Di usianya yang masih muda dia dinyatakan tidak bisa berkultivasi, semua orang menyebutnya sebagai sampah, pecundang. Tapi siapa yang mengira, setelah menjalani hidup di bawah bayang bayang hinaan dan makian selama bertahun-tahun dia akan mendapatkan sebuah berkah.
Menemukan sebuah peninggalan yang mengubah seluruh jalan hidupnya, peninggalan dari sesosok yang kemudian ia anggap sebagai guru.
Selalu berusaha menjadi lebih kuat, demi mempertahankan yang namanya keluarga. Melindungi orang tua dan juga orang terkasihnya.
Ini adalah perjalanan pemuda Klan Zhou, bernama Zhou Fan. Dengan pedang pusaka di punggungnya yang ia temukan di makam kuno, dia mengarungi dunia kultivator. Mulai mengukir namanya sebagai Legenda Petarung.
Pantengin terus kisah perjalanan Zhou Fan menuju puncak, jadilah saksi sebuah legenda tercipta...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10. Chapter 10
Zhou Fan saat ini tengah mencari lawan untuk latih tanding dengannya sekalian berburu untuk mencari bahan makanan, karena persediaan daging di dalam cincin penyimpanannya sudah habis, ia sekarang berada di dekat perbatasan hutan mati lapisan terdalam.
Zhou Fan terus berjalan sampai langkah kakinya terhenti saat didepannya terlihat seekor beast.
"Akhirnya aku menemukan lawan yang sepadan." Zhou Fan membatin senang.
Ia sudah dari tadi mencari lawan untuk meningkatkan kekuatannya, tanpa ia duga ada beast yang menghadangnya saat ia sedang berjalan.
"Musang bertaring....," gumam Zhou Fan sambil memperhatikan seekor beast yang ia ketahui adalah musang bertaring.
Musang bertaring memang bukan termasuk hewan yang langka, di dekat gua yang Zhou Fan tempati pun banyak terdapat musang bertaring, tapi yang membedakannya dengan yang ia lihat sekarang adalah musang bertaring yang ada dihadapannya sekarang sudah ditingkat beast tingkat kedua, yang berarti memiliki kekuatan yang sebanding dengan petarung tingkat mahir dan juga memiliki tubuh yang lebih besar, sebesar serigala.
Zhou Fan mengeluarkan belatinya dari cincin penyimpanan dan ia bersiap menyerang.
Sebelum musang bertaring menyerangnya duluan, Zhou Fan sudah tidak berada pada tempatnya berdiri, ia melesat cepat ke arah musang bertaring sambil mengayunkan belatinya mengincar leher musang bertaring.
Musang bertaring yang melihat pemuda di hadapannya mengarahkan serangan kepada dirinya pun tidak tinggal diam, beast itu menghindar dari sabetan belati Zhou Fan sambil mengibaskan ekornya untuk menyerang Zhou Fan.
Zhou Fan yang merasakan bahaya sedang mengarah ke arahnya pun melompat mundur beberapa langkah.
"Untung saja reflekku sangat cepat." Zhou Fan membatin lega karena tidak terkena serangan ekor musang bertaring.
"Mungkin ini akan sedikit merepotkan." Zhou Fan berucap sambil menyeringai.
jika saja musang itu berada pada tingkatan petarung mahir bintang 1, Zhou Fan akan lebih mudah mengalahkannya, tapi yang menjadi lawannya ini sudah berada di tingkatan petarung mahir bintang 2 dan akan segera menerobos ke tingkat petarung mahir bintang 3.
Kemungkinan Zhou Fan menang sekitar 40 persen dan jika Zhou Fan bisa mengalahkan musang bertaring, itu pasti dengan membawa luka yang tidak ringan.
Sudah satu jam pertarungan antara Zhou Fan dengan musang bertaring, tapi kedua belah pihak belum ada yang menunjukkan tanda tanda akan menyerah.
Zhou Fan mengambil jarak dari musang bertaring untuk mengambil nafas, ia juga menggunakan kesempatan itu untuk memikirkan cara mengalahkan musang bertaring.
Selama pertarungan Zhou Fan menyerang musang bertaring tidak menggunakan teknik atau jurus saat menggunakan belatinya, Zhou Fan tidak pernah berlatih teknik atau jurus khusus dengan belati, ia hanya mengarahkan belatinya ke tempat yang ia rasa menjadi titik fital lawannya.
Musang bertaring yang melihat lawannya diam saja langsung melompat mendekat sambil mengarahkan ekornya menyerang Zhou Fan.
Zhou Fan yang sedang melamun terkejut saat melihat musang bertaring sudah berada dihadapannya dan sedang bersiap menyerangnya, Zhou Fan segera menghindar dengan melompat kebelakang tapi refleknya kurang cepat.
Ctas... bugh..
Ekor musang bertaring tepat mengenai pinggang Zhou Fan dan ia merasakan pinggangnya terasa nyeri.
"Masih beruntung yang terkena adalah pinggang." Zhou Fan bergedik ngeri membayangkan jika ia tadi tidak sempat menghindar, mungkin ia sudah tergeletak karena serangan ekor musang bertaring itu mengarah ke dadanya.
Zhou Fan menatap musang bertaring dihadapannya dan ia melihat musang bertaring itu seperti tengah menampilkan ekspresi menghina.
