Alsava Adriani adalah seorang wanita berusia 23 tahun memiliki sifat penyayang, sabar dan lembut ia juga bersifat keibuan karna sava sangat menyukai anak kecil, ia adalah seorang yatim piatu karna kedua orang tua nya sudah meninggal ketika ia berusia 17 tahun, sava nama panggilan untuk diri nya ia hanya mempunyai seorang nenek dari pihak ibu nya. sava bekerja di salah satu restaurant sebagai pelayan karna ia hanya lulusan SMA.
💋💋💋💋💋
Bramantio Daniel Dirgantara lelaki berusia 39 tahun, seorang duda beranak dua yang di tinggal istri nya 10 tahun silam, Bram memiliki putri berusia 17 tahun yang bernama Rhea Luisa Dirgantara dan putra berusia 15 tahun bernama Elzo El-Rizky Dirgantara, sejak kepergian sang istri beberapa tahun silam membuat Bram berubah menjadi sosok yang lebih pendiam dan gila kerja hingga kedua anak nya di urus oleh orang tua Bram.
penasaran dengan kisah mereka? yuk baca dan jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emak naufal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 31 : sendiri lagi
Dengan langkah gontai Bram mengayunkan kaki nya masuk ke dalam gedung perusahaan milik nya, kebetulan adi yang juga baru saja sampai pun mengernyit heran melihat wajah masam atasan sekaligus sahabat nya itu, pasal nya selama beberapa bulan terakhir ini Bram nampak ceria tapi kenapa hari ini ia seakan tidak memiliki gairah hidup.
" Kenapa Lu ?"Tanya Adi mengagetkan Bram yang baru saja akan memasuki lift.
" Set*n bikin jantungan aja lu !" Umpat Bram menambah kerutan heran di wajah Adi.
" Ck lebay lu, kenapa sih biasa nya juga ceria kaya abis dapet jackpot !" Tanya Adi meledek Bram.
Mereka sudah memasuki lift maka nya adi berani bicara santai seperti ini.
" Gapapa !" Jawab Bram Lesu membuat Adi yakin bahwa Bram sedang tidak baik-baik saja.
" berantem sama Sava ?" Tanya Adi lagi memang dia sudah mengetahui hubungan sahabat nya itu, itupun tidak sengaja mereka terpergok oleh Adi di mall waktu mereka kencan maka dari itu mau tidak mau Bram menjelaskan hubungan nya dengan Sava.
Bram langsung menoleh ke arah Adi dan tersenyum getir ketika Adi menyebutkan nama wanita yang sekarang sudah bukan milik nya lagi hati Bram seketika langsung terasa sesak.
" Gue udah end sama Sava !" Jawab Bram dengan lirih saat menyebut nama Sava.
Sontak Saja mata Adi langsung melebar seperti jengkol " Hah serius lu ?" Tanya Adi terkejut. bagaimana tidak sahabat nya itu sangat bucin terhadap Sava dan sekarang Bram bilang kalau mereka sudah selesai Adi tidak percaya itu.
" Anak-anak udah tau dan mereka gak setuju, acara yang gue atur buat lamar Sava malah jadi saksi perpisahan kita !" Jawab Bram dengan lesu sambil melangkah keluar dari lift karna mereka sudah sampai di lantai ruangan mereka.
Adi langsung tersadar dari terkejutan nya saat pintu lift akan ketutup kembali dengan cepat ia keluar menyusul Bram yang sudah lebih dulu masuk ke ruangan nya.
Adi ikut Masuk ke dalam ruangan Bram membuat Bram menatap jengah pada asisten sekaligus sahabat nya itu. baru saja mulut nya hendak terbuka tetapi isyarat tangan dari Bram membuat nya mengurungkan niat nya untuk bertanya.
" Gak usah kepo, lanjut kerja sono kasian anak istri lu di rumah kalo gaji lu gue potong !" Ketus Bram dan di balas decakan oleh Adi dan delikan mata, Bram tidak pernah berubah dari dulu kalau pada nya selalu saja berkata seenak nya.
" Ck gak asik lu !" Rajuk Adi langsung keluar dari ruangan Bram menuju ruangan milik nya yang terletak di sebelah.
Bram hanya menggedikan bahu acuh dengan tingkah sahabat nya itu. mood nya terlalu jelek untuk meladenin tingkah Adi yang semakin tua tingkat kekepoan nya semakin menjadi.
Dengan menghela nafas kasar Bram menyenderkan badan di kursi kebesaran milik nya, di buka nya ponsel yang nampak sepi dari biasa nya.
" Biasa nya jam segini kamu selalu ngirim pesan buat aku Sa. entah itu mengingatkan makan atau sebagai nya. tapi sekarang kaya nya aku harus terbiasa lagi kaya awal hidup tanpa perhatian dari kamu. sekarang aku sendirian Sa !" Gumam Bram Sambil melihat kontak WhatsApp Milik Sava yang terakhir kali online semalam.
" Sendiri lagi, sendiri lagi tanpa diri mu di sisi ku !" Ujar Bram menyanyi untuk menghilangkan stress di kepala nya.
