Tidak pernah terbersit dibenaknya untuk menikah dalam waktu dekat, Namun karena kebodohan sang adik, yang ingin dirinya cepat menikah, Membuatnya terpaksa harus menikahi laki-laki yang bertubuh gemuk, berjenggot juga berkumis dan satu lagi berkacamata tebal.
"Apa ini karma?" ucap Julya saat dirinya melihat pantulan wajahnya dicermin, dengan riasan khas pengantin wanita.
"Iya benar ini karma bagiku, yang sering menyakiti hati pria." ucapnya lagi yang sadar sudah menolak banyak pria, yang datang melamarnya.
"Dan sepertinya kamu yang paling sakit hati. Riski. Maaf."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ade Diah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana yang berhasil
Julya yang sudah tidak sadarkan diri. Dibawa oleh seseorang tanpa ada yang tahu. karena disaat itu acara sudah selesai, dan orang-orang sibuk dengan urusan masing-masing.
Termasuk Radit juga, padahal dari tadi dia terus mengawasi Julya dari kejauhan, takut jika wanitanya di ganggu laki-laki hidung belang. Karena gaun pesta Julya yang terlalu terbuka, sampai pangkal dadanya hampir terlihat.
"Apa dia sudah masuk kamar?" ucap Radit bertanya pada asistennya, saat dia tidak melihat Julya.
"Mungkin bos" ucap Asisten Radit yang sedari tadi ada didekatnya, dan dia juga tidak melihat Julya dibawa orang.
"Ya sudah, kita juga harus istirahat, hari ini sangat melelahkan," ajak Radit pada sang asisten.
Awalnya mereka terus bersama, namun saat pintu lift terbuka disalah satu lantai, Radit keluar lebih dulu, meninggalkan asistennya yang menginap dilantai yang berbeda.
Awalnya Radit berjalan santai, namun saat tidak sengaja dia melihat Julya yang dibawa orang. dia pun berjalan dengan cepat.
Rasa cemas akan sesuatu tiba-tiba ada di pikirannya, namun sayang. Saat akan hampir terkejar. Julya sudah dibawa masuk kedalam kamar hotel yang Radit tahu itu kamar yang disewa atas nama Julya.
"Sial!" ucap Radit sambil memukul udara. Karena kesal pada dirinya sendiri, yang tidak bisa mengejar Julya. Karena tubuhnya yang gemuk, tidak bisa diajak lari.
Radit yang tidak mungkin mendobrak pintu hotel, langsung berpikir untuk meminta bantuan pihak hotel. Agar dia bisa masuk dan menyelamatkan Julya. yang dia pikir dijebak seseorang.
Namun belum juga membalikan badan, seseorang dibelakangnya, berhasil membuatnya tidak sadarkan diri.
Orang yang memukul Radit langsung menghubungi seseorang dan tidak lama orang yang dihubungi keluar dari kamar tempat tadi Julya dibawa masuk.
"Tolong bawa dia kedalam!" titah seseorang yang memukul Radit dan Radit langsung dibawa masuk .
"Baringkan didekat Julya" ucapnya lagi memerintah.
"Sayang kenapa dibaringkan disana?" bingung seorang wanita yang tidak lain adalah Junny adik Julya.
"Terus harus dimana?." ucapnya pada Junny sang kekasih.
Peria yang tidak lain adalah cyko itu langsung menyuruh Junny menyiapkan kameranya, sementara dirinya sedang melepaskan pakaian atas Radit.
Dan hal itu tentu dilihat Junny, yang langsung mempertanyakan apa yang sedang dilakukan Cyko sang kekasih.
"Menurutmu, apa?" Jawa ciko yang malah balik bertanya. Karena dia berpikir Junny pasti tahu apa yang akan dia lakukan.
"Tidak Sayang, aku tidak setuju, lihat dia! dia gemuk, dia tidak cocok dengan kakakku."
"Sayang, dari pada kita harus bayar orang lagi, buang buang uang, lebih baik pakai yang ada bukan? gratis, dan lagi kakakmu tidak akan dia apa-apakan, jika sudah selesai kita pindahkan orang ini kekamar yang lain." jawab Cyko santai tanpa rasa bersalah.
"Tapi aku tidak mau kakakku dipasangkan dengannya."
"Sayang, ini tidak apa-apa." ucap Cyko meyakinkan Junny, Lalu dia memposisikan Julya dan Radit, seperti pasangan yang telah melakukan aktifitas ranjang.
Cek rek, cek rek. Foto mereka diambil dengan beberapa adegan, dan saat kepala Radit akan di posisikan di dekat dada Julya, Junny protes keras, namun itu tidak menghentikan aksi Cyko, yang entah mengapa terlihat sangat bersemangat saat mengambilan foto-foto Julya dan Radit.
"Selesai dan hasilnya sempurna." ucap Cyko yang terlihat sangat bahagia dan hal itu cukup membuat Junny ingin bertanya, kenapa Sang kekasih terlihat sangat bahagia, seperti akan mendapatkan keuntungan yang melimpah dari apa yang mereka buat.
"Sayang kenapa wajahmu sebahagia itu?" Akhirnya pertanyaan itu keluar juga dari mulut Junny, setelah dari tadi ditahan.
Cyko yang sadar terlalu bahagia langsung berkata "Tentu bahagia, sangat, sangat bahagia malah, karena sebentar lagi kita pasti akan menikah, dan bukankah itu juga keinginanmu?"
"Iya. Tapi entah mengapa, terasa aneh, terlihat berlebihan?"
"Apa seperti itu?"
"Hem"
"Em , mungkin aku sangat senang karena sekarang rencana kita berjalan lancar, tanpa hambatan."
"Benar juga." Batin Junny mengiyakan alasan Cyko.
"Ya sudah, ayo kita pindahkan laki-laki gemuk ini dan beruntungnya dia menginap dikamar depan." ucap Cyko sambil memperlihatkan sebuah kartu masuk kamar hotel milik Radit, yang tidak sengaja jatuh dari saku Radit.
Selesai memisahkan Julya dan Radit, mereka pun masuk kedalam sebuah kamar yang sudah mereka pesan.
Sisanya bayangkan sendiri mereka mau apa didalam satu kamar yang sama, dan karena sering seperti inilah, mereka sangat ingin segera menikah, takut jika suatu hari, benih kecebong sang pria tumbuh subur dirahim Junny.
Ya ampun, saking pandainya bersandiwara, mereka sampai bisa mengelabui semua orang. Dengan bertingkah seolah mereka menjalani hubungan yang masih berada dibatas wajar.
ceritanya bagus
mampir kenovelku juga jika berkenan/Smile//Pray/
maaf, ya. keknya aku terlalu ikut campur sama dialog kamu🙏