menceritakan seorang pemuda bernama Anyu yang sangat sayang kepada kedua orang tua angkatnya, karena beberapa insiden Anyu harus berpisah dengan kedua orang tuanya, semua kejadian itu membuat Anyu sangat sedih dan menyalahkan dirinya sendiri karena tidak bisa melindungi keluarganya.
beberapa tahun kemudian Ketika Anyu ingin berziarah ke kuburan orang tuanya giliran dia terkena insiden oleh orang misterius, dan itu membuat anyu tewas seketika. Anyu pikir misi hidup di dunia telah selesai, tapi tau tau dia Reinkarnasi menjadi seorang gadis cantik bernama Lyvei dengan membawa misi super sulit dari Tuhan.
karena misi super sulit dari Tuhan, dia diberkati kekuatan di atas rata-rata dan Lyvei pun bertekat untuk melindungi keluarga barunya di dunia barunya.
Akankah dia berhasil menuntaskan misi dari Tuhan sekaligus melindungi keluarganya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hayasu Reyasu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PERJALANAN MENUJU SILVERARD Part 2 Dan PETUALANG
Lyvei dan Tama pun sampai di desa selanjutnya yaitu desa Yorya di sana mereka cuman mampir untuk beli bahan makannan saja. Alasan Lyvei dan Tama tidak berlama lama singgah di desa itu karena para Penduduk desa Yorya mereka semua Pro Kerajaan Malia. {Ctt ketika di Desa Yorya Tama menyembunyikan kelinga kucingnya menggunakan Topi dan menutupi Ekornya menggunakan jubah}. Setelah urusan mengumpulkan atau membeli bahan makanan selesai Lyvei dan Tama melanjutkan perjalanan di tengah perjalanan Lyvei kaget karena sebuah anak panah yang melesat di samping leher Tama dan untung saja panah itu tidak mengenai Tama.
“Nona Lyvei sepertinya kita sudah ketahuan” Tama.
“Hallo nona nona kenapa sih buru buru banget” orang misterius dengan membawa pedang besar dan perisai besar.
“nona Lyvei sembunyi di bayangan ku!” Tama.
“Tidak aku akan membantu mu bertarung” Lyvei percaya diri.
“Tapi anda masih kecil” Tama Khawatir.
“Sudah percaya saja, lagi pula aku ingin mencoba sihir baruku” Lyvei.
Karena bersikeras Tama pun membiarkan Lyvei untuk ikut bertarung ya walaupun Tama sangat Khawatir. Kemudian Lyvei mencoba sihir tidurnya kepada orang misterius tetapi sihirnya tidak berhasil.
“Hah kok sihir ku ga berhasil?” Lyvei.
“Itu karena perisai ku yang dapat mengakis semua sihir elemen kegelapan” Orang misterius.
“Terimakasih informasinya” Lyvei.
“oh ya sama sama” Orang misterius.
Lyvei pun penasaran dengan Status perisai yang di bawa orang misteius itu tidak lama di hadapan Lyvei keluar sebuah Hologram.
‘eh gimana cara nya nih hologram keluar lagi apa karena rasa penasaran ku saja atau ada kata kata dari mulutku yang membuat hologram ini keluar, ah bodo amat yang penting aku bisa tahu kelemahan perisai itu’ Lyvei berbicara dalam hati.
(informasi yang di berikan hologram)
Nama senjata : Perisai pahlawan KW super.
Defense : 10500
Attack : 0
Kemampuan : hanya Dapat menangkis semua sihir hitam yang mengarah ke perisai
Setelah mengetahui informasi tentang perisai tersebut Lyvei langsung terpikir untuk menyerang orang misterius itu menggunakan sihir ilusi, karena sihir ilusi merupakan sihir yang tidak harus mengenai target.
“Ilusi” Lyvei.
Karena terkena sihir ilusi orang misterius itu seakan akan melihat Lyvei dan Tama menjadi banyak tetapi tidak lama rekan orang misterius itu datang kemudian rekan orang misterius menepuk pundak. Seketika orang misterius itu terlepas dari sihir ilusi.
“ternyata bocah itu cukup kuat! Dan perkenalkan nama ku San Orna petualang tingakat A+” San.
“dan aku adalah Shi Susan, seorang petualang tingkat S” Shi
“oh salam kenal” Tama.
“iya salam kenal juga Tama” San.
“salam Kenal juga Tama dan mohon kerja samanya” Shi.
“eeeee Paman, Bibi bukannya disini kita lagi bertarung?” Lyvei.
“oh iya kami lupa, persiapkan diri kalian panah cahaya” Shi menggunakan serangan banah cahaya.
Panah cahaya itu langsung melesat menuju Lyvei sangking cepatnya panah tersebut tau tau sudah menancap di bahu Lyvei.
“AAAAA” Lyvei berteriak.
“Nona Lyvei beraninya kau melukai nona Lyvei” Tama marah.
Kuku tangan Tama langsung memanjang dibarengi dengan aura berwarna coklat di sekujur tangannya kemudian ekor Tama mengembang seperti kucing marah.
“NNYYYAAAA!!!” Tama langsung menyerang Shi tetapi San langsung berdiri di hadapan Shi untuk melindung Shi.
Diwaktu bersamaan panah cahaya yang di lancarkan Shi menuju Bahu Lyvei menghilang.
