pernikahan yang harus di rahasiakan karena umur mereka yang belum cukup, dan masih duduk di bangku pelajar, harus menikah karena kesalah pahaman.
Bagai mana kelanjutannya yukkk... baca biar ngak penasaran
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Hari berganti minggu dan tibalah saat pengambilan rapor.
Rido dan Aisyah sudah duduk manis menunggu guru di dalam kelas, untuk membagi kan rapot mereka, begitu pun dengan murid murid yang lain mereka menunggu guru dengan hati was was, takut nilai nya tidak memuaskan.
Menit menit berlalu, kini guru pun sudah datang untuk membagi kan, rapor mereka.
"Baiklah anak anak hari ini, ibu akan membagikan rapor kalian, tentu ada yang lebih unggul dan ada pula, yang di bawah, untuk yang belum baik hasil ujiannya, kalian tingkatkan lagi cara belajar kalian, dan untuk yang mendapatkan rangking, jangan cepat berpuas diri, tingkat terus belajar kalian, sekian kata kata ibu, sekarang mari kita panggil anak anak yang mendapat rangking"
Juara tiga di peroleh Rara...
Prok... Prok..
Juara dua di peroleh Aisyah...
Prok... Prok....
Juara satu di peroleh oleh...
Rido....
Prok.. Prok..
Nah inilah mereka yang mendapatkan juara di tahun ajaran ini, semoga kalian nanti bisa membalap mereka.
Dan guru membagi kan rapot mereka satu persatu.
"Waahhh... Selamat bro, loe emang tiada tandingannya, keren lah loe berdua?!" ucap teman teman Rido dan Aisyah.
"Ica sama Rara emang the best deh, ngak kayak aku" manyun novi.
"Jangan gitu, loe juga bagus kok, kan loe nomor urut empat" ujar Aisyah.
"Eh... Iya Ca loe jadi ikut sama Rido pergi ke luar kota, loe yakin, emang bibi loe ngak marah loe pergi pergi mulu sama Rido.
"Iya, yakin lah... masa ngak, lagian gue juga udah ngak tinggal di rumah bibi gue lagi, gue sekarang ngekos" ujar Aisyah.
"Beneran Ca, kapan kapan kita main dong ke kosan loe, kita juga penasaran loe tinggal di mana" oceh Rara.
"Iya kapan kapan gue ajak kalian ke kosan gue" ucap Aira.
Namun di dalam hatinya, " mampus klau mereka tau gue tinggal dimana, bisa bisa ketauan dong klau gue udah nikah" gerutu Aira dalam hati.
"Ya udaj gue pulang dulu ya..?!" ucap Aisya, memisahkan diri dari teman temannya.
Aisyah pergi menemui Rido yang tadi di panggil oleh kepala sekolah, Aisyah berjalan menelusuri koridor sekolah, untuk mencari sang pujaan hatinya.
Namun saat melewati kls Rika, Rika lansung meneriaki Aisyah.
"Woii... gembel sok kecantikan, kemana loe" kepo Rika.
Aisyah tetap berjalan dan tidak menghirau kan ocehan Rika tersebut, lagian bukan nama Aisyah yang dia sebut.
"Woi... songong loe, loe tuli ya, ngak dengar orang nanya sama loe" marah Rika menarik tangan Aisyah.
"Siapa yang loe panggil, gue... " tunjuk Aisyah ke dirinya sendiri, "gue ngak merasa tuh... di panggil sama loe, lagian siapa juga yang songong, yang ada loe yang songong, umur gue lebih tua dari loe, asal loe tau?!" sungut Aisyah yang tidak ada takut lagi.
Apa juga yang harus Aisya takutkan dia sekarang juga tidak tinggal di rumah ibu angkatnya itu.
"Eh... sialan anak pungut, belagu banget gaya loe, dasar anak ngak tau ibu bapaknya!!" hina Rika.
"Mending gue ngak ada Ibu Bapak, masih tau sopan santun, lah loe punya Ibu Bapak, tapi tidak tau sopan santun, seperti anak kurang didikan?!" omel Aisyah.
"Maksud loe apa, ngatain gue anak kurang didikan, loe bilang gue ngak di didik sama Orang tua gue, gitu!" Marah Rika.
"Gue ngak ngomong gitu kok, loe aja yang bilang, klau loe ngak di didik orang tua loe, kenapa nyalahin orang, aneh" ejek Aisyah.
"Dasar anak pungut ketemu di tong sampah" maki Rika, yang sudah mengangkat tangan, ingin menampar wajah Aisyah.
Namun sebelum itu terjadi Rido sudah berteriak dari belakang.
"Awas loe sampai tangan loe mengenai kulit Aisyah, jangan harap loe lepas dari gue!!" marah Rido.
Rika lansung menurunkan tangannya dengan wajah yang sudah pucat pasi.
"Ica ngak apa apa sayang?!" tanya Rido lembut.
Aisyah menggeleng, menandakan dia tidak baik baik saja.
Rido beralih memandang Rika dengan tatapan tajam, dan pergi dari sana sambil memegang lembut tangan Aisyah.
Rika hanya menggerutu kesal, karena Aisyah mempunyai orang yang sangat mencintai nya, Rika sangat iri melihat itu.
Bersambung..