Kayla seorang perempuan yang memiliki 3 Saudara, mereka telah yatim piatu sejak kecil, Adik bungsunya merupakan anak istimewa yang membutuhkan perhatian khusus. Perjuangan mereka yang penuh dengan tangis, penderitaan akankah bisa menuju kesuksesan??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana Mengelabui Rena
Tibalah sore hari, dimana Kepala desa dan keluarga datang untuk menjemput Keenan dan Kanaya, mereka akan kembali ke desa mereka untuk beraktivitas karena besok jam kerja dan kedua anak itu juga sekolah.
"Bagaimana kabarmu nak, kamu sehat?? Tanya kepala desa saat mereka sampai dirumah sakit dan bertemu dengan Kayla dan adik-adik nya.
"Kami baik, pak desa, adikku juga akan pulang beberapa hari lagi jika dia tidak demam lagi, itu kata dokter". Ucap Kayla dengan tersenyum tulus.
"Syukurlah jika seperti itu nak, kami senang mendengarnya, tolong katakan pada teman nak Maya untuk menghubungi kami jika kalian sudah bisa pulang, kami akan menjemput kalian disini". Ucap Ibu Desa yang juga berada disana.
"Terima kasih telah menjaga adik-adik saya, pak, bu, dan kakak semua, semoga Tuhan membalas kebaikan kalian semua dengan berkali-kali lipat". Mata Kayla berkaca-kaca memandang mereka.
"Tidak apa-apa dek, kami senang adik-adik mu dirumah, mereka anak yang baik dan juga rajin, kami sudah dewasa dan sibuk, kehadiran mereka dirumah bisa menemani ibu dan bapak kami, apalagi kami semua akan kembali ke tempat kami bekerja". Ucap Dani anak tertua pak desa yang berprofesi sebagai guru PNS di desa berbeda.
"Yang dikatakan kakak kami benar, kehadiran adikmu dirumah membawa keberkahan dirumah kami, selain anak yang baik, keduanya juga sangat sopan dan rajin, kamu pasti bangga memiliki mereka". Ucap anak tengah dari kepala desa itu.
"Kamu dengarkan nak, kami sangat senang kedua adi kamu berada dirumah kami, rumah jadi ramai, pekerjaan ibu juga terbantu terutama di warung, adikmu sangat baik dan rajin, mereka juga sangat sopan dan menghormati orang tua".
"Terima kasih bu, pak, sebenarnya aku ingin meminta tolong sesuatu tapi aku tidak tahu apa kalian mau mengabulkannya". Tanya Kayla dengan penuh keraguan.
" Apa itu nak, kami akan melakukannya kalau kami bisa dan mampu,kamu tidak perlu khawatir ". Tanya mereka dengan penasaran.
Kayla bernafas berat dan menatap sang adik meminta persetujuan.
"Apa itu nak, seperti nya permintaan itu sangat berat?? Tanya Ibu desa dengan tidak sabaran.
"Bisaka ibu dan bapak desa menyelamatkan rumah kami, rencananya kami akan menjualnya, tapi hanya untuk menyelamatkan rumah itu dari tante kami, kalian tahu dan pasti mendengar jika beliau mengajukan banding, kami takut, dia bisa keluar dan bebas, dia pasti akan merampas rumah kami dengan sebagai cara, apalagi karena kami dia masuk dalam penjara.
"Kamu benar nak, bapak juga mendengar berita itu dari teman bapak di kantor polisi sana tapi kamu yakin jika kamu menjual rumah itu, itu kan kenangan terakhir ayah dan ibu kalian?? Tanya ibu desa dengan tidak yakin.
"Begini ayah, kita pura-pura saja membeli rumah itu, dan menyuruh mereka semua tinggal di rumah ku, kan ayah tahu rumahku kosong karena aku menetap diluar negeri, biarkan mereka menempati rumah itu daripada kosong, lagian kakak-kakak semua sudah memiliki rumahnya sendiri, dan lebih bagus lagi mereka berada di sebelah rumah ibu dan bapak, Selain bisa melindungi mereka, mereka juga bisa membantu bapak dan ibu ". Ucap Si bungsu pak desa ini
"Kamu benar dek, ide mu sangat bagus, nanti jika Kayla punya rejeki, dia bisa membangun pagar rumah secara perlahan agar Tantenya itu tidak bisa masuk rumah seenaknya, kan kamu memiliki kontrak 10 tahun disana".
