"Maafkan aku, tak bisa menepati janjiku untuk tetap setia padamu, sayang. Pada akhirnya aku kalah dengan nafssu." Jeff bersimpuh di depan istrinya, Queen Ariana. Pria itu menyesal karena tak bisa menepati janji nya pada sang istri, untuk tetap setia dengan nya.
"Aku sudah menyiapkan hatiku saat hal ini terjadi, aku cukup tau diri, Mas." Queen tersenyum manis, nyatanya sudah dari lama dia mengantisipasi hal ini.
"Aku hanya wanita pelampiasan hasrat, sadarlah Kirana. Kau tak berarti apapun bagi tuan Jeff, karena dia mencintai istrinya." Kirana Andriana, perempuan yang mengorbankan masa depan nya sendiri, demi melunasi hutang-hutang yang di tinggalkan sang ayah.
Akankah Jeff membuka hatinya untuk Kirana? Setelah banyak malam yang mereka lewati bersama, akankah perasaan nya berubah pada Kirana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14 - Semakin Memburuk
"Kalau begitu, kami pamit pulang dulu ya?" Ucap Radit, pada putri dan menantu nya.
"Iya Pa, hati-hati ya." Jawab Queen, dia memeluk sang papa. Karena perempuan itu memang manja pada papa nya, maklumi saja karena cinta pertama anak perempuan, adalah ayahnya.
"Iya sayang, nanti kalau mama sama papa ada waktu luang, kami kesini lagi berkunjung ya."
"Oke Ma, Pa." Queen tersenyum melepas kepergian kedua orang tua nya. Jeff merangkul pundak istrinya dan melambaikan tangan ke arah mobil yang mulai melaju ke arah jalan raya.
"Kita masuk sayang?"
"Iya Mas, aku kangen deh sama kamu."
"Kangen ya? Sama sih, Mas juga." Jawab Jeff sambil tersenyum nakal.
Jeff dan Queen pergi ke kamar dengan tangan yang saling bergandengan mesra. Wanita itu tersenyum genit pada suaminya dan di respon dengan seringaian nakal khas miliknya.
"Bisakah aku meminta nafkah batin ku, Mas?" Tanya Queen.
"Tentu, Mas akan dengan senang hati memberikan nya."
"Jangan lupa pakai kond*m ya, biar aman." Peringat Queen. Meskipun tak suka, karena sensasi nikmat nya akan berkurang, tapi demi kesehatan akhirnya Jeff mengalah.
Queen mengambil gel pelumaas yang dia beli, lalu mengoleskan nya ke bagian inti nya. Kenapa demikian? Karena inti miliknya kering, tak mengeluarkan pelumaas alami, efek dari kemoterapi yang dia jalani selama hampir setahun ini.
Jeff juga sudah bersiap dengan memakai alat kontrasepsi yang membungkus junior nya.
'Sarungan gini, kamu jadi kayak ninja, Jun.' Batin Jeffran sambil mengusap senjata nya yang sudah berdiri tegak.
"Kesini, Mas. Aku sudah siap,"
"Iya sayang." Jeff membuka pakaian nya hingga polos sempurna, begitu pun dengan Queen yang melucuti pakaian nya sendiri. Kedua nya sama-sama polos dan bersiap untuk melakukan ritual suami istri.
Jeff memulai permainan dengan bibir terlebih dulu, dia mencium istrinya dengan brutal, persis seperti dia melakukan nya pada Kirana. Queen memang menyukai Jeff yang buas, dan perkasaa di atas ranjang. Maka tak heran, setelah di unboxing dulu, wanita itu langsung setuju saat Jeff melamar nya.
Ya, mereka melakukan itu sebelum menikah. Keperawaanan Queen di renggut oleh Jeffran, kali pertama dia merasakan sakit yang luar biasa bahkan dirinya tak bisa berjalan selama satu hari karena miliknya yang membengkak karena ulah Jeff yang ingin terus mengulangi permainan panas mereka.
Setelah puas dengan bibir, Jeff turun ke arah leher dan meninggalkan beberapa jejak kemerahan, membuat Queen mendesaah nikmat karena sensasi yang di timbulkan.
"Aaahhh Mas, langsung saja. Aku sudah tak tahan, milik ku berkedut." Pinta Queen. Jeff mendengus, lalu segera melakukan penyatuan.
Wanita itu meringis karena lubang miliknya benar-benar kering, butuh ekstra kesabaran untuk bisa melakukan penyatuan dengan berhasil.
