Risty Azalea, gadis cantik yang berasal dari keluarga sederhana bertekad merubah hidupnya menjadi wanita yang sukses dan dihormati semua orang, tapi siapa sangka kisah asmaranya tidak semulus karirnya saat ini. Dia malah jatuh cinta pada Bima Arya Dalwyn, seorang laki-laki menyebalkan dan bermulut tajam yang tidak menyukainya sama sekali. Penasaran kan bagaimana lika-liku perjalanan kisah cinta mereka? Yuk ikuti terus kisah mereka, jangan lupa beri like dan komen ya kesayangan!😍😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ocha Zain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30.Boss Terbaik
"Aahhh pemikiran macam apa itu Boss, nggak masuk akal! Aku berasa jadi tahanan yang lagi diawasin! Makin lama makin kejam sih kamu Boss!" Yona mendengus kesal.
"Iya anggep aja aku ibu tiri yang kejam! Eh Bentar!"
Terlihat Risty mengangkat telepon dari seseorang.
"Ya udah kamu langsung naik aja, aku ada di lantai 3 di Queen Julia Salon. Kamu langsung masuk ya, cepet aku tunggu!" ucap Risty pada si penelpon.
"Eh siapa sih Boss?" Yona penasaran.
"KEPO!"
"Nih orang lagi PMS kali ya! Nyiksa orang mulu dari tadi,"
Julia hanya terkekeh dan pamit untuk mengurus customer-nya yang lain.
"Yuk Boss kita pulang, udah gatel nih pake baju ginian! Emang sih yang paling nyaman tetep kaos oblong ama celana pendek dirumah,"
"Makanya biasain biar nggak gatel!"
"Nggak usah ngegas terus deh Boss!"
"Eh Zal! Sini!"
Risty melambaikan tangan memanggil Rizal yang terlihat celingukan didepan pintu masuk.
Sedangkan Yona yang tiba-tiba melihat wajah kekasihnya muncul, langsung salah tingkah dan menutup wajahnya dengan majalah yang ada di meja.
"Ah s**l nih Si Boss! Bikin rencana apalagi dia, kenapa jadi ngundang Si Rizal kesini?" umpat Yona dalam hati.
"Ada apa Boss menyuruhku kesini? Tadi bukannya udah.."
Rizal menghentikan pertanyaannya saat Risty menempelkan jari telunjuknya didepan mulutnya.
"Apa?" Rizal bertanya tanpa mengeluarkan suara sedangkan Yona masih asik menutupi wajahnya dengan majalah. Dia terlalu malu untuk memperlihatkan penampilan barunya pada sang kekasih.
"Nana! Ini lho udah ada Rizal disini, udah jangan ngumpet mulu, kasian kalo dia nunggu lama!" ucap Risty sembari menarik majalah ditangan Yona.
Yona pun gelagapan lalu menunduk tanpa mengeluarkan suara.
"Nana? Maksudnya?" Rizal memandang wanita yang menunduk disamping atasan kekasihnya itu.
"Ya elah kebanyakan drama sih kalian! Udah sering tinggal bareng juga pake malu-malu an segala! Ini tuh Yona pacar kamu!"
Risty mengangkat dagu Yona agar dan menahannya agar Rizal bisa mengenali sang kekasih.
"Eh beneran ini Yona? Wow! Astaga, eh beneran nggak nih, jangan-jangan ketuker didalam tadi!" ucap Rizal takjub sekaligus tidak percaya.
"Dasar kampret, Lo kira gue bayi gitu bisa ketuker!" Yona mengatai Rizal seperti biasanya.
"Nah kalo udah bersuara gini, yakin deh gue kalo dia pacar tersayang gue! Ya ampun sayang, kok kamu cosplay jadi bidadari gini sih! Aku jadi deg-degan tau nggak!"
"Hueekkkk! Dasar lebay!" Risty mual mendengar gombalan maut Rizal.
"Kayaknya aku harus banyak bilang makasih sama kamu Boss! Boss emang yang terbaek!" ucap Rizal sembari mengangkat kedua jempolnya.
"Iya nih gombal mulu si kampret! Mual juga gue! Yuklah kita pergi aja Boss!" ucap Yona dan menarik tangan Risty.