"Iya kak, kontrak ku baru beberapa bulan berjalan, itulah sebabnya aku mau ada yang mengurus rumahku setidaknya rumah itu tidak kosong dan sering dirapikan".
"Ide kalian boleh juga nak, ayah akan melakukannya, agar Kayla dan adiknya bisa tenang dari serangan tante nya itu, dia itu wanita licik dan serakah, rumah dan tanah Kayla itu sangat luas, sangat lumayan jika mereka jual, apalagi bangunan rumah mereka itu kokoh hanya tinggal dipoles bahkan bisa jadi rumah mewah bahkan bisa dibangun 3 sampai 4 rumah dengan luas yang sama".
"Iya ayah, itu sebabnya dia sangat berambisi mengambil rumah dan tanah itu dari Kayla".
"Terima kasih karena membantuku, aku tidak tahu bagaimana membalas jasa kalian pada kami". Ucap Kanaya memandang sendu mereka.
"Jika kamu ingin membayarnya jadilah anak baik dan rajin nak, belajar lah dengan sungguh-sungguh agar bisa menjadi orang sukses, itu adalah harapan kami kepada kalian". Ucap Ibu desa tersenyum lembut.
Ketiganya berhamburan kepelukan ibu desa yang baik hati dan suka menolong itu, beliau adalah orang yang adil begitupun dengan kepala desa, beliau adalah pemimpin bijaksana pada desa mereka beruntung sekali, mereka memilih beliau.
"Tidak usah dijual saja, kita kontrak kan rumah Kayla itu, kebetulan temanku sedang mencari kontrakan luas, uang itu bisa dijadikan tabungan dan pegangan untuk Kayla dan adiknya, karena kalau ditinggal dan tidak ditempati, kan sayang". Ucap Anak tengah pak desa itu.
"Kalau yang ini ibu setuju, selain menghasilkan uang, rumah itu juga tidak akan kosong, tante kamu tidak akan bisa melengserkan mereka dari rumahmu karena mereka sudah membayar kontrakannya".
"Ya kami juga setuju". Mereka semua menganggukkan kepalanya tanda setuju dengan perkataan sang ibu, mereka bisa menolong Kayla dengan uang itu karena uang itu bisa Kayla gunakan untuk kebutuhan dan usaha jika mau.
kayla dan kedua adiknya mengangguk, mereka setuju dengan pendapat mereka.
"Besok temanku akan datang, mereka akan menempati rumah itu minggu depan, bagaimana kamu setuju dek??
"Tapi aku masih disini kak, bagaimana cara aku membantu mwngurus barang-barang Yang ada dirumah??
"Mereka akan menyewa lengkap dengan perabotannya dek, mereka disini hanya 3 tahun, katanya sayang kalau mereka membeli perbaikan baru padahal mereka akan pindah lagi".
"Baiklah kak, kami hanya akan membawa pakaian kami saja, dan barang-barang penting sekiranya diperlukan". Ucap Kanaya dengan senyuman.
"Tapi dek, kakak masih di rumah sakit, kakak tidak bisa membantu mu mengurus rumah?? ".
"Tidak apa-apa nak, kami akan membantu adikmu, kamu bisa gunakan uang itu untuk kamu nanti masuk SMP nak, lumayan mereka akan menyewa 3 tahun full dengan barang-barang, apalagi barang dirumahmu semua bagus, mereka pasti senang DNA suka".
"Baiklah bu, terima kasih, maafkan kami selalu merepotkan ibu sekeluarga".
"Tidak apa-apa nak, ini tugas ibu dan bapak yang bertanggungjawab atas kehidupan desa, kamu jangan khawatir".
"Iya dek, dirumah kakak juga lengkap jadi kamu bisa menggunakan barang-barang itu, hanya saja kakak minta tolong, rawat baik-baik barang-barang kakak, oke".
"Iya kak, terima kasih".
"Sama-sama".
"Oh iya bagaimana dengan anak kepala sekolah itu, apa kalian akan melaporkannya?? Tanya Pak desa