"Aaahhh Mas, sakit. Pelan-pelan dong!"
"Ini sudah pelan-pelan, sayang."
"Tapi sakit, Mas."
"Ya sudah, sebaiknya sudahi saja. Aku tak tega melihatmu kesakitan sayang." Pasrah Jeff, meskipun dia sudah sangat bernafssu untuk menjamah istrinya, tapi dia tak tega melihat istrinya kesakitan.
"Maafin aku, Mas.."
"Gapapa sayang, tidurlah. Kamu harus istirahat, ya."
"Mas mau kemana?"
"Menuntaskan ini di kamar mandi, kalau tidak keluar, aku takkan bisa tidur semalaman."
"Maafin aku ya Mas." Ucap Queen lirih, dia merasa bersalah pada suaminya, karena tak bisa memberikan hak nya sebagai suami.
Jeff mengusap puncak kepala istrinya, mengecup kening nya sekilas, lalu masuk ke kamar mandi, untuk menuntaskan apa yang seharusnya di selesaikan.
Queen menatap punggung tegap suaminya dengan nanar, mata nya berkaca-kaca. Tadi, dia melihat jelas raut kecewa di wajah suaminya.
'Aku harus benar-benar merelakan suamiku menuntaskan semua nya, meskipun pada wanita lain, karena aku tak bisa memberikan nya.' Batin Queen. Meskipun tak rela, namun dia harus melakukan nya demi kebahagiaan sang suami.
Di rumah sakit, Kirana masih menunggui ibu nya sadar. Sejak tadi ibu nya belum menunjukan tanda-tanda akan siuman, padahal sudah lebih dari 6 jam.
"Ibu, bangun Bu. Maafin Kiran yang gak bisa jagain Ibu." Ucap Kirana lirih, dia mengecup punggung tangan keriput ibu nya.
Sungguh demi apapun dia merasa dunia nya hancur, saat melihat keadaan ibu yang lemah tak berdaya seperti saat ini, mengingat hanya ibu nya lah satu-satunya yang dia punya saat ini.
"Kiran.."
"Mama? Mama sudah bangun? Ahh syukurlah." Kirana tersenyum senang saat melihat ibu nya sudah sadar.
"Maafkan mama ya Kiran, mama sudah banyak menyusahkan mu."
"Tidak Ma, Mama tidak pernah menyusahkan Kiran." Jawab Kirana, kedua mata nya berkaca-kaca.
"Maaf Kirana, harus nya di usia mu saat ini kamu sudah berkeluarga, tapi kamu malah sibuk mengurus Mama yang penyakitan."
"Mama gak boleh bicara seperti itu, ini sudah tugas Kiran dan Kiran tak pernah keberatan jika harus mengurus Mama."
"Kir-an, dada Mama sakit.." Keluh Nita dengan nafas yang tersengal dan tangan yang memegangi dada nya.
"Ma kenapa, Ma? Tunggu sebentar, Kirana panggil dokter dulu." Kirana berlari keluar dari ruangan ibu nya dengan panik.
Tak membutuhkan waktu lama, Kiranabsudah kembali dengan dua orang dokter yang biasa menangani penyakit berat seperti penyakit Ibu Nita.
"Keadaan nya semakin memburuk Nona, kita harus segera melakukan tindakan!"
"Lakukan dok, lakukan yang terbaik saya mohon. Saya janji akan melunasi tagihan nya besok pagi." Jawab Kirana.
"Baik Nona, kami akan melakukan operasi malam ini juga."
Kirana menganggukan kepala nya, setelah menyetujui tindakan operasi yang harus di lakukan malam ini juga, perempuan itu keluar ruangan dan terduduk lemas di lantai.
"Darimana aku mendapatkan uang 250 juta dalam waktu semalam?" Gumam Kirana, dia menutup wajah nya dengan kedua tangan, merasa frustasi juga putus asa.
"Apa tuan Jeff mau membantu ku?" Gumam Kirana, tiba-tiba saja dia teringat dengan bos nya itu.
Perempuan itu mengeluarkan ponsel, berniat menghubungi bos nya itu, tapi dia urungkan mengingat malam sudah cukup larut, pasti dia sedang beristirahat sekarang.
"Nanti saja aku telpon, tapi aku berjanji akan melunasi biaya nya esok hari." Gumam Kirana, dia di landa kebingungan saat ini.
......
🌻🌻🌻🌻🌻🌻