Zhou Fan yang melihat muka musang bertaring hanya mendengus kesal, ia tidak menyangka musang itu akan menyerangnya saat ia sedang berpikir.
"Sungguh cerobohnya diriku..." Zhou Fan merutuki kecerobohannya sambil berucap syukur dirinya masih diberikan kesempatan untuk bertemu kedua orang tuanya.
Zhou Fan memang sudah tau bahwa ini adalah resiko yang harus ia tanggung ketika ia sudah memutuskan untuk pergi ke sini, dan ia tidak akan menyesali keputusannya.
Zhou Fan kembali mengingat keluarganya di rumah, ayahnya yang sangat ia idolakan yang selalu mendukung keputusannya dan ia teringat ibunya yang cerewet, senyuman terukir saat ia mengingat wajah ibunya yang sedang marah ataupun kesal.
Dengan semangat yang berapi api Zhou Fan bangkit, ia bertekad menjadi kuat, meskipun bukan yang terkuat tapi setidaknya mampu untuk melindungi keluarga dan orang orang yang ia sayangi.
Zhou Fan menatap musang bertaring dengan tatapan matanya yang tajam, tanpa aba aba ia melesat ke arah musang bertaring dengan sebilah belati di tangannya.
Zhou Fan terus menyerang dengan belatinya, musang bertaring entah mengapa merasa serangan yang di berikan Zhou Fan terasa lebih cepat.
Zhou Fan tidak memberikan kesempatan untuk musang bertaring beristirahat, ia terus menyerang musang bertaring.
Setelah beberapa saat kemudian musang bertaring sudah mulai terpojok ia sudah mengalami beberapa luka goresan di tubuhnya.
Entah kenapa Zhou Fan sekarang merasa tubuhnya terasa lebih ringan dari sebelumnya, gerakannya sekarang bertambah cepat.
Zhou Fan memilih tidak ingin memikirkannya sekarang, karena ia harus memfokuskan perhatiannya untuk segera mengalahkan musang bertaring.
Zhou Fan terus memojokkan musang bertaring, saat Zhou Fan sudah melihat celah yang besar pada pertahanan musang bertaring ia langsung memenggal kepala musang bertaring itu menggunakan belatinya.
Sret... brug...
Setelah memastikan telah membunuh musang bertaring ia segera mengambil kristal beast musang bertaring dan memasukkannya kedalam cincin penyimpanannya beserta tubuh musang bertaring itu.
Zhou Fan duduk di bawah salah satu pohon untuk memulihkan tenaganya, meskipun telah berhasil mengalahkan musang bertaring tapi ia mengalami beberapa luka pada tubuhnya,
Zhou Fan sekarang sedang memikirkan penyebab meningkatnya kekuatannya.
Mungkinkah karena tekad ku, yang membuat tubuhku bereaksi, itu adalah salah satu pemikiran Zhou Fan.
Hanya alasan tersebut yang dirasa masuk akal oleh Zhou Fan, kekuatan fisiknya sekarang sudah setingkat petarung pemula bintang 9 dan itu meningkat setelah Zhou Fan tiba tiba terbayang sosok kedua orang tuanya.
"Sudahlah... yang terpenting sekarang aku telah menjadi lebih kuat dan aku bertekad akan menjadi lebih kuat lagi." Zhou Fan mengucapkan tekadnya.
Setelah beristirahat Zhou Fan memutuskan untuk kembali ke guanya, ia berniat memasak daging musang itu untuk makan malamnya.
Sejak seminggu terakhir Zhou Fan selalu memakan daging beast yang ia kalahkan, perbekalan makanannya sudah ia habiskan dalam seminggu pertama karena ia memang membawa persediaan makanan yang sedikit, di cincin penyimpanannya hanya tersisa persediaan air dan beberapa barang milik Zhou Fan.
Pertama kali Zhou Fan mengkonsumsi daging beast ia merasakan peningkatan pada kekuatan fisiknya, atas pengalamannya itulah ia secara rutin mengkonsumsi daging buruannya, hal itu mengakibatkan perkembangan kekuatan fisiknya mengalami peningkatan secara signifikan.
Saat tiba di gua ia langsung mengeluarkan daging musang bertaring yang telah ia simpan di dalam cincin penyimpanan dan ia pun segera memanggang daging itu setelah ia membuat perapian di dalam gua.
Setelah menunggu beberapa saat daging musang bertaring itu sudah berubah kecoklatan yang menandakan daging sudah siap dimakan.
Tanpa menunggu waktu lama untuk Zhou Fan menghabiskan daging di hadapannya.
"Daging ini memang enak tapi ini tidak seenak daging rusa yang aku tangkap kemarin." Zhou Fan berucap sambil membandingkan daging musang bertaring dengan daging rusa yang ia makan kemarin malam.
"Mungkin aku akan membawakan daging rusa yang banyak untuk dimasak oleh ibu, pasti rasanya akan berkali kali lipat," ucapnya lagi.
Dikarenakan langit sudah terlihat gelap Zhou Fan memutuskan untuk tidur, tanpa butuh waktu lama suasana gua menjadi sangat hening, karena Zhou Fan sudah membangun dunia fantasinya sendiri.
Dan itu pasti putri tuan kota, awalnya aja marah2 tapi cuma modus untuk menutupi rasa malu ngintip cowo mandi ... SIAPA YG CABUL...???