Bram langsung memulai pekerjaan nya walaupun ia lagi galau tapi perusahaan tetap tanggung jawab nya, ia tidak ingin bangkrut hanya gara-gara putus cinta.
❤ ❤ ❤ ❤ ❤
Sedangkan Sava tetap melakukan aktivitas seperti biasa nya walaupun dengan wajah sayu karna kebanyakan menangis, Nek Tami hanya memandang sendu ke arah cucu nya berharap setelah ini kebahagiaan menghampiri Sava, karna dari dulu wanita itu selalu memikirkan kebahagiaan orang lain dan melupakan kebahagiaan nya.
" Biar Nenek aja yang Masak Al !" Ujar Nek Tami karna merasa tidak tega dengan Sava.
" Sava aja Nek, lagian cuma masak yang gampang-gampang doang kok !" Tolak Sava sambil tersenyum tipis pada Nek Tami.
" Jangan di pendem Al. kalau memang gak kuat kamu bisa nangis di bahu Nenek tapi setelah itu kamu janji harus hidup dengan bahagia jangan terus memikirkan kebahagiaan orang lain !" Cetus Nek Tami membuat Sava menghentikan kegiatan nya memotong Sayur.
" Sava gapapa kok Nek, memang ini sudah takdir Sava yang gak bisa bersatu sama mas Bram, dari awal Sava tau kalo Mas Bram bukan buat Sava tapi Sava nya aja yang ngeyel kekeh pengen sama Mas Bram !" Jawab Sava tersenyum getir.
" Nenek harap kebahagiaan akan segera hadir buat kamu, dan jika nanti Nenek pergi kamu sudah bahagia bersama lelaki yang tepat !" Ucap Nek Tami.
" Nenek ngomong apa sih. Sava bahagia kok Nek apalagi kalo Nenek sehat terus itu udah sangat cukup buat Sava !" Sahut Sava lembut langsung menghambur ke pelukan Nek Tami, Hal yang paling Sava takutkan adalah kehilang Nek Tami karna hanya beliau lah yang tersisa di hidup Sava.
" Sava Lanjut masak dulu ya Nek, Nenek istirahat aja nanti kalo udah matang Sava panggil Nenek !" Ujar Sava diangguki oleh Nek Tami. setelah kepergian Nenek nya Sava langsung menghela nafas kasar.
" Sava memang harus kuat Nek. Sava udah janji sama Mas Bram kalo Sava akan baik-baik saja, dan Sava juga masih terus berdoa supaya takdir merestui kita !" Gumam Sava langsung kembali melanjutkan aktivitas nya.
♥︎ ♥︎ ♥︎ ♥︎ ♥︎
Sementara di sekolah Rhea terus saja merenung sampai ia tidak memperhatikan penjelasan guru nya di depan alhasil dia mendapat hukuman.
Febby dan Ina hanya saling lirik karna heran dengan tingkah Rhea hari ini. Jam istirahat mereka manfaat kan untuk bertanya pada Rhea apa yang menyebabkan gadis itu nampak murung.
" Elu kenapa sih Rhe ?" Tanya Febby memulai pembicaraan. Saat ini mereka sedang berada di kantin dan duduk di bangku paling pojok.
Rhea melirik Febby dan Ina bergantian setelah itu ia langsung membuang nafas kasar.
" Apa gue terlalu egois kalo melarang papi menikah lagi ?" Tanya Rhea tiba-tiba membuat kedua sahabat nya itu tersentak kaget.
" Bokap lu mau nikah lagi Rhe ?" Cicit Ina dengan melotot kan mata nya.
" Iya !" Jawab Rhea singkat.
" Sama siapa ?" Kali ini Febby yang bertanya.
" Mba Sava !" Jawab Rhea lirih semakin membuat kedua nya menganga tidak percaya.
" WHAT LU GAK BERCANDA KAN RHE ?" Teriak Ina karna merasa terkejut begitu pun dengan Fabby.
" Pelanin suara elu Na !" Tegur Rhea membuat Ina menyengir kuda.
" Kok bisa Rhe ?" Tanya Febby.
" Gue juga gak tau gimana mereka bisa deket terus pacaran, dan semalem papi ngelamar Mba Sava tapi gue sama Elzo gak terima dan menolak kalo papi menikah lagi !" Sahut Rhea menjelaskan.
" apa yang buat Lu gak seteju Rhe? bukan kah kata lu Mba Sava itu orang nya baik ya ?" Tanya Ina heran.
" Gue dan Elzo gak suka kalo posisi mami di gantiin oleh siapapun itu !" Jawab Rhea membuat kedua nya berdecak.
" Itu nama nya lu egois Rhe !" Timpal Febby membuat Rhea bingung.
" Kenapa ?"
🍁☺🍁☺🍁💕🍁😘🍁❣🍁💕🍁💗🍁💋🍁🍂🍁💞
.
***jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya para kesayangan 😘 Rate bintang 5 juga 😊 terima kasih sudah setia mendukung karya othor ❤
Luv yu 😘***