"Eits tunggu!"
Risty menyerahkan tangan Yona ke tangan Rizal.
"Dah sana kalian dinner dulu, puas-puasin deh gombalnya! Aku juga mau balik, udah ngantuk capek!"
"Tapi Boss!"
Yona salah tingkah sedangkan Rizal senyum-senyum tak melepaskan pandangannya dari sang kekasih.
"Udah pergi sana! Gayanya nggak usah sok malu-malu kucing gitu, nggak pantes tau!" Risty mendorong pasangan yang ada didepannya itu sampai pintu keluar.
"Makasih Boss cantik!" Yona melambaikan tangannya.
"Iya sana-sana!"
Setelah kepergian Yona dan kekasihnya Risty membuang nafasnya dengan lega. Dia berharap setelah ini hubungan mereka bisa semakin mudah dan maju ke langkah selanjutnya.
Risty menghampiri Julia, Dia berterima kasih padanya dan membayar semua tagihan salon asistennya kemudian pamit pulang kepada pemilik salon.
Sesampainya di Apartemen Risty membersihkan badannya lalu merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk miliknya.
Sungguh hari ini adalah hari yang melelahkan sekaligus menyenangkan baginya. Dia sangat bahagia melihat seseorang yang dia sayangi bahagia. Setidaknya ada sedikit warna mengisi didalam kehidupannya yang sepi dan hampa.
Tidak ada yang tahu jika dirinya saat ini telah sendiri kecuali asisten dan kekasihnya, jika kabar perpisahannya sampai ke telinga publik bisa dipastikan semua laki-laki akan mendekat lagi padanya, apalagi saat ini dia telah menyandang julukan "Janda Muda" yang kaya dan memiliki karir cemerlang. Tentu saja akan banyak pengusaha yang ingin meminangnya, tapi dia sudah terlalu lelah untuk menjalin suatu hubungan lagi.
Apakah dia bangga dengan predikat "Janda Muda" yang tersemat pada dirinya saat ini? Tentu tidak, jika dia berada di kampung dan semua tetangganya tahu dia telah jadi janda, bisa dipastikan namanya akan menjadi trending topik selama berbulan-bulan. Cibiran dan cemoohan tidak akan berhenti dia dapatkan sekalipun dia tidak berada disana, sebenarnya bisa saja dia tidak peduli tapi dia khawatir jika keluarganya tidak nyaman dengan situasi seperti itu. Tak berapa lama nafasnya pun sudah teratur dengan mata yang telah terpejam.
***
Dalam kegelapan malam yang dihiasi gemerlap bintang-bintang, Risty terbangun ditengah malam dari tidurnya. Dingin begitu menusuk hingga masuk sampai kedalam tulangnya, tapi tidak menyurutkan niatnya untuk menunaikan ibadah malamnya. Mendekatkan diri pada Sang Pemilik jiwa dan raga, menadahkan tangannya keatas untuk meminta pengampunan atas segala kesalahan yang pernah dia torehkan.
Di atas sajadah panjangnya dia pun bercerita dan menangis menumpahkan segala keluh kesahnya, memasrahkan segala hidupnya kepada Sang Pemilik alam semesta. Bibirnya tiada henti melafazkan dzikir hingga tak terasa rasa kantuk menyerangnya kembali dan dia pun tertidur berbalut mukenah putih kesayangannya.
Pagi pun menjelang, Risty telah sampai di kantor miliknya lebih pagi dari biasanya, dia mengesap kopi robusta kesukaannya sembari mengecek beberapa pekerjaan dan email yang masuk.
Hingga suara sang asisten menghentikan aktivitasnya, dia melihat sang asisten memakai baju kerja yang telah dia belikan kemarin, terlihat anggun dengan rok span dibawah lutut dan kemeja cantik berwarna peach. Terlihat dewasa dan menarik walaupun dia harus berkali-kali membetulkan cara jalannya agar terlihat lebih feminim, tapi Risty yakin Yona mulai menikmati perubahan barunya.
"Good morning Boss cantik kesayanganku! Wah tumben pagi-pagi dah dateng," ucap Yona dengan binar bahagia.