‘Loh kok ga sakit, eh bukannya tadi bahu kanan ku yang terkana terus panah nya kemana, hmm apa mungkin aku mempunyai ketahanan terhadap sihir cahaya?’ Lyvei berbicara dalam hati.
tidak lama kemudian perisai San hancur karena serangan dari Tama yang bertubi tubi. Karena tidak ada petahanan lagi San langsung menggunakan pedangnya untuk menangkis semua serangan dari Tama tapi baru saja menahan 5 serangan dari Tama pedang San langsung hancur berkeping keeping dan salah satu kepingan pedang San langsung mengenai mata Shi.
“AAAAA, San sakit sekali” Shi memegang mata kirinya.
Karena rengekan kesakitan Shi itu membuat Konsentrasi San terbagi yang membuat celah untuk Tama menyerang. Dan serangan Tama langsung menuju dada San yang membuat lubang di dada San tidak lama San langsung tergeletak. Karena kejadian itu membuat Shi langsung kabur menjauh tetapi dia di kejar oleh Tama.
“Mampus itu lah balasannya menukarkan harga diriku hanya untuk perisai dan pedang jelek itu” Shi berlari menjauh.
“Shi Jangan tinggalkan ku!!!” San.
Tidak lama Lyvei mendekati San yang tergeletak dan menanyakan sesuatu kepada San.
“Paman boleh aku tahu paman dapat perisai dan Pedang itu dari mana?” Lyvei Penasaran.
“Aku mendapatkan perisai dan pedang ini dari Pahlawan Sou” San.
“are kok aneh banget ya, paman dapat perisai itu percuma atau bayar?”Lyvei.
“Aku membelinya dengan harga sangat mahal memangnya kenapa?” San.
“Sepertinya paman di tipu oleh pahlwan Sou” Lyvei.
“beraninya kau menghina pahlawan So-“ San langsung muntah darah.
Kemudian terbesit sebuah ide dari Lyvei untuk memanfaatkan amarah San menjadi kekuatan nya di masa depan. Kemudian Lyvei memikirkan cara untuk menyelamatkan San dari kematian tetapi Lyvei binggung bagaimana cara menyelamatkan atau menyembuhkan luka San mengunakan Sihir elemen kegelapan karena yang Lyvei tau SIhir heal hanya dimiliki oleh orang yang memiliki Sihir elamen Cahaya.
‘hmm bagaimana aku menyelamatkan paman San, andai saja keajaiban waktu itu terulang’ Lyvei berbicara dalam hati sembari memegang luka San.
Tidak lama keluarlah sebuah cahaya dari dangan Lyvei dan cahaya tersebut membuat Luka San mengecil terus mengecil dan kemudian luka San sembuh Total.
‘Hah bagaimana caranya tadi. Apa jangan jangan ini dalah panah cahaya tadi, ohh aku mengerti sepertinya panah cahaya tadi diserap oleh tubuh ku kemudian di salurkan lagi ke luka paman San, Hmm manuk akal penjelasan ku tadi’ Lyvei berbicara dalam hati.
San pun bangun kemudian dia langsung menyerang Lyvei menggunakan bola angin karena mana San belum terkumpul membuat Bola angina tersebut terasa seperti angin sepoi sepoi. Kemudian San langsung berlari menuju arah kaburnya Shi dengan di ikuti oleh Lyvei sempainya San berteriak histeris karena tubuh Shi sudah terpotong potong dan di samping potongan tubuh Shi terdapat Tama yang berlumuran darah dengan tatapan kosong.
“Beraninya kau telah membunuh kekasih ku!!!” San langsung menghajar wajah Tama.
Karena hantaman San itu membuat kesadaran Tama kembali.
“neganya kamu telah menukarkan harga diri seorang perempuan hanya demi pedang dan perisai” Tama menatap serius.
“apa yang biarakan jelas jelas Shi mati di tangan mu!!!” San.
“Itu adalah keinginan dia, untuk bertemu lagi dengan mu di akhirat nanti” Tama.
“Mending kita Tanya langsung aja ke bibi Shi” Lyvei.
Sudut pandang Lyvei ketika baru sampai dan melihat Tama di pukul oleh San, Lyvei langsung speechless dengan kengerian di lokasi tersebut tetapi pandangan Lyvei langsung menuju ke kepala Shi. Kepala Shi yang sudah terpisah dengan tubuhnya tapi kepala Shi itu seperti mengeluarkan lidah kemudian Lyvei mendekatinya dan melihat sebuah lukisan di lidah Shi dan bisa di bilang Lyvei melihat sebuah segel di lidah Shi. Kemudian Lyvei membawa kepala Shi menuju ke badan Shi {Catatan Lyvei sudah terbiasa dengan potongan tubuh manusia karena setiap hari ketika dia di dungeon Lyvei selalu melihat para Petualang yang tewas mengenaskan di dalam Dungeon}.
Kembali kesudut pandang cerita
“Mending kita Tanya langsung aja ke bibi Shi” Lyvei.
“Bagaimana bisa dia kan sudah mati” San menahan tangis.
“Aku akan bangkitkan lagi dia tapi bukan sebagai manusia tapi sebagai Undead” Lyvei.
Ketika melihat Lyvei baik baik aja Tama kaget sekaliagus bahagia dan tidak percaya dengan apa yang dia liat.
“Nona Lyvei tidak apa-apa?” Tama Menangis bahagia.
“Iya aku baik baik aja, Terus San apa keputusan mu?” Lyvei.