia sudah beristri.”
Mata salah satu petinggi vampir itu menatap benci Kemala. Ada sedikit kemarahan tersimpan didalamnya, tapi ia tak bisa berbuat apa-apa.
“Kita bicarakan hal lain saja Raja Salvataro,” ujarnya dengan suara bariton menakutkan.
“Baiklah, kita kembali ke persoalan kita semula dan kesampingkan dulu yang lainnya. Aku tahu ini kesalahan putraku dan aku akan bereskan masalah ini sesegera mungkin. Hari ini juga, kami semua akan berangkat menangkap vampir baru itu dan membawanya padamu.” Salvataro tersenyum pada tamu-tamunya.
Para petinggi vampir itu tidak bereaksi. Vampir yang bernama Felix itu langsung berdiri dan mengulurkan tangannya pada ayah Richard.
“Senang, bekerjasama denganmu, Raja Salv. Aku menunggu kabar baik darimu, kalau bisa secepatnya sebelum vampir baru itu menjadi ancaman bagi kita semua. Kau tahu apa akibatnya jika kau gagal menangkap vampir baru itu untukku.” Felix tersenyum ramah meski diselimuti nada ancaman keras untuk Salvataro dan seluruh keluarganya.
Dalam hitungan detik, Felix dan semua antek-anteknya menghilang dalam sekejap mata dari hadapan ayah Richard dan semua yang hadir di ruangan ini termasuk Richard sendiri juga istrinya.
Tanpa dinyana-nyana, Rexi datang menghampiri Richard dan langsung melayangkan pukulan petirnya ke wajah Richard sampai pipi suami Kemala itu terlihat retak. Tentu saja Richard tak terima dan membalas menyerang kakaknya. Kedua vampir bersaudara itu saling pukul memukul satu sama lain sampai membuat berantakan ruangan ayah mereka. Benturan dua vampir yang sedang berkelahi itu mengalahkan bunyi gemuruh petir yang menyambar.
“Apa masalahmu? Kenapa kau memukulku tanpa sebab begitu?” teriak Richard disela-sela perkelahian mereka.
“Kau itu memang suka sekali buat kami dirundung masalah! Tak cukup kau menikahi manusia yang menjadi ancaman keluarga kita tapi kau juga telah mengubah seorang manusia lain menjadi vampir jahat yang banyak merugikan manusia dan mengancam keberadaan kita! Kau itu bodoh atau gila, ha? Aku tahu kau tidak punya otak! Tapi setidaknya tidakkah kau memikirkan kami sebagai keluargamu, ha!” bentak Rexi meluapkan amarahnya dan menendang dada Richard hingga suami Kemala itu terpental jauh sampai menabrak dinding marmer istana ini.
Dinding mewah dan kokoh itu hancur rusak parah, tapi tubuh Richard baik-baik saja. Ia paham Rexi marah besar padanya atas keteledoran yang ia lakukan karena terlalu dibutakan oleh cinta. Namun Richard tidak peduli akan hal itu, baginya asal bisa bersama dengan Kemala, ia rela melakukan apa saja.
Kakak sulung Richard hendak menyerang lagi dan sepertinya Richard juga enggan menghindar. Sebagai gantinya, Kemala malah berlari secepat mungkin menghampiri Richard lalu berdiri dihadapan suaminya sambil merentangkan kedua tangan untuk melindungi Richard dari serangan kemarahan Rexi.
Untunglah, Rex berhenti tepat waktu dan tidak jadi melayangkan tinjunya. Jika ia tak bisa menghentikan laju serangannya, bisa dipastikan kepala Kemala bakal hancur berkeping-keping seperti dinding marmar yang ada di sekeliling mereka.
“Apa yang kau lakukan manusia bodoh? Menyingkir dari hadapanku!” bentak Rex dengan keras hingga menakuti Kemala.
Namun, gadis itu mencoba kuat dan tegar demi melindungi suaminya. “Kakak ipar,” ujar Kemala dengan nada suara gemetar.
“Jangan panggil aku kakak ipar? Kau bukan adik iparku!” bentak Rexi semakin marah karena dipanggil Kemala ‘kakak ipar’.
“Aku tahu kakak marah, tapi semua yang terjadi bukan sepenuhnya salah Richard. Waktu itu …” Kemala mencoba menjelaskan karena ia tahu siapa vampir baru yang dimaksud keluarga Richard ini.
“Kau tak perlu menjelaskan apapun? Tanpa kau jelaskan aku sudah tahu!” sela Rexi kesal pada istrinya Richard.
“Kalau kakak tahu, kenapa masih marah pada suamiku?” Ganti Kemala yang kesal dengan kakak iparnya. Sudah cukup ia bersabar menghadapi sifat Rexi yang kekanak-kanakan. “Sudah kukatakan aku rela menjadi bagian dari kalian jika memang itu yang kalian inginkan. Tapi jangan membuat suamiku terpojok dan terus saja menyalahkan dia. Richard adalah penyelamatku, dan juga penyelamat ayahku. Kami takkan bisa hidup hingga detik ini jika tidak ada dia diantara kami. Jika apa yang ia lakukan mengancam keselamatan kalian, maka aku rela menjadi bagian dari kalian dan membereskan kekacauan yang disebabkan suamiku demi aku.” Mata Kemala menatap marah kakak iparnya yang jadi bingung karena Kemala sudah tak takut lagi padanya.
Sementara Richard jadi kagum pada Kemala atas keberanian yang dimiliki. Namun, ia tetap tidak setuju jika istrinya memutuskan menjadi sama sepertinya.
“Kemala, kau tidak boleh jadi bagian dari kami,” ujar Richard.
“Cepat atau lambat, aku pasti akan menjadi bagian dari keluarga ini Suamiku. Itu sudah menjadi takdirku.”
“Tidak!” Richard ngotot. “Kau pikir menjadi vampir itu mudah? Tidak Kemala … jika kau memaksakan dirimu untuk menjadi bagian dari kami, lebih baik kita berpisah, aku akan menghilang dari hidupmu untuk selamanya.”
“Kenapa kau bicara seperti itu? Harusnya kau senang jika aku menjadi sama sepertimu. Tidak akan ada perbedaan diantara kita.” Kemala heran kenapa suaminya malah tidak setuju kalau Kemala menjadi vampir juga.
“Aku menikahimu bukan untuk menjadikanmu sepertiku, aku menikahimu karena aku mencintaimu sebagai manusia yang harus kulindungi dengan sepenuh hati. Kalau kau jadi sama sepertiku, untuk apa aku bersamamu. Kau bisa melindungi dirimu sendiri tanpaku. Susah payah aku menjagamu agar kau tetap menjalani kehidupan normalmu sebagai manusia bersamaku, tapi kau mau menghancurkan semua usahaku selama ini begitu saja? Tidak Cagiya … aku takkan bisa menerimamu jika kau menjadi monster sepertiku,” ancam Richard tak main-main dengan ucapannya.
BERSAMBUNG
***