"Bosen di apartemen sendirian!" jawab Risty asal.
"Wah roman-romannya ada yang lagi bahagia nih,"
Mendengar godaan Risty wajah Yona menjadi bersemu merah.
"Makasih banyak ya Boss, berkatmu hubungan kami semakin romantis. Kemarin Rizal melamarku dan mengajakku bertemu orangtuanya lagi," ucap Yona dengan malu-malu.
"Wah beneran?!" Risty berseru tak percaya dan Yona membalasnya dengan anggukan, "Ya ampun so sweetnya, selamat ya akhirnya sahabatku udah dilamar! I'm happy for you darl," Risty memeluk sahabatnya dengan penuh bahagia.
"Makasih banyak Boss, entah aku harus membalas apa untuk semua kebaikanmu, kamu udah seperti kakakku sendiri!" Yona menangis haru dipelukan Risty.
Risty mengelus punggung Yona penuh sayang kemudian melepaskan pelukannya dan menghapus airmata asisten kesayangannya.
"Cukup jaga persahabatan kita, itu lebih dari cukup buatku. Jangan sedih donk kan lagi bahagia nih! Mau minta cuti berapa hari sayang?" goda Risty pada asistennya.
"Ahhh emang Boss terbaik deh!" Yona memeluk Risty lagi dengan bahagia.
Seperti biasa saat makan siang menjelang Risty dan Yona beriringan untuk makan siang diluar kantornya. Kali ini mereka ingin makan nasi Padang yang berada dekat dengan kantor mereka.
"Selamat siang Bu Risty!" para karyawan menyapa Risty dengan senyum dan anggukan, Risty pun juga membalas mereka dengan ramah.
"Maaf kalau saya lancang bertanya, apa asisten Yona sedang cuti Bu? Kok saya lihat anda bersama orang baru," ucap salah satu karyawati yang berpapasan dengannya.
Mendengar ucapan salah satu karyawati itu sontak membuat Risty dan Yona pun terkekeh, karyawati itu pun memandang keduanya dengan heran.
"Aku ini Yona! Emang kamu kira siapa! Pasti kalian terpesona liat penampilan baruku kan!" ucap Yona dengan narsisnya.
Gerombolan karyawati itu memandang Yona yang bersendekap dada dari atas hingga bawah, meneliti penampilan baru asisten tomboy Bossnya.
"Astaga Kak Yona beneran cantik lho sekarang, manis banget pake baju cewek! Aku bener-bener masih nggak percaya!" ucap salah satu dari mereka.
Yona dan Risty masih terkekeh dan berlalu meninggalkan gerombolan karyawati yang masih terlihat shock dengan apa yang baru dilihat mereka.
Disela obrolan dan makan siang mereka, ponsel Risty tiba-tiba berdering.
"Hallo! Iya ada apa Kak Bim?"
"Mommy lagi di apartemenku Ris, dia udah tahu soal Vania dan perceraian kita. Mommy ingin ketemu sama kamu, apa kamu bisa meluangkan waktumu buat ketemu mommyku Ris?"
"Bisa kak, nanti sepulang kantor aku kesana ya!"
Risty terkejut mendengar mama mertuanya mengetahui perpisahan mereka lebih cepat. Tapi baginya lebih cepat memang lebih baik daripada terus bersembunyi dan mencari alasan karena Risty sudah dua bulan lebih tak pernah mengunjungi kedua mantan mertuanya. Dia hanya berharap semua baik-baik saja nantinya.
Setelah sedikit berbincang, akhirnya Bima mengakhiri panggilan teleponnya.
"Ada apa Tuan Bima menghubungimu lagi Boss? Apa istrinya nggak marah kamu datang ke apartemennya?" tanya Yona dengan penasaran.
"Mommy Kak Bima ada disana dan dia ingin bertemu denganku, dia juga udah tahu tentang Vania dan perceraianku dengan putranya,"
"Lebih cepet tahu lebih baik Boss, daripada ngumpet-ngumpet!"
"Ya! Aku juga mikir kayak gitu sih," Risty melanjutkan makan siangnya.
btw thanks thor udah up 2 uluh" sarangheo thor semngaaat trus thor up satu" ngak papa thor asal jngan lama" thor